Tuesday, August 29, 2006

Kunjungan Dinas sekalian Pulkam

Pada tanggal 24 - 25 Agustus 2006, aku dan rekan-rekan berkunjung ke PT Arun NGL Co di Aceh khususnya untuk melihat Sulfur plant yang ada disana. Kebetulan proyek pengembangan gas yang sedang tim kami kerjakan juga mengandung H2S yang lumayan besar, sehingga kunjungan ke Arun tersebut sebagai referensi bagi tim.

Kesempatan untuk pulang ke Aceh yang bertepatan dengan dinas tersebut merupakan moment yang aku nantikan setelah terakhir aku pulang kampung pada saat kejadian tsunamy 26 Desember 2004 yang lalu, yang merengut kehidupan orang-orang terdekatku, ibunda tercinta, kakakku Rahmi Hayati beserta suaminya Nirwan Jaelani dan 3 orang anaknya (Milzam, Auzan dan Nadila) juga beberapa saudara sepupu dan tante & om sekeluarga. Semoga mereka yang telah dipanggil Allah SWT mendapat ampunan dan tempat yang sebaik-baiknya di akhirat kelak.

Setelah selesai dinas di Arun - Lhok Seumawe, aku berangkat naik minibus ke kota asalku (Bireuen) sekitar 60 km dari Lhok Seumawe, di minibus aku terkenang masa-masa kecilku dan masa 10 tahun kerjaku di PT. Arun dimana hampir pada setiap weekend aku pulang ke Bireuen terutama ketika anak-anakku belum lahir dan disana ke dua orang tuaku sudah menyiapkan berbagai masakan kesukaanku ... betapa bahagianya.... Oh ya kami sekeluarga pindah ke Jakarta pada bulan April tahun 2000.

Pada kepulanganku kali ini, mereka sudah tidak ada, bapak meninggal 12 September 2001 karena sakit, dikebumikan di tanah kelahirannya Matang Glp. II dan mamak meninggal pada kejadian tsunami tersebut dan dikebumikan di Banda Aceh .... Sepanjang perjalanan mataku berkaca2 terkenang ke dua orang tuaku ... rasanya belum banyak yang aku lakukan untuk mereka .... berbakti kepada mereka .... membalas budi dan jasa orang tuaku .... yang sampai kapanpun tidak akan sanggup aku balas .... Aku hanya dapat berdoa, Ya Allah, ampunkanlah dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu aku masih kecil.
I love you Mamak dan Bapak.

Salam Ina

Sunday, August 20, 2006

Gak terasa udah 1 tahun berlalu


Gak terasa udah 1 tahun berlalu…sekarang aku udah kelas 2 tepatnya 2 D, teman-temanku yang dulu udah beda kelas tapi masih ada kok yang sekelas. Sekarang targetku adalah nilai yang bagus, tapi sayangnya ulangan biologiku dapat 5,5 dan aku sedih banget! Tapi…bahasa inggrisku paling tinggi di kelas 9 lebih gitu deh. Aku pengen banget bisa menguasai semua pelajaran, tapi aku gak begitu suka sama yang hitung-hitungan bikin pusiing!

Minggu ini banyaak banget yang kawin, ntah itu temennya, saudaranya or-tuku, seneng sih, apalagi makanannya itu loh banyak banget! Enak-enak lagi, dari pembuka sampe makanan penutup ada di sana, tapi…itu semua bikin aku jadi kenyaang banget, apalagi kemaren ada 2 orang yang kawin otomatis perut tuh keisi terus, mendingan gak usah makan dirumah, jadi disana dipuas-puasin deh…(kan sayang kalo gak dicoba semua mumpung gratis he..he..he..).
Hari Rabu tanggal 16 Agustus 2006, diadakan lomba di sekolahku, dari yang nguras otak sampai nguras tenaga. Aku sendiri ikut lomba menghias wajah mirip pahlawan dan tarik tambang. Aku sebel sama lomba menghias wajah mirip pahlawan, kenapa? Karena seharusnya yang ikut itu bukan aku,aku jadi cadangannya.Karena anak itu suka gak masuk, diperkirakan aku yang ikut lomba, mana aku gak punya alat make-up lengkap jadi hasilnya gak begitu bagus deh…Kalau tarik tambang awalnya 2 D menang terus! Pas finalnya kita lawan kelas 3 T, babak pertama, kelas kita belum siap udah ditarik, alhasil kita jatuh dan kalah. Babak kedua saat kita sedang tarik-tarikan salah satu kakak kelas jatuh dan kaki terseleo, kelas kita dibicarakan sama kakak kelas, ada yang bilang kita curanglah, narik duluanlah, tapi saat bertanding lagi, kita kalah dan jadi juara 2, tapi sampai rumah badan-badan jadi sakit, tanganku aja sakit sampai 2 hari!

Mungkin ini aja yang baru bisa aku tulis, jadi kapan-kapan aku nulis lagi….


Afifa

Undangan

Pada bulan Agustus tahun 2006 ini, mungkin karena bertepatan dengan bulan kemerdekaan atau dalam bulan Arab adalah bulan Ra’jab yang mengandung banyak hikmah, banyak orang yang memilih melangsungkan acara pernikahan / perkawinan di bulan tersebut.

Keluargaku yang selama ini jarang mendapat undangan he..he , mendapatkan sekitar 6 - 7 undangan, ada undangan yang bentrok baik hari maupun jamnya dengan lokasi yang sangat berjauhan sehingga dengan amat terpaksa harus memilih salah satu.

Undangan, jika datang dari orang yang benar-benar kita kenal baik karena persaudaraan, pertemanan maupun pertetanggaan, bagiku merupakan suatu kehormatan dan akan diusahakan untuk dapat hadir. Namun, kadangkala undangan datang dari orang-orang kurang kita kenal, karena temannya teman atau biasanya karena relasi bisnis yang tidak terlalu akrab … akhirnya undangan menjadi suatu beban … mau datangpun agak sungkan karena nanti di acara tersebut akan banyak bengongnya karena tidak ada satupun yang kita kenal. Padahal di dalam agamaku, memenuhi undangan adalah suatu kewajiban … walaupun aku dan keluarga masih belum dapat sepenuhnya menjalankan kewajiban tersebut, banyak undangan yang kadangkala diabaikan begitu saja misalnya undangan rapat RT/RW, rapat di sekolah anak2, undangan kawinan kalau nggak kenal atau tempatnya sangat jauh, dll.

Ada aturan bijak yang selalu diterapkan oleh teman kantorku, menurut beliau orang yang mengundang tentunya sudah menyeleksi orang yang akan diundang secara seksama dan menurut beliau lagi menyeleksi orang-orang yang akan diundang merupakan pekerjaan yang tersulit dalam menyelenggarakan suatu acara pernikahan / perkawinan khususnya apalagi acara yang dilakukan di gedung-gedung atau hotel-hotel yang biasanya biaya yang akan dikeluarkan sesuai jumlah undangan. Jadi beliau selalu berusaha memenuhi setiap undangan yang diterima … karena merupakan suatu kehormatan …. hasil dari suatu seleksi … sungguh mulia, kapan ya aku bisa seperti temanku itu dapat memenuhi undangan dengan ikhlas dan tidak menjadi suatu beban.

Salam Ina