Sunday, January 15, 2012

Sepeda Statis

Olah raga ? hmm.... kegiatan yang satu ini, aku sering menolak untuk melakukannya, tapi itu dulu, sekarang aku sudah menyadari pentingnya berolahraga bagi kesehatan tubuhku. Pada awalnya aku berolahraga karena terpaksa setelah melihat hasil test kurang baik pada MCU (medical Check Up) tahun 2009. Kadar gula setelah 2 jam makan pada MCU tersebut di luar range normal, untukku ini pertama kalinya terjadi dan membuatku sangat takut. Padahal ada beberapa parameter test darah lainnya yang juga di luar range normal seperti kholesterol dan trigliserida. Namun karena hal ini sudah terjadi sejak umurku 25-an, aku tidak terlalu khawatir.

Alasan ketakutanku pada diabetes, mungkin karena aku punya bakat turunan diabetes dari pihak ibu. Nenek dan ibuku kena diabetes ketika sudah menopause, tapi ada sepupuku yang kena diabetes pada usia 30-an. Kali ini rekomendasi untuk konsultasi ke dokter internis, aku lakukan secepatnya tanpa menunda-nunda lagi. Setelah dokter memeriksa kondisiku, beliau berkata bahwa kadar gulaku saat itu belum bisa dikategorikan diabetes, tapi kemungkinan karena metabolisme tubuh yang kurang baik. Dokter malah memberi obat untuk menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol yang memang di luar range normal dan tentu saja aku harus olah raga untuk memperbaiki metabolisme tubuh yang kurang baik.

Aku mulai membeli pakaian dan sepatu olahraga untuk ikut senam aerobik setiap Jum'at pagi di kantor. Awalnya terasa berat, terutama mengusir rasa malas dan kerepotan membawa pakaian ganti setelah olah raga. Namun, perlahan2 aku merasakan tubuh yang lebih bugar setelah berolahraga, dan juga hasil test darahku membaik. Di rumahpun aku melakukan olah raga dengan membeli CD senam yang banyak di jual di Gramedia. Ajaib .. aku mulai suka berolah raga, sekarang aku baru memahami kesukaan teman2ku ketika masa SMA dan kuliah untuk main basket, volley dll, kegiatan yang tidak kusukai dan juga aku tidak pandai melakukannya. Nilai olah ragaku waktu sekolah dulu selalu harus dikatrol oleh guru agar tidak merusak angka rata-rata di raporku dan imbang dengan nilai-nilai pelajaran lainnya ha...ha.

Aku juga membeli sepeda statis agar bisa berolah raga rutin di rumah tanpa terkendala cuaca dan waktunya bisa siang atau malam, malah bisa sambil nonton TV. Sepeda statis ini aku rasakan manfaatnya untuk lututku yang juga mulai nyeri karena osteoathritis kata dokter yang memeriksaku, hal itu wajar karena usia yang menjelang 50-an ini. Menurut dokter tersebut, olah raga yang baik untuk lutut adalah berenang dan naik sepada karena akan menguatkan otot pada kaki sehingga beban tulang agak berkurang. Beban tulang juga dapat berkurang jika berat badan kita tidak over weight ... nah ini yang sulit, berat badan cenderung naik sebanding dengan usia yang merangkak naik, saat ini aku sudah overweight pula he..he.

Manfaat dari bersepeda antara lain adalah membuat kerja jantung lebih optimal atau meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan jantung, serta penurunan risiko penyakit jantung koroner. Olah raga bersepeda juga dapat menguatkan otot-otot pada bagian bawah badan seperti paha dan betis. Selain itu, dengan bersepeda dapat membantu menurunkan berat badan dan juga meningkatkan metabolisme tubuh. Rasanya olah raga ini cocok banget untuk kebutuhanku. Bicara tentang sepeda dalam hal ini sepeda statis, berapa frekuensi perminggu dan berapa lama waktu yang diperlukan agar mendapatkan hasil yang baik ? mari kita tanya Mr. Google.

Menurut Mayo Clinic, agar bermanfaat bagi jantung, maka aktifitas bersepeda ini harus dilakukan selama minimal 30 menit, dan ternyata 30 menit tersebut boleh tidak terjadi sekaligus, kita bisa membaginya menjadi tiga sesi per 10 menit yang akan memberikan manfaat kesehatan jantung yang sama dengan 30 menit sekaligus.

Sedangkan untuk penurunan berat badan, aktifitas bersepeda harus dilakukan lebih lama lagi karena kehilangan berat badan terjadi ketika kalori yang dibakar lebih banyak dari yang dikonsumsi. Untuk itu, latihan sepeda harus ditingkatkan 30 - 60 menit, dengan frekuensi 3 - 5 kali perminggu. Menurut Mayo Clinic, orang dengan berat badan sekitar 160 lbs atau sekitar 73 kg akan membakar sekitar 292 kalori per jam bersepeda dengan kecepatan santai di bawah 10 mil per jam. Berikut tabel dari berbagai aktivitas vs kalori yang terbakar :

Sebelum berlatih atau berolahraga sebaiknya konsultasi kepada dokter agar dapat direkomendasikan olah raga dan frekuensi yang tepat bagi kondisi seseorang. Sangat penting untuk berlatih pada intensitas yang tepat, untuk meningkatkan kesehatan jantung atau menghilangkan lemak tubuh. Bagi kebanyakan orang sehat, American Council of Sport Medicine merekomendasikan latihan target denyut jantung berkisar antara 60% sampai 85% dari detak jantung maksimum seseorang, yang biasanya dihitung sebagai 220 dikurangi usianya.

Saat ini aku baru sanggup latihan sepeda statis selama 50 menit per hari sekitar 3 - 5 kali perminggu, kalau dilihat dari status yang tercantum pada sepeda statisku dengan merk Kettler type Giro P., bukan promosi lho :) ... kalori yang terbakar pada latihan tersebut hanya sekitar 150 kalori. Mungkin butuh waktu latihan yang lebih lama lagi untuk dapat menurutkan berat badan dan tentu saja mengurangi kalori yang dikonsumsi .... makanya belum langsing2 juga, walaupun sudah satu tahun lebih rutin bersepeda statis he...he.

Semoga bermanfaat.

Salam Ina