Sunday, December 29, 2013

Minecraft Render (Tulisan Fathur)

Saat ini aku sangat suka membuat minecraft render dan teman-temanku di twitter sering meminta aku untuk membuat render sesuai keinginan mereka. Ibuku kadang-kadang agak kesal karena ketika akan menggunakan laptop nggak bisa karena aku sedang asyik membuat minecraft render tersebut di laptop yang memakan waktu lumayan lama. Akhirnya ibuku minta aku menulis tentang minecraft render di blog ini, mungkin berguna bagi yang suka minecraft render.

Minecraft render adalah foto karakter minecraft yang bergaya. Banyak software-software yg dapat membuat minecraft render contohnya: Cinema 4D, blender, maya, Mine-Imator, dll. Biasanya orang-orang yang membuat minecraft render juga membuat minecraft animation. Salah satu contoh gambar minecraft render buatanku:

Banyak tutorial-tutorial di Youtube yang menunjukkan bagaimana cara membuatnya di software-software tertentu seperti:  Cinema 4D, blender, maya, Mine-Imator, dll. Aku mulai membuat minecraft render sejak melihat punya teman-temanku yang dibuat dengan Novaskin Wallpaper. Sebenarnya itu gampang sekali, hanya memasukkan skin minecraft ke dalam wallpaper-wallpapernya. Aku berpikir cara itu terlalu gampang, teman-temanku di twitter juga tahu kalau itu dibuat di Novaskin Wallpaper. 

Aku menemukan salah satu cara lagi yang juga agak gampang yaitu membuat render di Novaskin minecraft skin editor. Di sana kita bisa mengedit skin minecraft kita dan menambahkan pose-posenya. Kemudian aku dapat info bahwa banyak orang-orang yang membuat render di Cinema 4D, tapi Cinema 4D itu tidak gratis. Lalu salah satu temanku memberitahu tentang Mine-Imator, kata temanku itu Mine-Imator itu lebih gampang dari Cinema 4D dan juga Mine-Imator itu gratis. Lalu setelah itu aku mencobanya. Minecraft render dapat di edit di photoshop, pizap, dll. 

Setelah mendownload, aku mencoba Mine-Imator. Aku masih bingung bagaimana menambahkan pose-posenya. Setelah diotak-atik, akhirnya aku menemukan caranya. Caranya adalah :

1. klik add dan pilih character/ block/ item/ scenery (lingkungan/semacamnya)
2. klik bar abu-abu yang masih kosong yang disamping kirinya ada tulisan character/  block/ item/ scenery 
3. akan muncul titik bewarna seperti ini

4. lalu kita bisa menambah pose-pose setelah muncul keyframe options seperti ini
5. untuk lain- lain seperti tombol background, kita bisa mengubah latar waktu,  dapat menghilangkan/memunculkan daratan dan langit, mengubah warna langit, menambahkan background

6. klik save as screenshot di pilihan atas
Silakan melihat hasil render buatan kita sendiri, bagus bukan ?

Biasanya orang-orang menggunakan minecraft render yang telah diedit sebagai profile picture di facebook, twitter, youtube, thumbnail video di youtube, channel art youtube, desktop wallpaper, dll. Kita juga dapat membuat animasi lho! Kita dapat menyaksikan tutorial-tutorialnya di Youtube. 

Sekian saja tulisanku kali ini.

Salam Fathur

Wednesday, December 25, 2013

Khitan si Bungsu

Jadwal libur sekolah akhir tahun 2013 ini kami tidak ada rencana untuk liburan ke luar kota, ceritanya kami harus berhemat karena ada pengeluaran lain yang harus lebih diprioritaskan. Selain itu tahun 2013 ini kami sudah beberapa kali berlibur ke luar kota, rasanya sudah cukuplah untuk liburan :) dan kebetulan juga suamiku ditugaskan ke China sampai pertengahan Januari 2014, jadinya liburan kali ini anak-anak hanya bersantai di rumah saja karena aku juga tidak bisa libur ... jatah cuti 2013 sudah habis :(

Waktu luang liburan sekolah ini dimanfaatkan untuk melakukan khitan pada si bungsu yang sudah berusia 11 tahun. Seharusnya khitan tersebut sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, namun belum ada kesempatan, karena setiap liburan sekolah, pasti pengennya jalan-jalan ke luar kota.

Setelah anak bungsuku selesai ujian semester dan selesai acara foto buku tahunan sekolahnya, pada hari Rabu 18 Desember 2013 malam, kami konsultasi ke dokter bedah umum di RS Premier Bintaro. Tadinya aku berharap proses khitan dapat langsung dilakukan saat itu juga, karena besoknya suamiku harus berangkat tugas, aku takut kalau sendirian saja menunggui proses khitan tersebut. Dulu waktu abangnya dikhitan tahun 2005, aku tidak berani melihat proses khitannya karena tidak kuat melihat darah yang keluar saat proses khitan dilakukan dokter dan juga sedih mendengar anakku menangis kencang saat disuntik obat bius (bius lokal), untung suamiku berani menemaninya saat itu.


Setelah dokter bedah tersebut memeriksa keadaan anak bungsuku, dia bilang anakku sudah dapat dikhitan, hanya saja karena anakku mengalami phimosis dan balanitis, disarankan untuk dikhitan dengan bius total. Dokternya bilang kalau hanya bius lokal bisa menimbulkan trauma pada anak ketika harus berkali-kali disuntik bius karena proses khitannya mungkin perlu waktu lebih lama. Aku juga ditanya dokter apakah anakku sering demam tanpa sebab ? aku bilang tidak, biasanya dia demam kalau kena flu dan batuk saja. Kata dokter pantesan anakku tidak direkomendasikan ke dokter bedah lebih awal, katanya lagi biasanya anak dengan kondisi seperti anakku akan dianjurkan oleh dokter anak untuk dikhitan lebih awal.

Penasaran juga apa itu phimosis dan balanitis, ini hasil googlingnya .... Phimosis merupakan istilah yang menggambarkan keadaan kulup penis yang tak dapat ditarik. Normalnya kulit diujung penis dapat ditarik pada usia 10 tahun atau menginjak pubertas. Penyebabnya kemungkinan adalah kegagalan kulup melonggarkan diri selama pertumbuhan. Bisa juga karena infeksi balinitis, cacat, atau penyakit alat kelamin. Phimosis dapat menyebabkan rasa sakit pada penderita saat berkemih jika kulup lengket dan menutup lubang penis. Penyumbatan ini disebabkan kotoran urin yang mengkristal dalam kulup.

Mengingat proses khitan anakku merupakan tindakan dengan bius total walaupun termasuk jenis operasi  kecil, tindakan tersebut tidak dapat langsung dilakukan saat itu juga karena anakku harus melalui beberapa pemeriksaan terlebih dahulu seperti test darah paket operasi, rontgen thorax, konsultasi pada dokter anak dan dokter anestesi. Anakku diharuskan untuk menginap di RS sebelum besoknya dikhitan di ruang operasi. Terus terang kaget juga kami, ternyata proses khitan si bungsu tidak sama dengan abangnya.

Kami diminta untuk mengurus segala sesuatunya ke petugas rawat inap, petugas tersebut langsung menelpon dokter perusahaan suamiku untuk persetujuan bedah pada hari Kamis, 19 Desember 2013. Setelah ada persetujuan perusahaan, dilakukan test darah dan rontgen thorax. Karena hari sudah malam konsultasi ke dokter anak dan anestesi akan dilakukan besoknya sebelum dibawa ke ruang operasi. Karena malam itu kami belum membawa perlengkapan untuk menginap, kami minta izin pada dokter jaga ruang perawatan untuk pulang dan tidur di rumah dan kembali lagi besok pagi, untungnya dibolehkan setelah mengisi formulir cuti keluar RS.

Keesokan harinya sekitar jam 7 pagi kami kembali ke RS, si bungsu sudah bersiap-siap untuk proses khitan termasuk puasa minimal 6 jam, juga pemeriksaan oleh dokter anak dan dokter anestesi sebelum tindakan bedah dilakukan. Karena suamiku harus mempersiapkan keperluan untuk keberangkatannya ke luar kota dan juga dia malamnya mengalami diare, dia hanya singgah sebentar di RS dan pamit pada anakku karena dia tidak ikut menunggui proses khitannya. Hanya aku yang mendampingi si bungsu di RS karena kakak2nya juga masih ujian semester di universitasnya masing-masing, sehingga tidak bisa diajak menemani adiknya di RS.


Anakku dibawa ke ruang operasi sekitar jam 10 lewat, dokter bedahnya baru datang sekitar pukul 11. Dokter tersebut mengajak kami berdoa, setelah itu anakku langsung dibawa ke ruang operasi dan aku disuruh nunggu di luar, katanya operasi berlangsung sekitar 1 jam. Saat menunggu itu aku tidak henti-hetinya berdoa semoga operasinya berjalan lancar dan selamat.

Setelah 1 jam berlalu, tidak ada tanda-tanda aku dipanggil sehingga aku jadi khawatir, kog lama juga proses khitan tersebut. Untungnya ada teman ngobrol yang lagi nungguin ponakannya operasi mata. Setelah lebih kurang 1.5 jam, baru anakku didorong keluar dari ruang operasi menuju ruang penyembuhan. Aku dipanggil oleh dokter dan dokter bilang bahwa khitannya sudah selesai  dan kondisi anakku bagus. 

Aku mendekati tempat anakku berbaring dan memanggil2 namanya, tapi tidak ada respons, aku mulai takut dan menanyakan ke petugas ruang operasi yang sedang memonitor kondisi anakku, kenapa anakku tidak bangun ? apakah tadi dia sudah sadar ? Kata suster tadi anakku sudah sadar, mungkin pengaruh obat bius membuatnya tertidur kembali.

Susterpun ikut memanggil2 nama anakku sambil menepuk2 tangannya, tapi dia tetap tidak terbangun, menurut suster seharusnya dia mulai bernafas normal tapi ternyata anakku belum bisa melakukannya. Melihat denyut jantung anakku belum naik juga ke angka yang normal, anakku diberi bantuan oksigen, perlahan2 denyut jantungnya mulai naik dan mencapai angka maksimal di monitor, kata suster keadaan anakku sudah baik, mungkin dia masih tertidur. 

Setelah memastikan kondisi anakku baik-baik saja, aku izin untuk sholat dzuhur. Setelah selesai sholat, aku bergegas kembali ke ruang penyembuhan, setelah menunggu beberapa saat, aku melihat anakku mulai terbangun. Alhamdulillah, dia sudah benar-benar sadar. Tak lama kemudian anakku dibawa kembali ke ruang perawatan untuk istirahat dan diobservasi lebih lanjut. Aku berharap kami bisa pulang ke rumah setelah anakku cukup istirahatnya. Ketika aku menyampaikan hal ini ke suster jaga, terrnyata anakku tidak dibolehkan pulang oleh dokternya karena besok pagi anakku akan diperiksa kembali kondisi luka jahitannya. 

Waduh .. harus menginap ? padahal suamiku malam itu akan berangkat sekitar jam 20.45, aku ingin ikut mengantarnya sampai ke taxi. Akhirnya aku minta tolong pada anak sulungku untuk datang ke RS  menggantikanku menjaga adiknya saat aku pulang ke rumah. Setelah suamiku berangkat ke bandara, aku kembali ke RS dan ikut menginap bersama si bungsu. Alhamdulillah, malam itu kami berdua dapat tidur nyenyak. Keesokan harinya setelah diperiksa oleh dokter bedah dan diterangkan cara merawat luka jahitan khitannya, kami dibolehkan pulang dan harus kontrol kembali hari Jumat 27 Desember 2013.

Heboh juga proses khitan anak bungsuku ini karena dibius total sehingga harus mengikuti prosedur bedah dan harus dirawat inap juga. Biayanya juga lebih mahal, hampir 10x biaya khitan dengan bius lokal. Alhamdulillah, anakku dapat fasilitas kesehatan dari kantor suamiku. Semoga luka khitannya dapat segera sembuh, kasihan juga anakku ... liburan ini dia hanya diam di rumah sambil sarungan he...he. Katanya sih penyembuhan luka khitan itu sekitar 1 - 2 minggu. Sabar ya nak :)

Oh ya tambahan info, sekarang ada dijual celana khusus khitan sehingga dengan memakai celana tersebut si anak lebih leluasa untuk berjalan dan dapat berpakaian seperti biasa, luka khitannya tidak sakit karena tidak bersentuhan langsung dengan pakaiannya.

Salam Ina

Sunday, December 22, 2013

Hari Ibu


Selamat Hari Ibu untuk para ibu dimanapun anda berada.

Semoga peran kita sebagai ibu mendapat ridha Allah SWT, kasih sayang suami, cinta & bakti dari anak-anak tercinta  dan bermanfaat bagi sesama.

Hari ini, banyak kata-kata bijak tentang Ibu yang muncul di berbagai media komunikasi, FB, BBM, Whatsapp, SMS dll. Aku kutip salah satu diantaranya (nggak tau siapa originator penulis kata-kata bijak berikut ini, mohon izin untuk diposting di blog ini) :  

PERNAHKAH KITA MENGUKUR SEPANJANG APA KASIH DAN CINTA SEORANG IBU ??? 
PERNAHKAH KITA MENIMBANG SEBERAT APA CINTA NYA ??? 
PERNAHKAH KITA MERENUNG SETULUS APA KASIHNYA ??? 

Atau setelah kita dewasa 
Setelah kita bisa berjalan, bisa berlari, bisa bekerja mencari hidup 
Memiliki pasangan hidup 
Setelah kita tidak butuh lagi dengan suapannya 
Dengan gandengan tangannya 
Dengan pelukannya 
Dengan dekapannya 
Dengan ninaboboknya dan belaiannya 
Dengan segala belas kasihnya 

Kita mulai menjauh darinya 
Kita mulai sibuk dengan urusan kita 
Kita mulai lupa dengannya 

Akhi & Ukhti 
Andai semua waktumu kau luangkan untuk ibundamu 
Andai semua hartamu kau berikan kepada ibundamu 
Aku yakin kaupun mustahil melakukannya 
Tapi kalau itu yang kau lakukan, kau pun takkan pernah bisa membalasnya… 

Tiada hal yang paling membahagiakan hati seorang ibu, lebih dari melihat anaknya bahagia 
Tiada hal yang melarakan hatinya lebih dari melihat musibah menimpa buah hati.. 
Apapun yang dibutuhkan anaknya akan dipenuhi, asalkan ia bisa kembali tersenyum 

Dia rela memakai sandal yang usang, asalkan anaknya pakai sandal baru 
Dia rela begadang asalkan anaknya lelap tidurnya 
Dia kuat menahan lapar di perutnya, tapi dia nggak tahan melihat anaknya kelaparan 
Dia rela nyawanya digadaikan asalkan anaknya hidup 
Dia rela hatinya diiris-iris asalkan anaknya senang 

Akhi & Ukhti.. 
Bila kau berada dekat dengan ibumu, maka hampirilah ia sekarang… 
Kecuplah keningnya 
Minta maafnya 
Minta ridhanya 
Pijat kakinya 
Dan ucapkan Rabbighfirli wa liwalidayya warhamhuma kama Rabbayani shaghira 

Bila kau jauh darinya, telponlah dia, dengarkan suaranya, mintalah doanya 
Dan kirimkanlah sesuatu untuknya 

Dan bila dia berada di alam yang berbeda… 
Angkatlah tanganmu 
Pujilah Rabbmu 
Dan doakan ibumu selalu 
 "Rabbighfirli wa liwalidayya warhamhuma kama Rabbayani shaghira..". 

Catatan dari aku sebagai seorang anak, istri dan ibu dari anak-anakku di hari Ibu "22 Desember 2013": 

Terimakasih untuk ibunda tercinta yang telah membesarkan, mendidik dan mengasihiku hingga akhir hayatmu 
Terima kasih telah memberikan teladan menjadi seorang ibu yang dicintai anak2nya dengan segala kelebihan dan kekuranganmu.

Terima kasih untuk suamiku yang telah memilihku menjadi istri dan ibu dari anak-anakmu, yang telah menyayangi dan mencintai aku dengan segala kelebihan dan kekuranganku.

Terima kasih untuk anak-anakku, betapa hidupku menjadi bahagia dan lengkap dengan kehadiran kalian di pelukanku.

Terima kasih untuk mbak-mbak asisten di rumah yang telah membantu melaksanakan sebagian tugasku sebagai seorang ibu, tanpa kalian mungkin aku tidak dapat berperan sebagai ibu seutuhnya sambil berperan ganda menjadi pekerja kantoran pula.

Salam Ina

Wednesday, December 11, 2013

Reuni 30 tahun ITB'83

Hari ini, Rabu 11 Desember 2013 merupakan tanggal unik, karena jika ditulis dalam versi hh-mm-yy yaitu 11-12-13, akan ada tiga angka yang berurutan, penulisan seperti ini hanya akan berulang setiap 100 tahun sekali. 

Tulisan di bawah ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan tanggal unik tersebut, karena aku akan menulis tentang reuni 30 tahun ITB angkatan 1983. Ceritanya menyusul karena saat ini belum sempat ditulis, yang penting posting tanggal unik ini di"save" saja dulu :)

Reuni 30 tahun ITB angkatan 1983 diadakan pada hari Sabtu tanggal 30 November 2013 yang lalu di kampus ITB, Bandung. Acara berlangsung meriah dan berkesan banget yang dihadiri sekitar 500 - 600 orang alumni dari 22 jurusan yang tersedia pada masa perkuliahan kami dahulu. Tidak mudah memang mengumpulkan teman-teman seangkatan untuk sama-sama berkumpul kembali di kampus ITB, salut pada panitia yang telah bekerja keras mewujudkan acara reuni ini dan Alhamdulillah lancar dan sukses.

Persiapan reuni 30 tahun ini telah dimulai sejak bulan Januari 2013, diawali dengan pembentukan panitia inti, meluncurkan program "road to 30th" dan slogan Hirup Hurip Sauyunan yang senada dengan tag-line "Mari Berbagi" G'83, yayasan milik angkatan 1983. Program road to 30th ini menjadwalkan beberapa kegiatan pendahuluan reuni ITB'83, sebelum acara puncak reuni dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain peluncuran poster stop tawuran yang bekerja sama dengan radio Prambors dan salah satu majalah remaja, turnamen golf, turnamen futsal, donor darah, green entrepreneur, buka puasa bersama, halal bil halal dan terakhir juga ada pembuatan sumur resapan, wow asyik ... hampir setiap bulan ada acara kumpul-kumpulnya.

Untuk memudahkan komunikasi, setiap jurusan ditunjuk 2 -3 orang PIC (person in charge) yang bertugas mengajak teman2 sejurusan untuk ikut acara puncak reuni 30 tahun tersebut. Kebetulan aku jadi salah satu PIC untuk jurusan TK yang bertugas antara lain meneruskan informasi dari panitia inti ke teman-teman sejurusan melalui mailing list, grup BBM, grup WhatsApp, facebook, SMS dan media komunikasi lainnya serta ditugaskan juga untuk mengumpulkan data dan foto teman2 sejurusan ketika kuliah dulu.

Mendekati hari "H" reuni ini, woro2 diluncurkan lebih sering, sehari bisa berkali2 muncul ajakan untuk reuni he..he, mungkin banyak juga teman-teman yang sebel dan merasa terganggu, karena tidak semua teman-teman merasa "perlu" untuk kumpul2. Tapi aku sebagai PIC cuek saja ... yang penting usaha. Pada hari "H" tersebut, untuk jurusan TK berhasil diajak sekitar 37 orang dari total 84 orang yang sama-sama masuk TPB (tahun pertama bersama) jurusan TK atau sekitar 44%, lumayan lah :). Senangnya ketemu teman2 lagi, apalagi ketemu teman2 yang sudah bertahun-tahun tidak pernah ketemu.

Acara reuni bersama ITB'83 ini dimulai setelah jam 11-an, sehingga pada pagi harinya, hampir semua jurusan membuat acara di jurusan masing-masing. Begitu pula jurusan TK, acara di jurusan ini juga dihadiri oleh dosen-dosen wali kami dahulu dan berlangsung secara sederhana namun berkesan di ruang Galeri TK.

Galeri TK ini adalah ruang pertemuan yang perlengkapan interiornya merupakan sumbangan dari alumni TK angkatan 1977. Ruangan ini bagus dan cukup keren, dindingnya dihiasi foto-foto pabrik dimana para  alumni TK pernah berpartisipasi ikut membangun pabrik tersebut melalui berbagai perusahaan.  Kami angkatan 1983 juga pernah menyumbang untuk perlengkapan ruang kuliah 5201 pada reuni 25 tahun (2008) yang lalu dan rencananya akan melakukan renovasi kembali ruang kuliah tersebut pada reuni 30 tahun ini. Semoga partisipasi alumni ini bermanfaat bagi adik2 dan mungkin juga anak2 kami yang sekarang sedang kuliah di jurusan TK.

Selesai acara di jurusan, peserta reuni dengan seragam jurusannya masing-masing yang warna warni, melakukan registrasi di lapangan basket kampus ITB. Setiap peserta reuni yang hadir diberi 1 angklung yang nantinya dimainkan bersama-sama, pin untuk nama, gelang karet dan juga setiap peserta yang hadir ekivalen dengan 1 pohon yang akan ditanam di kampus ITB Jatinangor, bagus kan idenya. Oh ya sebelum acara dimulai, ada parade marching band, sepeda onthel, kuda lumping dan juga Ladies Power'83 dengan berbagai kostum dan rambut wig kribo warna warni ikut memeriahkan suasana.

Nah di lapangan basket ini, pembawa acara mulai membuka acara dan diselingi lagu-lagu yang dimainkan oleh pemain band dan penyanyi yang disewa untuk menghibur para peserta reuni, tentu saja "mat kodak" setiap jurusan ikut mengabadikan tingkah laku narsis masing-masing dan juga ada kamera terbang pakai "remote control" yang mengabadikan acara kumpul2 di lapangan basket ini. Setelah itu peserta reuni yang memegang angklung diminta berdiri dan dengan dipandu oleh salah satu penyanyi, kami bermain angklung bersama-sama, seru banget dan keren.

Berikutnya adalah acara inti di aula barat kampus ITB, disini pembawa acaranya adalah MC yang telah sering tampil  di TV yaitu "Jodi" dan temannya perempuan (nggak tau namanya). Acara ini juga dimeriahkan oleh Musicology,  bandnya ITB'83 yang telah beberapa kali mendapat penghargaan dalam acara kontes antar band alumni ITB dan juga ada band beraliran rock yang keren banget yang dimainkan oleh GT'man ITB'83.

Luar biasa ..... teman-teman SR'83 telah membuat dekorasi lokasi dan panggung reuni yang keren, ada monumen gajah yang lucu dan wall of fame untuk foto2 yang lokasinya di sekitar lapangan basket dan juga spanduk setiap jurusan di sepanjang jalan menuju lapangan basket dan di area sekitarnya. Untuk di aula barat ada spanduk jurusan warna warni yang diikat dengan balon warna warni pula yang menambah semarak suasana ruangan acara.

Di aula barat ini teman-teman panitia sudah menyediakan  stand-stand makanan yang beragam dan enak-enak, ada sate Padang, bakso, bakwan, mie kocok, es campur, es cincau dll. yang bebas dinikmati oleh peserta reuni. Peserta dengan tertib mengikuti acara sambil duduk lesehan di karpet2 yang disediakan, menikmati makanan dan minuman dan tentu saja sambil ngobrol melepas kangen serta tak ketinggalan berfoto2 ria, ha...ha. Di layar panggung juga ditampilkan foto2 narsis masa perkuliahan dulu untuk setiap jurusan, ternyata kelakuan kami masih sama, suka foto rame2, walaupun rata2 umur kami sudah mendekati setengah abad, narsisnya nggak hilang juga :)

Pada acara reuni yang juga dihadiri oleh Rektor ITB ini, ada acara pemberian penghargaan kepada teman-teman kami yang telah mencapai karir yang tinggi di almamater ITB sebagai guru besar (profesor), ada lelang karya teman-teman SR'83 yang sebagian keuntungannya akan digunakan untuk membantu teman-teman ITB'83 yang sedang diuji dengan sakit dan kesusahan lainnya melalui yayasan G'83. Juga ada pemberian tali kasih bagi pasukan keamanan dan kebersihan kampus ITB, dan hadiah bagi pemenang green entrepreneur sebagai salah satu wujud tagline yayasan G'83 yaitu Mari Berbagi.

Selain itu, kami juga mendoakan dan mengenang teman-teman seangkatan yang telah mendahului kami, kembali pada Allah SWT Sang Pencipta. Tak disadari airmata ini menetes ... membasahi pipi, terbayang usia yang sudah beranjak senja, dosa yang mungkin cukup banyak, amal sholeh yang masih sedikit, bagaimana hisabku nanti ??. Mungkinkah di reuni yang akan datang, justru namaku yang muncul disana ? Wallahua'lam. Kematian adalah sesuatu yang pasti, hanya waktu, tempat dan penyebabnya yang kita tidak mengetahuinya. Semoga akhir hidupku husnul khatimah, mendapat rahmat, ampunan dan ridha Allah SWT dan dikenang sebagai anak, istri, ibu, kakak, adik, saudara dan sahabat yang baik. Aamiin.

Acara reuni ini berakhir sekitar pukul 5 sore, bagiku acara tersebut memberi kesan yang membahagiakan sekaligus mengharukan, ternyata kami masih kompak dan Alhamdulillah dianugerahkan-Nya kemudahan dan kesehatan untuk dapat menghadiri dan menikmati acara reuni ini. Untuk jurusan TK dan teman2 yang menginap di Bandung, malam minggunya kami kumpul2 kembali, makan malam bersama di resto "Congo" yang berlokasi di Dago atas, ngobrol-ngobrol dan juga foto-foto lagi ha...ha.

Sekali lagi terima kasih yang sebesar-besarnya, seluas-luasnya buat teman-teman panitia yang sudah bekerja keras menyiapkan acara reuni ini, yang tentu saja telah mengorbankan waktu kebersamaan mereka bersama keluarga, demi kesuksesan dan kelancaran acara reuni ini. Semoga persahabatan dan kebersamaan ITB'83 terus berlangsung sampai akhir hidup kami dan mendapat ridha Allah SWT dan semoga kami masih dapat melakukan acara kumpul-kumpul lagi di masa yang akan datang.

Proud to be ITB'83. Hirup Hurip Sauyunan. Mari Berbagi.

Salam Ina

Tuesday, December 10, 2013

56 tahun Pertamina

10 Desember 2013, selamat ulang tahun yang ke 56 untuk Pertamina tercinta, perusahaan tempat aku bekerja sejak tahun 1990, semoga Pertamina dan seluruh anak perusahaannya dijauhkan dari segala musibah, semakin maju dan bermanfaat bagi seluruh stake holder dan mendapat ridha Allah SWT.


Ulang tahun Pertamina kali ini, diwarnai dengan kisah duka, karena tepat sehari sebelum ulang tahun tersebut yaitu hari Senin tanggal 9 Desember, terjadi musibah tabrakan Kereta Api dengan truk pengangkut BBM yang berlogo Pertamina di daerah Bintaro.  Kecelakaan di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Jaksel tersebut diduga karena aksi nekat sopir truk BBM yang tetap melajukan kendaraannya meski palang pintu kereta api telah ditutup. Aksi ceroboh sopir itu akhirnya menimbulkan korban tewas sebanyak 6 orang dan korban luka yang tidak sedikit.


Innalillahi wainna ilaihi raaji'un, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya terhadap seluruh korban dan keluarganya. Sebagai salah seorang pekerja Pertamina yang merasa "disentil" atas kejadian tersebut, dengan rendah hati memohon maaf kepada seluruh masyarakat yang turut dirugikan atas musibah tersebut termasuk tidak dapat beroperasinya Kereta Api jurusan Serpong dan Tanah Abang pada hari ini. Semoga kedepannya aspek HSSE (Health, Safety, Security dan Environment) harus build in atau menjadi karakter bagi setiap pekerja Pertamina dan rekanannya termasuk supir truk pengangkut BBM tersebut.

Salam Ina



Saturday, November 23, 2013

Kerupuk dan Keripik

Saking bingungnya mau nulis apa di blog ini, padahal untuk bulan Nopember ini belum ada tulisan yang muncul dan kebetulan hari Jumat kemaren waktu lunch di Plaza Semanggi, aku sempat beli berbagai jenis kerupuk he..he jadi terpikir untuk menulis tentang kerupuk dan keripik.

Siapa yang tidak kenal kerupuk ? terutama orang Indonesia, dari Sabang sampai Merauke mungkin semuanya pernah makan kerupuk. Ya tidak salah lagi, kerupuk adalah makanan asli dari Indonesia, mudah-mudahan tidak diklaim oleh negara tetangga kita sebagai miliknya, walaupun mungkin mereka juga terbiasa makan kerupuk.

Mari kita intip apa kata wikipedia tentang kerupuk ... Kerupuk atau krupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Kerupuk bertekstur garing dan sering dijadikan pelengkap untuk berbagai makanan Indonesia seperti nasi goreng, gado-gado atau dimakan sebagai cemilan seperti kerupuk Kemplang yang berasal dari Sumatera Selatan
.
Berkas:Kerupuk putih.jpg
Banyak jenis-jenis kerupuk yang tersedia di pasaran antara lain kerupuk udang, kerupuk ikan, kerupuk aci, kerupuk melarat, kerupuk bawang, kerupuk kulit, kerupuk kemplang, rengginang (nasi kering), dll. Kerupuk udang dan kerupuk ikan adalah jenis kerupuk yang paling umum dijumpai di Indonesia. Kerupuk berharga murah seperti kerupuk aci atau kerupuk melarat hanya dibuat dari adonan sagu dicampur garam, kadang-kadang diwarnai dengan bahan pewarna makanan dan penyedap rasa (vetsin). 

Herannya banyak yang suka dengan kerupuk melarat ini termasuk suamiku, kerupuk ini harus selalu tersedia sebagai pelengkap makan nasi di rumah. Kerupuk melarat biasanya berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 10 - 15 centimeter yang biasa dijual di warung-warung dalam kaleng kerupuk besar, tapi sekarang di supermarketpun tersedia kerupuk melarat ini yang dikemas dalam plastik sehingga bisa langsung dimakan karena dijual dalan kedaan sudah digoreng.

Anak bungsuku suka kerupuk bawang yang bentuknya kecil-kecil, dia biasanya makan kerupuk ini sambil dicocol dengan sambal botol dan dimakan secara terpisah tanpa nasi. Kalau aku suka makan kerupuk dengan memasukkan kerupuk tersebut dalam kuah seperti kuah kare, kuah bakso, kuah soto, dll, jarang sekali aku makan kerupuk dalam keadaan garing, kecuali kerupuk Palembang atau kemplang.

Kerupuk biasanya dijual di dalam kemasan yang belum digoreng. Kerupuk ikan dari jenis yang sulit mengembang ketika digoreng, biasanya dijual dalam bentuk yang sudah digoreng. Kerupuk kulit atau kerupuk ikan yang sulit mengembang perlu digoreng sebanyak dua kali. Kerupuk tersebut pertama kali digoreng dengan minyak goreng bersuhu rendah sebelum dipindahkan ke dalam wajan yang berisi minyak goreng panas. Kerupuk kulit (kerupuk jangek) adalah kerupuk yang tidak dibuat adonan tepung tapioka, melainkan dari kulit sapi yang dikeringkan. aku paling suka dengan kerupuk kulit ini yang konon katanya bisa jadi obat bagi penderita sakit mag.

maicih level 10+Nah ada satu lagi makanan yang mirip dengan kerupuk, sama2 garing dan namanya juga mirip yaitu keripik. apa kata wikipedia tentang keripik ? yuk kita simak ... Keripik atau kripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi rempah tertentu.

Secara umum keripik dibuat melalui tahap penggorengan, tetapi ada pula dengan hanya melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik dapat berasa dominan asin, pedas, manis, asam, gurih  atau paduan dari kesemuanya. 

Keripik singkong banyak diproduksi di kota Bandung dengan berbagai macam rasa dan varian. Di Yogyakarta terdapat keripik berbahan baku jamur tiram. kalau dari Padang ada keripik sanjai yaitu keripik singkong yang diberi bumbu balado, hm rasanya lezatos. Beberapa tahun yang lalu, ada keripik dari Bandung yang bikin heboh dan membuat pembeli antri untuk membelinya yaitu keripik maicih, keripik ini juga terbuat dari singkong, hampir sama dengan keripik lainnya. Namun, keunikan kripik singkong ini adalah rasa pedasnya yang menggunakan level dari level 3, 5, 10 dan bahkan ada yang super pedas yaitu 10+. 

Yang punya ide tentang keripik maicih ini adalah anak muda yang berbakat enterpreneur bernama Reza Nurhilman yang akrab disapa Axl. Ia mulai berwiraswasta di bidang kuliner bulan Juni 2010. Awal mula mendirikan keripik maicih adalah pertemuannya dengan perempuan separuh baya yang berjualan keripik di daerah Cimahi, yang pada akhirnya menjadi partner Axl.

Pemasaran keripik maicih pertama kali dimulai door to door dengan pemesanan antar kosan. Namun, lama-kelamaan karena permintaan semakin banyak tercetuslah ide untuk menyebarluaskan keripik maicih ini. Caranya dengan menjualnya secara berpindah-pindah. Sekarang, keripik maicih dipasarkan dengan mobil yang nomaden. Ia memanfaatkan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter sebagai media pemasaran. Hanya setahun setelah meluncurkan usahanya di Twitter, ia mampu mengantongi omzet penjualan Rp 4 miliar per bulan. Simak kisahnya disini. Luar biasa bukan .... nggak nyangka ya begitu besar omset yang beredar pada produk keripik yang satu  ini ?? Boleh juga nih buka usaha per-kerupuk-an atau per-keripik-an untuk masa pensiun nanti.

Salam Ina

Thursday, October 31, 2013

Pulang ke Daerah Asal

Cerita kali ini terdiri dari 2 episode halah...kayak sinetron aja :)

Episode 1 : Palembang

Menepati janji pada anak-anak untuk mengenalkan mereka pada daerah asal kedua orang tuanya yaitu papanya yang berdarah Sumatera Selatan dan mamanya yang berdarah Aceh, aku ingin anak2ku paling tidak pernah traveling ke Banda Aceh dan Palembang minimal satu kali. Karena lebaran tahun lalu anak-anak sudah berkunjung ke Aceh, lebaran tahun ini (1434H) giliran kami berlibur ke Palembang. 


Sebenarnya kami ke Palembang ini tidak seperti mudik lebaran  dalam artian pulang ke orangtua karena ke dua orang tua kami sudah meninggal dunia. Mungkin lebih tepat disebut turis domestik he..he karena keluarga suamiku juga tidak pernah menetap di Palembang (suamiku dibesarkan di Bandung dan Medan), sehingga tidak banyak kenangannya akan kota Palembang ini. Untuk tempat kepulangan atau tempat menginap kami selama di Palembang, kami memilih hotel Jayakarta, karena dekat tempat jualan martabak Har dan McD jika kepepet nggak ada makanan lainnya he...he. Di kota Palembang ini hanya ada om (adiknya ayah suamiku) yang kebetulan sudah tua dan dalam keadaan sakit, keadaan om inilah yang menjadi motivasi utama kami untuk bersilaturrahmi ke Palembang menjenguk beliau dan keluarga, selain liburan tentunya.

Kami berangkat ke Palembang hari Selasa, tanggal 6 Agustus 2013 naik pesawat Garuda, arus mudik di bandara Sukarno Hatta sudah agak sepi, karena kebanyakan orang2 sudah pada mudik pada hari minggu sebelumnya. Selama di Palembang, selain melihat jembatan Ampera yang terkenal itu dan stadion Jakabaring tempat pelaksanaan SEA Games tahun 2011, kami sempat juga jalan2 ke komplek Pertamina Sei Gerong, di komplek inilah aku pernah tinggal selama 7 bulan  waktu mengikuti pendidikan BPST sebelum diangkat menjadi pegawai Pertamina tahun 1990. Untukku ke Palembang ini sekalian bernostalgia, malah yang jadi General Manager RU III saat ini adalah teman seangkatanku di BPST XIII direktorat Pengolahan.

Selama di Palembang kami diantar adik sepupu untuk keliling kota Palembang, sempat juga pergi ke pulau Kemaro dengan naik sampan, berangkatnya dari dermaga sekitar PUSRI, dengan ongkos sewa Rp 200 ribu pergi dan pulang ... seru juga.  Daya tarik pulau Kemaro adalah Pagoda berlantai 9 yang menjulang di tengah-tengah pulau. Bangunan ini baru dibangun tahun 2006. Selain pagoda, ada klenteng yang sudah dari dulu ada. Namanya klenteng Soei Goeat Kiong atau lebih dikenal Klenteng Kuan Im dibangun sejak tahun 1962. Di depan klenteng terdapat makam Tan Bun An (Pangeran) dan Siti Fatimah (Putri) yang berdampingan. Kisah cinta mereka berdualah yang menjadi legenda terbentuknya pulau ini.

 

Sayangnya karena lebaran Idul Fitri, sebagian besar resto kuliner khas Palembang tutup, untungnya di rumah om sudah tersedia aneka pempek dan pindang tulang yang menjadi kesukaan suamiku, jadi tuntas juga rasa rindunya akan makanan Palembang yang asli :) Oh ya kami sholat Idul Fitri di mesjid yang dekat dengan hotel Jayakarta, terharu juga rasanya sholat di tempat yang tidak kita kenal, tapi jama'ah di sana menyapa kami dengan ramah dan tidak menganggap kami orang asing. Sarapan pagi di hotelpun agak istimewa karena hari lebaran, ada makanan khas Palembang "celimpungan" yang belum pernah aku cicipi sebelumnya. Celimpungan ini mirip tekwan dengan kuah bersantan, hm .. yummi.

Tadinya kami akan pulang hari Sabtu sore tanggal 10 Agustus 2013, rupanya objek2 yang ingin dilihat di Palembang dan sekitarnya sudah selesai dikunjungi, sehingga kami memajukan waktu pulang menjadi Jumat sore tanggal 9 Agustus 2013, untung masih ada tempat di pesawat. Nggak ada oleh2 khas Pelembang yang dapat dibawa ... karena toko-toko masih tutup, untung ada kerupuk kemplang yang sudah disiapkan tante untuk dijadikan oleh2. Semoga lain kali kami bisa ke Palembang lagi untuk berwisata kuliner dan melihat tempat kerajinan songket dan jumputan khas Palembang.

Episode 2 : Banda Aceh

Perjalanan ke Banda Aceh kali ini dalam rangka mengunjungi adik-adikku yang akan berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji yang dijadwalkan berangkat awal Oktober.  Aku berangkat sendirian, karena waktunya bukan masa liburan sekolah anak-anak dan juga hanya sebentar....2 hari saja, kalau berangkat sekeluarga (5 orang) berat di ongkos pesawatnya. Adikku Ipa yang bertempat tinggal di Medan juga akan berangkat haji bareng2 dengan adikku yang berada di Banda Aceh, dia berangkat lebih awal ke Banda Aceh dari waktu keberangkatan haji agar bisa ketemu denganku. Jadilah kami kangen2an bertiga kakak beradik.


Aku berangkat ke Banda Aceh hari Sabtu tanggal 28 September 2013 pagi2 banget, sengaja pilih pesawat yang transit di Medan, karena pengen merasakan suasana bandara Kualanamu yang katanya sudah berstandar Internasional yang resmi beroperasi sejak 25 Juli 2013, menggantikan bandara Polonia. Di bandara ini kami transit hanya 1/2 jam, aku sempat ke toilet, toiletnya sih keren seperti bandara yang modern, sayangnya suasana di dalam toilet tidak nyaman karena agak jorok, lantainya basah. Aku sempat tanya ke petugasnya kenapa sampai basah seperti itu, menurut keterangan petugas tsb masih banyak pemakai toilet yang tidak benar ... malah pipis/pup di lantai hi..hi jorok ya, petugasnya sampai capek membersihkan lantai, aku bilang "mbak, jangan segan2 ajari orang2 itu untuk menggunakan toilet dengan benar, biar nggak malu2in ... masak bandaranya Internasional tapi toiletnya jorok .. ya nggak ?".

Selama di Banda Aceh aku sempatkan ziarah ke makam ibunda dan kakakku tercinta dan tentu saja mencicipi masakan2 khas Aceh ... seperti mie Aceh, tumeh aso tirom, ayam kare dan ayam gorengnya yang enak banget, juga setiap hari sarapan nasi gurih yang mantap he..he. Kayaknya bisa dikatakan pembalasan dendam terhadap kerinduan akan makanan2 khas Aceh karena pada saat kami liburan ke Banda Aceh tahun lalu, semua toko / restoran tutup karena libur lebaran. Oh ya, aku juga sempat reunian dengan sahabat akrabku masa SMP dulu, yang sengaja datang dari Lhokseumawe agar bisa bertemu denganku.



Karena saudara sepupuku banyak yang berkunjung ke rumah adikku untuk mendoakan yang berangkat haji, aku praktis tidak perlu berkunjung lagi ke rumah mereka, malah kami sempat jalan2 dan foto2 ke pantai Lhok Nga dan Ulele. Yang nggak sempat kulakukan adalah sholat di mesjid raya Baiturrahman karena dalam periode keberangkatan jamaah haji ini, setiap hari mesjid tersebut sangat ramai dengan para pengantar jamaah haji. Sebagian besar jamaah haji yang datang dari kabupaten2 di Aceh, berangkat ke asrama haji melalui mesjid raya ini, sehingga kurang nyaman untuk ikut berdesak2an sholat di sana.

Hari Senin tanggal 30 September 2013 sore, aku kembali ke Jakarta karena aku hanya mengambil cuti satu hari saja. Untuk kepulangan ini aku sengaja pilih pesawat yang langsung Banda Aceh-Jakarta tanpa transit di Medan, biar tidak terlalu ribet naik dan turun pesawat.

Semoga adik-adikku dimudahkan dan dilancarkan Allah SWT perjalanan dan pelaksanaan ibadah hajinya dan semoga menjadi haji yang mabrur dan diterima Allah SWT. Melihat para jamaah haji ini, jadi pengen naik haji lagi, menurut teman-temanku daftar tunggu haji saat ini di Jakarta bisa lebih dari 10 tahun tergantung jumlah jamaah yang mendaftar, bahkan untuk haji plus pun daftar tunggunya juga lebih dari 2 tahun. Waduh ... harus cepat2 daftar lagi nih, semoga kami dianugerahkan kesehatan dan rezeki untuk bisa kembali melaksanakan ibadah haji. Aamiin.

Salam Ina

Saturday, October 12, 2013

Kumpul Kembali

Melanjutkan tulisan sebelumnya tentang kegalauanku sebagai seorang ibu yang ditinggal anaknya pergi merantau, ternyata anakku di Bandung juga mengalami kegalauan, gawat juga nih sama2 galau. Kegalauan anakku terutama  disebabkan karena dia merasa tidak cocok dengan jurusan kuliah yang dijalaninya, jurusan tersebut memang bukan pilihan pertamanya, hal ini membuatnya tidak semangat untuk mengikuti perkuliahan. Selain itu, dia juga kurang sreg dengan universitasnya, hatinya merasa tidak tentram karena kebetulan universitas tersebut berafiliasi agama yang berbeda dengan agama kami, tidak bermaksud SARA lho,  tapi itulah yang terjadi pada anakku. Mungkin juga tinggal jauh dari orang tua menjadi salah satu faktor penyebab kegalauannya makin bertambah.


Di minggu pertama bulan September 2013 itu, anakku makin sering bolos, sehari2 dia lebih banyak berada di mesjid, setiap aku telpon menanyakan keberadaannya, dia bilang sedang ada di mesjid, karena hatinya merasa tentram ketika berada di masjid. Aku mulai khawatir, karena kelihatannya psikologis anakku mulai terganggu, katanya dia sering merasa sedih dan putus asa, bahkan sering menangis tanpa sebab yang jelas, waduh ini salah satu tanda stress/depresi. Selain itu anakku juga merasa bahwa kalau dia tetap bersekolah di universitas tersebut, sulit untuk menggapai ridha Allah SWT. Sebenarnya di hati kecilkupun, aku merasa “salah” membiarkan anakku tetap bersekolah di universitas tersebut, sebelumnyapun aku sudah minta dia mempertimbangkan masak2 untuk mendaftar di universitas tersebut, tapi karena saat itu dia merasa yakin untuk bersekolah di situ, kami selaku  orang tua yang ingin bersikap demokratis, mau tidak mau mengakomodasikan keinginannya.

Tanpa menunggu terlalu lama, aku memutuskan untuk menjemput anakku kembali ke Jakarta, karena dia mengeluh bahwa dia tidak mampu lagi bertahan di universitas tersebut, berulangkali dia mohon maaf karena telah mengecewakan orang tuanya. Sebelumnya aku sudah menghubungi universitas swasta yang lokasinya dekat rumah dan masih satu yayasan dengan SMA anakku dulu, universitas tersebut memang masih baru 3 tahun berdiri dan kebetulan ada jurusan yang diminati anakku. Alhamdulillah, karena perkuliahan baru berjalan sekitar 2 minggu, universitas tersebut masih bisa menerima anakku untuk kuliah di sana. Aku berharap anakku bisa mengikuti kuliah di jurusan yang memang diinginkannya, sambil belajar untuk persiapan mengikuti SNMPTN tahun depan. Semoga saja dia dapat lulus SNMPTN di universitas dan jurusan yang menjadi cita-citanya. Aamiin Ya Allah.

Mungkin aku juga yang salah dalam mendidik anak-anakku sehingga secara mental mereka belum siap untuk tinggal jauh dari orang tuanya. Salah satu sifat burukku adalah sering terlalu khawatir sehingga sejak anak-anakku TK sampai SMA, semaksimal mungkin memfasilitasi mereka dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari seperti menyediakan supir untuk antar jemput dan tidak pernah membiarkan mereka naik angkutan umum atau naik motor sendiri.  Juga menyediakan mbak-mbak asisten di rumah sampai 4 orang he…he (3 menginap dan 1 part timer), agar aku tenang meninggalkan anak2ku di rumah ketika aku bekerja. Hal ini menjadi bumerang untukku ketika mereka dewasa, anak-anakku menjadi  kurang mandiri dan kurang berani atau nekad seperti teman-temannya, terutama dalam melakukan sesuatu yang di luar kebiasaannya. Yang lebih parah lagi ... ternyata akupun tidak siap juga jauh dari anak-anakku, waduh malunya he..he. 

Sekarang kami kembali berkumpul bersama-sama, sebagian kekhawatiranku sirna karena saat ini anak-anak berada di dekatku, paling tidak ketika malam tiba ... kami semua berkumpul di rumah. Tentu saja hal ini tidak akan berlangsung abadi, aku dan anak-anakku harus menyiapkan mental jika suatu saat nanti kami akan berpisah tempat tinggal. Sebagai orang tua yang makin tua dan anak-anak yang mulai dewasa, aku harus mulai berlatih untuk tidak terlalu khawatir ketika berjauhan dengan anak-anakku, karena pada suatu saat nanti, mereka akan membina kehidupannya sendiri selaku manusia dewasa dan mandiri. Mudah-mudahan ada hikmah dan pembelajaran yang dapat dipetik dari kejadian ini. Semoga Allah SWT selalu membimbing kami agar selalu berada di jalan lurus-Nya.

Salam Ina