Thursday, September 15, 2016

Persiapan Pernikahan Putriku

In Syaa Allah bulan depan tanggal 15 Oktober 2016, putriku tercinta akan melangsungkan pernikahannya ... nggak terasa putri kecilku sudah dewasa dan akan memasuki kehidupan barunya.

Nah ternyata persiapan untuk acara pernikahan dan resepsi pernikahan lumayan ribet ... menyita pikiran dan waktu serta biaya tentunya, terlebih lagi di Jakarta, yang segala sesuatunya serba duit dan komersial. Apalagi aku dan putriku bekerja sehingga waktu yang tersedia untuk mempersiapkan segala sesuatunya praktis hanya  pada hari Sabtu dan Minggu. Apa saja yang harus dipersiapkan ?

Daftar persiapan tersebut tentunya akan panjang sekali, tergantung besar atau kecilnya acara yang akan dilaksanakan. Pertama kali tentunya adanya kesepakatan calon pengantin dan orang tua untuk tanggal acara serta apakah akad dan resepsi dilakukan pada tanggal dan gedung yang sama atau tidak. Untuk kota Jakarta, yang harus dipastikan berikutnya adalah gedung tempat berlangsungnya acara. Mencari gedung yang tersedia dan sesuai dengan waktu dan budget yang telah ditetapkan  juga memerlukan waktu dan tenaga terutama untuk melakukan survey sebelum pengambilan keputusan.

Gedung yang dicari harus disesuaikan dengan kriteria antara lain kapasitas gedung (harus sesuai dengan jumlah undangan), lokasi dan tentu saja besaran biaya yang biasanya menjadi pertimbangan utama. Untuk gedung-gedung yang favorit, list calon pengantin yang booking bahkan sudah penuh untuk  satu tahun  atau bahkan 2 tahun ke depan, sehingga jika kita ingin menikah di suatu gedung tertentu ... persiapan pencarian gedung minimal harus setahun sebelumnya atau seringkali  tanggal acara ditentukan berdasarkan ketersediaan gedung.

Dari sekian banyak list gedung pernikahan (bisa searching dan baca2 blog di internet), short list yang tersedia pada tanggal yang telah ditetapkan dan yang sempat dilakukan survey adalah gedung wanita Pertamina Simprug, gedung Patrajasa, gedung Granadi dan gedung Bulog.

Akhirnya kamipun memilih gedung Bulog dengan pertimbangan jumlah undangan, lokasi dan budget memenuhi kriteria kami. Kepastian tentang pemilihan gedung tempat acara ini disepakati 6 bulan sebelum tanggal acara. Di Gedung Bulog ini, selain ada gedung pertemuan yang namanya "Oryza" yang disewakan untuk acara perkawinan, juga tersedia mesjid yang cantik yang bisa digunakan untuk akad nikah. Namun untuk acara putriku, akad nikah ditetapkan di dalam gedung resepsi dan dilakukan pada pagi hari di tanggal yang sama dengan resepsi. Setelah kepastian gedung beres dan dibayar uang mukanya (DP), persiapan berikutnya adalah pendaftaran di KUA yang mencakup lokasi tempat akad nikah, karena kadang-kadang antriannya juga panjang, sehingga perlu dilakukan jauh-jauh hari.

Persiapan lanjutan adalah penentuan catering dan vendor-vendor lainnya seperti dekorasi, busana,  rias, musik. tari, dokumentasi, undangan, souvenir, foto pre-wed dll. Biasanya setiap gedung sudah ada persyaratan untuk vendor-vendor yang menjadi rekanan sebagai penyedia jasa resepsi pernikahan. Yang paling mudah tentunya jika tersedia vendor yang dapat menyediakan seluruh kebutuhan acara dan sesuai dengan selera pemilik acara, tapi hal ini jarang terjadi karena tidak seluruh kebutuhan dapat disediakan secara memuaskan oleh satu vendor saja.

Untuk acara putriku, di luar jasa catering dan dokumentasi, kami memilih satu vendor yang dapat menyediakan beberapa jasa yaitu "Diamond" untuk jasa dekorasi, busana, rias dan musik, sedangkan untuk catering kami memilih "Alfabet" (setelah test food dari beberapa vendor lainnya) dan dokumentasi dilakukan oleh sepupu kami sendiri ("Ramsy photography"). Untuk souvenir disepakati pihak pengantin pria yang menyediakannya.

Oh ya untuk undangan dilakukan terakhir kali karena dikhawatirkan terjadi perubahan atau hal-hal lain yang di luar rencana. Tadinya undangan didesign sendiri oleh putriku dan akan dilakukan pencetakan oleh pihak pengantin pria sesuai kesepakatan. Ternyata ketika suamiku melihat dummy undangannya, dia tidak setuju padahal waktunya sudah mepet tinggal 2 bulan lagi, mulailah aku panik dan mengambil alih pencetakan undangan tersebut agar pengambilan keputusan lebih cepat, akhirnya vendor yang terpilih adalah "Bakulan Unik". Proses pencetakan undangan biasanya sekitar sebulan setelah design disepakati.

Busana pengantin juga perlu dipersiapkan dalam waktu yang memadai karena harus dipastikan busana yang tersedia di vendor sesuai selera dan cukup di badan pengantin .. ternyata saudara-saudara, busana yang tersedia di vendor Diamond tidak ada yang cukup di badan putriku. Proses jahit baju pengantin biasanya memerlukan waktu yang lama berkisar antara 2 - 3 bulan tergantung beban pekerjaan dari masing-masing penjahit. Budget yang diperlukan untuk busana pengantin minimal di atas Rp 12 juta (untuk 2 baju pengantin wanita untuk akad dan resepsi yang sederhana, tidak terlalu banyak payet), itupun dijahit oleh penjahit yang biasa (bukan kelas butik). Kalau dengan penjahit yang sudah terkenal (butik), ongkos jahitnya saja di atas Rp 12 juta per baju ... belum termasuk biaya beli bahan brokat yang berharga di atas 700 ribu-an per meter yang sangat tergantung pada kualitas bahan busananya (biasanya menggunakan bahan brokat).

Opsi lainnya adalah busana pengantin dapat dijahitkan oleh vendor busana dan rias sesuai ukuran dan selera pengantin istilahnya "busana perdana", budget yang ditawarkan oleh vendor Diamond adalah Rp 6 juta untuk baju pengantin wanita dan Rp 2 juta untuk baju pengantin pria, dimana setelah acara ... baju pengantin tersebut menjadi milik vendor. Setelah mempertimbangkan ketersediaan budget dll, akhirnya kami memutuskan menjahit sendiri busana pengantin wanita pada penjahit Kezia Bintaro, sedangkan busana pengantin pria dapat menggunakan busana yang tersedia dari vendor Diamond dengan menyesuaikan warnanya dengan baju pengantin wanita.

Bicara mengenai busana, selain mempersiapkan busana untuk pengantin ... perlu juga dipersiapkan busana untuk orang tua pengantin dan saudara-saudara kandung serta busana seragam untuk panitia yang akan berperan pada acara tersebut. Sebaiknya persiapan busana tersebut dilakukan dengan matang.

Tapi berhubung aku sering pakai sistem SKS (sistem kebut semalam) he...he, jadinya pembelian bahan untuk busana agak mepet2 dan pemilihan bahan aku pasrah pada "apa kata penjual kain". Di Bintaro ada toko kain yang super lengkap yang terletak di Bintaro sektor 9 namanya toko Pronto Moda ... aku dan putriku sempat bolak balik beberapa kali ke toko ini he..he. Mungkin karena seleraku yang kurang ok .. ada beberapa saudara yang kurang sreg dengan bahan yang kuberikan dan mereka menyediakan seragam tersendiri dengan warna yang senada, bagiku nggak masalah yang penting semuanya happy dan bisa tampil cantik dan percaya diri pada hari H nanti.

Lazimnya ketika mempersiapkan suatu acara resepsi pernikahan, diperlukan adanya panitia dari pihak keluarga, tapi berhubung selama ini kami hampir tidak pernah membantu keluarga besar menjadi panitia acara resepsi pernikahan, jadinya agak sungkan minta bantuan keluarga besar dan semua urusan masih ditangani oleh aku dan putriku. Sampai dengan 1.5 bulan sebelum hari H, panitia keluarga belum terbentuk, untungnya ada tante dari pihak suami yang mulai bertanya mengenai kesiapan kami untuk acara tersebut, mulailah mereka turun tangan membentuk panitia acara, terima kasih yang sebesar2nya untuk keluarga besar kami.

Ketika rapat panitia yang pertama kali tanggal 4 September 2016, mulai terlihat kebingungan dan sedikit kepanikan di pihak aku dan suami he..he, akhirnya disepakati untuk menyewa WO (wedding organizer) yang akan membantu kami agar acara dapat berlangsung dengan tertib, untuk WO kami memilih "Nareswari" yang kebetulan pemiliknya teman dari salah satu ponakan kami.

Demikianlah sekilas info pernak-pernik persiapan acara pernikahan dan resepsi putriku yang bikin pusssiiing he...he, semakin mendekati hari H, hati ini makin dag dig dug mengingat ini pengalaman pertama kami mempersiapkan acara tersebut. Setiap malam aku berdoa semoga semuanya diberi kelancaran oleh Allah SWT dan acara tersebut dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan ridha Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal'alamin.

Salam Ina