Sunday, December 20, 2015

Penyembuhan Setelah Histerektomi

Berkat kemajuan teknologi medis, menjalani operasi histerektomi (pengangkatan rahim) relatif lebih tidak menyakitkan dibandingkan dulu. Tidak hanya ukuran sayatan yang berkurang, tapi waktu pemulihan juga telah meningkat secara signifikan. Namun, operasi ini tetap mempengaruhi kondisi tubuh dan tergantung pada jenis operasi histerektomi yang dilakukan, diperlukan waktu enam minggu atau lebih untuk merasa seperti kondisi semula. Hasil googling berikut ini adalah tip-tips yang dapat membantu tubuh untuk pulih lebih cepat setelah operasi histerektomi. 

Bergerak

Apapun jenis operasi histerektomi yang dijalani, setelah 24 jam dari operasi atau setelah mendapatkan lampu hijau dari dokter, segera bangun dan berjalan, bahkan bergerak sebaiknya tetap dilakukan walaupun masih membutuhkan bantuan. Bergerak dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pembekuan darah yang berbahaya di kaki, dikenal sebagai deep vein thrombosis (DVT). DVT dapat menyebabkan komplikasi yang mematikan seperti emboli paru, dimana bekuan terlepas dan melalui aliran darah ke paru-paru. 

Menunggu untuk Bekerja / Olah Raga

Tergantung pada jenis operasi histerektomi yang dijalani, dokter akan memberi rekomendasi spesifik tentang aktivitas fisik yang aman sesudahnya dan kapan dapat kembali melakukan pekerjaan / olah raga. Mungkin akan terlalu sakit selama minggu pertama setelah operasi, tetapi pada minggu kedua, mungkin sudah dapat melakukan aktivitas pekerjaan / olah raga ringan dan meningkatkan perlahan dari waktu ke waktu. 

Jangan Mengangkat Beban Yang Berat

Mengangkat beban yang berat atau menggunakan otot-otot perut dapat menyebabkan stres dan tekanan pada sayatan operasi dan dapat meningkatkan risiko hernia selama pemulihan setelah histerektomi. Jangan mengangkat benda/beban yang beratnya lebih dari 5 kg dan jangan melakukan olah raga yang melibatkan perut selama setidaknya satu bulan setelah operasi dan mungkin lebih lama, tergantung pada jenis histerektomi yang dijalani.. Disarankan untuk tidak mengemudi sampai dua minggu setelah operasi karena refleks cepat yang diperlukan ketika mengendarai mobil dan menekan rem juga dapat memberikan tekanan pada sayatan operasi 

Merawat Luka Operasi

Hati-hati membaca petunjuk dari dokter dan ikuti panduan pemulihan sayatan operasi histerektomi yang direkomendasikan dokter. Disarankan untuk menjaga daerah sayatan operasi agar tetap bersih dan kering, membersihkan setiap hari dengan sabun dan air, dan memeriksa tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, bengkak, luka robek, pendarahan dan demam. Disarankan juga untuk memakai pakaian longgar sehingga tidak mengiritasi sayatan atau kulit di sekitarnya. 

Menunggu untuk Aktivitas Seksual

Tergantung pada jenis histerektomi yang dijalani, dokter akan merekomendasikan untuk menunggu enam sampai delapan minggu sebelum melanjutkan aktivitas seksual atau menempatkan sesuatu dalam vagina, seperti tampon. Gunakan pembalut jika mengalami perdarahan atau discharge setelah operasi histerektomi, hal tersebut normal selama pemulihan histerektomi. 

Mengatasi Sembelit

Sembelit bisa menjadi bagian paling tidak nyaman setelah operasi histerektomi, dan itu benar-benar penting untuk mencegahnya. Pasien disarankan untuk banyak minum dan minum obat pelunak faeses jika merasa sembelit selama pemulihan operasi histerektomi, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

Dengarkan tubuh Anda

Melakukan kegiatan setelah operasi itu baik, tapi biarkan tubuh yang memberi petunjuk berapa banyak yang dapat dilakukan. Setelah operasi histerektomi, pasien harus merasa sedikit lebih baik dari hari ke hari. Jika terasa terjadi kemunduran, termasuk mengalami sakit, pendarahan, mual setelah makan, atau tanda-tanda infeksi, segera hubungi dokter. 

Semoga bermanfaat.

Salam Ina

Note : blog ini ditulis setelah sebulan dari operasi histerektomi yang aku jalani, rasa nyeri di perut terkadang masih muncul, semoga dapat sembuh sempurna. Aamiin Ya Allah. 


Saturday, November 28, 2015

Operasi Histerektomi

Alhamdulillah, hari ini dokter telah membuka benang jahitan luka operasi histerektomiku setelah sekitar 9 hari dari waktu pembedahan, kata dokter ... luka jahitannya sudah bagus dan menutup dengan baik. Cerita tentang operasi histerektomi ini merupakan kisah lanjutan dari cerita di blog ini setahun yang lalu tentang Miom atau Myoma Uteri.

Aku menjalani operasi histerektomi total (pengangkatan rahim dan serviks, tanpa ovarium dan tuba falopi) di RSPP tanggal 19 November 2015 pukul 13:00 oleh salah satu dokter kandungan di sana. Keputusanku untuk melakukan operasi ini dengan pertimbangan yang panjang dan matang dan tentu saja juga dianjurkan oleh dokter kandunganku, setelah sebelumnya (akhir tahun 2014), diketahui bahwa ada myoma di rahimku (jumlahnya 3 buah)  dan ternyata setahun kemudian jumlahnya sudah berlipat ganda, duh ngeri juga kalau operasi tidak dilakukan secepatnya.

Selain jumlah myoma yang makin bertambah, aku juga sudah mengalami gangguan waktu haid yang lebih panjang ... sampai 2 minggu atau bahkan lebih (ini terjadi sejak tahun 2012), juga mulai mengalami gangguan berkemih / buang air kecil (BAK). Jadi kelihatannya memang lebih baik rahimnya sekalian diangkat, karena jika hanya myomanya saja yang diangkat, dengan jumlah nyoma yang sangat banyak itu ... dikhawatirkan akan terjadi resiko pendarahan yg banyak  ketika dioperasi. 

Sewaktu aku menjalani operasi dan menginap di RSPP, putri tercintaku yang menemani dan mengurus aku dengan telaten selama di RS dan juga di rumah ketika kembali dari RS. Terima kasih ya nak ... semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan keberkahan untukmu anakku, juga terima kasih untuk suamiku dan anak2ku tercinta atas dukungan dan doa-doanya. Terima kasih juga untuk sanak saudara dan teman-teman yang ikut menunggui ketika dioperasi dan mengunjungiku di RSPP maupun memberi dukungan  lewat media sosial WA, FB dll.

Ternyata rasa sakit luka sayatan pisau bedah untuk operasi histerektomi ini jauh lebih hebat dibandingkan dengan operasi caesar yang kujalani ketika melahirkan si bungsu tahun 2002, luka operasinya juga lebih panjang, mungkin sekitar 15 cm. Sampai saat inipun aku masih mengalami rasa nyeri ketika duduk agak lama, bangkit dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi maupun melakukan kegiatan-kegiatan seperti makan/minum, sholat, apalagi kalau batuk dan bersin, waduh sakit bingits. Semoga aku cepat sembuh, karena cuti istirahat dari RS akan berakhir pada tanggal 2 Desember 2015 dan aku harus masuk kantor pada tanggal 3 Desember 2015. Aamiin Ya Rabbal'alamin.

Oh ya, setelah dioperasi dan baru setengah sadar ... kata anakku aku terus merintih dan mengeluh karena mengalami rasa nyeri yang hebat dan juga dalam waktu lebih dari 24 jam aku belum juga buang angin (kentut) sehingga belum dibolehkan untuk makan dan minum secara oral. Ketika aku menceritakan hal ini ke grup WA SMAku dan ada salah satu temanku yang dokter spesialis anestesi, katanya kalau pasien mengalami rasa nyeri yang hebat sesaat selesai dioperasi dan nggak bisa kentut ... berarti dokter anestesinya kurang canggih he...he.

Entah ada hubungannya atau tidak .. antara dokter anestesi dengan rasa nyeri hebat dan kentut itu, memang ada sedikit kejadian kecil sebelum aku dioperasi, ketika itu aku sedang berada di ruang tunggu untuk dioperasi, aku mendengar suara telpon dari perawat yang menanyakan ke dokter "apakah pasiennya sudah bisa dibius ? dokter dimana ? di Depok ?" ... waduh aku langsung teriak "suster, apa dokter kandungannya masih di Depok ?", dalam hati aku cemas juga.. wah bakal ditunda lagi nih operasinya setelah sebelumnya ditunda ke jam 13:00 padahal jadwal semula jam 8:00 karena dokter kandunganku ada kegiatan lain yang lebih penting. Eh susternya ngomong "bukan dokter kandungannya bu, tapi dokter anestesinya yang masih di Depok, jadi ibu akan dibius oleh dokter anestesi lainnya yang ada di ruang jaga",

Apakah mungkin dokter anestesi yang ini belum sempat membaca data status medis difileku ? Dokter anestesi yang dijadwalkan untuk membiusku (yang sedang di Depok itu) telah menjenguk aku di ruang rawat inap pada malam sebelumnya. Aku sempat menyampaikan keluhan bahwa pernah mengalami "trauma anestesi" ketika operasi lutut (ceritanya ada disini) dan beliau menjelaskan prosedur anestesi tersebut dengan baik dan meyakinkanku bahwa In Syaa Allah semuanya akan baik-baik saja. Mungkin karena jadwal operasi yang sebelumnya digeser itu ternyata bentrok dengan jadwal kegiatan beliau di Depok ...  sehingga tidak bisa mendampingiku ketika aku dioperasi ?  Wallahua'lam. 

Untuk menambah pengetahuan tentang histerektomi, berikut hasil googling internet ... Apa itu histerektomi ?  Operasi Histerektomi atau pengangkatan rahim (uterus) adalah suatu prosedur operatif yang umum dilakukan dimana seluruh atau sebagian organ dari uterus diangkat. Operasi histerektomi dibagi dalam beberapa tingkatan yaitu :
  • Operasi Histerektomi total: pengangkatan rahim dan serviks, tanpa ovarium dan tuba falopi
  • Operasi Histerektomi subtotal: pengangkatan rahim saja, serviks, ovarium dan tuba falopi tetap dibiarkan.
  • Operasi Histerektomi total dan salpingo-oporektomi bilateral: pengangkatan rahim, serviks, ovarium dan tuba falopi.
Bila kasus yang dihadapi pasien adalah keganasan seperti kanker serviks, kanker rahim, atau kanker indung telur, dan sudah ditegakkan dengan hasil pemeriksaan laboratorium patologi anatomi, maka pilihan operasi histerektomi pengangkatan rahim merupakan pilihan terbaik yang dianjurkan untuk menyelamatkan jiwa pasien.

Apa saja penyebab seseorang harus menjalani operasi histerektomi (pengangkatan rahim) ? 
  • Tumor jinak pada rahim (mioma uteri). Walaupun tumor jinak, bila sudah terlalu besar biasanya menyebabkan rahim rusak yaitu menjadi tipis dan mungkin robek. Bila sudah demikian, tentunya sangat beresiko bila terjadi kehamilan sehingga harus diangkat.
  • Kanker serviks, rahim atau ovarium
  • Endometriosis, kondisi berupa pertumbuhan sel endometrium di bagian lain dari rahim
  • Adenomyosis, kelainan di mana sel endometrium tumbuh hingga ke dalam dinding rahim (sering juga disebut endometriosis interna)
  • Terjadi pendarahan yang berlebihan (blooding) saat melahirkan.
  • Inflamasi Pelvis karena infeksi
Operasi histerektomi yang dilakukan memiliki teknik dan klasifikasi beragam. Ada yang dilakukan dengan teknik pengangkatan melalui perut (abdominal histerektomi) adapula teknik pengangkatan melalui vagina (vaginal histerektomi), masing-masing teknik sesuai indikasi pengangkatan. Vaginal histerektomi dapat dilakukan bila kasus yang ditemui bukan kasus keganasan maupun perdarahan uteri. Kelebihan dari vaginal histerektomi, antara lain mengurangi tingkat rasa nyeri yang dirasakan pasien, terutama pasca operasi.

Operasi histerektomi adalah prosedur operasi yang aman, tetapi seperti halnya bedah besar lainnya, selalu ada risiko komplikasi. Beberapa diantaranya adalah pendarahan dan penggumpalan darah (hemorrgage/hematoma) pos operasi, infeksi dan reaksi abnormal terhadap anestesi.

Pemulihan dari operasi  histerektomi biasanya belangsung 2 - 6 minggu. Selama masa pemulihan, pasien dianjurkan untuk tidak banyak  bergerak yang dapat memperlambat penyembuhan bekas luka operasi. Dari segi makanan, disarankan untuk menghindari makanan yang menimbulkan gas seperti kacang buncis, kacang panjang, brokoli, kubis dan makanan yang terlalu pedas. Seperti setelah operasi lainnya, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya protein dan meminum cukup air yang akan membantu proses pemulihan.

Semoga Bermanfaat.

Salam Ina

Friday, October 16, 2015

Tips Mengangkat Beban

Ketika bongkar-bongkar file lama, ketemu artikel tentang tips-tips pencegahan cedera punggung saat mengangkat beban, semoga tips-tips ini berguna untuk mengingatkan diriku sendiri maupun pembaca blog ini. Mohon maaf, artikelnya hasil copy paste dalam bahasa Inggris, semoga dapat dipahami.

Remember, your BACK is one of your greatest assets.
Please ... take care of it.
dikutip dari : https://www.nationalsafetycompliance.com/

Lifting Safety:  Tips To Help Prevent Back Injuries

Have you checked the object before you try to lift it?
  • Test every load before you lift it.  How?  Push the object lightly with your hands or feet to see how easy it moves - this tells you about how heavy it is.
  • Remember, a small size does not always mean a light load.
Is the load you want to lift packed right?
  • Make sure the weight is balanced and packed so it won’t move around.
  • Loose pieces inside a box can cause accidents if the box becomes unbalanced.
Is it easy to grip this load? 
  • Be sure you have a tight grip on the object before you lift it.
  • Handles applied to the object may help you lift it safety.
Is it easy to reach this load? 
  • You can be injured if you  arch your back when lifting a load over your head.
  • To avoid hurting your back, use a ladder when you’re lifting something our your head.
What is the best way to pick up an object? 
  • Use slow and smooth movements.  Hurried movements can strain the muscles in your back.
  • Keep your body facing the object while you lift it.  Twisting while lifting can hurt your back.
  • Keep the load close to your body.  Having to reach out to lift and carry may hurt your  back.
  • “Lifting with your legs” should only be done when you straddle the load.  To lift with your legs, bend your knees to pick up the load, not your back.  Keep your back straight.
  • Try to carry the load in the space between your shoulder and your waist - this puts less strain on.  your back muscles.
How can you avoid back injuries?
  • Pace yourself.  Take small breaks between lifting operations.
  • Don't over do it - don’t try to lift something too heavy.  If you have to strain to carry the load, it’s too heavy for you.
  • Make sure you have enough room to lift safely. Observe your surroundings.
  • Look around before you lift and as you carry the load.  Make sure you can see where you are walking and know where you are going to put the load down.
  • Avoid walking on slippery and uneven surfaces while carrying something.
  • Don’t rely on a back belt to protect you.  It hasn’t been proven that back belts can protect you from back injury.
  • Get help before you try to lift a heavy load. Use a dolly or forklift if you can.   
Semoga bermanfaat.

Salam Ina

Friday, September 25, 2015

Kekhawatiran

Dulu ... waktu anak-anak masih kecil, aku pernah dinasehati oleh seorang teman ketika melihatku sering merasa khawatir terhadap anak-anakku, terutama ketika mereka sakit, kata temanku itu "simpan kekhawatiranmu itu untuk masa remaja dan dewasa anak-anakmu". Awalnya aku tidak mengerti apa maksudnya ... ternyata setelah anak-anak beranjak remaja dan dewasa, aku baru mengerti maksud kata-kata tersebut.
Image result for khawatir sedih

Ternyata kekhawatiran kita selaku orang tua terhadap anak-anak yang sudah remaja dan dewasa jauh lebih banyak lagi dibandingkan ketika mereka masih anak-anak. Kekhawatiran akan pergaulannya, kekhawatiran akan keselamatannya, kekhawatiran akan masa depannya, kekhawatiran akan godaan terhadap keimanannya dll, yang ketika anak-anak masih kecil hal tersebut belum terpikirkan oleh kita. 

Hanya kepada Allah SWT kita memasrahkan segala urusan dan memohon agar anak-anak kita selalu berada dalam perlindungan-Nya dimanapun mereka berada dan beraktifitas, karena sesungguhnya kita manusia ini adalah makhluk yang sangat lemah ... maka perbanyaklah mengucapkan La Haula wala quwwata illa billah (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah) dengan sepenuh hati memohon pertolongan-Nya.

Wasiat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Kepada Abu Dzar Al-Ghifari

عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ قَالَ: أَوْصَانِيْ خَلِيْلِي بِسَبْعٍ : بِحُبِّ الْمَسَاكِيْنِ وَأَنْ أَدْنُوَ مِنْهُمْ، وَأَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلُ مِنِّي وَلاَ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوقِيْ، وَأَنْ أَصِلَ رَحِمِيْ وَإِنْ جَفَانِيْ، وَأَنْ أُكْثِرَ مِنْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، وَأَنْ أَتَكَلَّمَ بِمُرِّ الْحَقِّ، وَلاَ تَأْخُذْنِيْ فِي اللهِ لَوْمَةُ لاَئِمٍ، وَأَنْ لاَ أَسْأَلَ النَّاسَ شَيْئًا.
 

Dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu , ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: 
(1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, 
(2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, 
(3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku,
(4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), 
(5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, 
(6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan 
(7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”.

Ketika kita beranjak tua, muncul lagi kekhawatiran yang lebih dalam lagi maknanya seperti halnya yang tercantum dalam wejangan almarhum KH EZ Muttaqien yang dikutip di bawah ini. 

KUTIPAN WEJANGAN DARI ALM. KH E.Z MUTTAQIEN ~ Rektor Unisba yang pertama
(In syaa Allah baik untuk anak-anak kita maupun untuk mengingatkan kita)

ANAK-ANAKKU ...
Ada kehawatiran besar dari setiap orang tua,
di saat tua, 
di saat daya melemah,
di saat anak-anak semakin sibuk ...

KESENJANGAN ...
Diawali dari merenggangnya komunikasi, terjadinya perbedaan alam pikir yang menjauh.
Dan sulitnya saling memahami, yang mungkin sekarang belum terbayang oleh kalian semua ...
tapi itu akan terjadi ... !!!
KELAK ... pada saatnya kami hanya bisa berdoa dan berlinang air mata. 
Mengiringi semua kekhawatiran yang menyelimuti hati kami.

Yang kami khawatirkan adalah keselamatan kalian, juga sakaratul maut kami.  
Akan adakah anak-anak tercinta menggumamkan kalimat TALKIN mengiringi perjalanan kami pulang keharibaanNya saat sakaratul maut ???

SAAT INI kami sangat ingin komunikasi kita berjalan mesra, ramah, penuh rindu ... 
Kami berharap komunikasi kita membuat kita saling faham satu dengan yang lain ...

Kita akan saling tengok dan berkunjung tidak hanya saat Lebaran saja ...

MEMANG kebersamaan kita hanya sebentar. 
Hanya 20 tahun-an, 
Sisanya kalian akan bersama pasangan kalian sampai akhir hayat kalian,
Rasanya sangat sebentar, belum cukup kita berbagi rasa di waktu 20 tahunan itu ...

Tapi mudah-mudahan komunikasi yang kita bangun sekarang ini bisa memperpanjang kebersamaan rohani kita dan mengecilkan rasa khawatir yang selalu ada di hati kami ...

ANAK-ANAKKU ... 
Jaga Shalat kalian, 
Jaga Shadaqah kalian, 
Selalu Berbuat Baik, 
Jangan pernah letih untuk mendekatkan diri kepada ALLAH SWT ...
Berbuatlah yang bisa membuat Orang Tua kalian berbahagia di Alam Barzah dan Akhirat kelak ... !!

Kami TITIPKAN masa depan Akhirat kami kepada Akhlaq Mulia kalian ...

Aamiin yaa Rabbal 'Aalamiin,
Barakallaahu fiikum ...
                    
Semoga bermanfaat ...

Salam Ina

Monday, September 14, 2015

Anniversary

13 September 2015, hari ulang tahun ke 10 perusahaan tempatku bekerja yaitu PT Pertamina EP (PEP) yang merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero). Semoga PEP semakin maju dan berkembang serta bermanfaat bagi seluruh stake holdernya dan semoga semua kegiatannya selalu berada dalam ridha Allah SWT.
14 September 2015, hari ulang tahun pernikahan kami yang ke 24, Alhamdulillah, 24 tahun dalam  kebersamaan baik suka maupun duka, semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan bagi kami dalam segala hal dan mempersatukan keluarga kami dalam kebaikan, Aamiin Ya Rabbal'alamin.

Dapat kiriman renungan anniversary dari salah seorang temanku dan diposting di sini sebagai pengingat bagi kami.

Buat Ina yg baru anniversary....

MUTIARA PAGI                                                      
Seekor burung jatuh cinta pada mawar putih. Burung pun berusaha mengungkapkan perasaannya.

Tapi mawar putih berkata,''aku tidak akan pernah mencintaimu.''
Tapi burung tak pernah menyerah, setiap hari burung datang untuk bertemu dgn mawar putih..

Akhirnya mawar putih berkata, "aku akan mencintaimu, jika kamu dapat merubahku menjadi mawar merah.

Dan suatu hari burung datang kembali, dia memotong sayap²nya ϑάл menebarkan darahnya kepada mawar putih, hingga mawar putih berubah menjadi merah.

Akhirnya mawar putih sadar, seberapa besarnya si burung mencintai dirinya, tetapi semuanya sdh terlambat, karena burung tak akan kembali lagi ke dunia.

Dia pergi untuk selamanya, mawar putih pun menyesal, walau penyesalan itu tak berarti lagi, yang pergi tak mungkin kembali lagi...

kadang kita baru sadar tentang arti cinta setelah orang yang kita cintai pergi meninggalkan kita...

Orang bijak bilang...

Menikahi orang yang kita cintai itu hal biasa ...
Yang luar biasa adalah mencintai orang yang kita nikahi ....

Karenanya berjanjilah untuk menjaga orang yang kita nikahi ...

Menikah adalah sesuatu yang mudah, tapi menjaga pernikahan agar tetap selalu utuh, itulah perjuangan yang sebenarnya ...

Janganlah mencari kesempurnaan, tapi Cintailah ketidaksempurnaan dengan Cara yang sempurna .....

Salam Ina

Wednesday, August 19, 2015

25 Tahun Jadi Pekerja



Alhamdulillah, 25 tahun sudah aku bergabung sebagai Pekerja Pertamina, mulai dari tanggal 18 Agustus 1990 sampai dengan 18 Agustus 2015. Semoga tetap produktif artinya masih bisa dipakai oleh Perusahaan, amanah dan bermanfaat bagi seluruh stakeholder serta selamat dunia & akhirat. Aamiin Ya Rabbal 'alamin. Selamat juga buat rekan-rekanku seangkatan BPST-13 Direktorat Pengolahan, Pertamina.

BPST itu adalah singkatan dari Bimbingan Profesi Sarjana Teknik yang merupakan suatu program pendidikan dari Pertamina untuk pegawai baru sebelum diangkat resmi menjadi pekerja. Bimbingan Profesi untuk pegawai Pertamina tersebut terdiri dari berbagai disiplin ilmu, ada yang untuk Sarjana Teknik, Akutansi, Hukum, SDM, Kedokteran, Reservoar, Geologi dll dan juga spesifik untuk setiap Direktorat di Pertamina. Untuk BPST angkatan ke 13 dari Direktorat Pengolahan yang aku ikuti berjumlah sekitar 150 orang, yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu seperti Teknik Kimia, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Listrik dan Instrumentasi.

Terkenang 25 tahun yang lalu ketika kami mengikuti pendidikan class room di Sei Gerong/Plaju, Sumatera Selatan selama lebih kurang 7 bulan termasuk 2 bulan OJT (on the job training) di kilang-kilang yang menjadi unit kerja Direktorat Pengolahan. Kebetulan aku OJTnya juga di kilang Sei Gerong yaitu dulu sebutannya UPIII (unit pengolahan 3), sehingga aku tidak ikut pindah tempat pendidikan seperti teman-teman lainnya he..he.

Selama bekerja di Pertamina, walaupun aku dididik sebagai lulusan BPST Pengolahan, ternyata aku belum pernah mendapat kesempatan bertugas di unit-unit kerja Pengolahan. Lokasi penempatanku setelah lulus BPST adalah di kilang LNG Arun (PT Arun NGL. Co.) selama lebih kurang 10 tahun. PT Arun merupakan anak perusahaan Pertamina, dimana pemegang sahamnya adalah Pertamina, Mobil Oil dan Jilco. Secara organisasi, dulunya kilang LNG Arun berada di bawah koordinasi Dinas Gas dan Petrokimia, Direktorat Pengolahan/Hilir, sedangkan saat ini PT Arun dan PT Badak dikoordinasi oleh salah satu fungsi terkait di Direktorat Energi Baru dan Terbarukan.

Setelah itu aku dipindahkan ke fungsi manajemen proyek hilir untuk ikut mengerjakan proyek LNG Tangguh selama lebih kurang 4 tahun. Keikutsertaan Pertamina di proyek LNG Tangguh ini merupakan kepanjangan tangan dari organisasi di Pertamina yang juga berfungsi sebagai badan pengatur (regulator) usaha hulu migas, sebelum keberadaan BPMIGAS (sekarang SKKMigas) dibentuk.

Demikian pula keikutsertaan Pertamina pada kilang LNG Arun dan LNG Badak adalah karena fungsinya sebagai regulator, Pertamina tidak memiliki Participating Interest di wilayah kerja ladang gas yang mensupply feed gas ke kilang LNG Arun dan LNG Badak. Begitu juga untuk ladang gas Tangguh, sehingga ketika UU Migas no 22/2001 diberlakukan dan badan pengatur usaha hulu terbentuk, Pertamina tidak ikut lagi menangani proyek LNG Tangguh dan menyerahkan penanganan proyek tersebut kepada BPMIGAS dan PSC yang memiliki wilayah kerja ladang gas untuk supply gas ke kilang LNG Tangguh tersebut.

Selanjutnya sejak tahun 2004, aku dipindahkan dari pekerja Direktorat Hilir menjadi pekerja di bawah Direktorat Hulu untuk ikut menangani Proyek Gas Matindok. Sebagai tindak lanjut UU Migas no 22/2001, semua wilayah kerja di Direktorat Hulu menjadi anak perusahaan tersendiri. Proyek Gas Matindok merupakan salah satu organisasi yang berada di bawah PT Pertamina EP yang didirikan pada tahun 2005 dan otomatis sejak itu akupun menjadi pekerja PT Pertamina EP.

Bisa bekerja di perusahaan yang sama  selama 25 tahun  tentunya suatu hal yang patut aku syukuri, banyak pengalaman berharga yang aku peroleh selama bekerja di perusahaan ini. Walaupun aku tidak memegang jabatan penting apapun di jalur lini/managerial, aku merasa sangat bahagia karena bisa bekerja sebagai profesional engineer (jalur spesialis) sesuai latar belakang pendidikanku. Jalur profesional ini merupakan carrier path yang aku cita-citakan sedari dulu dan Alhamdulillah saat ini di tempatku bekerja, terbuka jalur profesional ini sampai golongan jabatan tertentu yang setara Manager bahkan bisa lebih tinggi dari Manager.

Sebagai penutup dari cerita ini, walaupun saat ini aku tidak lagi menjadi bagian dari Direktorat Pengolahan, dengan banyaknya media komunikasi yang tersedia, silaturrahim antar teman2 BPST-P13 tetap terjalin dengan baik. Kami merencanakan kumpul2 ultah perak BPST P-13 ini pada hari Sabtu, tanggal 22 Agustus 2015 di lokasi sekitar Pantai Indah Kapuk, semoga banyak teman2 yang dapat hadir dan persahabatan dan kekompakan kami bisa terus terjaga.

Salam Ina

Monday, July 27, 2015

Trip to Penang

Sebelum mulai menuliskan cerita ini, mumpung masih bulan Syawal, izinkan kami mengucapkan Selamat Idul Fitri 1436 H, Taqabbalallahu Minna Waminkum. Mohon maaf lahir & bathin.

Cerita kali ini adalah tentang libur Lebaran yang cuti bersamanya lumayan lama karena diselingi hari Sabtu dan Minggu plus cuti tahunan yang kami ambil untuk memperpanjang masa liburan. Seperti biasa, liburan kali ini juga tanpa persiapan jauh-jauh hari, jadi biayanya termasuk mahal, karena kami bingung ketika menentukan kota untuk berlibur, mengingat kondisi kesehatanku yang tidak memungkinkan untuk banyak berjalan kaki dalam jarak yang relatif jauh. Awalnya, pengen ke Jepang, tapi nggak jadi karena pasti banyak jalan kakinya, baik dari tempat tinggal ke stasiun maupun di dalam stasiun itu sendiri, mengingat transportasi di sana bakalan menggunakan kereta api.

Akhirnya kami memutuskan ke Medan dulu setelah sholat Ied di Jakarta biar ketemu dengan adik-adikku, kebetulan adik bungsuku yang tinggal di Batam akan berhari raya bersama adikku yang tinggal di Medan. Perjalanan selanjutnya dari Medan menuju ke Penang untuk liburan sekalian konsul ke dokter yang ada di sana untuk second opinion tentang kista di tulang pinggulku. Begitu kami menceritakan itenerary kami ke adik-adikku, merekapun ingin ikut ke Penang karena adikku yang bungsu punya banyak keluhan untuk kesehatannya. Wah seru juga liburan rame-rame bersama-sama keluarga. Singkat cerita, suamikupun bertindak sebagai petugas travel agency mencarikan tiket pesawat dan booking hotel untuk kami bertujuh (kami sekeluarga 5 orang dan adikku 2 orang).

Di Medan, kami menginap di hotel Santika, karena masih libur lebaran, kami nggak sempat menikmati kuliner Medan yang rasanya sedap-sedap itu, karena sebagian besar pedagang kuliner masih libur/tutup warungnya ... untungnya makanan di hotel Santika lumayan enak, jadi sempat jugalah makan lontong medan. Kami juga bersilaturrahim ke rumah tante di komplek kampus USU, di sana sepupu kami menyempatkan beli sate Padang dan martabak telur, hm lezat kali lah ... Medan memang top kulinernya.

Hari Minggu 19 Juli 2015, sekitar jam 11 kami terbang ke Penang naik pesawat Air Asia, rasanya baru duduk sebentar ..  sudah sampai ke Penang he..he (penerbangannya kurang dari 1 jam). Di Penang kami menginap di hotel Jen di area Georgetown dekat dengan Komtar (stasiun bus) dan Perangin Mall serta Penang 1-st avenue Mall, nah di 1-st avenue Mall ini ada food court tempat kami makan siang dan malam selama di Penang.

Hari Senin 20 Juli 2015, kami berempat (aku dan suami serta 2 adikku) berangkat ke RS Loh Guan Lye yang terletak di Macalister road dengan taxi, ongkosnya sekitar 15 RM, sedangkan anak-anak berenang di hotel. Kami sudah mendaftarkan diri ke RS ini dari Jakarta, tapi kelihatannya tidak ada pengaruhnya, sama saja dengan  mendaftar sendiri langsung ke RS ini. Sampai di RS, kami mengambil nomor antrian untuk dipanggil ke bagian pendaftaran.

Dibandingkan dengan RS di Jakarta seperti RSPP, RS Premium Bintaro maupun RS Eka Hospital, prosedur pendaftaran RS di Jakarta yang aku sebutkan tadi lebih canggih, panggilan antrian maupun counter pendaftaran sudah pakai komputer, sedangkan di RS Loh Guan Lye ini, nomor antrian dipanggil oleh petugas di counternya sambil berteriak pula he...he. Selesai pendaftaran, kami berpencar menuju dokter tujuan masing-masing (suamiku ke THT, aku ke ortopedi dan adikku ke bagian syaraf dan internist).

Hasil analisa dokter ortopedi tentang kista di tulang pinggulku sama dengan dokter di Jakarta, bahwa kistanya diobservasi saja dulu, malah dokter bilang 2 tahun lagi dilihat kembali. Operasi tidak disarankan untuk saat ini karena pasca operasi malah bisa mengganggu gerakan kakiku. Berdoa sajalah agar kistanya tidak membesar karena mekanisme pembentukan kista itu sendiri tidak diketahui pasti sehingga tidak ada obat untuk pencegahannya. Dokter menyarankan agar aku bisa menilai sendiri kemampuan tubuhku, tidak boleh berlari, mendaki, melompat dan jalan kaki terlalu jauh, jika terasa sakit segera istirahat. Apaboleh buat ... aku harus sabar menikmati rasa nyeri yang sering timbul di tulang pinggulku ini, mudah-mudahan rasa sakit dan kesabaranku ini menjadi penggugur dosa-dosaku di hadapan Allah SWT  kelak. Aamiin Ya Rabb.

Oh ya biaya konsultasi dokter lebih kurang hampir sama dengan di Jakarta sekitar 250 - 400 ribu tergantung dokternya, begitu pula biaya pemeriksaan menggunakan peralatan, pengalaman adikku yang diperiksa syaraf, EEG, USG perut dan payudara plus konsultasi dokter kena biaya sekitar Rp 7.5 juta.

Untuk dokter yang pasiennya banyak seperti pengalaman adikku yang konsul ke dokter yang top di RS Loh Guan Lye ini seperti dokter internist & syaraf (Dr Sathindren Santhirathelagan), tetap harus sabar antri karena urutan panggilan masuk ke dokter kayaknya nggak jelas, tergantung tingkat parah atau tidaknya penyakit pasien. Lagi-lagi aku menilai RS di Jakarta yang aku sebutkan di atas lebih baik, karena first come first serve.

Kelebihan di RS Loh Guan Lye ini adalah dokternya lebih fokus dan teliti menangani pasien, selesai pemeriksaan dengan peralatan, kita masih bisa konsul ke dokternya karena dokternya tetap berada di RS tersebut sampai sore, jadi nggak perlu kembali di hari berikutnya untuk pembacaan hasil pemeriksaan peralatan.

Untuk fasilitas RSnya sendiri seperti toilet, kantin, RS di Jakarta yang aku sebutkan tadi lagi-lagi lebih baik, kebetulan ketika kami ke RS Loh Guan Lye toiletnya pada rusak dan juga makanan yang dijual di kantinnya lumayan mahal 30 RM untuk nasi dan lauk capcay doang. So sudah saatnya RS di Jakarta meningkatkan pelayanan dokter ke pasiennya, hal ini dimungkinkan jika dokter tidak praktek di banyak tempat / RS sehingga menjadi kurang fokus dan terburu-buru memeriksa pasien dan juga kerja sama dokter dengan keahlian yang berbeda tentu diperlukan sebagai suatu team yang solid sehingga pasien bisa tertangani dengan baik, cepat dan tepat diagnosanya serta biaya yang terjangkau.

Aku yakin kemampuan dokter di Jakarta tidak kalah dengan RS di Penang ini. Ayo Indonesia bisa, jika mau berubah ke arah yang lebih baik. Jika pasien-pasien yang dari Aceh dan Medan yang merupakan pelanggan tetap RS-RS di Penang ini,  mendapat pelayanan yang baik dan murah di negeri sendiri tentunya mereka lebih memilih berobat di negeri sendiri dibandingkan ke LN, lumayankan bisa menghemat devisa dan perekonomian di Indonesia juga dapat tumbuh melalui industri kesehatan ini.

Hari ke dua, kami sewa mobil van untuk jalan-jalan keliling kota Penang, mulai dari foto-foto di bangunan tua sekitar Padang kota lama, terus ke pantai Batu Ferringhi, Penang Hill dan juga melintasi jembatan penghubung aantara pulau Pinang dengan daratan Malaysia. Kami tidak sempat masuk ke museum2 yang ada, bayarannya mahal kali he...he, cukup foto-foto narsis saja di lokasi wisata tersebut.

Hari ke tiga, adik-adikku kembali ke RS Loh Guan Lye untuk konsultasi lanjutan, setelah minum obat yang diberikan pada pemeriksaan pertama, sedangkan kami jalan-jalan ke area Gurney. Sempat foto-foto di G Gurney hotel, makan es krim sambil menikmati wifi gratis dan juga makan siang di Gurney Plaza dan belanja pakaian untuk Afifa di Uniqlo dan toko2 di sini. Oh ya jika malam hari ada tempat kuliner di dekat pantai yaitu Gurney drive yang katanya rame dan merupakan lokasi top untuk wisata kuliner Penang, tapi kami tidak sempat menikmati kuliner malam di sini.

Setelah dari Gurney, aku dan anak-anak jalan-jalan ke Georgetown World Unesco Heritage yang banyak bangunan lama serta ada street art yaitu lukisan yang dibuat pada dinding-dinding bangunan tua di area tersebut. Karena cuaca siang sangat panas, kami hanya sebentar foto-foto narsis di sini dan sempat juga makan es krim kelapa muda di warung yang dekorasinya cukup unik. Sorenya kami menikmati durian yang merupakan paket dari hotel ... boleh makan durian sepuasnya di tempat penjualan durian tersebut tapi tidak boleh dibawa pulang. Aku nggak berani makan durian terlalu banyak cukup 1 - 3 butir saja, oh ya rasa duriannya mirip dengan durian Medan (tempatnya si Ucok itu).

Hari Kamis, tanggal 23 Juli 2015 pagi, kami sekeluarga berangkat pulang ke Jakarta, sedangkan adik-adikku berangkat ke Medan sore harinya. Selesailah acara wisata dan konsul ke RS di Penang ini.

Salam Ina