Monday, December 26, 2016

12 tahun Tsunami Aceh


Doa untuk ibunda, kakanda, ponakan2, sanak saudara dan handai tolan yang menjadi korban tsunami di Aceh, 26 Desember 2004.

Ya Allah, ampunilah mereka, kasihilah mereka, maafkanlah mereka, muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah mereka dengan air, salju dan embun. Sucikanlah mereka dari segala kesalahan sebagaimana pakaian disucikan dari najis. Gantikan untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, gantikan untuknya keluarga yang lebih baik dari keluarganya, gantikan untuknya pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah ke dalam surga dan lindungilah mereka dari azab kubur dan azab neraka.

Berikut kutipan dari berbagai sumber di internet tentang cara berbakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia.

Salah satu diantara rahmat yang Allah berikan kepada orang yang beriman adalah mereka bisa saling memberikan kebaikan, sekalipun harus berpisah di kehidupan dunia. Karena ikatan iman Allah abadikan, sekalipun mereka sudah meninggal.

Doa mukmin yang hidup kepada mukmin yang telah meninggal, Allah jadikan sebagai doa yang mustajab. Doa anak soleh kepada orang tuanya yang beriman, yang telah meninggal, Allah jadikan sebagai paket pahala yang tetap mengalir. Ilmu yang diajarkan oleh seorang guru muslim kepada masyarakat, akan menjadi paket pahala yang terus mengalir, selama ilmu ini diamalkan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila seseorang mati, seluruh amalnya akan terputus kecuali 3 hal: sedekah jariyah, ilmu yang manfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.” (HR. Muslim 1631, Nasai 3651, dan yang lainnya).

Bahkan ikatan iman ini tetap Allah abadikan hingga hari kiamat. Karena ikatan iman ini, Allah kumpulkan kembali mereka bersama keluarganya di hari kiamat.


Bakti seperti apa yang bisa kita berikan kepada mereka? Berikut adalah cara berbakti pada orangtua yang sudah tiada:

1. Berusaha menjadi anak sholeh, taat kepada Allah dan RasulNya, karena doa dari anak sholeh pada orangtuanya merupakan amalan yang pahalanya tak akan terputus untuk orangtuanya.

Sebagaimana hadist yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam:

عن ‏ ‏أبي هريرة ‏ رضي الله عنه أن رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه واله وسلم ‏ ‏قال: ‏ إذا مات الإنسان انقطع عنه عمله إلا من ثلاثة إلا من صدقة جارية أو علم ينتفع به أو ولد صالح يدعو له (صحيح مسلم)

“Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang bedoa kepadanya (ibu bapaknya).” (HR. Muslim).

2. Menshalati jenazahnya, memohonkan ampun untuk mereka, memenuhi janji mereka, dan menyambung hubungan dengan orang yang dicintai seperti kedua orangtuanya, sahabat karibnya, dan kerabat-kerabatnya.

Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya cara berbakti kepada orangtua yang paling baik yaitu seseorang menyambung hubungan dengan orang yang dicintai bapaknya setelah meninggal.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Suatu saat datang seorang laki-laki dari golongan Anshar dan bertanya, “Wahai Rasulullah! Apakah masih ada perbuatan bakti yang harus aku perbuat kepada kedua orangtuaku setelah mereka meninggal?”

Kemudian Nabi Shallallahu “alaihi Wassallam menjawab:
“Ya, ada empat perkara: menshalatinya dan memohonkan ampun kepada Allah untuk mereka, melaksanakan janji-janji mereka, memuliakan teman-teman mereka, dan menyambung tali kekeluargaan yang kamu tidak memiliki pertalian kecuali dari adanya pertalian itu, itu perbuatan bakti kepada mereka yang tersisa bagimu untuk kamu lakukan setelah mereka meninggal.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).

3. Bagaimana dengan menghadiahkan pahala sedekah terhadap orang tua yang sudah meninggal ?

Menghadiahkan pahala sedekah untuk orang yang sudah meninggal termasuk praktek yang dibolehkan dan pahalanya bisa sampai kepada orang tersebut. Di antara dalil tegas dalam masalah ini adalah hadis dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa ada seorang lelaki yang berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ أُمِّيَ افْتُلِتَتْ نَفْسَهَا وَلَمْ تُوصِ، وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، أَفَلَهَا أَجْرٌ، إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا؟ قَالَ: «نَعَمْ تَصَدَّقْ عَنْهَا»

“Ibuku mati mendadak, sementara beliau belum berwasiat. Saya yakin, andaikan beliau sempat berbicara, beliau akan bersedekah. Apakah beliau akan mendapat aliran pahala, jika saya bersedekah atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya. Bersedekahlah atas nama ibumu.” (HR. Bukhari 1388 dan Muslim 1004)

Dalam hadis yang lain, dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa ibunya Sa’d bin Ubadah meninggal dunia, ketika Sa’d tidak ada di rumah. Sa’d berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، أَيَنْفَعُهَا شَيْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا؟ قَالَ: «نَعَمْ»

“Wahai Rasulullah, ibuku meninggal dan ketika itu aku tidak hadir. Apakah dia mendapat aliran pahala jika aku bersedekah harta atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.” (HR. Bukhari 2756)

Hadis-hadis di atas menjadi dalil bahwa pahala sedekah atas nama mayit bisa sampai kepada mayit. Bahkan kata Imam Nawawi bahwa pahala sedekah ini bisa sampai kepada mayit dengan sepakat ulama. (Syarh Shahih Muslim, 7:90).

Semoga bermanfaat

Salam Ina

Friday, December 02, 2016

Wednesday, November 30, 2016

2 Hari dan 1 Malam di Palembang

Hari Sabtu dan Minggu tanggal 26 dan 27 November 20126 yang lalu, aku dan suami serta beberapa orang dari keluarga besar suami (bibik dan saudara sepupu) jalan-jalan ke Palembang, mereka tentunya selain wisata belanja dan kuliner, juga sekalian pulang kampung.

Hari Pertama 
Kami berangkat naik pesawat Citilink dari bandara Halim Perdana Kusuma pukul 6.45 pagi dan tiba di Palembang pukul 7.50, jumlah rombongan yang sama2 berangkat dari Jakarta sekitar 11 orang. Sambil menunggu bagasi, kamipun sempat foto-foto narsis he..he, tak pandang usia deh .. bibik-bibik yang usianya berkisar antara 60 - 80 tahun, semangatnya masih ok banget. Setelah bagasi terkumpul kami segera menuju bus yang sudah dibooking sebelumnya, agenda pertama adalah sarapan Mie Celor.

"mie celor"
Lokasi mie celor yang kami datangi adalah mie celor poligon ... menurut saudara sepupu ini yang paling top enaknya, lokasi warungnya terletak di komplek Bukit Sejahtera, jalan Bukit Sejahtera. Agak lama juga pak supir bus mencari lokasi ini, karena dia kurang paham dimana lokasi tepatnya ... ketahuan deh pak supir belum pernah makan mie celor poligon he...he. Akhirnya dengan bantuan om waze dan om google akhirnya sampai juga kami ke warung mie celor ini, langsung deh melakukan pemesanan dan disantap sampai tuntas.

Mie Celor sendiri mirip seperti mie rebus, tapi kuahnya kental yang merupakan perpaduan antara santan, udang dan telur. Mienya berukuran besar dan lurus seperti spaghetti dan disajikan bersama potongan telur rebus, serpihan daging udang dan bawang goreng. Rasa asin dan gurih yang aduhai langsung menyergap di suapan pertama, aroma udang dan telur begitu terasa. Rahasia kelezatan Mi Celor ini terletak pada penggunaan udang sebagai pelezat utama kuahnya. Yaitu kaldu udang dan daging udang (terutama udang galah / udang satang) yang dilembutkan sehingga bisa menghasilkan adonan kuah yang kental, lembut, gurih dan berwarna agak kemerah mudaan.

Setelah kenyang makan mie celor, kamipun menuju rumah uwak (kakak dari ibu mertuaku) di daerah Talang Semut untuk menjemput beberapa orang saudara yang sudah sampai ke Palembang lebih awal, sehingga total rombongan menjadi 15 orang. Agenda selanjutnya adalah wisata belanja di Pasar 16 Ilir yang terletak di belakang Ramayana, disinipun terjadi kehebohan dalam memilih berbagai kain batik khas Palembang yang namanya batik Jufri atau sering disebut kain bari (bari artinya lama/kuno). Kain-kain yang dijual disini bagus-bagus dan berharga relatif murah ... ada yang kain tipe jumputan, batik, songket dll, akupun sempat tergiur juga beli beberapa batik, jumputan dan selembar kain songket dengan harga sekitar Rp 2.5 jutaan.

Selanjutnya kami menuju lokasi makan siang yaitu  resto Sarinande Tempo Doeloe yang terletak di Jl Mayor Ruslan, disini tersedia makanan khas Palembang seperti Pindang Ikan patin, ikan Belida & pindang ikan Baung, juga ada pindang iga, selain pindang, juga di sediakan makanan siap saji khas Palembang lainnya seperti tempoyak, juga ada jamur goreng, kerang goreng dan asinan kedondong, wah mantap enaknya.

"model"
Setelah makan siang, kami menuju hotel Batiqa untuk check in dan sholat jamak qashar dzuhur dan ashar. Rupanya acara belanja belum terpuaskan, beberapa orang dari kami yang staminanya masih kuat ..  berangkat lagi menuju ke salah satu butik Pesona Bari Songket, di sini dijual berbagai macam songket, ada juga yang edisi lama, hanya saja harganya lumayan mahal.

Agenda malam hari adalah makan malam, rencana semula adalah di kampung Kapitan, namun berhubung untuk menuju ke sana bus yang gede nggak bisa masuk dan harus turun naik perahu, lokasi makanpun pindah ke Pempek Saga Sudi Mampir ... disini aku pesan menu model yaitu pempek dan tahu yang diberi kuah bening, selain itu juga ikutan cicip2 berbagai jenis pempek dengan miuman es kacang merah. Oh ya sebelum makan malam, kami sempat foto2 narsis dengan latar belakang jembatan ampera,

Hari Kedua
Agenda pada hari kedua, setelah sarapan di hotel kami menuju mesjid Muaraogan, mesjid ini memiliki sejarah sebagai masjid tertua, lokasinya di Kampung Kertapati, Kodya Palembang, kira-kira 3 km sebelah barat pusat kota Palembang. Menurut sejarah, masjid ini didirikan oleh seorang ulama bangsawan, namanya Masagung H. Abdul Hamid bin Masagung Mahmud alias Kanang bin Tarudin bin Komarudin bin Raden Wirakesuma bin Raden Perak. Masyarakat setempat biasa memanggil Msg. H. Abdul Hamid dengan sebutan Kiai Muara Ogan. Beliau berdakwah tidak hanya di kota Palembang saja, tetapi sampai ke dusun-dusun di pelosok desa dalam Provinsi Sumatra Selatan. Ketika berangkat mengajar, beliau sering menggunakan perahu yang didayung oleh santri-santrinya melalui sungai Musi.

Selanjutnya kami menuju rumah bari Bajumi untuk foto-foto ... Rumah Bari milik Bajumi Wahab ini awalnya dibangun pada tahun 1961, tepatnya di Tandjung Sedjaro Indralaya-Ogan Komering Ilir. Lantai rumah itu dibuat menjadi tiga tingkat sesuai dengan urutan keturunan masyarakat Palembang, yaitu raden, masagus, dan kiagus. Pada tahun 1962, rumah ini dipindahkan ke Palembang (tepatnya di Jl Mayor Ruslan) dan diangkut memakai perahu pesiar pada saat itu. Rumahnya gede banget dan indah, walau bentuknya sudah bercampur gaya modern tetapi khas limasnya tetap di pertahankan seperti ruangan yang ada di dalam rumah tersebut.

Setelah dari rumah bari Bajumi, kami menuju museum Al-Quran yang berlokasi di Jalan M Amin Fauzi, Soak Bujang, RT 03, RW 01, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus, Palembang. Di museum ini terdapat Al-Quran dalam ukuran besar yang diberi nama Al-Quran Al-Akbar atau yang juga dikenal dengan sebutan Alquran Raksasa. Ayat suci Al-Quran 30 juz ini berhasil dipahat/diukir ala khas Palembang dalam lembar kayu dan menghabiskan kurang lebih 40 meter kubik kayu trembesi (kayu Ulin), dimana masing-masing lembar, ukuran halamannya 177 x 140 x 2,5 sentimeter dan tebal keseluruhannya termasuk sampul mencapai 9 meter yang menjadi pemandangan luar biasa yang akan mengundang decak kagum pengunjung museum Al-Quran.

Al-Quran ini terdiri dari 630 halaman yang juga dilengkapi dengan tajwid serta doa khataman bagi pemula. Setiap lembar terpahat ayat suci Al-Quran pada warna dasar kayu coklat dengan huruf Arab timbul warna kuning dengan ukiran motif kembang di bagian tepi ornamen khas Palembang yang sangat indah di pandang dan enak dibaca. Proses pembuatannya sendiri memakan waktu relatif lama, sekitar tujuh tahunan, dengan biaya tidak kurang dari Rp 2 miliar, Belum seluruh lembaran Al-Quran dipajang di sini karena keterbatasan tempat, kalau tidak salah baru 15 Juz yang dipajang sedangkan 15 Juz lagi masih disimpan menunggu ketersediaan ruang pajang.
Lokasi makan siang di hari kedua ini adalah resto pempek 888 yang terletak di daerah Kenten, di sini kami juga membeli pempek dan kerupuk Palembang untuk dibawa ke Jakarta. Setelah makan siang, kami singgah di rumah tante istri dari almarhum om (adiknya bapak mertuaku), untuk silaturrahmi dan sekalian numpang sholat jamak qashar dzuhur dan ashar. Setelah selesai sholat, rombongan terpisah karena aku dan suami serta seorang saudara sepupu akan berangkat kembali ke Jakarta, maklumlah kami masih jadi pekerja yang agak sulit untuk bolos kerja. Sedangkan saudara-saudara yang lainnya masih melanjutkan wisata belanja dan kulinernya karena mereka baru kembali ke Jakarta pada hari Senin tanggal 28 November 2016. Demikianlah sekilas cerita tentang tour ke Palembang bersama keluarga besar .... seru banget.

Salam Ina

Wednesday, November 16, 2016

Geevv - Mesin Pencari buatan Indonesia

Wow hebat banget nih,.... ada mahasiswa UI yang telah berhasil mengembangkan mesin pencari di internet (internet search engine), selain berfungsi sebagai mesin pencari, Geevv ini juga memiliki misi sosial dimana sebagian keuntungan dari Geevv ini akan didonasikan, jumlah donasi yang sudah disalurkan juga muncul di halaman website Geevv tersebut.

Nama mesin pencari Geevv ini bila dibaca bunyinya mirip Give ... yang artinya memberi, mungkin pemberian nama ini terkait dengan adanya misi sosialnya berupa donasi yang artinya pemberian juga, jadi kloplah dengan namanya. Penampilan Geevv ini juga mirip banget dengan Google, huruf awalnya sama-sama "G" dan diikuti dengan huruf vokal yang double .. semoga sudah terdaftar di "property right" dan  nggak diprotes sama Google ya. 

Karena penasaran aku sudah mencoba serach engine ini dan lumayan hasilnya miriplah dengan Google ,,, Semoga semakin maju dan semakin banyak yang menggunakan sehingga donasi yang disalurkan juga semakin bertambah. Sekali lagi selamat ya buat Andika dan Azka mahasiswa UI yang menjadi pendiri search engine Geevv ini.

Yuk teman-teman dan semua masyarakat Indonesia khususnya pengguna internet .. mari kita gunakan search engine Geevv ini sebanyak-banyaknya, sebagai bukti kita mencintai produk Indonesia .... sekalian beramal juga.

Berikut copy paste beritanya dari CNN Indonesia
===============================

Geevv, Mesin Pencari dengan Misi Sosial Buatan Mahasiswi UI

CNN Indonesia



Geevv, Mesin Pencari dengan Misi Sosial Buatan Mahasiswi UI
Andika Deni Prasetya (20) dan Azka A. Slimi (21) adalah muda-mudi pendiri mesin pencari lokal Indonesia bernama Geevv. Foto: CNN Indonesia/Bintoro Agung

Jakarta
CNN Indonesia 
-- Beribu-ribu kilometer dari Mountain View, seorang perempuan muda yang masih duduk di bangku kuliah Universitas Indonesia bernama Azka Slimi bermimpi dapat memberdayakan kaum marjinal yang kerap ia temui. Mimpi itu membawa Azka yang baru berumur 21 tahun itu terlibat dalam sejumlah kegiatan yang berfokus kepada isu sosial dan lingkungan. Setelah beberapa kali mengikuti seminar mengenai startup, ia melihat potensi yang sangat besar dari teknologi bernama mesin pencari. 

Azka menganggap potensi dari mesin pencari yang dapat dikembangkan masih sedemikian luas dan ia ingin potensi tersebut dapat menyalurkan minatnya terhadap isu sosial.

"Kegiatan browsing sudah jadi keseharian. Bahkan bisa dibilang sudah jadi bagian dari gaya hidup. Terlebih di Indonesia sendiri," cerita Azka, saat berbincang dengan CNNIndonesia.com.

Akhirnya Azka memilih mesin pencari sebagai medium berdonasi yang ia sebut dengan social search engine. Konsep tersebut ia ambil untuk menjembatani kegiatan donasi di sela-sela kehidupan masyarakat sekaligus menjadi jawaban dari keinginannya melibatkan aksi sosial di ujung jari pengguna internet.

Menggandeng seorang rekan, akhirnya lahir sebuah gagasan untuk menciptakan mesin pencari bernama Geevv pada Agustus 2016. Hanya berselang sekitar sebulan tepatnya pada 26 September, Geev beroperasi pertama kalinya.

Apa itu Geevv?

Azka menjelaskan bahwa Geevv bukanlah sekadar mesin pencari seperti Google. Secara teknis, ia akui cara kerjanya tak jauh berbeda seperti yang orang sering lihat dari Google. Namun secara prinsip, Azka menekankan bahwa startup yang ia buat adalah social search engine. 
Maksud dari istilah sosial yang ia imbuhkan merupakan cerminan tujuan utama yang ingin dicapai dari sebuah mesin pencari. Dengan kata lain, mayoritas keuntungan yang dihasilkan dari Geevv akan disalurkan ke sejumlah program sosial seputar kesehatan, pendidikan, dan kemiskinan.

Tiap satu pencarian yang berhasil dilakukan melalui situs Geevv.com, pengguna menghasilkan Rp10 di saldo donasi mereka. Angka itu akan terus berlipat seiring jumlah pencarian yang dibuat. Sederhananya, makin sering digunakan, berlipat pula donasi yang dihasilkan.

Uang donasi yang yang dihasilkan pengguna dapat terlihat langsung di pojok kanan atas situs pencarian. Azka menjelaskan bahwa jumlah uang donasi itu berasal dari pendapatan iklan yang masuk. Setelah mengambil 20 persen untuk profit perusahaan, sisa pendapatan sebesar 80 persen ditujukan untuk donasi.

"Cara penghitungannya adalah jumlah rata-rata iklan yang muncul dibagi banyaknya hasil pencarian," terang Azka. Dari situs web Geevv, total donasi yang tersalurkan per 29 Oktober ini sudah berjumlah Rp230.900. 

Tetap mengincar keuntungan?

Meski porsi keuntungan yang dialokasikan untuk donasi sangat besar, Azka mengakui Geevv sebagai entitas bisnis juga mengincar profit. Ia tak menampik bahwa tujuan lain dari mendirikan Geevv adalah untuk mencari untung.
"Jumlah donasi yang tersalurkan itu sudah dikurangi dari biaya operasional dan lainnya. Jadi kita sebenarnya profit kok," tegas perempuan yang sedang masih berjuang menyelesaikan studinya ini.
Selain mengupayakan trafik terus bertambah, Azka juga menambahkan saat ini ia dan timnya akan mengembangkan produk-produk turunan untuk monetisasi. Dengan cara demikian, Geevv akan mendapatkan penghasilan tambahan tanpa mengutak-atik sistem donasi yang sudah berjalan. 
Dalam hal pendanaan, Geevv mendapat sokongan dari perusahaan family office investment asal Indonesia bernama RnB Fund. Namun Azka belum mau menyebutkan angka investasi yang mereka peroleh dari masa pendirian hingga sekarang.

Harapan Geevv

Dua persen dari market share mesin pencarian di Indonesia adalah target bsinis yang dipatok oleh Geevv selama dua tahun ke depan. Angka itu bukan target yang kecil mengingat mereka akan berhadapan langsung dengan sang raksasa Google. Azka berharap dalam dua tahun, bisa berkembang lebih dari angka itu.

"Setidaknya dua persen dari market share yang ada sekarang, itu sudah besar lho kalau kita lihat dari potensi yang ada. Sedangkan dalam waktu lima tahun ke depan target kita 5 persen," tutur Azka.
Azka mengakui Geevv tak akan mudah mencapai target itu. Apalagi mengingat sejarah mesin pencari lokal beberapa tahun belakangan tumbang satu per satu digilas oleh kecanggihan algoritma Google.
Itu sebabnya menurut Azka peran pemerintah akan krusial terhadap pertumbuhan Geevv. Ia bercermin pengalaman mesin pencari di Cina, Jepang, Jerman, dan Rusia, yang dilindungi dan dipercaya pemerintah lewat kebijakan yang ada di sana untuk melayani aktivitas pencarian online di negara mereka. 

Sejumlah situs pencari Indonesia seperti findtoyou.com, nowgoogle.com, adalah korban dari keganasan kompetisi mesin pencari. Melihat para pendahulunya, Geevv percaya diri dapat bertahan dengan diferensiasi konsep yang mereka tawarkan. Walau demikian, Azka tak ingin muluk bermimpi menyaingi Google setidaknya dengan sumber daya yang masih sangat terbatas.

Di Indonesia sendiri jumlah pengguna produk Google terbilang cukup fantastis. Bedasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) per Oktober 2016, ada 81,8 juta pengguna internet Indonesia memakai Google Chrome sebagai browser utama. 

Angka itu jauh melebihi setengah dari 132,7 juta pengguna internet nusantara. Produk lain Google seperti Gmail juga mengantogi perolehan pengguna yang sama besar di Indonesia seperti Chrome, jauh meninggalkan pesaingnya seperti Yahoo yang hanya digunakan oleh 43,6 juta orang.
(tyo/tyo)


Semoga bermanfaat

Salam Ina

Friday, October 21, 2016

Acara Pernikahan Putriku


Alhamdulillah acara pernikahan dan resepsi putriku tercinta hari Sabtu tanggal 15 Oktober 2016 yang lalu telah selesai ... lega rasanya, walaupun mungkin terjadi kekurangan di sana sini, tapi secara umum berlangsung  dengan baik. Terima kasih atas partisipasi semua pihak ... keluarga besar kami, panitia acara, vendor-vendor, event organizer dan tentunya para tamu undangan yang telah datang memenuhi undangan kami maupun yang tidak sempat datang namun tetap memberikan doa restunya.

Yang paling bikin aku terharu adalah ... saudara-saudaraku yang dari Aceh ada beberapa orang yang menyempatkan hadir pada acara tersebut. Terutama terima kasihku untuk miwa .. 2 orang kakak ibundaku ikut hadir juga, padahal beliau berdua sudah sangat sepuh, usianya mendekati 80 tahun dan sudah tidak mau lagi diajak bepergian apalagi untuk jarak yang jauh.  Dengan bersedianya beliau datang ke Jakarta … rasanya seperti almarhumah ibundaku hadir disisiku, terima kasih untuk pamanku yang telah bersedia membawa dan membiayai perjalanan miwa ke Jakarta. Terharu dan bahagia sekali ... hiks...hiks.


Sehari sebelum hari H, kami sekeluarga, adik-adikku, adik-adik iparku dan beberapa orang keluarga yang jadi panitia menyewa hotel di dekat gedung tempat acara berlangsung untuk mempermudah perjalanan ke gedung. Calon pengantin dan orang tua pengantin serta keluarga inti harus bersiap-siap di make-up sekitar pukul 4.30 pagi dan harus sudah sampai ke gedung mengingat jadwal akad nikah akan berlangsung pagi hari.. Alhamdulillah jadwal sholat subuh sekitar pk 4.15, sehingga kami sempat sholat subuh di hotel, sebelum berangkat ke gedung.


Sekitar pukul 7.15 kami bersiap-siap untuk acara prosesi akad nikah yang dimulai pukul 7.30. Alhamdulillah acara akad nikah berjalan lancar dan sesuai jadwal yang ditentukan panitia. Pada acara akad nikah ini ... ada prosesi yang bikin menangis yaitu ketika putriku minta izin untuk menikah. Di setiap acara pernikahan, adegan ini selalu bikin pengantin dan orang tua menangis haru ... karena sebentar lagi akan terjadi perpindahan tanggung jawab untuk putriku dari orang tua kepada suaminya. Semoga putriku bahagia dunia & akhirat atas pernikahannya ini, itu yang selalu didoakan orang tua untuk putrinya.

Selanjutnya kami harus bersiap-siap ganti kostum untuk acara resepsi pernikahan yang akan dimulai sekitar pukul 11.00. Tamu-tamupun mulai berdatangan ... kami bahagia melihat senyum bahagia dari putriku dan suaminya. Semoga pernikahan mereka langgeng dan menjadi pasangan yang saling mencintai karena Allah SWT dan mendapatkan keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah.

Pukul 13:00 tepat acara selesai ... dan kami harus segera melepaskan kostum yang disewa karena pukul 14:00 seluruh area di gedung harus sudah dibersihkan dan gedung akan disiapkan untuk tempat acara pemesan berikutnya. Yach beginilah suasana pernikahan di Jakarta, apalagi di gedung yang menerima 2 event dalam satu hari. Kesannya agak terburu-buru, berbeda jika acara dilaksanakan di rumah seperti acara pernikahan aku dan suamiku sekitar 25 tahun yang lalu... acaranya bisa berlangsung dari pagi sampai malam hari, tanpa ada batasan waktu ... begitu komentar dari keluargaku yang  datang dari Aceh .. he..he.

Salam Ina

Thursday, September 15, 2016

Persiapan Pernikahan Putriku

In Syaa Allah bulan depan tanggal 15 Oktober 2016, putriku tercinta akan melangsungkan pernikahannya ... nggak terasa putri kecilku sudah dewasa dan akan memasuki kehidupan barunya.

Nah ternyata persiapan untuk acara pernikahan dan resepsi pernikahan lumayan ribet ... menyita pikiran dan waktu serta biaya tentunya, terlebih lagi di Jakarta, yang segala sesuatunya serba duit dan komersial. Apalagi aku dan putriku bekerja sehingga waktu yang tersedia untuk mempersiapkan segala sesuatunya praktis hanya  pada hari Sabtu dan Minggu. Apa saja yang harus dipersiapkan ?

Daftar persiapan tersebut tentunya akan panjang sekali, tergantung besar atau kecilnya acara yang akan dilaksanakan. Pertama kali tentunya adanya kesepakatan calon pengantin dan orang tua untuk tanggal acara serta apakah akad dan resepsi dilakukan pada tanggal dan gedung yang sama atau tidak. Untuk kota Jakarta, yang harus dipastikan berikutnya adalah gedung tempat berlangsungnya acara. Mencari gedung yang tersedia dan sesuai dengan waktu dan budget yang telah ditetapkan  juga memerlukan waktu dan tenaga terutama untuk melakukan survey sebelum pengambilan keputusan.

Gedung yang dicari harus disesuaikan dengan kriteria antara lain kapasitas gedung (harus sesuai dengan jumlah undangan), lokasi dan tentu saja besaran biaya yang biasanya menjadi pertimbangan utama. Untuk gedung-gedung yang favorit, list calon pengantin yang booking bahkan sudah penuh untuk  satu tahun  atau bahkan 2 tahun ke depan, sehingga jika kita ingin menikah di suatu gedung tertentu ... persiapan pencarian gedung minimal harus setahun sebelumnya atau seringkali  tanggal acara ditentukan berdasarkan ketersediaan gedung.

Dari sekian banyak list gedung pernikahan (bisa searching dan baca2 blog di internet), short list yang tersedia pada tanggal yang telah ditetapkan dan yang sempat dilakukan survey adalah gedung wanita Pertamina Simprug, gedung Patrajasa, gedung Granadi dan gedung Bulog.

Akhirnya kamipun memilih gedung Bulog dengan pertimbangan jumlah undangan, lokasi dan budget memenuhi kriteria kami. Kepastian tentang pemilihan gedung tempat acara ini disepakati 6 bulan sebelum tanggal acara. Di Gedung Bulog ini, selain ada gedung pertemuan yang namanya "Oryza" yang disewakan untuk acara perkawinan, juga tersedia mesjid yang cantik yang bisa digunakan untuk akad nikah. Namun untuk acara putriku, akad nikah ditetapkan di dalam gedung resepsi dan dilakukan pada pagi hari di tanggal yang sama dengan resepsi. Setelah kepastian gedung beres dan dibayar uang mukanya (DP), persiapan berikutnya adalah pendaftaran di KUA yang mencakup lokasi tempat akad nikah, karena kadang-kadang antriannya juga panjang, sehingga perlu dilakukan jauh-jauh hari.

Persiapan lanjutan adalah penentuan catering dan vendor-vendor lainnya seperti dekorasi, busana,  rias, musik. tari, dokumentasi, undangan, souvenir, foto pre-wed dll. Biasanya setiap gedung sudah ada persyaratan untuk vendor-vendor yang menjadi rekanan sebagai penyedia jasa resepsi pernikahan. Yang paling mudah tentunya jika tersedia vendor yang dapat menyediakan seluruh kebutuhan acara dan sesuai dengan selera pemilik acara, tapi hal ini jarang terjadi karena tidak seluruh kebutuhan dapat disediakan secara memuaskan oleh satu vendor saja.

Untuk acara putriku, di luar jasa catering dan dokumentasi, kami memilih satu vendor yang dapat menyediakan beberapa jasa yaitu "Diamond" untuk jasa dekorasi, busana, rias dan musik, sedangkan untuk catering kami memilih "Alfabet" (setelah test food dari beberapa vendor lainnya) dan dokumentasi dilakukan oleh sepupu kami sendiri ("Ramsy photography"). Untuk souvenir disepakati pihak pengantin pria yang menyediakannya.

Oh ya untuk undangan dilakukan terakhir kali karena dikhawatirkan terjadi perubahan atau hal-hal lain yang di luar rencana. Tadinya undangan didesign sendiri oleh putriku dan akan dilakukan pencetakan oleh pihak pengantin pria sesuai kesepakatan. Ternyata ketika suamiku melihat dummy undangannya, dia tidak setuju padahal waktunya sudah mepet tinggal 2 bulan lagi, mulailah aku panik dan mengambil alih pencetakan undangan tersebut agar pengambilan keputusan lebih cepat, akhirnya vendor yang terpilih adalah "Bakulan Unik". Proses pencetakan undangan biasanya sekitar sebulan setelah design disepakati.

Busana pengantin juga perlu dipersiapkan dalam waktu yang memadai karena harus dipastikan busana yang tersedia di vendor sesuai selera dan cukup di badan pengantin .. ternyata saudara-saudara, busana yang tersedia di vendor Diamond tidak ada yang cukup di badan putriku. Proses jahit baju pengantin biasanya memerlukan waktu yang lama berkisar antara 2 - 3 bulan tergantung beban pekerjaan dari masing-masing penjahit. Budget yang diperlukan untuk busana pengantin minimal di atas Rp 12 juta (untuk 2 baju pengantin wanita untuk akad dan resepsi yang sederhana, tidak terlalu banyak payet), itupun dijahit oleh penjahit yang biasa (bukan kelas butik). Kalau dengan penjahit yang sudah terkenal (butik), ongkos jahitnya saja di atas Rp 12 juta per baju ... belum termasuk biaya beli bahan brokat yang berharga di atas 700 ribu-an per meter yang sangat tergantung pada kualitas bahan busananya (biasanya menggunakan bahan brokat).

Opsi lainnya adalah busana pengantin dapat dijahitkan oleh vendor busana dan rias sesuai ukuran dan selera pengantin istilahnya "busana perdana", budget yang ditawarkan oleh vendor Diamond adalah Rp 6 juta untuk baju pengantin wanita dan Rp 2 juta untuk baju pengantin pria, dimana setelah acara ... baju pengantin tersebut menjadi milik vendor. Setelah mempertimbangkan ketersediaan budget dll, akhirnya kami memutuskan menjahit sendiri busana pengantin wanita pada penjahit Kezia Bintaro, sedangkan busana pengantin pria dapat menggunakan busana yang tersedia dari vendor Diamond dengan menyesuaikan warnanya dengan baju pengantin wanita.

Bicara mengenai busana, selain mempersiapkan busana untuk pengantin ... perlu juga dipersiapkan busana untuk orang tua pengantin dan saudara-saudara kandung serta busana seragam untuk panitia yang akan berperan pada acara tersebut. Sebaiknya persiapan busana tersebut dilakukan dengan matang.

Tapi berhubung aku sering pakai sistem SKS (sistem kebut semalam) he...he, jadinya pembelian bahan untuk busana agak mepet2 dan pemilihan bahan aku pasrah pada "apa kata penjual kain". Di Bintaro ada toko kain yang super lengkap yang terletak di Bintaro sektor 9 namanya toko Pronto Moda ... aku dan putriku sempat bolak balik beberapa kali ke toko ini he..he. Mungkin karena seleraku yang kurang ok .. ada beberapa saudara yang kurang sreg dengan bahan yang kuberikan dan mereka menyediakan seragam tersendiri dengan warna yang senada, bagiku nggak masalah yang penting semuanya happy dan bisa tampil cantik dan percaya diri pada hari H nanti.

Lazimnya ketika mempersiapkan suatu acara resepsi pernikahan, diperlukan adanya panitia dari pihak keluarga, tapi berhubung selama ini kami hampir tidak pernah membantu keluarga besar menjadi panitia acara resepsi pernikahan, jadinya agak sungkan minta bantuan keluarga besar dan semua urusan masih ditangani oleh aku dan putriku. Sampai dengan 1.5 bulan sebelum hari H, panitia keluarga belum terbentuk, untungnya ada tante dari pihak suami yang mulai bertanya mengenai kesiapan kami untuk acara tersebut, mulailah mereka turun tangan membentuk panitia acara, terima kasih yang sebesar2nya untuk keluarga besar kami.

Ketika rapat panitia yang pertama kali tanggal 4 September 2016, mulai terlihat kebingungan dan sedikit kepanikan di pihak aku dan suami he..he, akhirnya disepakati untuk menyewa WO (wedding organizer) yang akan membantu kami agar acara dapat berlangsung dengan tertib, untuk WO kami memilih "Nareswari" yang kebetulan pemiliknya teman dari salah satu ponakan kami.

Demikianlah sekilas info pernak-pernik persiapan acara pernikahan dan resepsi putriku yang bikin pusssiiing he...he, semakin mendekati hari H, hati ini makin dag dig dug mengingat ini pengalaman pertama kami mempersiapkan acara tersebut. Setiap malam aku berdoa semoga semuanya diberi kelancaran oleh Allah SWT dan acara tersebut dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan ridha Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal'alamin.

Salam Ina

Thursday, August 18, 2016

Membaca & Mendengarkan Bacaan Al Quran

Mengapa membaca Al Qur'an itu penting ?
Jawaban yang utama adalah karena perintah Allah SWT, seperti yang tercantum dalam beberapa ayat dalam Al Quran  di bawah ini :

"Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi".(Q.S. Al Baqarah :121)

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (Q.S. Fathir: 29-30).

“Katakanlah: ‘Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, (Q.S. Al Isra' :107) dan mereka berkata: ‘Maha suci Rabb kami; sesungguhnya janji Rabb kami pasti dipenuhi.’ (Q.S. Al Isra' :108) Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’. (Q.S. Al Isra' :109)” 

..... Dan bacalah Al Qur'an itu dengan tartil (perlahan-lahan).(Q.S Al Muzammil : 4)

Selain membaca Al Quran ...  kita juga diperintahkan untuk mendengar dan memperhatikan bacaan Al Quran, seperti yang tercatum dalam ayat Al quran berikut ini :

"Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat." (Q.S Al A'raaf :204) 
 
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ? kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (Q.S. An-Nisa' : 82)

Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.
(Q.S Shaad : 29)

Banyak lagi ayat-ayat Al Quran lainnya maupun hadist-hadist Nabi tentang keutamaan membaca, mendengar, memperhatikan Al Quran ... tentu saja perintah-perintah Allah SWT tersebut harus diamalkan dengan cara-cara yang telah dicontohkan nabi kita Muhammad SAW.

Manfaat membaca dan mendengarkan bacaan Al Quran 

Berdasarkan penelitian Dr. Al Qadhi di Klinik Besar Florida, Amerika Serikat, membaca maupun mendengar bacaan Alquran bisa menurunkan rasa depresi, menenangkan jiwa, serta menghilangkan kesdihan. Al Qadhi telah membuktikan manfaat itu pada orang-orang yang dijadikan objek pada penelitian.yang dilakukannya baik bagi  yg mengerti bahasa Arab maupun tidak, ternyata memberikan perubahan fisiologis yang sangat besar, termasuk salah satunya menangkal berbagai macam penyakit. 

Hal ini dikuatkan lagi oleh penemuan Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston.

Lalu mengapa di dalam Islam ketika kita mengaji disarankan untuk bersuara ? Minimal untuk diri sendiri alias terdengar oleh telinga kita.

Berikut penjelasan logisnya :

Setiap sel di dalam tubuh kita bergetar di dalam sebuah sistem yang seksama, dan perubahan sekecil apapun dalam getaran ini akan menimbulkan potensi penyakit di berbagai bagian tubuh. Nah sel2 yang rusak ini harus digetarkan kembali untuk mengembalikan keseimbangannya. Hal ini artinya harus dengan suara. Maka muncullah terapi suara, ditemukan oleh Alfred Tomatis seorang dokter di Perancis.

Dr. Al Qadhi seorang dokter syaraf di Amerika Serikat menemukan bahwa membaca Al Qur'an dengan bersuara dapat memberikan pengaruh yg luar biasa terhadap sel2 otak untuk mengembalikan keseimbangannya. Penelitian berikutnya membuktikan sel kanker dapat hancur dengan menggunakan frekuensi suara saja. Dan kembali terbukti bahwa membaca dan mendengar bacaan Al Qur'an memiliki dampak hebat dalam proses penyembuhan penyakit sekaliber kanker. Virus dan kuman berhenti bergetar saat dibacakan ayat suci Al Qur'an dan disaat yang sama, sel2 sehat menjadi aktif, mengembalikan keseimbangan program yang terganggu tadi.

"Dan Kami turunkan dari Al Qur'an sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian".(Q.S Al Isra':82)

Dan yang lebih menguatkan supaya diri ini makin rajin baca Qur'an adalah karena menurut survey, suara yang paling memiliki pengaruh kuat terhadap sel-sel tubuh adalah suara si pemilik tubuh itu sendiri ...

"Berdo’alah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Q.S. Al "Araaf :55)

Lalu mengapa sholat berjamaah lebih dianjurkan ? hikmahnya antara lain karena ada doa yg dilantunkan dengan suara lebih keras sehingga terdengar oleh telinga dan ini bisa memgembalikan sistem tubuh yang seharian rusak.

Mengapa dalam Islam mendengarkan lagu hingar bingar tidak dianjurkan ?
Karena survey membuktikan bahwa getaran suara yang berlebihan bisa membuat tubuh tidak seimbang.

Maka kesimpulannya adalah :
  1. Bacalah Al Qur'an setiap saat terutama di pagi hari dan malam hari sebelum tidur yang hikmahnya antara lain dapat mengembalikan sistem tubuh kembali normal.
  2. Kurangi mendengarkan musik hingar bingar, ganti saja dgn murotal yang jelas2 memberikan efek menyembuhkan. Siapa tau kita punya potensi kena kanker, tapi karena rajin mendengar murotal, keburu hancur sebelum terdeteksi.
  3. Benerin cara membaca Al Qur'an, karena efek suara kita sendirilah yang paling dasyat dalam penyembuhan. Niatkan juga untuk me-ruqyah diri sendiri agar optimal proses tazkiyahnya.
Semoga bermanfaat.

Salam Ina 
Note : tulisan di atas dicuplik dari berbagai sumber

Wednesday, July 20, 2016

Bali ... Kami Kembali Lagi

senja kuta beach
Kali ini mau cerita tentang libur lebaran tahun 2016 atau 1437 H, namun sebelum cerita dilanjutkan, mumpung masih bulan Syawal, kami mengucapkan Selamat Idul Fitri 1437 H, Taqabbalallahu minna wa minkum,  mohon dimaafkan segala kesalahan dan kekhilafan.

Libur lebaran kali ini sudah direncanakan sejak bulan Mei 2016 yang lalu, pilihannya di Indonesia saja, karena selain budget yang tersedia terbatas, juga paspor kami sudah hampir habis masa berlakunya dan saat itu belum memungkinkan untuk melakukan perpanjangan paspor, mengingat  anak2 masih berada di luar kota, Afifa ada  di Medan dan Hifzhan ada di Bandung. Tadinya aku pengen ke Lombok soalnya kami semua kecuali Afifa belum pernah ke Lombok, tapi karena aku juga ingin mengajak adik-adikku untuk liburan bareng, suamiku bilang ke Bali saja karena adik-adikku belum pernah ke Bali. Kali ini kami akan mencoba sampai ke Lovina beach yang terletak di Bali bagian utara untuk lihat ikan lumba-lumba, wow menarik juga, halo Bali ... kami kembali lagi.

Dua hari sebelum lebaran, adik-adikku yang dari Batam dan Medan tiba di Jakarta, untuk berlebaran bersama-sama dengan kami, karena mbak-mbak sudah pada pulang mudik ke kampung masing-masing, maka di hari lebaran tersebut kami malah membeli makanan via delivery order, tak ada lontong sayur maupun makanan khas lebaran lainnya, kasian deh ...he..he.
taman tirtagangga
Hari lebaran ke 2 tanggal 7 Juli 2016, rombongan kami sejumlah 7 orang yaitu kami berlima dan 2 orang adikku berangkat ke Bali naik pesawat Garuda. Alhamdulillah perjalanan berjalan lancar dan kami tiba di Bali sekitar pukul 11. Karena persewaan mobil selama di Bali dimulai esok hari, transportasi dari Bandara ke hotel menggunakan persewaan mobil yang ada di bandara, tarifnya disepakati Rp 150.000 per-mobil dan rombongan kami perlu dua mobil dengan biaya Rp 300.000. Ternyata oh ternyata, hotel Ramada Bintang tempat kami menginap itu sangat dekat dengan bandara, menyesal juga nih sewa mobil segala, karena jika naik taxi regular mungkin ongkosnya hanya sekitar Rp 50.000 per-taxi, memang penyesalan selalu datang terlambat ya he...he.

Kegiatan hari pertama, hanya berjalan-jalan di sekitar hotel, yang kebetulan dekat dengan Lippo Mal dan hotel ini juga dekat dengan resto "bebek tepi sawah", jadi untuk tempat makan tidak ada masalah yang berarti. Kami merencanakan nginap di Kuta selama 3 malam, lalu perjalanan dilanjutkan ke Lovina dan menginap selama 2 malam, lalu kembali lagi ke Kuta selama 2 malam, tapi menginapnya di hotel yang berbeda. Kelamaan ya 7 malam di Bali ? mau ngapain aja, aku baru menyadarinya setelah booking hotel dilakukan dan tidak dapat dibatalkan lagi, apa boleh buat suamiku yang merencanakan itenerary selama di Bali ini, kami menjadi follower yang baik dan dilarang protes, he..he.

taman tirtagangga
Kegiatan selama di Kuta juga biasa-biasa saja dan kurang menarik untuk diceritakan misalnya jalan-jalan di sekitar Kuta, ke GWK  dan tentu saja belanja2 di Krisna yang kadang2 bikin kalap ... sampai lupa waktu, apalagi adik-adikku yang baru pertama kali ke Bali. Selama di Bali kami menyewa mobil Toyota Hi Ace yang sudah dibooking dari Jakata dengan tarif  sekitar Rp 1.250.000 perhari termasuk biaya BBM dan supir, sedangkan untuk ke Lovina ada tambahan biaya penginapan dan makan supir sekitar Rp 200.000 per hari.

Kami mengunjungi sebuah taman yang indah yang terletak di Karang asem sekitar 2 jam dari Kuta namanya taman Tirtagangga, taman ini belum pernah kami datangi pada liburan ke Bali pada waktu2 sebelumnya. Taman ini indah dan terawat dengan baik dan cukup menarik untuk background berfoto ria. Luas area dari taman Tirtagangga adalah 1,2 hektar, yang memanjang dan membentang dari arah timur ke barat. Terdapat tiga tingkatan bangunan di taman Tirtagangga Bali. Di bangunan tertinggi terdapat mata air yang berada di bawah pohon beringin. Bangunan level kedua, terdapat kolam renang dan bangunan yang paling bawah terdapat kolam hias dengan air mancur.

Pada saat kita memasuki taman Tirtagangga, hal pertama yang terlihat adalah hamparan kolam air dan terdapat satu buah candi yang menjulang tinggi di bagian kanan. Di dalam kolam air tersebut, kita dapat melihat ikan hias dan dasar dari kolam. Air di taman ini sangat jernih dan sejuk, karena air kolam berasal dari mata air bukan dari air olahan. Mata air di taman Tirtagangga oleh masyarakat lokal dianggap sebagai air suci dan digunakan dalam upacara keagamaaan di daerah sekitar taman Tirtagangga.

lovina - berburu lumba-lumba
Oh ya di Bali ada tempat yang baru untuk merasakan sensasi unik, berada di ruangan terbalik, kok bisa begitu? Iya, soalnya setiap ruangan yang ada di sini perabotnya didesain terbalik, nama tempatnya Upside Down World  yang terletak di Jalan Bypass Ngurah Rai Pemogan Nomor 726, sayangnya kami nggak jadi berfoto ria di sini, karena antriannya panjang, harus nunggu sampai 5 jam. Selain itu juga ada tempat namanya DMZ (Dream Museum Zone) Bali yang terletak di Jl. Nakula No. 33X, Legian, di sini bisa foto2 dengan background lukisan 3 dimensi hasil karya dari seniman Korea yang mengandung nilai trik yang tinggi, sayangnya kami juga tidak sempat ke sini, karena baru tahu infonya setelah kembali ke Jakarta, telat deh ha...ha.

Hari minggu tgl 10 Juli 2016, kami berangkat menuju Lovina yang terletak di pesisir utara Pulau Bali tepatnya sekitar 10 km arah barat Singaraja. Pantai Lovina berada di Desa Kalibukbuk, Kabupaten Buleleng, Bali. Dalam perjalanan ke Lovina, kami singgah di tempat kerajinan perak di daerah Celuk, kebetulan kacamata Hifzhan patah, sedangkan untuk bikin kacamata baru tidak akan selesai dalam satu hari, sehingga timbul ide untuk menyambung bagian yang patah tersebut di tempat pembuatan kerajinan perak, untunglah mereka bersedia melakukan reparasi kacamata tersebut.

Selain workshop untuk membuat kerajinan perak, di lokasi ini juga ada gedung untuk tempat menjual hasil kerajinannya, ternyata kami malah jadi lama banget di sini, memilih-milih perhiasan ha...ha belanja2 lagi deh, beli cincin, gelang dan bros. Harganya lumayan mahal dibandingkan harga yang dijual di toko yang kami datangi setelahnya, waduh apa kami tertipu ya ??

Rasa penasaran membuatku berbicara khusus dengan sales di toko tersebut untuk menanyakan secara detail tentang perhiasan perak. Setelah dibandingkan antara perhiasan yang dijual di toko tersebut dengan yang kami beli di tempat kerajinan perak di Celuk, sales tersebut mengakui bahwa yang kami beli kualitasnya lebih baik dan mungkin juga lebih tebal dan berat, sehingga harganya lebih mahal, lega juga mendengar penjelasan sales tersebut berarti kami tidak tertipu.

Perjalanan ke Lovina melewati daerah Tabanan dan Bedugul, nah suasana di Bedugul ini mirip suasana daerah Puncak-Jawa Barat karena Bedugul ini berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Pemandangan di kiri dan kanan ada gunung dan ada danau juga yaitu Danau Beratan dengan Pura Ulun Danu. Siapa sangka, ternyata masih ada dua danau lain yang tak kalah cantik dan indah, yaitu Danau Buyan dan Danau Tamblingan. Dari tiga danau yang ada di Bedugul ini, Danau Beratan menjadi yang terbesar. Di daerah Bedugul ini juga banyak terdapat mesjid diantaranya mesjid Al Hidayah yang lumayan besar dan berlokasi di pinggir danau Beratan, sayangnya waktu kami disini suasana mendung sehingga pemandangan yang indah ini tertutupi kabut.
di tegal lalang

Kami tiba di Lovina setelah sekitar 4 jam berkendaraan dan sudah malam pula. Kawasan Lovina terkenal sebagai tempat untuk menyaksikan pertunjukan lumba-lumba liar. Nah kami melihat lumba-lumba tersebut pada hari ke tiga di Lovina, karena ingin santai2 dulu memulihkan tenaga. Untuk bisa melihat atraksi lumba-lumba liar, kita harus berangkat pagi sekali saat matahari akan terbit. Mengapa? Karena lumba-lumba di kawasan ini hanya muncul antara pukul 6 pagi hingga 8 pagi. Pada jam itu, puluhan lumba-lumba akan beratraksi secara alami menunjukkan kegiatan mereka. Ada yang sekadar berenang di permukaan air, ada juga yang melompat-lompat. Tentu hal ini akan membuat takjub akan keindahan binatang laut berwarna hitam tersebut.

Biasanya para wisatawan sudah berkumpul di pantai sekitar pukul 5.30 WITA untuk berangkat ke tengah laut. Kami menyewa 2 perahu nelayan yang memang disediakan untuk perjalanan tersebut. Perjalanan dimulai dengan menggunakan perahu kecil yang hanya bisa mengangkut maksimal 4 orang selain sang nelayan dengan biaya sekitar Rp 100 ribu per orang. Perahu akan menuju sekitar satu hingga dua kilometer ke arah tengah laut ke tempat biasanya lumba-lumba akan muncul.

senja di lovina beach
Nah di Lovina ini, anak-anak mengalami pengalaman yang baru lagi yaitu memancing dan snorkeling selain mengejar lumba-lumba di laut lepas yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Selama di Lovina kami menginap di Lovina beach house yang menghadap ke laut, penginapan ini lebih mirip dengan rumah dan pelayanannya juga tidak seperti di hotel. Jadi harus siap-siap bawa perlengkapan kamar mandi dan sandal sendiri, juga persediaan bekal makanan seperti indomie, cereal dll. Untuk sarapan pagi, petugas hotel akan datang ke penginapan, lalu menyediakan buah-buahan, membawakan roti, selai, butter dan telor untuk diolah sendiri oleh penyewa, memang di setiap rumah ada dapur dan perlengkapannya untuk masak-memasak.

Setelah menginap 2 malam di Lovina, kami kembali lagi ke Kuta dan menginap lagi sekitar 2 malam di hotel Patra Jasa sebelum kembali ke Jakarta. Selama di Kuta ini, kami lebih banyak menikmati fasilitas pantai yang ada di belakang hotel dan juga jalan-jalan di kawasan Nusa Dua. Tanggal 14 Juli 2016, kami kembali ke Jakarta dan tanggal 15 Juli 2016, adik-adikku kembali ke Medan. Selesailah liburan kali ini. Hmm ...berlibur itu menyenangkan, jadi pengen liburan lagi.

Salam Ina