Hari ini tanggal 02 Februari 2020 merupakan tanggal cantik, kalau ditulis dalam angka seperti ini : 0202-2020 bentuknya merupakan bayangan cermin satu sama lain. Tulisan kali ini tentunya tidak membahas tentang tanggal cantik ini .. di sini aku ingin menuliskan tentang rasa syukurku atas wisudanya putri pertama kami pada jenjang S2 Biomedik di UI pada tanggal 01 Februari 2020, di mana perjuangannya untuk lulus S2 lumayan berat, semoga bisa menginspirasi para pembaca atas kegigihan dan tanggung jawabnya atas pilihan-pilihan hidupnya.
Putri sulungku ini lulus S1-Biologi UI pada pertengahan tahun 2015, setelah lulus kuliah, dia sempat bekerja sekitar 6 bulan lebih, lalu berhenti bekerja untuk lanjut kuliah S-2. Kuliah S2 di mulai pada bulan Agustus 2016 (tahun ajaran 2016/2017) dan sebelumnya dia sudah rencana untuk menikah setelah lulus S1. Awalnya kami merasa dia masih terlalu muda untuk menikah, karena kuliah S2nya juga baru dimulai, namun saat itu dia berjanji akan tetap menyelesaikan kuliah S2, sehingga kamipun menyetujui rencananya. Pernikahannya berlangsung pada tanggal 15 Oktober 2016, saat itu dia hampir berusia 23 tahun (lahirnya pada November 1993).
Tadinya kami berharap dia menunda untuk hamil sampai selesai kuliah S2, namun ternyata Allah SWT menganugerahkan kehamilan padanya 2 bulan setelah dia menikah. Terus terang aku sebagai ibunya tentu mengkhawatirkan keadaannya, bagaimana dengan kuliah S2nya ini ? sudah terbayang beratnya kuliah dan praktikum sambil hamil karena biasanya terjadi mual dan muntah pada ibu-ibu yang hamil muda dan selaku ibu yang pernah hamil 3x dan juga bekerja, tentu sangat tahu bagaimana beratnya menjalani beberapa peran sekaligus.
Alhamdulillah, putriku ini lumayan tangguh dan bertanggung jawab dengan pilihannya, dia hampir tidak pernah mengeluh dan tetap kuliah seperti biasa, sampai tiba saatnya melahirkan anak pertamanya pada tanggal 9 Agustus 2017. Kebetulan saat melahirkan ini perkuliahan sedang libur semester, sehingga lumayan juga setelah melahirkan dia bisa istirahat tidak ke kampus. Semester berikutnya dia tetap kuliah, walaupun disarankan oleh dosennya tidak usah diambil semua mata kuliah karena dia harus memberikan ASI ekslusif ke anaknya.
Manusia hanya bisa berencana, tapi Allah SWT sudah mengatur kehidupan anak manusia jauh sebelum manusia tersebut lahir .. ternyata pada bulan Desember tahun 2018, dia dinyatakan hamil lagi anak ke 2. Aku hanya bisa berdoa semoga putriku tetap sehat dan bayinya juga sehat, karena dia sedang sibuk-sibuknya melakukan penelitian untuk tesisnya.
Walaupun sedang hamil, dia tetap ke kampus dengan naik kendaraan umum, Alhamdulillah saat hamil tua sudah ada MRT sehingga tidak terlalu berdesak-desakan ... sebelumnya mode transportasi ke kampusnya menggunakan KRL dari Bintaro ke Cikini atau Manggarai dan dilanjutkan dengan gojek. Semua dijalaninya dengan sungguh2 dan jarang sekali dia mengeluh ... aku sebagai ibunya diam-diam kagum dan terharu menyaksikan perjuangannya dan selalu berdoa untuknya dan anak-anakku yang lain.
Ternyata penelitiannya tidak berjalan lancar, ada data yang harus diulang pengambilannya ... sehingga targetnya untuk bisa lulus sebelum melahirkan anak ke dua tidak terjadi. Untuk itu dia disarankan mengambil cuti padahal waktu itu sudah bulan Juni tahun 2019. Aturan di UI, S2 harus dapat diselesaikan maksimal dalam waktu 6 semester, jika tidak tercapai akan DO (drop out), sementara putriku sudah dalam "batas bahaya" karena secara administrasi sudah berada di semester ke 6.
Walaupun secara administrasi dia dalam posisi cuti kuliah, untuk mengejar waktu agar bisa selesai tidak melebihi 6 semester, dia tetap ke kampus untuk penelitian dan ambil data walaupun sudah hamil tua .. belum lagi anak pertamanya juga belum berusia 2 tahun yang masih manja dan menuntut perhatian penuh dari ibunya ketika ibunya ada di rumah. Alhamdulillah di rumah para supporter cukup sigap membantu putriku dalam menjalani perannya sebagai ibu dan mahasiswa.
Alhamdulillah anak ke duanya lahir pada tanggal 24 Agustus 2019, sambil tetap menyusui bayi dia mulai meneruskan menyusun tesis dan secara berkala ke kampus untuk konsultasi dengan dosen pembimbing sambil membawa peralatan "perang" yaitu pompa ASI, plastik penampung susu, pendingin dan tas laptop yang lumayan berat, apalagi harus naik angkutan umum ... dia malas bawa mobil karena kampusnya lumayan jauh dan macet pula, katanya lebih enak naik KRL/MRT/TJ dan gojek/gocar. Aku sampai minta tolong ke saudara yang di Aceh untuk datang ke Jakarta membantu mengurus bayi karena ibu si bayi masih harus ke kampus. Kalau neneknya yang ini tidak bisa diandalkan untuk mengurus bayi karena masih bekerja fulltime.
Alhamdulillah pada tanggal 12 Desember 2019, dia bisa mengikuti sidang dan dinyatakan lulus sidang. Rasanya aku lega sekali ... dia bisa melewati masa-masa sulit tersebut dan Alhamdulillah akhirnya bisa diwisuda sebagai lulusan S2 pada tanggal 01 Februari 2020 ... semoga ilmunya bermanfaat dunia & akhirat. Semoga jerih payahnya dalam menuntut ilmu mendapat balasan kebajikan yang melimpah dan ridha Allah SWT.
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak kemudahan-kemudahan kepada kami termasuk supporter di rumah yang selalu siap-sedia dalam membantu kami (kak Malis; mbak Sarti; mbak Misah, mbak Saroh; mpok Neneng; pak Agus dan pak Kasmun), semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka dengan kebajikan yang melimpah dan ridha Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal'alamin.
Salam Ina
Putri sulungku ini lulus S1-Biologi UI pada pertengahan tahun 2015, setelah lulus kuliah, dia sempat bekerja sekitar 6 bulan lebih, lalu berhenti bekerja untuk lanjut kuliah S-2. Kuliah S2 di mulai pada bulan Agustus 2016 (tahun ajaran 2016/2017) dan sebelumnya dia sudah rencana untuk menikah setelah lulus S1. Awalnya kami merasa dia masih terlalu muda untuk menikah, karena kuliah S2nya juga baru dimulai, namun saat itu dia berjanji akan tetap menyelesaikan kuliah S2, sehingga kamipun menyetujui rencananya. Pernikahannya berlangsung pada tanggal 15 Oktober 2016, saat itu dia hampir berusia 23 tahun (lahirnya pada November 1993).
Tadinya kami berharap dia menunda untuk hamil sampai selesai kuliah S2, namun ternyata Allah SWT menganugerahkan kehamilan padanya 2 bulan setelah dia menikah. Terus terang aku sebagai ibunya tentu mengkhawatirkan keadaannya, bagaimana dengan kuliah S2nya ini ? sudah terbayang beratnya kuliah dan praktikum sambil hamil karena biasanya terjadi mual dan muntah pada ibu-ibu yang hamil muda dan selaku ibu yang pernah hamil 3x dan juga bekerja, tentu sangat tahu bagaimana beratnya menjalani beberapa peran sekaligus.
Alhamdulillah, putriku ini lumayan tangguh dan bertanggung jawab dengan pilihannya, dia hampir tidak pernah mengeluh dan tetap kuliah seperti biasa, sampai tiba saatnya melahirkan anak pertamanya pada tanggal 9 Agustus 2017. Kebetulan saat melahirkan ini perkuliahan sedang libur semester, sehingga lumayan juga setelah melahirkan dia bisa istirahat tidak ke kampus. Semester berikutnya dia tetap kuliah, walaupun disarankan oleh dosennya tidak usah diambil semua mata kuliah karena dia harus memberikan ASI ekslusif ke anaknya.
Manusia hanya bisa berencana, tapi Allah SWT sudah mengatur kehidupan anak manusia jauh sebelum manusia tersebut lahir .. ternyata pada bulan Desember tahun 2018, dia dinyatakan hamil lagi anak ke 2. Aku hanya bisa berdoa semoga putriku tetap sehat dan bayinya juga sehat, karena dia sedang sibuk-sibuknya melakukan penelitian untuk tesisnya.
Walaupun sedang hamil, dia tetap ke kampus dengan naik kendaraan umum, Alhamdulillah saat hamil tua sudah ada MRT sehingga tidak terlalu berdesak-desakan ... sebelumnya mode transportasi ke kampusnya menggunakan KRL dari Bintaro ke Cikini atau Manggarai dan dilanjutkan dengan gojek. Semua dijalaninya dengan sungguh2 dan jarang sekali dia mengeluh ... aku sebagai ibunya diam-diam kagum dan terharu menyaksikan perjuangannya dan selalu berdoa untuknya dan anak-anakku yang lain.
Ternyata penelitiannya tidak berjalan lancar, ada data yang harus diulang pengambilannya ... sehingga targetnya untuk bisa lulus sebelum melahirkan anak ke dua tidak terjadi. Untuk itu dia disarankan mengambil cuti padahal waktu itu sudah bulan Juni tahun 2019. Aturan di UI, S2 harus dapat diselesaikan maksimal dalam waktu 6 semester, jika tidak tercapai akan DO (drop out), sementara putriku sudah dalam "batas bahaya" karena secara administrasi sudah berada di semester ke 6.
Walaupun secara administrasi dia dalam posisi cuti kuliah, untuk mengejar waktu agar bisa selesai tidak melebihi 6 semester, dia tetap ke kampus untuk penelitian dan ambil data walaupun sudah hamil tua .. belum lagi anak pertamanya juga belum berusia 2 tahun yang masih manja dan menuntut perhatian penuh dari ibunya ketika ibunya ada di rumah. Alhamdulillah di rumah para supporter cukup sigap membantu putriku dalam menjalani perannya sebagai ibu dan mahasiswa.
Alhamdulillah anak ke duanya lahir pada tanggal 24 Agustus 2019, sambil tetap menyusui bayi dia mulai meneruskan menyusun tesis dan secara berkala ke kampus untuk konsultasi dengan dosen pembimbing sambil membawa peralatan "perang" yaitu pompa ASI, plastik penampung susu, pendingin dan tas laptop yang lumayan berat, apalagi harus naik angkutan umum ... dia malas bawa mobil karena kampusnya lumayan jauh dan macet pula, katanya lebih enak naik KRL/MRT/TJ dan gojek/gocar. Aku sampai minta tolong ke saudara yang di Aceh untuk datang ke Jakarta membantu mengurus bayi karena ibu si bayi masih harus ke kampus. Kalau neneknya yang ini tidak bisa diandalkan untuk mengurus bayi karena masih bekerja fulltime.
Alhamdulillah pada tanggal 12 Desember 2019, dia bisa mengikuti sidang dan dinyatakan lulus sidang. Rasanya aku lega sekali ... dia bisa melewati masa-masa sulit tersebut dan Alhamdulillah akhirnya bisa diwisuda sebagai lulusan S2 pada tanggal 01 Februari 2020 ... semoga ilmunya bermanfaat dunia & akhirat. Semoga jerih payahnya dalam menuntut ilmu mendapat balasan kebajikan yang melimpah dan ridha Allah SWT.
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak kemudahan-kemudahan kepada kami termasuk supporter di rumah yang selalu siap-sedia dalam membantu kami (kak Malis; mbak Sarti; mbak Misah, mbak Saroh; mpok Neneng; pak Agus dan pak Kasmun), semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka dengan kebajikan yang melimpah dan ridha Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal'alamin.
Salam Ina