Hari ini ... hari yang sangat mencemaskan dan menegangkan buat aku, ceritanya aku mendadak disuruh dinas ke luar kota hari Kamis dan Jumat 6 - 7 November , padahal Fathur sedang sakit ... badannya panas dan disertai batuk sejak hari Minggu 2 November. Biasanya panasnya hanya satu hari saja, jadi dirawat di rumah dan hanya dikasih Sanmol jika panas > 38 C.
Ternyata sampai hari ketiga badannya masih panas, khawatir juga mana lagi banyak yang sakit typus dan DBD, hari Selasa aku bawa ke dokter, dikasih obat untuk panas, batuk dan antibiotik juga, jika sampai hari ke 5 (Kamis) masih panas, disuruh test darah. Bagaimana tidak tegang karena hari Kamis ini aku sudah pesan tiket pesawat untuk berangkat, ternyata sampai hari ke 4 (Rabu) Fathur masih panas ... akhirnya telpon ke Lab nanyain apakah test darah hari ke empat atau ke lima ada bedanya untuk mengetahui DBD ?
Kata analisnya penurunan thrombosite jika ada DBD sudah terlihat pada hari ke 3, sedangkan hari ke 5 sudah masuk tahap penyembuhan jadi thrombosit sudah mulai naik lagi jika memang sembuh, dan jika DBDnya belum sembuh maka pada hari ke 5 thrombosite makin turun, ini yang bahaya dan harus dirawat. Akhirnya Fathur ditest darah pada hari ke 4 agar sebelum aku berangkat aku sudah tahu hasil test darah Fathur. Ternyata tadi malam (malam Kamis) suhu badan Fathur tinggi banget, hampir 40 C, dia juga menggigil, makin paniklah aku, mana harus berangkat hari Kamis pagi ini.
Hasil darah diambil oleh papanya pagi2, Alhamdulillah DBD dan typusnya negatif, tapi parameter lain seperti CSR, WBC dllnya semua diluar range, karena nggak ngerti baca hasil Lab tsb, dan panas Fathur nggak turun2, aku tambah cemas, telpon dokternya nggak bisa karena lupa nanya nomor HPnya. Akhirnya aku dan suami pagi itu menuju kantor dengan membawa koper karena rencana awal harus ke kantor ambil tiket sebelum ke airport, dalam perjalanan itu, sambil menangis ... aku ambil keputusan, aku harus menunda keberangkatanku dan Fathur harus dibawa ke dokter lagi agar aku bisa dapat keterangan dari dokter sebelum berangkat ke luar kota.
Ternyata sampai hari ketiga badannya masih panas, khawatir juga mana lagi banyak yang sakit typus dan DBD, hari Selasa aku bawa ke dokter, dikasih obat untuk panas, batuk dan antibiotik juga, jika sampai hari ke 5 (Kamis) masih panas, disuruh test darah. Bagaimana tidak tegang karena hari Kamis ini aku sudah pesan tiket pesawat untuk berangkat, ternyata sampai hari ke 4 (Rabu) Fathur masih panas ... akhirnya telpon ke Lab nanyain apakah test darah hari ke empat atau ke lima ada bedanya untuk mengetahui DBD ?
Kata analisnya penurunan thrombosite jika ada DBD sudah terlihat pada hari ke 3, sedangkan hari ke 5 sudah masuk tahap penyembuhan jadi thrombosit sudah mulai naik lagi jika memang sembuh, dan jika DBDnya belum sembuh maka pada hari ke 5 thrombosite makin turun, ini yang bahaya dan harus dirawat. Akhirnya Fathur ditest darah pada hari ke 4 agar sebelum aku berangkat aku sudah tahu hasil test darah Fathur. Ternyata tadi malam (malam Kamis) suhu badan Fathur tinggi banget, hampir 40 C, dia juga menggigil, makin paniklah aku, mana harus berangkat hari Kamis pagi ini.
Hasil darah diambil oleh papanya pagi2, Alhamdulillah DBD dan typusnya negatif, tapi parameter lain seperti CSR, WBC dllnya semua diluar range, karena nggak ngerti baca hasil Lab tsb, dan panas Fathur nggak turun2, aku tambah cemas, telpon dokternya nggak bisa karena lupa nanya nomor HPnya. Akhirnya aku dan suami pagi itu menuju kantor dengan membawa koper karena rencana awal harus ke kantor ambil tiket sebelum ke airport, dalam perjalanan itu, sambil menangis ... aku ambil keputusan, aku harus menunda keberangkatanku dan Fathur harus dibawa ke dokter lagi agar aku bisa dapat keterangan dari dokter sebelum berangkat ke luar kota.
Telpon ke kantor agar jadwal pesawat digeser ke sore atau malam .... untungnya bisa, terus telpon RS minta jadwal untuk Fathur. Setelah ketemu dokter, jadi agak tenang deh, kata dokter Fathur kena infeksi saluran nafas, obatnya diteruskan dan diobservasi sampai Sabtu, jika masih panas juga ... di suruh test darah lagi untuk melihat apakah infeksinya makin memburuk atau tidak sehingga mungkin antibiotiknya harus diganti atau perlu dirawat di RS.
Semoga saja Fathur segera sembuh .... Mama berangkat kerja dulu ke luar kota ya ... mama sayang Fathur, kak Hifzhan dan kak Afifa, tentu sayang papa juga. Baik2 di rumah ya.
Note : aku nulis cerita ini di lounge Emerald Soekarno Hatta sambil nunggu pesawat boarding pk. 19:05.
Salam Ina
Semoga saja Fathur segera sembuh .... Mama berangkat kerja dulu ke luar kota ya ... mama sayang Fathur, kak Hifzhan dan kak Afifa, tentu sayang papa juga. Baik2 di rumah ya.
Note : aku nulis cerita ini di lounge Emerald Soekarno Hatta sambil nunggu pesawat boarding pk. 19:05.
Salam Ina
No comments:
Post a Comment