Pengen nulis tentang coklat ah .. penasaran tentang cerita2nya ... rasa-rasanya tidak ada orang yang menolak jika disodori makanan penggugah mood ini ... baik dalam bentuk coklat batangan, cake coklat, minuman coklat panas ... apalagi es krim coklat .. kalau froyo coklat ? hm kayaknya belum ada gerai yang jual atau aku yang belum pernah nyoba ? :).
Di koran Kompas tanggal Sabtu 6 Feb 2010 kemaren, juga ada artikel yang menceritakan tentang Cadbury yang dikenal sebagai produsen coklat dari Inggris yang telah menjadi ikon Nasional negara tersebut ... sampai2 masyarakatnya "sedih & marah" ketika Cadbury dijual kepada Kraft perusahaan dari Amerika. Hm begitu besar pengaruhnya coklat ini bagi masyarakat di kota dimana Cadbury berada ya.
Tulisan ini sebagian besar merupakan copy paste dari berbagai sumber ... hasil searching cerita2 tentang salah satu makanan favorit si coklat di internet ... mungkin berguna untuk di share di blog ini.
Sejarah Coklat
Pohon coklat atau kakao (Theobroma cacao) merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang produktif.
Pohon coklat sudah tumbuh di daerah Amazon dan lembah Orinoko di Amerika Selatan sejak ribuan tahun yang lalu. Bangsa Maya yang pertama kali mengolah pohon coklat. Kebiasaan ini juga dibawa ketika mereka pindah ke dataran Yukatan. Bangsa Aztec kemudian memperkenalkan coklat yang pahit sebagai minuman. Biji coklat dicampur dengan jagung ataupun anggur yang telah difermentasi lalu disajikan pada cangkir yang terbuat dari emas. Kaisar Aztek yang bernama Montezuma memiliki kebiasaan minum coklat lebih dari 50 cangkir coklat per hari ... hm luar biasa banyaknya ya.
Penjajah asal Spanyol yang bernama Hernán Cortés (1485-1547) saat menjajah wilayah tersebut pada awalnya tertarik pada cangkir emas dibanding isinya yaitu minuman coklat. Namun dia juga mengamati bahwa bagi Bangsa Aztec, kakao atau biji coklat juga digunakan sebagai uang. Karena itu, ia segera mendirikan beberapa perkebunan coklat. Perkebunan yang disebut sebagai "emas berwarna coklat" ini berkembang dan hasilnya digemari, sehingga Spanyol mengendalikan perdagangan coklat pada abad ke-18. Kemudian coklat diperkenalkan ke daratan Eropa dan dijadikan bahan campuran kue.
Pada pertengahan abad ke-19, Swiss memulai mengembangkan dan memasarkan coklat sebagai makanan ringan. Sehingga coklat yang tadinya hanya sebagai minuman kemudian berkembang menjadi makanan ringan yang dapat mencair di lidah. Swiss juga menjadi terkenal sebagai negara penghasil coklat terbaik. Kemudian para pengusaha yang cerdas seperti Hershey, Kohler, Lindt, Nestlé, Peter, Suchard, dan Tobler —nama mereka menjadi merk coklat ternama saat ini - membuat kontribusi yang besar untuk industri coklat. Mereka menemukan mesin pengolahan coklat yang lebih efisien maupun menemukan metode pengolahan coklat yang lebih baik.
Di koran Kompas tanggal Sabtu 6 Feb 2010 kemaren, juga ada artikel yang menceritakan tentang Cadbury yang dikenal sebagai produsen coklat dari Inggris yang telah menjadi ikon Nasional negara tersebut ... sampai2 masyarakatnya "sedih & marah" ketika Cadbury dijual kepada Kraft perusahaan dari Amerika. Hm begitu besar pengaruhnya coklat ini bagi masyarakat di kota dimana Cadbury berada ya.
Tulisan ini sebagian besar merupakan copy paste dari berbagai sumber ... hasil searching cerita2 tentang salah satu makanan favorit si coklat di internet ... mungkin berguna untuk di share di blog ini.
Sejarah Coklat
Pohon coklat atau kakao (Theobroma cacao) merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang produktif.
Pohon coklat sudah tumbuh di daerah Amazon dan lembah Orinoko di Amerika Selatan sejak ribuan tahun yang lalu. Bangsa Maya yang pertama kali mengolah pohon coklat. Kebiasaan ini juga dibawa ketika mereka pindah ke dataran Yukatan. Bangsa Aztec kemudian memperkenalkan coklat yang pahit sebagai minuman. Biji coklat dicampur dengan jagung ataupun anggur yang telah difermentasi lalu disajikan pada cangkir yang terbuat dari emas. Kaisar Aztek yang bernama Montezuma memiliki kebiasaan minum coklat lebih dari 50 cangkir coklat per hari ... hm luar biasa banyaknya ya.
Penjajah asal Spanyol yang bernama Hernán Cortés (1485-1547) saat menjajah wilayah tersebut pada awalnya tertarik pada cangkir emas dibanding isinya yaitu minuman coklat. Namun dia juga mengamati bahwa bagi Bangsa Aztec, kakao atau biji coklat juga digunakan sebagai uang. Karena itu, ia segera mendirikan beberapa perkebunan coklat. Perkebunan yang disebut sebagai "emas berwarna coklat" ini berkembang dan hasilnya digemari, sehingga Spanyol mengendalikan perdagangan coklat pada abad ke-18. Kemudian coklat diperkenalkan ke daratan Eropa dan dijadikan bahan campuran kue.
Pada pertengahan abad ke-19, Swiss memulai mengembangkan dan memasarkan coklat sebagai makanan ringan. Sehingga coklat yang tadinya hanya sebagai minuman kemudian berkembang menjadi makanan ringan yang dapat mencair di lidah. Swiss juga menjadi terkenal sebagai negara penghasil coklat terbaik. Kemudian para pengusaha yang cerdas seperti Hershey, Kohler, Lindt, Nestlé, Peter, Suchard, dan Tobler —nama mereka menjadi merk coklat ternama saat ini - membuat kontribusi yang besar untuk industri coklat. Mereka menemukan mesin pengolahan coklat yang lebih efisien maupun menemukan metode pengolahan coklat yang lebih baik.
Penghasil Coklat / Kakao
Delapan negara penghasil kakao terbesar adalah (data tahun panen 2005) :
Delapan negara penghasil kakao terbesar adalah (data tahun panen 2005) :
Pantai Gading (38%)
Ghana (19%)
Indonesia (13%, sebagian besar kakao curah)
Nigeria (5%)
Brasil (5%)
Kamerun (5%)
Ekuador (4%)
Malaysia (1%)
Negara-negara lain menghasilkan 9% sisanya.
Jenis-jenis Cokelat
Banyak jenis coklat yang tersedia di pasaran. Ada yang harganya mahal, ada pula yang harganya murah. Apa saja perbedaannya? Berikut ini perbandingan jenis coklat dan manfaat masing-masing.
Dark Chocolate
Dark Chocolate memiliki kandungan biji coklat (kakao) yang paling tinggi yaitu paling sedikit 70% mengandung kakao. Dark chocolate memiliki kandungan kakao atau biji cokelat terbanyak, tanpa banyak gula dan tanpa lemak jenuh atau minyak sayur terhidrogenasi (HVO).
Dark Chocolate memiliki kandungan biji coklat (kakao) yang paling tinggi yaitu paling sedikit 70% mengandung kakao. Dark chocolate memiliki kandungan kakao atau biji cokelat terbanyak, tanpa banyak gula dan tanpa lemak jenuh atau minyak sayur terhidrogenasi (HVO).
White Chocolate
Sedangkan white chocolate hanya memiliki 33% kandungan coklat atau kakao, sisanya adalah gula, susu dan vanila. Kandungan gula inilah yang dapat memberikan efek negatif, seperti kerusakan gigi dan penyakit diabetes.
Sedangkan white chocolate hanya memiliki 33% kandungan coklat atau kakao, sisanya adalah gula, susu dan vanila. Kandungan gula inilah yang dapat memberikan efek negatif, seperti kerusakan gigi dan penyakit diabetes.
Milk Chocolate atau Coklat Susu
Milk chocolate atau coklat susu merupakan campuran kakao dengan susu dan ditambah gula. Coklat jenis ini juga sangat digemari karena rasanya yang nikmat. Nutrisi Cokelat yaitu Vitamin dan mineral dalam 1,5 ons batang susu cokelat : 3 gram protein, 15 persen riboflavin, 9 persen kalsium, 7 persen besi. Kandungan gizi meningkat bila ditambah kacang almon atau kacang tanah.
Milk chocolate atau coklat susu merupakan campuran kakao dengan susu dan ditambah gula. Coklat jenis ini juga sangat digemari karena rasanya yang nikmat. Nutrisi Cokelat yaitu Vitamin dan mineral dalam 1,5 ons batang susu cokelat : 3 gram protein, 15 persen riboflavin, 9 persen kalsium, 7 persen besi. Kandungan gizi meningkat bila ditambah kacang almon atau kacang tanah.
Jangan Makan Sembarang Coklat
Kesalahan yang sering dilakukan pada saat memilih coklat adalah memilih coklat "bermerk" yang murah atau sangat murah. Coklat demikian memiliki kandungan kakao (biji coklat) sedikit yaitu rata-rata kurang dari 20%, bahkan ada yang kurang dari 7%. Coklat jenis ini juga memiliki kandungan gula yang tinggi, kandungan lemak jenuh tinggi dan keburukan lainnya seperti minyak sayur terhidrogenasi (HVO) sehingga mengakibatkan kerusakan gigi dan gangguan kesehatan seperti penyakit diabetes.
Produk coklat lainnya yang juga berbahaya dan buruk untuk kesehatan khususnya yang berupa fondant (biasanya digunakan untuk mendekorasi kue) dan praline. Fondant sebenarnya mengandung 100% pemanis dan praline juga sama buruknya. Sedapat mungkin pilihlah coklat dengan kandungan gula sedikit agar kita dapat menikmati manfaat besar yang dimiliki coklat.
Sebagai salah satu penggemar coklat ... aku dan Afifa kebetulan lebih suka dengan jenis dark chocolate dibandingkan jenis lainnya, ternyata pilihan tersebut lebih cocok bagi kami yang sudah overweight :) dan tentu saja jenis coklat tersebut juga paling menyehatkan dibandingkan jenis2 lainnya, sedangkan Hifzhan dan Fathur lebih suka coklat yang ada rasa manisnya, nggak apa2 juga sih karena mereka masih langsing :).
Selamat menikmati dan berburu coklat :) .. kalau ada yang bersedia mengirimkan coklat buat kami very welcome ha..ha.
Salam Ina
No comments:
Post a Comment