Tuesday, May 31, 2016

Jalan-jalan ke Belitung

Pada libur week-end tanggal 28 dan 29 Mei 2016 yang lalu, aku dan teman2 TK83 kembali jalan2 bareng ke Belitung (2 hari dan 1 malam)... seru banget karena kami bisa bersama-sama menikmati pemandangan laut Belitung yang indah dan juga mencoba berbagai kuliner yang ada, serta tentu saja saling meledek atau lebih tepat saling membully, sebagai bahan candaan yang tiada habis2nya setiap kami berkumpul bersama-sama.

Perjalanan ke Belitung ini sudah direncanakan jauh-jauh hari ... tentu saja seperti biasanya, teman kami yaitu bu Koor yang selalu menjadi volunteer untuk membelikan tiket pesawat ke Belitung dan mengkoordinir acara liburan ini.

Nah week-end yang ditunggupun tiba, yang bisa berangkat adalah 11 orang, sedangkan 3 orang teman kami batal berangkat karena ada acara lain yang tidak bisa ditinggalkan, sayang juga tiket dan biaya tournya hangus dan tidak dapat diuangkan kembali.

Kami berangkat dari Jakarta naik pesawat Garuda pk.6.45 dan tiba di Belitung (Tanjung Pandan) sekitar puku 8 pagi. Pihak tour sudah menjemput kami di airport dan langsung menuju warung Mie Atep yang lumayan terkenal di Belitung, rasanya mirip mie kocok Bandung, bagiku Mie Aceh tetap lebih enak, dasar lidah Aceh yang tak bisa pindah ke lain hati ha...ha.

Setelah dari Mie Atep, kami menuju hotel BW Suites untuk menitipkan bagasi karena kami belum bisa check in di hotel. Di hotel kami berganti kostum dengan pakaian renang agar bisa berbasah-basah di laut. Kami segera berangkat menuju pantai Tanjung Kelayang untuk Island Hopping dengan naik kapal mengunjungi pulau2 di pantai barat Belitung. Pulau yang disinggahi pertama kali adalah pulau Lengkuas, di sini terdapat mercu suar peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1882. Nah, di pantai ini banyak batu-batu besar yang sangat cocok dijadikan tempat berfoto ria., kita dapat menikmati keindahan pulau dari sini  .. apalagi jika mampu naik ke atas mercu suar.
Kami sempat juga singgah di pulau pasir, yaitu pulau yang terbentuk dari pasir yang berada di tengah laut, pulau ini unik karena bisa hilang dan timbul tergantung pasang surutnya air laut.  Ketika air laut pasang maka pulau ini tidak terlihat, sedangkan ketika air laut surut, kita bisa berfoto ria dan bermain2 di pulau pasir ini.

Kami juga mengunjungi pulau Batu Berlayar dimana banyak batu-batu besar yang dapat dijadikan objek berfoto .. Subhanallah, sungguh luar biasa Allah menciptakan alam semesta yang beragam jenisnya seperti pulau yang ada di sini ...  yang isinya hanya batu-batu yang sangat besar.
pulau pasir
Di sekitar pulau Lengkuas, kami juga sempat snorkeling ....  tepatnya yang snorkeling adalah teman-teman yang memang sudah terbiasa. Aku yang sama sekali belum pernah, sempat juga diceburkan di laut, dipandu oleh teman2 yang sudah jago, tapi belum berani untuk mencelupkan kepala ke bawah air laut, jadi aku hanya berada sebentar di dalam air ... itupun sambil ketakutan dan jadi bahan ledekan teman-teman..., ha...ha.
danau biru (kaolin)
Selanjutnya kami berangkat menuju pulau Kepayang untuk makan siang, disini tersedia kamar mandi dan toilet untuk membersihkan diri dan buang air kecil dan besar. Namun menurutku, kita tidak perlu mandi atau ganti baju yang basah  di sini, karena pada perjalanan selanjutnya untuk pulang akan basah lagi terutama jika air surut, kapal tidak bisa merapat ke pantai sehingga untuk naik ke kapal kita akan masuk ke dalam air terlebih dahulu.

Di perjalanan pulang menuju hotel, kami sempatkan singgah untuk makan mpek-mpek mama Rio yang katanya enak ... benar juga mpek-mpeknya memang enak dan kamipun memesan mpek-mpek ini untuk dibawa ke Jakarta.

Malamnya kami makan malam di resto Belitong Tempo Duluk, dekorasi restonya lumayan unik untuk berfoto ria, kalau rasa makanannya sih menurutku biasa saja.

pantai laskar pelangi
Hari ke dua atau hari terakhir di Belitung, kami mengunjungi rumah adat Belitung, foto-foto dan sempat juga menari he..he, lalu lanjut ke danau biru atau danau Kaolin ... air danau ini warnanya biru, cantik banget, Setelah puas foto-foto di sini, sebelum kembai ke hotel untuk check out, kami singgah di tempat oleh2, nama tokonya Klapa, beragam oleh2 ada disini, mulai dari sirup, kerupuk kemplang, baju kaos, dll, mereka juga sudah menyediakan packing untuk oleh2 yang dibeli pengunjung, hebat juga nih Belitung.

Setelah sholat jamak dzuhur dan ashar, kami check out dari hotel dan menuju tempat makan siang ... menunya sea food, nah disini makanannya cukup lezat. Selanjutnya, kami menuju pantai Laskar Pelangi tempat shooting film laskar pelangi yang terkenal beberapa waktu yang lalu. Buku karangan Andrea Hirata ini  sempat menjadi perbincangan masyarakat Indonesia karena ceritanya bagus banget dan juga dibuatkan filmnya. Karena buku dan film laskar pelangi ini juga, wisata ke Beitung menjadi lebih populer dan berkembang. Sayangnya karena keterbatasan waktu kami tidak sempat ke Manggar yang terletak di Belitung timur tempat cerita laskar pelangi ini bermula.

Sekitar pukul 14.30, kami berangkat menuju airport untuk kembali ke Jakarta, usai sudah perjalanan TK83 jalan-jalan ke Belitung. Di dalam pesawat, kamipun sudah berencana untuk melakukan liburan bareng-bareng lagi ke tempat wisata lainnya .... mudah-mudahan dapat terealisasi.

Salam Ina

Monday, May 16, 2016

Kekuatan Doa Ibu

Sebagai seorang ibu, seringkali aku galau dan dihinggapi kekhawatiran tentang masa depan  anak-anakku mengingat saat ini persaingan dan kompetisi antar sesama semakin besar, jumlah manusia yang semakin banyak sedangkan sumber daya semakin berkurang  serta semakin berkurangnya rasa sosial dan tolong menolong antara sesama ... bahkan saat ini berkomunikasi lewat gadget lebih disukai anak-anak dibandingkan berkomunikasi secara nyata face to face.  Rasanya memang tidak banyak yang dapat aku lakukan selain memperbanyak berdoa kepada Allah SWT, mohon perlindungan dan bimbinganNya agar anak-anakku diberi keselamatan iman, memperoleh kehidupan yang  baik, sukses dan bahagia di  dunia & akhirat, Aamiin Ya Rabbal'alamin.

Banyak tulisan yang mengupas tentang kekuatan sebuah doa dan keutamaannya. Nah doa ibu adalah doa yang dipandang sebagai doa makbul seperti  sabda Rasulullah SAW, "Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi (kemakbulannya), yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar), dan doa orang yang dizalimi." (HR Abu Daud).

Doa orangtua terlebih ibu amat didengar oleh Allah SWT ... berikut  hasil searching   di internet tentang kisah imam besar Masjidil Haram Syaikh Abdurrahman As-Sudais. Syaikh Sudais dengan suara merdunya tatkala membaca Al-Quran amat dikenal di Indonesia.  Menjadi imam masjidil haram yang di dalamnya terdapat ka'bah yang merupakan kiblat kaum muslim seluruh dunia tentunya sebuah kemuliaan yang tinggi. Dibalik nama besarnya sebagai seorang imam masjid, terukir kisah masa kecilnya yang unik.

As-Sudais kecil saat berusia 12 tahun, menurut informasi  ... dikenal sebagai anak yang sangat nakal.  Ulahnya sering membuat jengkel sang Ibu, akan tetapi ibunda Sudais bukanlah tipe ibu yang marah-marah dengan mengumbar kata-kata kasar... saat memarahi Sudais akibat  kenakalannya, ibunya justru melantunkan doa.

Pada suatu hari saat Sudais sedang bermain pasir, di rumah kedatangan tamu rekan orang tuanya.  Seperti biasa Ibunya menyiapkan hidangan untuk  memuliakan sang tamu. Hidangan itu berupa sajian kambing siap santap. Nah di saat hidangan tersebut hendak disajikan ke tamu, Sudais kecil dengan kenakalannya malah menaburi masakan itu dengan pasir.

Waaah… kalau kita bagaimana jengkelnya ya? Ibunda Sudais juga geram kepada anaknya tapi ia mencoba menahan diri dari berkata buruk, ia malah berujar begini    “Pergilah Nak,   semoga Allah menjadikan kamu Imam Masjidil Haram”.   Subhanallah.... ucapan baik dari seorang Ibu bisa menjadi doa untuk anak-anaknya.

Sebuah contoh  doa orang tua yang mustajab. Sudais yang dikenal nakal pada masa kecilnya, kini menjadi imam besar Masjidil Haram. Suaranya yang merdu  didengar bukan hanya di Makkah, melainkan menggema di seluruh dunia.  Sungguh tak terlintas dalam benak si Ibu, bagaimana mungkin anak yang nakal dan malas belajar bisa menjadi Imam Masjidil Haram ?

Ada lagi kisah lainnya  dari hasil searching  dan  beredar di WA grup yaitu  tentang  tulisan  Dr Fauzia Addabbus, seorang psikolog yang amat populer di Kuwait yang pernah menulis di Twitter  tentang rahasia-rahasia doa seorang Ibu, jika tiap malam ia mendoakan anak-anaknya, dan ternyata efek dari twitter itu telah mengubah jalan hidup banyak orang. Copas Isi twitternya sebagai berikut:

"Aku menyumpahmu demi Allah wahai setiap Ibu, agar jangan tidur tiap malam sebelum engkau memohon pertolongan Allah dan mengabariNya bahwa engkau Ridho atas anak-anakmu seridho-ridhonya, dan aku menyumpahmu demi Allah agar engkau tidak menghijab/menghalangi RidhoNya kepada anak-anakmu. Dan aku memintamu wahai para ibu agar jangan engkau tidur tiap malam sebelum kau angkat kedua tanganmu sambil menyebut satu persatu nama anak-anakmu dan mengabarkan kepadaNya bahwa engkau ridho atas mereka masing-masing.

Begini doanya: "Allahumma innii usyhiduka annii roodhiyah 'an ibnii/ibnatii (sebut nama anak-anakmu satu persatu) tamaamarridho wa kamaalarridho wa muntahayirridho. Fallahumma anzil ridhwaanaka 'alaihim biridhooii 'anhum"

Artinya: "(Ya Allah aku bersaksi kepadaMu bahwa aku ridho kepada anak2ku (sebutkan nama anak-anak........) dengan ridho paripurna, ridho yang sempurna dan ridho yang paling komplit. Maka turunkan ya Allah keridhoanMu kepada mereka demi ridhoku kepada mereka)."

Kemudian setelah berselang beberapa minggu setelah Twitter tersebut tersebar, tiba-tiba aku dikejutkan oleh seorang ibu yang berkata bahwa aku telah mengubah kehidupannya secara total, dan sekarang dia merasa dalam kenikmatan yang tak terlukiskan karena akibat doa itu terhadap dia dan anak laki-lakinya yang berumur 22 tahun. Maka berceritalah si Ibu itu:

Sejak kelahiran anakku itu aku hidup dalam penderitaan karenanya. Dia tak pernah sholat dan bahkan jarang mandi, dia sering berdebat panjang denganku, dan tak jarang dia membentakku dan tak menghormatiku, walaupun sudah sering aku mendoakannya. Maka ketika membaca twittermu aku berkata : mungkinkah omongan ini benar? tampaknya masuk akal?? dan seterusnya.... dan akhirnya kuputuskan untuk mencoba anjuranmu walaupun aku tak yakin bahkan mentertawaimu.

Lalu setelah seminggu, mulai berubah nada suara putraku kepadaku, dan pertamakali dalam hidupku aku tertidur dalam kedamaian, dan didalam diriku ada sedikit syak? Dan kemudian kudapati putraku mandi , padahal aku tak menyuruhnya..

Minggu kedua dan aku terus mendoakannya sesuai anjuranmu, ia membukakan pintu untukku dan menyapaku "Apa kabar ibu?" dengan suara lembut yang tak pernah kudengar darinya sebelum itu. Aku gembira tak terkira walaupun aku tak menunjukkan perasaanku kepadanya sama sekali.

4 jam kemudian aku menelponnya di ponselnya, dan ia menjawabku dengan nada yang berbeda dari biasanya: "Bu, aku disamping masjid dan aku baru akan sholat waktu ibu menelponku….”

Maka akupun tak mampu menahan tangisku, bagaimana mungkin ia yang tak pernah sholat bisa mulai sholat dan dengan lembut menanyaiku apa kabar ?? Tak sabar aku menanti kedatangannya dan segera kutanyai sejak kapan engkau mulai sholat? Jawabnya; “Aku sendiri tak tahu Bu, waktu aku di dekat masjid mendadak hatiku tergerak untuk sholat……………….”

Sejak itu kehidupanku berubah 180 derajat, dan anakku tak pernah lagi berteriak-teriak kepadaku dan sangat menghormatiku. Tak pernah aku mengalami kebahagian seperti ini walaupun aku sebelumnya sering hadir di majelis-majelis zikir dan pengajian-pengajian…..

Ibu adalah harta karun yang kita sia-siakan. Betapa tidak? Karena beratnya kehidupan sehari-hari seringkali seorang ibu melupakan doa untuk anak-anaknya, sering juga dia menganggap bahwa pusat-pusat bimbingan psikologi adalah jalan lebih baik untuk perkembangan anak-anaknya.
Padahal justru Doa Ibu adalah jalan tersingkat untuk mencapai kebahagiaan anak-anaknya di dunia dan akhirat.

Jangan pernah bilang: "Ah anakku masih kecil, ngapain didoakan? Bagaimana jika engkau menunggu mereka makin besar dan dewasa, dan menjadi tua, disaat mereka lebih butuh akan doa-doamu, padahal mungkin waktu itu engkau sudah di haribaan Ilahi?

Jadi doakan anak-anakmu mulai sekarang, dan jadilah orang yang bermurah hati dengan doa-doamu untuk mereka. Allah telah mengkaruniai kita para ibu sebagai wasilah bagi anak-anak kita dalam hubungan mereka dengan Allah melalui doa-doa kita untuk mereka. Kita bisa melakukannya kapanpun kita mau, dan kita bisa mengetuk pintuNya kapanpun kita mau dan Allah tak pernah mengantuk dan tak pernah tidur. Semoga doa setiap ibu untuk kebaikan anak-anaknya dikabulkan Allah SWT.

Salam Ina.