Tuesday, May 01, 2012

Jodohku mana ?

Sungguh prihatin membaca berita di web berita online mengenai penyebab bunuh dirinya seorang wanita di fly over jembatan Semanggi pada hari Jumat sore tangal 27 April 2012, beritanya ada disini. Kebetulan peristiwa bunuh diri tersebut terjadi pada jam pulang kantor yang menyebabkan lalu lintas macet, akupun sempat terkena dampaknya karena suamiku yang menjemputku pakai taxi tidak kunjung sampai ke kantorku karena jalanan sekitar Semanggi macet total, untung ada temanku yang memberi tumpangan sampai ke kantor suami. Menurut berita, wanita tersebut bunuh diri karena stress hidup seorang diri dan belum mendapatkan jodohnya di usia yang sudah mendekati separuh baya.

Manusia pada umumnya adalah makhluk sosial, selalu ingin berinteraksi dengan makhluk lainnya termasuk keinginan untuk memiliki pasangan hidup atau jodoh yang akan bersama-sama dalam bahtera, mengarungi lautan kehidupan dalam suka dan duka. Sebagai manusia beriman, salah satu yang harus kita yakini adalah jodoh seseorang ditentukan oleh Allah SWT. Jika memang orang tersebut adalah jodoh yang ditentukan Allah SWT untuk kita, ada saja cara Allah SWT mempertemukan kita dengan orang tersebut dan jika memang belum jodoh kita, ada saja sebab yang menjauhkan kita dari orang tersebut.

Lalu bagaimana jika jodoh yang kita nanti2kan tidak kunjung tiba ? bagaimana sikap kita ? Sikap yang utama adalah jangan pernah sedikitpun berprasangka buruk kepada Allah SWT. Dalam hadits qudsi Allah SWT berfirman, “Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku”. [HR Muslim 4849].

Berikut beberapa nasehat dalam menyikapi tentang jodoh yang dikutip dari website dengan sedikit modifikasi dari hasil observasi dan perenunganku.
  1. Luruskan Niat, bahwa jodoh yang kita harapkan menjadi pasangan kita dalam suatu pernikahan adalah dalam rangka taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
  2. Perbaiki ibadah kita dan hubungan kita dengan Allah SWT.
  3. Perbaiki hubungan kita dengan orang tua.
  4. Perbaiki sikap dan akhlak atau perilaku diri terhadap sesama manusia misalnya jika tadinya kita nggak ramah / jutek, ubahlah sikap tersebut menjadi ramah, suka senyum dan menyenangkan, tentu saja dalam koridor akhlak yang baik sesuai tuntunan Rasul.
  5. Meminta bantuan orang tua, keluarga atau kerabat untuk membantu mencarikan jodoh yang tepat buat kita.
  6. Berdoa dengan sungguh2 serta melakukan amal sholeh yang diperintahkan Allah SWT, seperti memperbaiki ibadah wajib kita, menambah ibadah2 sunah dan perbanyaklah bersedekah baik berbentuk uang, tenaga maupun pertolongan kepada orang yang membutuhkan.
  7. Tawakkal ... Serahkan segala sesuatunya kepada Allah SWT. Ada dua kehendak Allah yang harus kita yakini. Kehendak qauniyah dan syar’i. Pada dasarnya, Allah SWT menghendaki kita menikah (syar'i). Karena menikah merupakan perbuatan baik. Tidak mungkin Allah menjerumuskan kita kepada hal-hal yang tidak baik. Tapi kehendak qauniyah kita sendiri membuat kita malas, tidak membuka diri, ada yang datang dan serius meminang kita tapi kita menolak. Inilah kehendak qauniyah kita.
  8. Ridha ... Jika kita sudah meluruskan niat, berusaha maksimal, berdoa, beramal sholeh dan tetap berprasangka baik pada Allah SWT, namun jodoh belum datang juga, yang dapat kita lakukan adalah bersabar atas ujian tersebut dan ridha atas segala kehendak-Nya. Kuatkan keyakinan bahwa apapun ujian yang Allah berikan untuk kita termasuk misalnya jodoh yang tidak kunjung tiba tersebut, pasti itu yang terbaik buat kita.
Mengimplementasikan sikap ridha dalam kehidupan kita mungkin tidak mudah, tapi jika diupayakan .. pasti bisa. Bagi yang belum mendapatkan jodoh ketika usia makin merambat naik .. ayo bangkit, kuatkan keyakinan bahwa kita bisa hidup bahagia walaupun tidak punya pasangan, tidak sedikit orang yang sudah menikah malah pengen hidup sendiri lagi karena mungkin tidak memperoleh kebahagiaan seperti yang dibayangkannya dalam suatu perkawinan.

Bahagia itu sebenarnya pilihan kita sendiri bukan ditentukan oleh orang lain. Ada atau tidak adanya pasangan, tidak menentukan kebahagiaan itu sendiri. Jika kita memilih untuk bahagia ... tanpa pasanganpun, Insya Allah bisa bahagia. Berpikir positip, berprasangka baik, perbanyak teman, perbanyak menolong orang lain dan lakukan hal-hal yang membuat orang lain bahagia ... Insya Allah kitapun akan bahagia.

Yang sering membuat para single kesal dan jengkel adalah sikap orang2 terdekat di sekitarnya yang sering menanyakan "kapan menikah''; "kenapa belum menikah", dll. Untuk itu jika ada orang terdekat kita yang kebetulan belum mendapatkan jodoh, bantu mereka secara maksimal jika memang diminta bantuan oleh yang bersangkutan. Namun, jika kita tidak dapat membantu mereka ... jangan pula menambah beban di hati mereka dengan menanyakan pertanyaan2 yang menjengkelkan tersebut.

Untuk para single ... be happy, banyak hal yang bisa membuat kita bahagia karena hidup itu sendiri adalah anugerah yang terindah yang harus disyukuri. Teruslah berikhtiar maksimal, berdoa, beramal sholeh, bersyukur, bersabar, tawakkal dan ridha, Insya Allah mendapatkan ridha-Nya untuk masuk ke surga. Yakinlah Allah SWT sudah menentukan pasangan hidup kita yang abadi kelak di Surga-Nya. Allah SWT berfirman tentang kenikmatan surga, “Kamilah wali kalian dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalam surga itu kalian memperoleh apa yang kalian inginkan dan di dalamnya pula kalian mendapatkan apa yang kalian minta sebagai persembahan dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Fushilat: 31-32).

Salam Ina

No comments: