Wednesday, June 10, 2020

Tiga Musibah Setiap Hari

Dapat tulisan tentang "Tiga Musibah Setiap Hari" dari salah satu WA grup yang aku ikuti, perlu ditulis di sini untuk mengingatkan diri sendiri dan mungkin bagi yang membaca blog ini.

Pada dasarnya....
Ada tiga musibah setiap hari dalam kehidupan ini
Yang menimpa kita sebagai hamba-Nya.

Tetapi sayang...
Sebagian dari kita tidak menyadari,
Bahkan sebagian dari kita tidak bisa mengambil hikmahnya.

Musibah pertama......

Setiap hari jatah usia kita terus berkurang
Tetapi berkurangnya usia ini lepas dari perhatian.

Sementara itu....
Ketika harta yang berkurang
Perhatian kita sangatlah luar biasa,
Padahal harta yang hilang bisa diganti
Sementara umur yang hilang tidak akan ada gantinya.

Musibah ke dua.....

Setiap hari kita hidup dengan rizki dari Nya
Sementara kita lalai dan lalai....,
Bahwa setiap rizki yang ada
Kelak akan dihisab oleh Nya.

Apabila rizki itu halal
Kelak akan ditanya....
Sudahkah kita mensyukurinya ?.

Apabila rizki itu haram.....
Maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala kelak mengadzab kita.

Musibah ke tiga.....

Disadari atau tidak,
Setiap hari kita melangkah mendekati akhirat,
Sebagaimana juga kita terus melangkah menjauhi dunia.

Tetapi perhatian kita terhadap akhirat yang kekal
Tidak sebesar perhatian kita terhadap dunia yang fana.

Sementara kita tidak tahu
Bagaimana akhir perjalanan kita kelak,
Apakah akan menjadi penghuni surga
Dengan segala keindahan dan kenikmatannya,
Ataukah menjadi penghuni neraka
Tempat segala adzab dan siksanya.

Sebanyak apapun harta dunia terkumpul,
Atau sebanyak apapun penghargaan dan jabatan teraih,
Semua tidak seindah kenikmatan yang menjadi impian
dan dambaan Nabi Yusuf Alaihi Salaam :

 تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ

"Yaa Allah aku memohon padaMu....
Agar engkau mewafatkanku dalam keadaan Islam
Dan kumpulkanlah aku di surgaMu
Bersama hamba-hambaMu yang sholeh."
(QS. Yusuf : 101).

Sungguh !
Alangkah sedihnya hati ini....
Mendengar ungkapan Syeikh Muhammad Bin Sholeh Al Utsaimin:
"Apabila engkau merasa malas melakukan ketaatan,
Maka waspadalah......
Bisa jadi Allah tidak suka kepada ibadahmu."

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَلَٰكِن كَرِهَ اللَّهُ انبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ   ..................

..........."Allah benci terhadap ibadah mereka (orang-orang munafik)....Dengan sebab itu Allah palingkan mereka dari ibadah tersebut."
(QS. At Taubat : 46).

Yaa Allah.......
Jangan engkau jadikan dunia ini impian terbesar kami,
Dan jangan pula dunia ini menyita waktu kami...

Ya Allah.......
Jangan jadikan neraka sebagai akhir dari perjalanan kami,
Dan jadikan surgaMu sebagai rumah peristirahatan terakhir kami.....

Aamiin Ya Rabbal'alamin

Salam Ina

Saturday, May 09, 2020

Hitung Mundur ke Hari Pensiun

Alhamdulillah, hari ini usiaku tepat 55 tahun, puji dan syukur kupanjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia sehat, rezeki dan kenikmatan-kenikmatan yang telah dianugerahkan-Nya kepadaku dan keluargaku .. semoga aku dan keluarga selalu bisa bersyukur dan bersabar pada setiap keadaan baik senang maupun susah .. karena sesungguhnya senang dan susah itu pasti akan datang bergiliran dalam kehidupan ini.

“Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang yang berserah diri.” (QS Al Ahqaf ;15)

Alhamdulillah ... hari ini 09 Mei 2020, usiaku jika ditulis dengan angka merupakan "double 5" ... kilas balik usia yang berangka double dalam hidupku.
double 0 : cuma bisa menangis, baru dilahirkan ke dunia ini;
double 1 : ABG (anak baru gede), remaja ting-ting;
double 2 : siap2 selesai kuliah, dewasa muda;
double 3 : sibuk mengurus 2 anak balita;
double 4 : sibuk mengurus 3 anak;
double 5 : sudah dianugerahkan 2 cucu ... In Syaa Allah jika masih diberi usia sudah saatnya bersiap2 menjelang pensiun dari pekerjaan kantoran di tahun depan; semoga aku tetap sehat, sisa usia yang berkah dan bermanfaat serta bahagia dalam rahmat dan ridha Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal’alamin.

Salam Ina

Tuesday, April 21, 2020

Rempah-rempah

shutterstock_83327908.jpg
Sewaktu merapikan buku bacaan yang diletakkan di KM/WC he...he, ketemu materi berupa postcard yang diperoleh beberapa tahun lalu ketika ada pameran di Bintaro Exchange Mall. Mungkin bukan merupakan kebiasaan yang baik dan benar untuk membaca di KM/WC, namun karena sering kali kami membutuhkan waktu yang lama untuk urusan BAB/BAK ini, rasanya sayang kalau waktu terbuang percuma sehingga koran dan majalahpun diletakkan di dalam KM/WC sebagai bahan bacaan mengisi waktu luang tersebut.

Nah postcard-poscard tersebut berisikan kisah tentang rempah-rempah, bagus juga ... sebagian ditulis ulang di blog ini. Sejarah menyatakan bahwa rempah merupakan komoditas penting bangsa Indonesia, sehingga bangsa Indonesia dikenal di dunia Internasional .. bahkan bisa dikatakan rempah-rempah merupakan salah satu daya tarik bagi penjajah untuk mengusai negeri tercinta ini. 

Definisi rempah menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah berbagai jenis hasil tanaman yang beraroma dan berasa kuat seperti pala; cengkeh; lada untuk memberikan bau dan rasa khusus pada makanan. Beraroma merupakan kata kunci sebagai pembeda rempah dengan jenis tumbuhan lainnya.

Rempah utama yang paling dikenal antara lain adalah pala (myristica fragrans), lada (piper ningrum) dan cengkeh (sizygium aromaticum) selain kayu manis (cinnamon zeylanicum), kayu cendana, kamper, damar dan berbagai jenis rempah lainnya. Meski sebagian besar berfungsi sebagai pelezat dan pemberi rasa pada makanan, pada prakteknya rempah juga dapat berfungsi sebagai bahan pengawet, kosmetik, obat-obatan dan pengharum.

Rempah telah merubah kebiasaan makan dunia terutama di India, Asia Barat dan Eropa. Sebuah kisah dari masa awal Masehi menceritakan seorang pria Romawi bernama Apicius telah menulis buku resep yang digunakan orang-orang kaya di Romawi yang menunjukkan penggunaan rempah-rempah dalam masakan. Kuliner Eropa yang agak hambar dan hanya bertumpu pada pemberi rasa seperti garam dan keju, juga ikut berubah sejalan dengan kehadiran rempah di sana.

Rempah juga menciptakan jalur pelayaran dan perdagangan dunia. Yunani menciptakan jalur perdagangan (incense Route) dengan tujuan utamanya mencari rempah-rempah sejak 950 SM. Tome Pires dalam pelayarannya tahun 1515 menulis : Pedagang Melayu mengatakan bahwa Tuhan menciptakan Timor untuk kayu cendana, Banda untuk bunga pala dan Maluku untuk cengkeh dan barang dagangan ini tidak dikenal di tempat lain di dunia.

Pada abad ke 16 M, bangsa Eropa ke Nusantara untuk menguasai daerah-daerah utama penghasil rempah-rempah. Bangsa Eropa yang pertama sampai ke Nusantara adalah orang Portugis disusul dengan Spanyol dan kemudian bangsa-bangsa Eropa lainnya. Orang Belanda baru sampai ke Banten pada tahun 1596. Pada abad ke 16, belum ada satupun kekuatan yang berhasil memonopoli perdagangan rempah-rempah.

Menjelang abad 17 bangsa Belanda secara bertahap berhasil mengusir para pesaing dari Eropa dan kemudian melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah dengan mendirikan VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie) yang memiliki kapal, gudang dan toko rempah-rempah sendiri. 

Rempah memang mengharumkan nama nusantara, namun keharuman rempah selain menjadi berkah buat bangsa, juga menjadi bencana bagi bangsa ini yang merasakan pedihnya penjajahan kolonial berabad-abad akibat rempah-rempah. 

Pada saat itu rempah-rempah juga berfungsi sebagai alat tukar atau objek perjanjian. Pada era perdagangan rempah dari abad ke 15, harga 1 pon cengkeh setara dengan 7 ons emas di Eropa. Sedangkan pada abad 16-17 Masehi, 1 kg cengkeh setara dengan 7 gram emas, 1 karung lada setara dengan sewa apartemen mewah selama 2 tahun berikut biaya perawatannya di London.

Sebuah kisah unik adalah saat Belanda berusaha mempertahankan sebuah pulau bernama Rhun yang merupakan pulau penghasil pala terbaik di sekitar Banda. Harga biji pala pada saat itu lebih mahal dari harga emas. Belanda menjaganya sekuat tenaga. Rupanya Inggris juga memiliki klaim atas pulau tersebut.
Usaha keras untuk mempertahankan pulau itu membuat Belanda bersedia menukar sebuah tanah kecil di Benua Amerika dengan pulau Rhun. Belanda mendapatkan pulau Rhun sementara Inggris mendapatkan tanah kecil di Amerika Utara yang sekarang dikenal dengan nama New York (pulau Manhattan/New Amsterdam). Ironis ya .. sekarang New York menjadi salah satu kota metropolitan sementara Pulau Rhun bak pulau tak bertuan. Perjanjian tukar menukar pulau ini dituangkan dalam Perjanjian Breda, 31 Juli 1667.

Rempah juga berfungsi sebagai status sosial, dahulu kala zaman Dinasti Han, cengkeh digunakan sebagai penyegar nafas ketika hendak bertemu dan berinteraksi dengan Kaisar Cina. Sehingga ada peraturan bahwa siapapun yang akan menghadap raja diwajibkan mengunyah cengkeh terlebih dahulu. Cengkeh saat itu adalah simbol kebangsawanan dan prestis. Cengkeh juga dipercaya meningkatkan kemampuan seksual. Hal ini telah terjadi sejak tahun 206 SM.

Cerita tentang status sosial juga berlaku untuk lada, jamuan makan yang disajikan dengan ditaburi lada menunjukkan status sosial orang tersebut. Semakin banyak lada yang ditaburkan artinya semakin kaya orang tersebut. Mereka menggunakan wadah lada yang terbuat dari perak. Rempah saat itu menunjukkan status sosial seseorang karena harganya yang mahal. Selain itu rempah juga digunakan sebagai hadiah yang berharga .. konon kabarnya Ratu Sheba membawakan hadiah kepada Raja Sulaiman (Solomon) berupa rempah-rempah dalam jumlah yang luar biasa pada abad 992 SM.

Rempah juga merupakan inspirasi dalam penemuan rokok kretek dan konservasi. Ramuan cengkeh yang ditambahkan ke tembakau merupakan penemuan tidak sengaja oleh seseorang bernama Jamhari di Kudus pada akhir abad ke 19. Cengkeh membuat rokok kretek menjadi lebih harum dan segar. Di Jepang ... minyak cengkeh digunakan dalam campuran tradisional chojiyu (1% minyak cengkeh dalam minyak mineral) .. "choji" berarti cengkeh dan "yu" berarti minyak. Chojiyu ini digunakan untuk merawat permukaan pedang orang Jepang.

Salam
Ina

Tuesday, March 03, 2020

Covid-19

Tulisan kali ini hanya sebagai catatan terkait munculnya wabah penyakit baru yang disebabkan oleh makhluk halus bukan jenis hantu atau jin tapi virus yang bernama corona atau yang lebih spesifik dinamakan SARS-CoV-2 atau lebih populer dengan nama covid19 (corona virus desease tahun 2019). Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019.

Sedikit flash back tentang SARS-CoV-2 yang merupakan singkatan dari Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus Type 2 yang diduga merupakan saudara dari virus SARS type 1.  Wabah SARS type 1 ini terjadi pada tahun 2002 dan 2003. Asal mula SARS type 1 terdeteksi 16 November 2002 di kota Foshan, provinsi Guandong Cina. SARS type 1 ini menjangkit sekitar 29 negara dengan jumlah kasus sekitar 8000 an dan yang meninggal sekitar 10%. Di Indonesia saat itu tercatat 2 orang yang kena. Mungkin karena saat itu media sosial belum terlalu populer sehingga beritanya tidak terlalu menjadi perhatian di tanah air apalagi WNI yang terkena juga sedikit.

Sampai dengan akhir bulan Februari 2020 belum terdengar ada penduduk yang terkena covid 19 di Indonesia ... walaupun penyakit baru ini telah menjangkiti banyak negara dan jumlah kasus puluhan ribu dan sudah ribuan orang yang meninggal. sedihnya lagi sampai saat ini belum ada obat dan vaksinnya. Untuk itu kita berharap semoga covid19 ini tidak terjadi di negara tercinta ini seperti halnya SARS type 1. Namun harapan tersebut buyar juga karena pada pada tanggal 2 Maret 2020 menteri kesehatan RI mengumumkan  covid19 ini telah menjangkiti 2 orang penduduk Indonesia yang bertempat tinggal di Depok. 

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan dari kedua pasien tersebut, salah satunya merupakan guru dansa. Telah terjadi kontak fisik Pasien pertama yang berusia 31 tahun ini dengan WNA Jepang. Sebagai informasi, sebelum ke Indonesia, WNA Jepang ini bermukim di Malaysia. 

Kronologi Lengkap (dikutip dari searching)

Pada tanggal 14 Februari 2020, pasien terinfeksi virus corona berdansa dengan WNA Jepang. Pasien berusia 31 tahun ini memang bekerja sebagai guru dansa dan WNA asal Jepang ini juga merupakan teman dekatnya. Selang dua hari, yakni 16 Februari 2020 pasien terkena sakit batuk.

Pasien kemudian melakukan pemeriksaan di rumah sakit terdekat. Namun, saat itu pasien langsung dibolehkan untuk kembali ke rumah atau rawat jalan. Sayang, sakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh. Hingga pada 26 Februari 2020, pasien dirujuk lagi ke rumah sakit dan diminta untuk menjalani rawat inap. Pada saat itulah, batuk yang diderita pasien mulai disertai sesak napas.

Pada 28 Februari 2020, pasien mendapatkan telepon dari temannya yang di Malaysia. Dalam sambungan telepon tersebut, pasien mendapatkan informasi jika WNA Jepang yang merupakan temannya itu positif terinfeksi virus corona.

"Kemudian pasien tersebut memberi tahu perawat rumah sakit," jelas Terawan. Mengetahui informasi tersebut, pihak rumah sakit langsung memasukkan pasien dalam status pemantauan terkait virus corona.

"Sehingga teman-teman dokter yang ada di rumah sakit tersebut menyiapkan diri standar perawatan pasien terjangkit positif corona," jelasnya.
Mengetahui informasi tersebut, pihak rumah sakit langsung memasukkan pasien dalam status pemantauan terkait virus corona.

Setelah menjalankan tahapan pemeriksaan di rumah sakit lama, pasien kemudian dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona. Kemudian, pasien langsung dipindahkan ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

"Begitu dipindahkan langsung dicek. Hasilnya tadi pagi maka ditracking sudah jalan, sehingga si pasien cewek ini bersama ibunya, dua-duanya dicek. Saat ini kondisinya baik, batuk sekali-kali," kata Terawan.

Salam Ina