Saking bingungnya mau nulis apa di blog ini, padahal untuk bulan Nopember ini belum ada tulisan yang muncul dan kebetulan hari Jumat kemaren waktu lunch di Plaza Semanggi, aku sempat beli berbagai jenis kerupuk he..he jadi terpikir untuk menulis tentang kerupuk dan keripik.
Siapa yang tidak kenal kerupuk ? terutama orang Indonesia, dari Sabang sampai Merauke mungkin semuanya pernah makan kerupuk. Ya tidak salah lagi, kerupuk adalah makanan asli dari Indonesia, mudah-mudahan tidak diklaim oleh negara tetangga kita sebagai miliknya, walaupun mungkin mereka juga terbiasa makan kerupuk.
Mari kita intip apa kata wikipedia tentang kerupuk ... Kerupuk atau krupuk adalah makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan perasa seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan sebelum dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar matahari dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak. Kerupuk bertekstur garing dan sering dijadikan pelengkap untuk berbagai makanan Indonesia seperti nasi goreng, gado-gado atau dimakan sebagai cemilan seperti kerupuk Kemplang yang berasal dari Sumatera Selatan
.
Banyak jenis-jenis kerupuk yang tersedia di pasaran antara lain kerupuk
udang, kerupuk ikan, kerupuk aci, kerupuk melarat, kerupuk bawang,
kerupuk kulit, kerupuk kemplang, rengginang (nasi kering), dll. Kerupuk udang dan kerupuk ikan adalah jenis kerupuk yang paling umum
dijumpai di Indonesia. Kerupuk berharga murah seperti kerupuk aci atau
kerupuk melarat hanya dibuat dari adonan sagu dicampur garam, kadang-kadang diwarnai dengan bahan pewarna makanan dan penyedap rasa (vetsin).
Herannya banyak yang suka dengan kerupuk melarat ini termasuk suamiku, kerupuk ini harus selalu tersedia sebagai pelengkap makan nasi di rumah. Kerupuk melarat biasanya berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 10 - 15 centimeter yang biasa dijual di warung-warung dalam kaleng kerupuk besar, tapi sekarang di supermarketpun tersedia kerupuk melarat ini yang dikemas dalam plastik sehingga bisa langsung dimakan karena dijual dalan kedaan sudah digoreng.
Anak bungsuku suka kerupuk bawang yang bentuknya kecil-kecil, dia biasanya makan kerupuk ini sambil dicocol dengan sambal botol dan dimakan secara terpisah tanpa nasi. Kalau aku suka makan kerupuk dengan memasukkan kerupuk tersebut dalam kuah seperti kuah kare, kuah bakso, kuah soto, dll, jarang sekali aku makan kerupuk dalam keadaan garing, kecuali kerupuk Palembang atau kemplang.
Anak bungsuku suka kerupuk bawang yang bentuknya kecil-kecil, dia biasanya makan kerupuk ini sambil dicocol dengan sambal botol dan dimakan secara terpisah tanpa nasi. Kalau aku suka makan kerupuk dengan memasukkan kerupuk tersebut dalam kuah seperti kuah kare, kuah bakso, kuah soto, dll, jarang sekali aku makan kerupuk dalam keadaan garing, kecuali kerupuk Palembang atau kemplang.
Kerupuk biasanya dijual di dalam kemasan yang belum digoreng. Kerupuk
ikan dari jenis yang sulit mengembang ketika digoreng, biasanya dijual
dalam bentuk yang sudah digoreng. Kerupuk kulit atau kerupuk ikan yang sulit mengembang perlu digoreng
sebanyak dua kali. Kerupuk tersebut pertama kali digoreng dengan minyak
goreng bersuhu rendah sebelum dipindahkan ke dalam wajan yang berisi minyak
goreng panas. Kerupuk kulit (kerupuk jangek) adalah kerupuk yang tidak dibuat adonan tepung tapioka, melainkan dari kulit sapi yang dikeringkan. aku paling suka dengan kerupuk kulit ini yang konon katanya bisa jadi obat bagi penderita sakit mag.
Nah ada satu lagi makanan yang mirip dengan kerupuk, sama2 garing dan namanya juga mirip yaitu keripik. apa kata wikipedia tentang keripik ? yuk kita simak ... Keripik atau kripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian,
buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk
menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan
tepung yang diberi rempah tertentu.
Secara umum keripik dibuat melalui tahap penggorengan, tetapi ada pula dengan hanya melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik dapat berasa dominan asin, pedas, manis, asam, gurih atau paduan dari kesemuanya.
Secara umum keripik dibuat melalui tahap penggorengan, tetapi ada pula dengan hanya melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik dapat berasa dominan asin, pedas, manis, asam, gurih atau paduan dari kesemuanya.
Keripik singkong banyak diproduksi di kota
Bandung dengan berbagai macam rasa dan varian. Di Yogyakarta terdapat
keripik berbahan baku jamur tiram. kalau dari Padang ada keripik sanjai
yaitu keripik singkong yang diberi bumbu balado, hm rasanya lezatos. Beberapa tahun yang lalu, ada keripik dari Bandung yang bikin heboh dan membuat pembeli antri untuk membelinya yaitu keripik maicih,
keripik ini juga terbuat dari singkong, hampir sama
dengan keripik lainnya. Namun, keunikan kripik singkong ini adalah rasa
pedasnya yang menggunakan level dari level 3, 5, 10 dan bahkan ada yang
super pedas yaitu 10+.
Yang punya ide tentang keripik maicih ini adalah anak muda yang berbakat enterpreneur bernama Reza Nurhilman yang akrab disapa Axl.
Ia mulai berwiraswasta di bidang kuliner bulan Juni 2010. Awal mula
mendirikan keripik maicih adalah pertemuannya dengan perempuan
separuh baya yang berjualan keripik di daerah Cimahi, yang pada akhirnya
menjadi partner Axl.
Pemasaran keripik maicih pertama kali dimulai door to door dengan pemesanan antar kosan. Namun, lama-kelamaan karena permintaan semakin banyak tercetuslah ide untuk menyebarluaskan keripik maicih ini. Caranya dengan menjualnya secara berpindah-pindah. Sekarang, keripik maicih dipasarkan dengan mobil yang nomaden. Ia memanfaatkan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter sebagai media pemasaran. Hanya setahun setelah meluncurkan usahanya di Twitter, ia mampu mengantongi omzet penjualan Rp 4 miliar per bulan. Simak kisahnya disini. Luar biasa bukan .... nggak nyangka ya begitu besar omset yang beredar pada produk keripik yang satu ini ?? Boleh juga nih buka usaha per-kerupuk-an atau per-keripik-an untuk masa pensiun nanti.
Pemasaran keripik maicih pertama kali dimulai door to door dengan pemesanan antar kosan. Namun, lama-kelamaan karena permintaan semakin banyak tercetuslah ide untuk menyebarluaskan keripik maicih ini. Caranya dengan menjualnya secara berpindah-pindah. Sekarang, keripik maicih dipasarkan dengan mobil yang nomaden. Ia memanfaatkan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter sebagai media pemasaran. Hanya setahun setelah meluncurkan usahanya di Twitter, ia mampu mengantongi omzet penjualan Rp 4 miliar per bulan. Simak kisahnya disini. Luar biasa bukan .... nggak nyangka ya begitu besar omset yang beredar pada produk keripik yang satu ini ?? Boleh juga nih buka usaha per-kerupuk-an atau per-keripik-an untuk masa pensiun nanti.
Salam Ina