Friday, June 10, 2011

Oh .... Cacar Air

Sebelum mengalami sendiri kena penyakit cacar air yang tidak menyenangkan ini ... memangnya ada sakit yang menyenangkan ? he..he .. tadinya aku berpikir penyakit cacar air adalah penyakit yang lumayan ringan, apalagi melihat Fathur waktu kena sakit ini akhir Mei yang lalu, dia masih tetap ceria dan bermain seperti biasa, panas badannyapun hanya beberapa jam saja. 
 
Aku memang belum punya pengalaman dan pengetahuan yang cukup tentang penanganan penyakit cacar air ini, qadarullah waktu kecil dulu, hanya aku sendiri yang nggak kena cacar air, padahal saudara2 kandungku serentak kena pada usia TK & SD. Begitu pula anak-anakku Afifa dan Hifzhan, waktu usia TK, SD dan SMP belum pernah kena cacar .
 
Cerita cacar air di keluarga kami, dimulai oleh Fathur, mungkin dia ketularan virusnya waktu di sekolah. Awalnya hanya panas biasa di hari Kamis sore tanggal 19 Mei 2011, setelah diberi obat penurun panas, besoknya hari Jumat dia tetap minta ke sekolah. Gelembung cacar air belum terlihat, hanya memang di belakang lehernya ada ruam seperti bekas digigit serangga, karena kulit Fathur sangat sensitif dengan gigitan serangga, kami pikir ruam itu mungkin bekas gigitan serangga seperti biasanya. Hari Sabtunya mulai muncul ruam2 di badan Fathur, bentuknya seperti gigitan serangga, hanya ada satu ruam yang berupa gelembung berair, baru deh mulai curiga, jangan2 Fathur kena cacar air. Ruamnya hanya diberi bedak saja untuk mengurangi gatal, karena Fathur suka banget menggaruk, tetap aja gelembung cacar itu digaruknya dengan kencang sampai luka. 
 
Hari Senin sampai Rabu, Fathur nggak sekolah ... terus hari Kamis 26 Mei 2011 karena dia ujian kenaikan kelas, dia minta ke sekolah, akupun mengijinkan, karena aku pikir Fathurnya kan sudah sembuh. Eh nggak taunya jam 9 pagi aku ditelpon sama gurunya, minta Fathur dijemput pulang saja, jangan ke sekolah dulu sampai luka2 cacarnya bersih, karena bisa menulari teman-temannya. Memang banyak bekas luka (koreng) di kulit Fathur, tetapi sebagian besar bukan cacar tapi bekas gigitan serangga yang digaruknya dengan kencang. Akhirnya setiap hari sepulang mengajar, guru kelas Fathur dijemput ke ruimah, Fathur ujian di rumah ditunggui guru kelasnya, terima kasih banyak untuk guru kelas Fathur yang sudah menyediakan waktunya, sehingga Fathur nggak perlu ujian susulan di waktu yang berbeda. 
 
Ternyata .. oh ternyata, virus cacar air Fathur tertular juga ke aku ... mamanya dan kakak2nya Afifa dan Hifzhan, kami mulai merasa meriang bareng2 pada hari Jum'at 3 Juni 2011, pas libur panjang cuti bersama ... hari Sabtunya mulai muncul gelembung-gelembung berisi air, wadow akhirnya aku kena juga nih sama cacar air di usia menjelang 50 tahun :( Kami dapat info untuk beli antivirus cacar air yaitu pil Acyclovir dan salepnya, yang dibeli ukuran 200 mg dan menurut apotik diminum 4 x 1 tablet ... benar nggak dosis ini, ikuti cerita selanjutnya. 
 
Aku dan Hifzhan tidak terlalu banyak muncul gelembung di wajah, tapi di badan lumayan banyak. Sedangkan Afifa gelembung muncul sekaligus dan lumayan banyak baik di wajah maupun badannya di hari pertama, kasihan juga, semoga cacarnya tidak berbekas. Hari Senin 6 Juni, Hifzhan masih ujian kenaikan kelas ... aku telpon guru kelasnya kasih tau kalau Hifzhan kena cacar air, gurunya bilang kalau Hifzhan kuat, datang saja ke sekolah untuk ikut ujian di ruang yang terpisah dari teman-temannya ... kasihan Hifzhan lagi meriang harus ikut ujian, semoga nilainya cukup untuk bisa naik kelas dan semoga teman-temannya tidak tertular cacar air . Aamiin. 
 
Mungkin karena kami kena cacar airnya di usia dewasa, ternyata rasa sakitnya lebih parah, badan lemas banget dan meriang selama 3 hari, aku sampai nggak bisa tidur karena gatal, ditambah lagi beban mental takut menulari ke suami dan mbak2 di rumah, apalagi mbak Tini sedang hamil, jadi aja kamar mandi kami diisolasi hanya penderita cacar saja yang masuk ke sini dan aku ngungsi tidur ke kamar tidur Afifa.... setiap orang di rumah wajib pakai masker dan harus sering2 cuci tangan. 
 
Setelah badan agak enakan, Hari Selasa 7 Juni, kami ke dokter kulit, dokternya bilang dosis obat Acyclovir yang kami minum salah ... sangat rendah dari seharusnya yaitu 5 x 800 mg per hari selama 5 hari. Menurut dokter tersebut penanganan cacar air ini, yang lebih utama adalah obat antivirus yang diminum, perbaiki daya tahan tubuh, makan makanan yang bergizi, mandi seperti biasa diberi sabun khusus untuk kulit, waktu mengeringkan hati2, jangan sampai gelembungnya pecah ... jika ada yang sudah pecah, diberi salep alergi dari dokter kulitnya. Menurut dokter jika Acyclovir diminum pada saat muncul ruam pertama kali dengan dosis yang tepat, Insya Allah, jumlah cacar yang muncul bisa ditekan, walapun proses muncul cacarnya tidak dapat dihentikan ... selama 1 - 6 hari. Waduh ... menurut dokter, kami juga terlambat datang ke dokter, bagaimana dong mungkin sudah nasib juga karena kenanya pas hari libur ... kan nggak ada dokter kulit yg praktek. Penyembuhan tuntas bervariasi pada setiap orang rata-2 sekitar 2 - 3 minggu. Semoga kami bisa sembuh sempurna dan bekas cacarnya tidak berbekas terutama yang di wajah. 
 
Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Penyembuh, Sembuhkanlah penyakit kami. Anugerahkan kami kesabaran dalam menjalaninya. Ampunilah kami jika selama ini kami kurang mensyukuri nikmat sehat yang Engkau berikan. Aamiin Berikut hasil searching di internet tentang penanganan cacar air :
  1. Perawatan penderita sebaiknya dilakukan oleh orang yang sudah pernah terjangkit cacar air. Biasanya, penderita yang sudah terkena cacar air akan kebal terhadap penyakit tersebut.
  2. Penderita boleh ditemui, tetapi jangan terlalu dekat jaraknya, sehingga napasnya tidak terhirup.
  3. Pisahkan barang-barang yang digunakannya, seperti baju, handuk, piring, gelas, sisir, atau peralatan lain. Bersihkan peralatan tersebut secara terpisah. Tempatkan pula penderita dalam tempat tidur terpisah, ganti seprai setiap hari.
  4. Jaga kualitas dan kuantitas makanan si penderita. Beri makanan yang tinggi kalori dan protein, juga makanan sumber vitamin dan mineral.
  5. Istirahat yang cukup. Jangan biarkan penderita ke luar rumah selagi bintil cacar air masih dan terus timbul.
  6. Minta penderita untuk tidak menggaruk bintil yang gatal. Potong Kukunya, atau pakaikan sarung tangan untuk mengurangi akibat garukan. Cairan di dalam bintil sifatnya menular. Selain itu, jika terjadi infeksi pada luka tersebut, penyembuhannya akan lebih sulit, dan meninggalkan bekas.
  7. Oleskan obat gatal, seperti bedak calamine, untuk mengurangi gatal dan mempercepat proses pengeringan luka.
  8. Minta penderita mandi dengan sabun antiseptik dan ganti baju setiap hari.
  9. Perhatikan kondisi dan suhu tubuh penderita setiap hari. Bila perlu, penderita diberi obat penurun panas untuk meredakan demam.
  10. Waspada kondisi darurat. Segeralah ke dokter bila bintil (vesikel) terinfeksi kuman, misalnya berwarna merah, bengkak, bernanah, atau bila penderita demam tinggi, sakit kepala, muntah, atau gatal yang tidak hilang-hilang, saat bintil-bintil sudah menyebar ke seluruh tubuh dan keadaan anak mulai membaik.
Masa aktif penularan penyakit cacar air adalah 1-2 hari sebelum bintil pertama muncul, hingga 6-7 hari setelah bintil terakhir muncul. Lewat masa tersebut, secara klinis penderita sudah tidak akan menularkan penyakitnya lagi. Artinya, dia sudah mulai diperbolehkan berdekatan, bahkan berinteraksi dengan orang lain. Setelah tertular, umumnya dibutuhkan waktu sekitar 10 – 21 hari sebelum gejala awal timbul. Jangka waktu ini dikenal sebagai masa inkubasi. Cacar air ditularkan melalui udara pernapasan, kontak langsung dengan cairan ruam, dan kontak dengan barang yang terkena cairan ruam seperti seprai, selimut, atau handuk.
Salam Ina