Wednesday, June 14, 2017

Aku ... Barongko dan Ikan Bakar

Ha..Ha, ketika mengetik judul tulisan ini, aku geli sendiri .. lagi nggak punya ide untuk menulis tulisan yang mencerahkan pembaca blog ini, ya sudah deh aku menulis apa yang terlintas di pikiranku saja sebagai wujud komitmen pada diri sendiri untuk selalu menulis minimal satu tulisan per bulan.
Ceritanya begini ... sejak dimulainya kegiatan commissioning dan start-up di proyek CPP Donggi dan dilanjutkan kegiatan yang sama di CPP Matindok, aku sering ditugaskan ke lokasi proyek yang terletak di kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Untuk menuju ke lokasi proyek ini, rute yang ditempuh adalah naik pesawat terbang dari Jakarta ke Makassar lalu dilanjutkan dari Makassar ke Luwuk, kemudian via darat dengan mobil dari bandara di Luwuk ke lokasi proyek, perjalanan yang panjang karena biasanya makan waktu hampir seharian.

Biasanya aku naik pesawat Garuda yang berangkat pukul 05:10, berangkat dari rumah sekitar jam 03:15 pagi dan tiba di Makassar sekitar 2 jam kemudian, Di bandara Sultan Hasanuddin Makassar ini aku transit beberapa jam, menunggu penerbangan ke Luwuk sekitar pk. 10.40 WITA. Nah di sinilah aku mulai sering berinteraksi dengan penganan khas Bugis/Makassar  yaitu Barongko he..he yang tersedia dalam jumlah yang sangat memadai di lounge (dulu Garuda lounge yang terletak dekat Gate 1 dan sekarang di T/G lounge yang terletak dekat gate 6). Aku suka sekali makan kue barongko ini, hm .. kalau saja tidak memikirkan berat badan yang sudah overweight, bisa habis beberapa bungkus tanpa terasa setiap transit di sini dalam perjalanan pergi dan pulang.
kue barongko
Ini hasil searching tentang pembuatan kue Barongko, walaupun aku sendiri belum bisa membuatnya, semoga ada pembaca blog yang berminat bikin kue ini dan mengirimkan untukku ha..ha.

Bahan-bahan Kue Barongko Khas Bugis :
  • Pisang kepok 1 sisir ( kira-kira 12 buah )
  • Telur 1 butir
  • Gula pasir 50 gram
  • Garam 1/4 sendok teh
  • Santan 100 mili liter
  • Daun pisang secukupnya
Cara Membuat Kue Barongko Khas Bugis :
  • Langkah awal potong-potong buah pisang, buang bagian tengah yang berwarna hitam.
  • Selanjutnya lumatkan pisang atau bisa langsung diblender lalu dicampur dengan santan, gula dan garam.
  • Setelah itu masukkan telur yang sudah dikocok lepas, aduk hingga rata.
  • Ambil 2 lembar daun pisang, lalu beri 2 sendok sayur adonan kue. bungkus bentuk tum, lakukan terus hingga semua adonan habis.
  • Terakhir kukus kurang lebih selama 25 menit hingga matang. Dinginkan sebentar, lalu masukkan ke dalam kulkas hingga saat akan disajikan, agar rasanya lebih enak.
Nah makanan berikutnya yang jadi kesukaanku adalah ikan bakar terutama yang tersedia di warung "Sederhana" Pandan-wangi yang lokasinya tidak jauh dari CPP Donggi atau sekitar 115 km dari kota Luwuk.

Aku yang tadinya tidak terlalu suka dengan ikan, jadi jatuh cinta dengan ikan bakar ketika sering bertugas di lokasi proyek. Menurutku ikan di sini sangat enak, mungkin karena sangat fresh, sehingga rasanya manis dan tidak berbau amis. Singgah di warung ini sudah menjadi suatu keharusan bagiku, kalau tidak sempat, rasanya penugasan ke Luwuk ini terasa hampa ... ha...ha lebay.com. 

Ada beberapa warung/resto yang menyediakan menu ikan bakar ini di Luwuk, tapi menurutku yang paling maknyus ya di warung "Sederhana" Pandan-wangi ini. Harganya juga murah meriah .. minuman, nasi, sayur dan seekor ikan bakar plus sambal dabu2 hanya sekitar Rp 40 - 50 ribu saja per orang ... serukan ? 

Salam Ina