Sunday, December 09, 2012

Kunjungan ke USA dan Canada

Pada akhir November sampai dengan awal Desember 2012 yang lalu, aku ditugaskan ke USA (Houston) dan Canada (Montreal). Perjalananku kali ini adalah yang ke 3 kalinya ke USA dan yang ke 2 kalinya ke Canada, kelihatannya periode kunjunganku ke USA lebih kurang setiap 10 tahun-an sekali. 

Kunjunganku yang pertama kali ke USA dan Canada terjadi sekitar 21 tahun yang lalu yaitu pada bulan September - Oktober tahun 1991, aku ke sana bersama suamiku dan mertuaku, ceritanya dalam rangka honey-moon dan merupakan hadiah perkawinan dari mertuaku. Kami berkunjung ke berbagai kota dan tempat-tempat wisata, mulai dari Los Angeles, kemudian ke Canada (Winnipeg) mengunjungi adik iparku yang saat itu kuliah di sana. Di Winnipeg mertuaku tinggal lebih lama, sedangkan aku dan suamiku melanjutkan perjalanan ke Toronto, Washington DC, New York dan San Fransisco, lalu kembali ke Indonesia melalui Hongkong dan Singapore. Perjalanan liburan yang menyenangkan dan penuh kenangan indah tentunya bersama suami tercinta. 
 
Kunjunganku yang  ke dua ke USA terjadi pada bulan April - Mei tahun 2001, saat itu aku ditugaskan kantor dalam rangka studi FEED proyek LNG Tangguh yang dikerjakan oleh Kontraktor Bechtel yang berlokasi di Houston. Karena kunjungan ini dalam rangka pekerjaan yang lumayan padat, aku sama sekali tidak sempat berkunjung ke kota-kota lainnya selain Houston. Menurutku kota Houston biasa saja, tidak ada objek wisata yang menarik untuk dikunjungi selain NASA dan factory outletnya yang gede-gede banget :) 

Kunjunganku yang ke tiga kalinya ke USA dan ke dua kalinya ke Canada pada tahun 2012 ini karena ditugaskan kantor untuk melihat fasilitas Sulfur Recovery Unit yang ada di sekitar Houston. Aku berangkat dengan rombongan teman2 kantorku. Kunjungan kali ini agak berbeda dengan kunjungan2ku sebelumnya, karena kali ini aku berkunjung saat musim dingin (winter) telah tiba. Sebelum berangkat, aku telah menyiapkan perlengkapan pakaian untuk musim dingin, winter coat, long john, syal, sarung tangan, topi dan juga sepatu yang sesuai yang mempunyai lapisan wool di dalamnya sehingga terasa hangat ketika digunakan pada suhu udara rendah. Pakaian musim dingin ini aku beli di Pasar Raya Grande, Jakarta yang mempunyai counter khusus yang menjual jenis pakaian2 tersebut. 

Kota Houston yang terletak di selatan Amerika, memiliki suhu udara yang lebih hangat dibandingkan kota2 di daerah utara, sehingga di sini pakaian musim dingin yang kubawa belum diperlukan dan masih tersimpan di dalam koper. Suhu udara saat itu masih positip sekitar 10 - 15 deg Celcius, cukup memakai pakaian yang dilengkapi sweater atau blazer. Setelah lebih kurang 5 hari di Houston, jadwal kami selanjutnya adalah ke Montreal (Canada) mengunjungi perusahaan yang memiliki teknologi proses untuk mengolah flue gas yang berasal dari proses pembakaran untuk mengurangi emisi CO2 dan SO2 yang dibuang ke lingkungan. 

Sebelum ke Montreal, kami singgah di Toronto dan menginap di sana selama week end, kesempatan yang baik untuk berkunjung ke air terjun Niagara yang tidak sempat kulakukan ketika kunjungan yang pertama ke kota ini.

Perjalanan ke Niagara Falls sekitar 1.5 - 2 jam dengan mobil dari downtown Toronto. Saat itu es sudah meliputi pohon2 cemara dan atap2 bangunan yang berada di Niagara Falls dan sebagian es tersebut mencair dan jatuh ke tanah seperti hujan, hm dinginnya. Selama di Toronto kami benar2 menikmati liburan dan sempat jalan2 ke Winery Inniskilin, melewati kota tua di Toronto dan ke Square Mall.                                   

Pada hari Minggu tanggal 2 Des 2012, kami berangkat ke Montreal, saat itu cuaca di Montreal hujan dan suhunya di bawah nol, aku sempat merasakan turunnya salju di kota ini. Karena kami hanya sebentar di Montreal, walaupun hujan kami tetap semangat naik taxi menelusuri bangunan2 kuno di old Montreal dan sekali2 turun dari taxi untuk berfoto di depan bangunan yang indah2 tersebut he..he. Keesokan harinya, setelah selesai tugas, kami kembali berjalan kaki menelusuri bangunan2 di old Montreal dan tentu saja sambil narsis berfoto ria, penasaran soalnya.

Sayang sekali kami tidak sempat menelusuri underground city yang terbentang di bawah tanah kota Montreal, dimana setiap bangunan yang ada di downtown Montreal saling berhubungan satu sama lain dan konon katanya luas underground city tersebut mencapai 35 km2 dan merupakan yang terbesar di dunia. Kami hanya sempat melihat2 sebentar ke area underground city di sekitar hotel tempat kami menginap, saat itu toko2 yang ada sudah tutup karena hari sudah malam. 

Pada hari Selasa tanggal 4 Des 2012, kami berangkat pulang ke Jakarta dan sempat transit di airport JFK New York dan Dubai. Pada saat check in di Montreal harus dipastikan bahwa bagasi kita harus langsung dikirim ke Jakarta, karena biasanya airline yang digunakan berbeda, saat itu kami naik American Airline dari Montreal ke New York dan dilanjutkan naik Emirates dari New York - Jakarta. Jika tidak, akan sangat repot harus mengurus bagasi selama transit di New York karena antara terminal kedatangan dan keberangkatan kembali, lumayan jauh dan harus naik air train. Begitu pula ketika transit di Dubai, perjalanan dari terminal kedatangan menuju terminal keberangkatan memakan waktu 15 - 30 menit dengan naik bus.

Oh ya, selama bepergian dari satu kota ke kota lainnya di USA dan Canada, batasan berat bagasi juga harus diperhatikan sesuai ketentuan masing-masing airline, jika berat bagasi sampai melebihi ketentuan, akan dikenakan charge yang lumayan besar yaitu US$ 75, walaupun kelebihannya hanya 1 pound. Aku mengalami hal ini ketika berangkat dari Toronto ke Montreal, untung petugasnya masih berbaik hati dan meminta aku mengeluarkan sebagian isi bagasi tersebut untuk ditenteng di kabin. 

Pada saat berangkat dari Houston ke Toronto, kami menggunakan pesawat Air Canada, ternyata harga tiket belum termasuk harga pengangkutan bagasi, sehingga kita harus membayar US$ 25 untuk bagasi pertama dan US$ 35 untuk bagasi ke dua, denda juga akan dikenakan jika berat bagasi melebihi ketentuan yang ada di airline tersebut. Suatu kelaziman bagi turis2 dari Indonesia, barang bawaan dan koper-koper biasanya berkembang biak karena diisi oleh2 untuk teman dan saudara di tanah air he..he. 

Perjalanan ke USA juga harus direncanakan dengan matang terkait pengurusan Visa USA yang memerlukan waktu yang lumayan panjang dan harus dilakukan oleh yang bersangkutan mulai dari pengisian formulir online yang berlembar2, penentuan jadwal wawancara. Pelaksanaan wawancara itu sendiri menurut pendapatku tergantung nasib kita masing2 ha..ha, ada yang gampang dan ada yang sulit dapat persetujuan visanya, mungkin tergantung data2 yang kita isi, cara kita menjawab pertanyaan2 dan juga sifat petugas yang mewawancarai kita.

Alhamdulillah, pengurusan Visa USA aku berjalan lancar dan sekitar 4 hari dari waktu wawancara, paspor yang telah disetujui visanya sudah dapat diambil di kantor RPX (Fedex) di Jl Prof Satrio yang kebetulan terletak di depan kantorku. Untuk pengurusan Visa Canada cukup mengisi formulir yang tersedia di website dan menyerahkan ke travel untuk pengurusannya jika kita tidak mengurus sendiri. Ketentuan tentang foto untuk persyaratan visa juga harus diperhatikan karena berbeda antara USA dan Canada, harus 2x membuat foto dan biasanya studio foto di sekitar jalan Sabang Jakarta sudah memahaminya.

Salam Ina

1 comment:

Anonymous said...

assswhb tuan

saya mohon untuk saya membuat salinan hardcopy dan softcopy untuk edaran para muslim.
mohon dibenerin ya kang mas