Thursday, September 08, 2011

Pernak-pernik Idul Fitri 1432H

Meskipun sudah terlambat .. karena bulan Syawal sudah berjalan selama 9 hari, pada kesempatan ini kami sekeluarga mengucapkan Selamat Idul Fitri 1432H kepada semua pembaca blog ini, mohon maaf lahir dan bathin. Semoga amal ibadah kita di bulan Ramadhan yang lalu diterima Allah SWT dan semoga kita bisa istiqomah melaksanakan ibadah2 seperti saat Ramadhan di bulan-bulan selanjutnya.

Penetapan Idul Fitri tahun ini agak heboh karena ada perbedaan antara penetapan versi ormas Muhammadiyah dengan versi Pemerintah ... awalnya banyak yang yakin Idul Fitri 1432H jatuh pada tanggal 30 Agustus 2011 (versi ormas Muhammadiyah), karena tanggal merah di kalender untuk libur Idul Fitri adalah 30 Agustus, ternyata dari hasil sidang ... Pemerintah menetapkan Idul Fitri 1432H jatuh pada tanggal 31 Agustus 2011. Banyak keluarga yang sudah mempersiapkan menu khas untuk lebaran seperti lontong/ketupat lengkap dengan kuah opornya, sehingga yang mengikuti jadwal Pemerintah harus bersahur kembali dengan makanan menu lebaran daripada makanan tersebut basi he..he ... untungnya malam itu aku belum sempat masak2, sehingga kami tidak perlu bersahur dengan menu makanan lebaran :)

Lebaran kali ini asisten2 di rumah liburnya lumayan lama karena ada saudara2 mereka yang mengadakan pesta pernikahan setelah lebaran, sehingga aku harus ambil cuti tambahan di luar cuti bersama. Lumayan capek juga mengurus urusan dapur dan bersih2 rumah terutama secara fisik karena umurpun sudah menjelang 50 tahun .. apalagi selama ini aku jarang melakukan pekerjaan tersebut. Alhamdulillah kami punya asisten2 yang baik dan pintar, sehingga urusan2 tersebut "beres" tanpa campur tanganku.

Sebelum lebaran mereka sudah mempersiapkan makanan2 beku di kulkas yang sudah dibungkus-bungkus plastik untuk keperluan harian selama mereka berlibur lebaran ... aku tinggal menghangatkan saja seperti rendang, kare, pindang, semur, saus spagetti termasuk kuah lontong lebaran ... praktis aku hanya masak tambahan sayuran saja, goreng tahu/tempe atau telur he..he, kalau kurang tinggal telpon delivery order yang buka selama libur lebaran ... what a wonderful life di Jakarta ini, yang penting uangnya tersedia he..he :)

Untungnya lagi aku punya 3 orang anak yang bisa ikut membantu, meskipun aku tidak terlalu berharap pada mereka, Afifa punya banyak tugas2 yang harus diselesaikannya sebagai mahasiswa baru, tapi dengan kesadaran penuh dia banyak membantuku di dapur, Hifzhan dan Fathur juga bisa mencuci piring dan siram-siram tanaman ... kalau urusan bersih-bersih suamiku yang turun tangan karena selama ini dia juga hobby melakukan bersih2 rumah pakai vacuum cleaner. Terima kasih untuk suami dan anak-anakku tercinta. Betapa senangnya kita bisa berkumpul dan mengerjakan tugas2 di rumah bersama-sama. Alhamdulillah.

Kembali cerita tentang mbak-mbak asisten di rumah, betapa besar jasa mereka bagi ibu2 seperti aku yang bekerja di kantoran dan kurang pintar mengurus dapur / masak :( semoga mbak Yani & mbak Misah dapat kembali ke rumah kami sesuai jadwal yang mereka janjikan. Sedih juga sih mbak Tini yang sudah ikut kami selama 10 tahun lebih tidak kembali lagi karena akan melahirkan bayinya dalam waktu dekat ini, mbak Tini menikah pada liburan Idul Fitri tahun lalu. Oh ya terima kasih juga untuk mpok Neneng yang sudah bekerja dengan kami selama 11 tahun lebih dan kebetulan warga Bintaro .. libur lebarannya hanya 2 -3 hari saja, sehingga urusan cuci pakaian dan seterika tidak menjadi kendala jika lebaran.

Yang berbeda pada lebaran kali ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya adalah sholat Idul Fitri ... di lokasi rumah yang lama, mesjid hanya berjarak 50-an meter saja, sehingga pagi-pagi kami sudah booking tempat dengan menggelar sajadah di mesjid biar dapat tempat yang bagus. Sedangkan di lokasi rumah yang sekarang, tidak ada mesjid di komplek, memang ada mesjid di kampung sebelah yang jaraknya sekitar 500-an meter, mau jalan kaki jaraknya lumayan, pakai mobil sulit parkir karena jalanannya kecil. Sempat terpikir untuk nginap di hotel Borobudur yang dekat dengan mesjid Istiqlal, agar kami bisa sholat Ied disana, ternyata kamar yang ada paket lebarannya full booking, hanya tinggal kamar yang belum direnovasi dan kamar yang harganya mahal (bukan paket)... mikir2 dululah, sebelum mengambil keputusan.

Ketika sorenya kami pulang ke rumah, setelah bersilaturrahmi ke saudara2 yang rumahnya di Klender dan Pasar Minggu, kebiasaan kami bersilaturrahmi menjelang lebaran sambil menikmati suasana jalanan yang tidak macet ... terlihat spanduk bahwa akan dilaksanakan sholat Ied di jalanan di depan cluster rumah kami, Alhamdulillah, walaupun sederhana dan jamaahnya tidak terlalu ramai, akhirnya kami bisa sholat Ied yang ada di dekat rumah. Untuk lebaran berikutnya Insya Allah harus dari awal booking tempat di Hotel Borobudur agar bisa sholat di Istiqlal ... cita-citaku yang lainnya adalah pengen puasa Ramadhan sebulan penuh di Mekkah ... lalu sholat Ied di Masjidil Haram Mekkah atau Masjid Nabawi Madinah, semoga dapat terwujud. Aamiin.

Salam Ina