Thursday, April 30, 2015

Liburan Bareng Teman2 TK83

Hmm ... liburan itu pastilah menyenangkan, apalagi jika dilakukan bareng dengan keluarga tercinta atau dengan sahabat-sahabat yang sudah bersama-sama dalam rentang waktu puluhan tahun. Beberapa orang teman-teman ITB-TK83 termasuk aku, sudah beberapa kali kami melakukan liburan bersama, yang pertama pada bulan Oktober 2014 kami berlibur 3 hari ke Bali, berikutnya bulan Februari 2015 kami liburan week-end ke Bandung dan baru-baru ini tanggal 25-27 April 2015 kami berlibur ke Sumatera Barat.

Karena sebagian besar dari kami adalah pekerja pada berbagai perusahaan, tentulah dari jauh-jauh hari harus sudah mengagendakan acara liburan ini, termasuk mengambil cuti yang diperlukan. Beruntungnya kami, ada salah satu teman yang sangat berbakat mengkoordinir berbagai acara TK83, sehingga setiap acara liburan dapat berjalan lancar dan menyenangkan. Terima kasih bu Koor, tanpamu acara liburan bareng ini mungkin takkan pernah terwujud :)

Cerita liburan yang ingin dituliskan di blog ini adalah cerita liburan ke Sumatera Barat, mumpung rincian kisahnya masih bisa kuingat dengan jelas ha..ha, maklumlah sudah tua, susah menyimpan memori dalam waktu yang lama alias mudah lupa. Oh ya setiap liburan bareng ini ..  status kami adalah single, tidak membawa keluarga sehingga suasananya sangat relax seperti saat mahasiswa dulu, saling bercanda dan bernostalgia bahkan saling ngeledek (bully membully he..he), tanpa rasa sungkan dengan pasangan masing-masing, sepanjang hari-hari liburan .. kami banyak tertawa,  rasanya jadi muda lagi .... asyik dan serukan ? Semoga persahabatan dan persaudaraan seperti ini terus berlanjut sampai akhir hayat.

Pada hari Sabtu tanggal 25 April 2015, sebelum waktu sholat subuh, kami (11 orang) sudah berangkat dari rumah masing-masing menuju bandara Soekarno Hatta, pesawat kami (Garuda) dijadwalkan berangkat pukul 06.15, sehingga sholat subuh dilakukan di bandara Soeta. Pesawat berangkat sesuai jadwal dan tiba  di bandara Minangkabau Padang sekitar pukul 08:15, di sini bergabung 2 orang teman kami yang sudah berangkat ke Padang lebih awal dan 1 orang teman dari Abu Dhabi yang khusus datang ke Padang untuk ikut liburan bareng ini, wow rasanya sangat menyenangkan.

Dengan bus ukuran sedang, acara liburan segera dimulai, pertama kali kami menuju ke arah Padang Panjang dan di perjalanan kami singgah untuk berfoto di lembah Anai. Selanjutnya kami menuju resto sate Mak Syukur, karena wisata kuliner di Padang ini banyak ragamnya, masing-masing kami hanya memesan 1/2 porsi sate tersebut,  biar tidak terlalu kenyang karena makan siang sudah dijadwalkan di restoran Aie Badarun Bukittinggi. Di tempat sate Mak Syukur ini bergabung satu lagi teman kami yang kebetulan punya acara keluarga pada tanggal yang sama, tapi teman tersebut hanya ikut acara di Padang Panjang saja.

Setelah kenyang makan sate Mak Syukur, perjalanan dilanjutkan ke Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau yang juga terletak di Padang Panjang. Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau ini disebut juga museum Bustanil Arifin karena pendiriannya diprakarsai oleh bapak Bustanil Arifin yang merupakan salah satu menteri era kepemimpinan Soeharto. Di sini terdapat rumah gadang dan ada petugas yang menceritakan filosofi tentang rumah gadang ini. Kami juga menyempatkan diri berfoto menggunakan baju adat Minang, wah serasa jadi penganten Minang lho, oh ya harga sewa bajunya Rp 25.000 per orang.
  
Museum Bustanil Arifin, Padang Panjang
Dari Pandang Panjang, perjalanan dilanjutkan ke Bukittinggi dan kami singgah makan siang di resto Aie Badarun, nah di restoran ini juga tersedia berbagai jenis bubur dan kolak seperti bubur sumsum, biji salak, kolak pisang, ketan hitam dll, yang rasanya sedap bingits. Menurut pendapatku makanan yang paling lezat di restoran ini adalah rendangnya yang dicampur dengan ubi yang telah digoreng dengan ukuran dadu, kami sampai memesan rendang ini untuk dibawa ke Jakarta karena enak banget, hmm....

Selama di Sumbar, kami menginap di Bukittinggi, kebetulan bu Koor yang baik hati ini menyediakan rumah peninggalan orang tuanya untuk tempat kami menginap. Seru juga menginapnya, teman-teman perempuan berkumpul di satu kamar sambil ngerumpi, sedangkan yang laki-laki tidur di ruang tamu/keluarga, kayak di asrama ... masing-masing tidur dengan menggelar kasur di lantai sambil bercerita berbagai topik mulai dari bisnis sampai politik  he...he.

Lubang (goa) Jepang, Bukittinggi
Hari ke dua di Bukittinggi, kami pergi berwisata ke Lubang (goa) Jepang, goa ini merupakan peninggalan Jepang dan konon katanya goa yang terpanjang di Asia Tenggara. Lubang (goa) Jepang dibangun sebagai tempat penyimpanan perbekalan dan peralatan perang tentara Jepang, dengan panjang terowongan yang mencapai 1400 m dan berkelok-kelok serta memiliki lebar sekitar 2 meter. Sejumlah ruangan khusus terdapat di terowongan ini, di antaranya adalah ruang pengintaian, ruang penyergapan, penjara, dan gudang senjata. Lubang Jepang mulai dikelola menjadi objek wisata sejarah pada tahun 1984, oleh pemerintah kota Bukittinggi. Beberapa pintu masuk ke Lubang Jepang ini diantaranya terletak pada kawasan Ngarai Sianok, Taman Panorama, di samping  Istana Bung Hatta dan di Kebun Binatang Bukittinggi.
mirip tembok China kan ?

Di daerah Bukittinggi ini, banyak pemandangan yang indah untuk diabadikan, ada yang mirip grand canyon, tembok cina, jembatan gantung, lembah harau, air terjun dll. Karena waktunya tidak mencukupi kami tidak sempat mengunjungi danau Maninjau, maksudnya turun sampai ke air danaunya. Untuk sampai ke Danau Maninjau sekitar 1 jam dari Bukittinggi, kita akan melewati jalanan menurun dengan banyak kelokan, ada sekitar 44 kelokan oleh sebab itu jalan menuju Maninjau disebut kelok 44. Kami hanya singgah sebentar di kelok 37,  rencananya mau foto-foto narsis, sayang sekali saat itu cuaca mendung dan hujan gerimis pula, jadi foto-fotonya juga kurang bagus untuk ditayangkan di sini.

Kota Padang dan Bukittinggi juga mantap untuk berwisata kuliner, masing-masing  resto/warung punya masakan khas yang rasanya enak banget, beberapa resto yang kami coba seperti resto uni Evi ... ikan gorengnya mantap, resto Family (Benteng) .. khasnya ayam pop, kami makan malam di resto ini sampai restonya tutup dan dilanjutkan makan surabi Bandung, martabak dll. Kami juga sempat makan sore di resto Simpang Raya yang terletak di sekitar pasar Bukittinggi, di sini kami mencoba rendang dan soto padang, seru nih makan terus, jangan heran ... kalau berat badan naik drastis selama liburan ini. Oh ya hari ke dua ini kami juga sempat membeli oleh-oleh kain songket Padang, baju gamis, jilbab, mukena dll.

Kalau mau wisata naik delman keliling kota Bukittinggi, di sekitar lokasi jam gadang banyak tersedia delman. Pada suatu malam, setelah hang out di warung sate Padang sambil ngopi dan ngerumpi, kami pulang ke rumah naik delman, aduuh aku sempat deg-degan berat, karena jalanan di Bukittinggi yang agak berbukit-bukit, waktu di jalan yang menurun, kusir delmannya turun dari delman sambil menarik tali kekang untuk melakukan pengereman jalannya si kuda, kusir tersebut terseret-seret seperti hampir jatuh, aku ngeri membayangkan .. apa jadinya kalau si kusir tersebut jatuh, lalu kami meluncur bebas dari delman tersebut hi...hi..hi, ngeri-ngeri sedap kata orang Medan.

Hari ke tiga, kami bersiap-siap menuju kota Padang, karena sorenya kami akan berangkat pulang ke Jakarta. Paginya kami singgah untuk sarapan di pasar Bukittinggi, di sini dijual berbagai menu sarapan seperti nasi kapau, ketupat sayur pakis, sayur rebung dll. Karena cuaca pagi yang masih segar dan cuaca yang cerah, kami sempatkan berfoto narsis di Jam Gadang ... yang menjadi ciri khas kota Bukittinggi. Sebelum perjalanan di lanjutkan ke Padang, kami singgah mengambil pesanan rendang di resto Aie Badarun dan tentu saja membeli berbagai macam bubur/kolak untuk dimakan di dalam bus. Lama juga perjalanan Bukittinggi - Padang mungkin karena melewati pasar dan agak macet pula.

Kami tiba di Padang tepat waktunya makan siang, kamipun langsung menuju lokasi resto Pagi Sore, di resto ini ayam gorengnya enak banget, ayam kampung asli, karena ukuran ayamnya kecil-kecil, masing-masing orang makan ayam 3 - 4 potong he...he. Setelah makan siang, walaupun sudah kenyang, kami tetap melanjutkan kuliner es duren di resto Iko Gantinyo (resto ini juga sudah ada di Jakarta yaitu di BSD), mantap banget rasa es durennya. Sebelum berangkat ke airport kami singgah membeli oleh-oleh di toko Nan Salero seperti keripik sanjai, keripik kentang, keripik ubi, kipang kacang, kerupuk kulit dan macam-macam masakan seperti rendang, dendeng balado yang sudah dikemas.


Hmm... barang bawaanpun beranak pinak dengan tambahan kardus oleh-oleh ini. Lengkaplah sudah perjalanan liburan di kota Padang dan Bukittinggi. Perjalanan ke Jakarta sesuai jadwal dan aku tiba di rumah sekitar pukul 10 malam, sungguh liburan yang sangat berkesan dan rasanya  kami ketagihan untuk kembali melakukan liburan bareng ini, tujuan dan tanggal liburannya akan dirembukkan lebih lanjut ha...ha...ha dan semoga makin banyak teman-teman TK83 yang bisa bergabung.

Salam Ina