Friday, January 24, 2020

Kalender 2020 Pertamina

Tulisan blog kali ini tentang isi kalender tahun 2020 dari kantor, lho apa istimewanya kog dijadikan tulisan blog ? mau tahu alasan sebenarnya ? ternyata cari ide tulisan itu susah he...he. Kebetulan baru dapat kalender 2020 dari kantor, nah setelah diperhatikan dengan seksama, isi dan gambar kalender 2020 ini menarik juga untuk diabadikan di blog ini agar bisa dibaca di kemudian hari, karena biasanya setelah akhir tahun semua kalender akan menjadi penghuni tempat sampah digantikan dengan kalender tahun yang baru. 

Biar nggak penasaran apanya yang menarik ? baiklah akan dituliskan kembali tulisan di kalender 2020 dengan tema besarnya sekitar peran Pertamina dan penjabarannya.

Januari dan Februari 2020 : Ketersediaan Energi Nasional 
  • Fasilitas Produksi Global. Pertamina menjalankan peran penting dalam memastikan ketersediaan energi dari sumber domestik maupun luar negeri di 12 negara termasuk salah satunya fasilitas produksi di Aljazair. 
  • Optimalisasi Produksi. Untuk terjaminnya ketersediaan energi dalam negeri, Pertamina memaksimalkan potensi dari fasilitas offshore yang dimiliki demi mendukung misi Pertamina dalam peningkatan produksi migas.
Maret dan April 2020 : Saluran Energi Nasional
  • Jaringan SPBU. Untuk mempermudah akses masyarakat dalam memenuhi kebutuhan energi, Pertamina melakukan penyaluran bahan bakar minyak melalui lebih dari 6500 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar hingga pelosok Indonesia.
  • Infrastruktur Hilir Jargas. Pertamina hadir untuk melayani berbagai segmen kebutuhan gas bumi, termasuk untuk kebutuhan industri dan rumah tangga di lebih dari 50 kota dan kabupaten di Indonesia melalui jaringan gas terpanjang di Asia Tenggara yang mencapai lebih dari 14.000 km untuk akses gas bumi yang lebih mudah.
Mei dan Juni 2020 : Energi Untuk Semua
  • Pengembangan Kilang Dalam Negeri. Pertamina menjaga agar energi tersedia demi kesejahteraan yang merata. Program Pengembangan Kilang Dalam Negeri merupakan proyek strategis Pertamina dalam rangka meningkatkan efisiensi biaya produksi BBM dalam negeri.
  • BBM 1 Harga. Pertamina menjalankan Program BBM 1 Harga bertujuan untuk memastikan BBM dapat diperoleh dengan harga terjangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia terutama di daerah 3 T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) malalui jalur distribusi darat, laut dan udara. Hingga tahun 2019, Pertamina telah merealisasikan 160 titik dan akan terus bertambah sejalan dengan komitmen untuk membangun Indonesia.
  
 Juli dan Agustus 2020 : Energi Hijau Terbarukan
  • Biorefinery. Selaras dengan harapan masyarakat akan energi ramah lingkungan, Pertamina mengembangkan Biorefinery untuk mengolah sumber daya terbarukan menjadi bahan bakar yang rendah residu demi kelestarian alam.
  • Energi Panas Bumi. Sebagai aksi nyata terhadap pemanfaatan potensi sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan, Pertamina mengembangkan Energi Panas Bumi dengan total kapasitas lebih dari 600 MW di beberapa titik wilayah Indonesia seperti Kamojang, Lahendong, Ulubelu, dan lainnya.
September dan Oktober 2020 : Energi Baru dan Terbarukan
  • Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Dalam upaya menciptakan kelangsungan energi di masa mendatang, Pertamina mengembangkan energi bersih berbasis Energi Baru dan Terbarukan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) seperti di daerah Bontang, Kalimantan Timur.
  • Green Energi Station. Sebagai upaya menyambut era kendaraan listrik, Pertamina mengembangkan Green Energi Station untuk pengisian baterai kendaraan listrik. 
 November dan Desember 2020 : Dedikasi Membangun Negeri
  • Masyarakat Berdikari. Salah satu komitmen Pertamina dalam membangun negeri diwujudkan melalui program CSR Berdikari yang berkelanjutan. Pertamina melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat di berbagai desa demi terwujudnya masyarakat mandiri.
  • Pertamina Sehati. Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, Pertamina mencanangkan program Sehat Anak Tercinta dan Ibu (SEHATI). Program ini diwujudkan dalam upaya peningkatan gizi balita serta menekan resiko kematian ibu dan bayi.
Salam Ina

Monday, January 06, 2020

Jalan-jalan ke Pontianak

tugu khattulistiwa
Posting pertama di tahun 2020 ini bercerita tentang jalan-jalan ke Pontianak yang dilakukan pada akhir Desember 2019 yang lalu dengan memanfaatkan hari terjepit tanggal 23 Desember dan tanggal merah Natal serta cuti bersama tanggal 24 Desember, hanya aku dan suami jalan-jalan ke Pontianak, anak2 tidak ada yang ikut. 

He..he ada teman yang iseng tanya ngapain sih ke Pontianak ? cobalah googling ternyata wisata di Pontianak dan juga kulinernya cukup menarik. Selain itu sesuai cita-cita aku untuk bisa berkunjung ke seluruh ibukota provinsi di Indonesia, nah jalan-jalan ke Pontianak ini termasuk bagian dari cita-cita tersebut.

lokasi STQN ke XXV
Kami berangkat ke Pontianak tanggal 23 Desember 2019, karena suamiku tidak mengambil cuti dan agar waktu bolosnya nggak terlalu banyak, kami berangkatnya sore hari, sedangkan aku mengambil cuti satu hari dari kantor. 

Di hari yang sama tersebut uwak (kakaknya ibu mertuaku) meninggal dunia, sehingga sebelum ke bandara kami menyempatkan takziah terlebih dahulu ke rumah duka. Pesawat dari Jakarta ke Pontianak berangkat sesuai jadwal, namun sampai di bandara Supadio Pontianak sudah mendekati maghrib karena pesawat harus berputar beberapa kali sebelum mendarat, infonya ada inspeksi yang dilakukan di runway bandara. 

Kami langsung menuju hotel menggunakan taxi bandara, setelah sholat jamak maghrib dan isya, kamipun keluar mencari makan malam, karena sudah kelaparan kami memilih makan malam di Ayani Mall saja yang terletak di sebelah hotel Mercure tempat kami menginap. Kami memilih menu kwetiau goreng dan ayam goreng di salah satu gerai yang ada di foodcourtnya, ternyata enak banget. Kami juga suprise dengan Mall ini, karena lumayan besar dan tenant2 yang beken di Jakarta ada juga di sini seperti Marugame Udon, Starbuck, Hush Puppies dll, bahkan cafe kesukaan kami juga ada Excelso.
keraton kadriah
Keesokan harinya yaitu hari Selasa tanggal 24 Desember 2019 dengan menggunakan mobil sewa kami melakukan city tour antara lain ke Tugu khatulistiwa dan foto2 di lokasi STQ Nasional XXV yang masih satu komplek dengan tugu khatulistiwa (disini ada bola dunia tempat qari/qariah mengaji). 

Kami juga berkunjung ke keraton kadriah, dilanjutkan dengan makan siang di pondok Ale-ale (kuah ikannya enak bingits), lalu sholat jamak qashar dzuhur dan ashar di masjid jamik Mujahidin, mesjid ini besar dan indah.

bubur pedas
Oh ya ketika sarapan pagi di hotel, ada menu khas Pontianak yaitu bubur pedas  .. mirip bubur ayam tapi warnanya hitam karena rempah2nya ... hm rasanya enak banget sampai nambah berulang kali. 

Setelah selesai sholat, perjalanan dilanjutkan ke rumah adat Dayak dan rumah adat Melayu yang lokasinya berdekatan dan foto2 saja kami di sini. Selanjutnya kami ngupi2 dan makan pisang goreng Srikaya di warung Sukahati yang termasuk dalam rekomendasi daftar kuliner Pontianak. Karena turun hujan, akhirnya kami istirahat dulu di hotel menunggu hujan reda, di perjalanan menuju hotel singgah  di komplek Untan (Universitas Tanjung Pura), ada hutan kecil dan taman2nya, sayang nggak bisa turun berfoto karena hujan.
pemandangan dari kapal
Sore harinya  hujanpun berhenti, kami menuju Alun-alun Kapuas yang merupakan dermaga untuk wisata sungai Kapuas. Kami menyusuri sungai Kapuas naik kapal (kapasitasnya sekitar 100 orang). Kapalnya bertingkat 2, tersedia meja dan kursi seperti restoran. Wisata sungai Kapuas ini berjalan sekitar 1/2 jam dan cukup puaslah bisa menikmati suasana sekitar tepi sungai yang dilewati kapal ini.

taman di Untan
Wisata sungai Kapuas ini biayanya murah meriah, ongkos kapal hanya Rp 15.000 per orang dan harga minuman di atas kapal juga murah. Kami minum es cincau dan air mineral, harganya Rp 5.000/gelas/botol, mereka tidak menaikkan harga sesuka hati .. parkir mobil gratis pula di Alun-alun Kapuas ini. Luar biasa, semoga barokah. 

Hari Rabu tanggal 25 Desember 2019 .. menjelang kembali ke Jakarta, disempatkan foto2 di taman yg berada di lokasi Universitas Tanjung Pura Pontianak yang juga bertetangga dengan hotel Mercure, jadi bisa jalan kaki ke sini. Oh ya jadwal pesawat pulang ke Jakarta kami majukan yang sebelumnya sore hari menjadi siang karena ternyata agenda jalan-jalannya sudah selesai. Semoga lain kali bisa mengunjungi kota2 lainnya di Kalimantan Barat seperti Singkawang, Sambas dll. 

Salam Ina