Sunday, May 30, 2010

Cinta Dalam Perkawinan


Terinspirasi dengan kisah cinta dan bahasa cinta yang ditunjukkan pak Habibie, mantan Presiden RI yang ke 3 terhadap istri tercintanya ibu Hasri Ainun yang telah meninggal dunia pada tanggal 22 Mei 2010 di Jerman dan dikebumikan pada tanggal 25 Mei 2010 di makam pahlawan Kalibata, Jakarta. Perilaku pak Habibie kepada ibu Ainun selama 48 tahun lama pernikahannya dan sampai saat-saat terakhir ibu Ainun, mungkin telah menginspirasi banyak pasangan suami istri yang ada di Indonesia ... kisah cinta mereka dituturkan oleh orang2 terdekatnya baik melalui media TV maupun di media2 cetak ... baik di dunia nyata maupun dunia maya .... termasuk aku yang terinspirasi menulis blog tentang Cinta khususnya cinta antara pasangan suami istri :)

Cinta seorang laki-laki kepada wanita dan cinta wanita kepada laki-laki adalah perasaan yang manusiawi yang bersumber dari fitrah yang diciptakan Allah Subhanallahu wa Ta’ala di dalam jiwa manusia, yaitu kecenderungan kepada lawan jenisnya ketika telah mencapai kematangan pikiran dan fisiknya. Sebagaimana Firman Allah SWT, yang artinya: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (QS. Ar Rum (30) :21).

Apa ya definisi Cinta ?
Menurut wikipedia ... Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan ketertarikan terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut. Cinta adalah satu perkataan yang mengandung makna perasaan yang rumit. Bisa di alami oleh semua makhluk.
Cinta menurut terminologi bahasa adalah kecenderungan atau keberpihakan. Orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya dan ingin selalu bersama-sama dengan orang yang dicintainya ... ada juga orang yang bisa diperbudak oleh cintanya ... selalu mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri.
Hasil searching di internet, dalam Al Qur'an cinta memiliki 8 pengertian, berikut ini penjelasannya:
  1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan"nggemesi". Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
  2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur'an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
  3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur'an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
  4. Cinta syaghaf, adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qadsyaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur'an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
  5. Cinta ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur'an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (QS. An Nur (24 :2).
  6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur'an menyebut terminologi ini ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun minaljahilin (QS. Yusuf (12) :33).
  7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur'an tetapi dari hadis yang menafsirkan Al Qur'an. Dalam Qurat surat al `Ankabut (29) ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma'tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as'aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa'ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa iltihab naruha fi qalb al muhibbi.
  8. Cinta kulfah yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut Al Qur'an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, layukallifullah nafsan illa wus`aha (QS Al Baqarah (2) :286).
Idealnya .. cinta antara pasangan suami dan istri memiliki pengertian butir (1) dan (2) di atas, makanya doa yang sering diucapkan ketika ada pasangan laki2 dan perempuan yang melaksanakan pernikahan adalah semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah.

Apakah perasaan cinta kepada pasangan bisa berkurang kadarnya atau bahkan bisa hilang ?

Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya, sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.

Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang. (sumber: www.detik.com Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).

Mengerikan ya hasil penelitian tersebut ? Berkurangnya atau hilangnya rasa cinta antara suami dan istri, merupakan salah satu hal yang dapat memicu terjadinya perselingkuhan, tidak heran bila ada ungkapan yang unik untuk fakta seperti ini yang sering kita dengar : Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri. Mengapa kenyataan ini bisa terjadi ? dari hasil searching ketemu artikel yang membahas tentang hal ini.

Simak sabda Rasulullah Muhammad SAW berikut ini: “Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya). Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata: Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).

Dahulu, tatkala hubungan antara seorang laki2 dan perempuan masih terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat, sehingga laki2 dan perempuan tersebut hanyut oleh badai asmara. Karena hanyut dalam badai asmara haram, maka mata menjadi buta dan telinga menjadi tuli, sehingga muncul istilah Cinta itu buta. Dalam pepatah Arab dinyatakan: Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.

Akan tetapi setelah hubungan antara ke dua belah pihak telah halal (menikah), maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata pasangan tersebut, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa. Saat itulah, masing2 mulai menemukan jati diri pasangannya seperti apa adanya. Saat itu masing2 mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangannya tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari itu, ada tanggung jawab dan dinamika kehidupan lainnya. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara pasangan dengan perceraian, sebagaimana tercantum dalam al Quran : “Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (QS. Al Baqarah (2) : 102).

Bagaimana seharusnya kita bersikap ketika jatuh cinta ?
Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu. Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?

Jika kita mencintai pasangan kita karena kecantikan atau ketampanannya, sadarlah suatu saat kecantikan atau ketampanan tersebut akan sirna ... Bila dahulu rasa cinta kita kepadanya tumbuh karena ia adalah orang yang kaya, sadarlah suatu saat kekayaannya tidak lagi spektakuler di mata kita. Bila rasa cinta kita bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang di masyarakat, sadarlah suatu saat kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan kita. Cinta kepada hal2 yang bersifat fisik seperti itu akan hilang jika hal2 fisik yang membuat kita jatuh cinta hilang, namun bila kita mencintainya karena agama dan akhlaknya ... kemungkinan cinta akan terus tumbuh seiring dengan perkembangan pemahaman terhadap agama dan akhlak masing2.

Dalam memilih pasangan hidup ada tuntunan dari Rasulullah ; “Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda : Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama” (HR. Muslim dan Tirmidzi)

Menurut pengertianku, sebagaimana yang diajarkan dalam Islam, seorang laki2 atau wanita muslim haruslah menikah dengan sesama muslim. Sebagai wanita atau laki2 muslim .. lakukan setting di pikiran kita bahwa pasangan hidup kita haruslah orang yang seagama dengan kita ... menurutku itu harga mati yang tidak bisa ditawar lagi, sehingga "haram" hukumnya jatuh cinta pada orang yang tidak seagama dengan kita. Ketika kita merasa tertarik dengan seseorang ... pertanyakan terlebih dahulu apa agamanya .. jika ternyata seseorang itu non muslim ... segera hilangkan dan matikan bara cinta itu sebelum berkembang, berdoa agar orang non muslim yang kita cintai itu mendapatkan hidayah sehingga menjadi muslim dan berdoalah selalu agar kita dianugerahkan jodoh yang tepat dengan cara yang tepat pula sesuai tuntunan agama kita. Aku selalu berdoa semoga anak dan keturunanku kelak mempunyai pasangan hidup sesama Muslim yang sholeh dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Seandainya dulu ketika kita jatuh cinta pada pasangan kita lebih disebabkan karena hal-hal fisik seperti paras wajah, kekayaan, kedudukan (dengan catatan agamanya sama2 Islam, namun pemahaman dan penerapan agamanya yang belum sempurna, istilahnya kurang 'alim misalnya), setelah menikah kita baru menyadari bahwa apa yang kita lakukan dalam memilih pasangan hidup "kurang tepat" atau belum sesuai dengan hadist Rasul seperti tsb diatas. Seharusnya kita meletakkan keta'atan pasangan kita kepada Allah SWT sebagai prioritas utama dalam memilih pasangan hidup. Mungkin saja ada sikap dan karakter pasangan kita yang tidak kita sukai ... mungkin pasangan kita bukanlah orang yang sempurna dalam agama atau akhlaknya ... begitupula kita mungkin di mata pasangan kita, bagaimana menyikapinya ?

Karena kita sudah terikat dalam pernikahan rasanya kurang tepat kalau kita hanya menyesali kebodohan kita dulu atau malah berhenti mencintai pasangan kita, menjadi kewajiban kitalah untuk memelihara dan meningkatkan kualitas cinta kita dalam pernikahan tersebut dimulai dengan meluruskan kembali niat kita menikah ... yaitu mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah dan selalu berada dalam cinta dan keridhaan Allah SWT ... berusahalah mencintai pasangan kita karena Allah ... bukankah jodoh itu Allah SWT yang menentukan ?

Berusahalah untuk selalu sama2 mendekatkan diri kepada Allah SWT, mentadabburi Al Quran, banyak beristighfar, melaksanakan ibadah kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh dan berdoa kepada-Nya, saling menghormati, saling mengingatkan, saling memaafkan, saling bersabar terhadap kelebihan / kekurangan masing2, sebagaimana yang difirmankan Allah SWT pada QS. An Nisa' (4) :19, Wahai orang orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.

Tulisan di atas terutama kutujukan untuk mengingatkan diriku sendiri ... perkawinan kami saat ini hampir memasuki usia 19 tahun ... banyak ujian kesenangan dan kesedihan yang telah terjadi dalam pernikahan ini, semoga kami bisa menyikapi setiap riak-riak kecil maupun gelombang atau badai besar yang menghantam perahu layar rumah tangga kami ... semoga kami selamat sampai ke tujuan ideal setiap perkawinan ... menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah dan selalu berada dalam cinta & keridhaan Allah SWT ... dan dapat terus tua bersama2 dalam kebahagiaan dunia & akhirat sampai maut memisahkan kami seperti cinta Rasulullah kepada Khatijah dan istri-istri beliau ... seperti cinta pak Habibie kepada istrinya Ainun :)

Salam Ina

Sunday, May 09, 2010

Happy Birthday To Me

Pagi ini kubercermin
Kerutan di mata, di dahi makin terlihat
Rambut yang dulu tebal, hitam berkilau
Kini semakin tipis dan berganti warna menjadi putih

Usiaku bertambah
Jatah hidupku di dunia semakin berkurang
Engkau telah memberikan tanda2 nyata bahwa aku harus bergegas
Tapi sering aku lalai dan terlena seolah2 waktuku masih banyak

Ya Rabbi ...
Pagi ini kubersyukur
Masih Kau beri nafas
Beri daku kesempatan menyiapkan bekal untuk pulang
kepada-Mu dalam keadaan khusnul khatimah

Ya Rabbi ...
Ampuni dosa2ku dan dosa2 kedua orang tuaku
Sayangi mereka dg kasih sayang-Mu yang Maha Besar sebagaimana mereka telah menyayangi, mendidik dan membesarkanku sejak aku kecil

Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang....
Karuniakan kami keselamatan iman sampai akhir hayat
Anugerahkan kami kesehatan yang prima,
Tambahkan kami ilmu yang bermanfaat
Curahkan kami rezeki yang berkah

Ya Allah Yang Maha Pengampun ....
Beri kami kesempatan bertaubat sebelum maut
Beri kami kasih sayang-Mu sampai maut menjemput
Beri kami ampunan-Mu setelah maut

Ya Allah Yang Maha Lembut ..
Mudahkan kami menghadapi sakaratul maut
Jauhkan kami dari api neraka-Mu
Maafkan kami sampai hari perhitungan dan
Masukkanlah kami ke dalam surga-Mu

Ya Allah, bimbinglah kami menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah yang selalu berada dalam keridhaan-Mu.

Ya Rabbi, anugerahkan kami kehidupan yang baik di dunia dan kehidupan yang baik di akhirat dan jauhkan kami dari api neraka-Mu

Salam Ina
Bintaro 09-05-2010,
my 45th birthday