Palu ... hm dulu hampir tidak pernah terpikirkan bisa berkunjung ke kota Palu ... ternyata karena ditugaskan kantor .. bisa berkunjung ke Palu, kebetulan lokasi proyek tempat aku nyangkul terletak di kabupaten Banggai, propinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), sehingga ada beberapa hal yang harus diurus di kota Palu selaku ibukota Sulteng, juga ada beberapa pekerjaan yang dilakukan melalui kerja sama dengan Universitas Tadulako, Palu.
Tanggal 23 - 25 Juni 2009, beberapa orang tim proyek berkunjung ke Palu dalam rangka rapat dengan BKSDA Palu dan juga bersama tim dari IPB kami akan monitoring dan melakukan panen bawang merah sebagai tindak lanjut studi dengan Universitas Tadulako ... urusan pekerjaan mungkin kurang tepatlah untuk diceritakan disini. Aku hanya ingin bercerita mengenai kota Palunya. Kami berangkat naik Garuda dari Jakarta ke Balikpapan kemudian dilanjutkan dengan Sriwijaya Air dari Balikpapan ke Palu. Penerbangannya lancar dan tepat waktu .. Sriwijaya Air juga lumayan, awalnya agak takut juga .. soalnya jarang2 naik pesawat selain Garuda, Alhamdulillah selamat sampai ke Palu. Surprise .. ternyata kota Palu bagus juga ... jalan rayanya mulus, indah ... terutama pemandangan alamnya ... satu sisi terlihat gunung dan disisi lainnya terlihat laut, lalu dibelakang laut ... sejauh mata memandang ada gunung lagi. Subhanallah ... cipataanMu sangat indah.
Sampai di Mutiara airport Palu pk 14:00, kebetulan kami dijemput tim UNTAD, kalau tidak ada jemputan ada juga taxi dan rental mobil di airport. Karena belum makan siang, kami diajak menikmati kaledo di Silae Bahari, ... katanya sih ada yang lebih enak lagi, tapi tempatnya kurang memadai. Oh ya kaledo itu singkatan dari kaki lembu Donggala ... jenis masakannya seperti sop dengan rasa mirip pindang Palembang. Warung kaledo ini seperti rumah ... beberapa artis pernah makan disini terlihat banyak foto2 di dindingnya ... nunggu makanannya lumayan lama, tapi terbayarkan setelah kaledo panas terhidang disertai jeruk nipis dan bawang goreng nan garing, suasana hening ... karena masing2 sibuk menghirup kuahnya yang lezat dan sedikit berjuang melepaskan daging yang melekat di tulang ... keringetan bo... tapi puaass :-). Oh ya kaledo ini bisa dimakan dengan nasi atau ubi rebus ...
Setelah makan siang atau tepatnya makan sore ... kami diantar ke Hotel Palu Golden, hotel ini sudah tua ... sebenarnya ada hotel yang lebih bagus yaitu Swiss Bell hotel tapi penuh. Oh ya di Palu ada jembatan yang cukup bagus melintasi sungai yang panjang... lupa nanya nama sungainya. Malamnya kami diajak makan ikan bakar di Resto Taman Ria .. yang terletak di atas laut ... pinggiran laut maksudnya, makan ikan bakar ditraktir atasanku. Si bos memesan makanannya banyak banget, masing2 orang memesan ikan bakar, terus ada kepiting ... udang goreng tepung ... kepitingnya sampe nggak habis dan minta dibungkus untuk dibawa pulang oleh tim UNTAD. Rasa makanannya enak tapi menurut aku ikan bakar di Luwuk jauh lebih lezat .. mungkin karena ikannya lebih segar dan sambal2nya lebih ok.
Hari Rabu pagi kami menuju Fakultas pertanian UNTAD untuk panen bawang hasil penelitian, area kampus cukup luas tapi sayang kurang terawat ... dan baru2 ini ruang admin Fakultas Pertanian terbakar sehingga dekannya pindah ke ruangan lain untuk sementara. Menurut tim UNTAD tanah di area kampus ini miskin hara sehingga tanamannya banyak yang meranggas ... kering ... rumput/ilalang juga tinggi banget ... sedih juga ngelihatnya ... semoga ke depan bisa lebih baik lagi perawatan dan kebersihan area kampus ini. Siangnya meeting di BKSDA dan disuguhi nasi kotak saja.
Malamnya kami diajak makan ayam di Biromaru, agak ke luar kota ... penasaran juga ayam apakah ini sampe jauh2 nyarinya ... katanya sih enak, warungnya buka hanya malam Kamis dan malam Minggu saja ... beruntung kami bisa mencicipinya. Warungnya masuk gang, dekat pasar ... ada beberapa rumah yang menjual makanan yang sama, tapi yang paling laris yang rumahnya agak gedean ... wah yang mau makan pada ngantri karena tempat duduknya terbatas. Ayamnya ayam kampung yang dibakar ... mirip2 ayam bakar resto Padang .. hanya bumbunya sedikit lebih basah dan seperti dikasih kecap ... makannya dengan ketupat dan kuah santan yang disajikan terpisah ... enak juga, karena ayamnya empuk banget .. nggak kerasa sudah habis lebih dari 5 potong he..he.
Besoknya Kamis kami pulang ke Jakarta lewat Balikpapan, sebelumnya singgah di Mbok Sri, letak rumahnya di jalan menuju bandara ... beli oleh2 bawang goreng yang cukup terkenal dan abon serta jajanan2 lainnya. Mbok Sri ini sudah tua .. tapi semangat dagangnya ok banget ... cara melayani pelanggannya juga luar biasa, setiap pembeli dikasih ektra satu bungkus jajanan dan diantar serta didoakan sampai ke mobil ... omsetnya bisa jutaan perhari, oh ya dari hasil jualan bawang ini beliau ikut membangun mesjid di depan rumahnya dan menghibahkan tanahnya untuk mesjid... katanya untuk masa depannya kelak di akhirat. Subhanallah.
Karena kebiasaan di Jakarta yang harus well prepared ... kami kepagian sampai di bandara, untung petugas check in Sriwijaya Airnya sudah ada, selesai check in masuk ke ruang tunggu, ternyata kami penumpang pertama pada jam tersebut ... ACnya belum dinyalakan dan baru dinyalakan jika ada penumpang, setelah penumpang berangkat dimatikan lagi menunggu jam penerbangan selanjutnya. Nggak tahan juga duduk di ruang yang panas .. untung ada loungenya bayar Rp. 35000, dikasih minum dan snack ... yang penting ACnya dingin he..he. Akhirnya setelah lebih dari 10 jam di perjalanan terhitung mulai berangkat dari hotel di Palu sampe ke rumah, Alhamdulillah dapat berkumpul kembali dengan keluarga.
Salam Ina
Tanggal 23 - 25 Juni 2009, beberapa orang tim proyek berkunjung ke Palu dalam rangka rapat dengan BKSDA Palu dan juga bersama tim dari IPB kami akan monitoring dan melakukan panen bawang merah sebagai tindak lanjut studi dengan Universitas Tadulako ... urusan pekerjaan mungkin kurang tepatlah untuk diceritakan disini. Aku hanya ingin bercerita mengenai kota Palunya. Kami berangkat naik Garuda dari Jakarta ke Balikpapan kemudian dilanjutkan dengan Sriwijaya Air dari Balikpapan ke Palu. Penerbangannya lancar dan tepat waktu .. Sriwijaya Air juga lumayan, awalnya agak takut juga .. soalnya jarang2 naik pesawat selain Garuda, Alhamdulillah selamat sampai ke Palu. Surprise .. ternyata kota Palu bagus juga ... jalan rayanya mulus, indah ... terutama pemandangan alamnya ... satu sisi terlihat gunung dan disisi lainnya terlihat laut, lalu dibelakang laut ... sejauh mata memandang ada gunung lagi. Subhanallah ... cipataanMu sangat indah.
Sampai di Mutiara airport Palu pk 14:00, kebetulan kami dijemput tim UNTAD, kalau tidak ada jemputan ada juga taxi dan rental mobil di airport. Karena belum makan siang, kami diajak menikmati kaledo di Silae Bahari, ... katanya sih ada yang lebih enak lagi, tapi tempatnya kurang memadai. Oh ya kaledo itu singkatan dari kaki lembu Donggala ... jenis masakannya seperti sop dengan rasa mirip pindang Palembang. Warung kaledo ini seperti rumah ... beberapa artis pernah makan disini terlihat banyak foto2 di dindingnya ... nunggu makanannya lumayan lama, tapi terbayarkan setelah kaledo panas terhidang disertai jeruk nipis dan bawang goreng nan garing, suasana hening ... karena masing2 sibuk menghirup kuahnya yang lezat dan sedikit berjuang melepaskan daging yang melekat di tulang ... keringetan bo... tapi puaass :-). Oh ya kaledo ini bisa dimakan dengan nasi atau ubi rebus ...
Setelah makan siang atau tepatnya makan sore ... kami diantar ke Hotel Palu Golden, hotel ini sudah tua ... sebenarnya ada hotel yang lebih bagus yaitu Swiss Bell hotel tapi penuh. Oh ya di Palu ada jembatan yang cukup bagus melintasi sungai yang panjang... lupa nanya nama sungainya. Malamnya kami diajak makan ikan bakar di Resto Taman Ria .. yang terletak di atas laut ... pinggiran laut maksudnya, makan ikan bakar ditraktir atasanku. Si bos memesan makanannya banyak banget, masing2 orang memesan ikan bakar, terus ada kepiting ... udang goreng tepung ... kepitingnya sampe nggak habis dan minta dibungkus untuk dibawa pulang oleh tim UNTAD. Rasa makanannya enak tapi menurut aku ikan bakar di Luwuk jauh lebih lezat .. mungkin karena ikannya lebih segar dan sambal2nya lebih ok.
Hari Rabu pagi kami menuju Fakultas pertanian UNTAD untuk panen bawang hasil penelitian, area kampus cukup luas tapi sayang kurang terawat ... dan baru2 ini ruang admin Fakultas Pertanian terbakar sehingga dekannya pindah ke ruangan lain untuk sementara. Menurut tim UNTAD tanah di area kampus ini miskin hara sehingga tanamannya banyak yang meranggas ... kering ... rumput/ilalang juga tinggi banget ... sedih juga ngelihatnya ... semoga ke depan bisa lebih baik lagi perawatan dan kebersihan area kampus ini. Siangnya meeting di BKSDA dan disuguhi nasi kotak saja.
Malamnya kami diajak makan ayam di Biromaru, agak ke luar kota ... penasaran juga ayam apakah ini sampe jauh2 nyarinya ... katanya sih enak, warungnya buka hanya malam Kamis dan malam Minggu saja ... beruntung kami bisa mencicipinya. Warungnya masuk gang, dekat pasar ... ada beberapa rumah yang menjual makanan yang sama, tapi yang paling laris yang rumahnya agak gedean ... wah yang mau makan pada ngantri karena tempat duduknya terbatas. Ayamnya ayam kampung yang dibakar ... mirip2 ayam bakar resto Padang .. hanya bumbunya sedikit lebih basah dan seperti dikasih kecap ... makannya dengan ketupat dan kuah santan yang disajikan terpisah ... enak juga, karena ayamnya empuk banget .. nggak kerasa sudah habis lebih dari 5 potong he..he.
Besoknya Kamis kami pulang ke Jakarta lewat Balikpapan, sebelumnya singgah di Mbok Sri, letak rumahnya di jalan menuju bandara ... beli oleh2 bawang goreng yang cukup terkenal dan abon serta jajanan2 lainnya. Mbok Sri ini sudah tua .. tapi semangat dagangnya ok banget ... cara melayani pelanggannya juga luar biasa, setiap pembeli dikasih ektra satu bungkus jajanan dan diantar serta didoakan sampai ke mobil ... omsetnya bisa jutaan perhari, oh ya dari hasil jualan bawang ini beliau ikut membangun mesjid di depan rumahnya dan menghibahkan tanahnya untuk mesjid... katanya untuk masa depannya kelak di akhirat. Subhanallah.
Karena kebiasaan di Jakarta yang harus well prepared ... kami kepagian sampai di bandara, untung petugas check in Sriwijaya Airnya sudah ada, selesai check in masuk ke ruang tunggu, ternyata kami penumpang pertama pada jam tersebut ... ACnya belum dinyalakan dan baru dinyalakan jika ada penumpang, setelah penumpang berangkat dimatikan lagi menunggu jam penerbangan selanjutnya. Nggak tahan juga duduk di ruang yang panas .. untung ada loungenya bayar Rp. 35000, dikasih minum dan snack ... yang penting ACnya dingin he..he. Akhirnya setelah lebih dari 10 jam di perjalanan terhitung mulai berangkat dari hotel di Palu sampe ke rumah, Alhamdulillah dapat berkumpul kembali dengan keluarga.