Sunday, March 09, 2014

Keju

Aku suka jaipong
Kau suka disko oh oh oh..
Aku suka singkong
Kau suka keju oh oh oh..

Cuplikan lagu Singkong dan Keju di atas lumayan populer pada era tahun 1980-an yang dinyanyikan oleh almarhum Arie Wibowo. Dulu saat mendengar lagu tersebut aku setuju dengan kata-kata pada lagu tersebut "aku suka singkong"... "kau suka keju", ya iyalah soalnya waktu itu aku memang tidak suka dengan keju. Tapi sekarang lagunya jadi berubah nih  "aku suka singkong" ... "aku juga suka keju" ha..ha.

Aku nggak tahu persis kapan mulai suka makan keju, mungkin setelah ditugaskan ke Belanda beberapa bulan yang lalu. Di sana aku sempat mencicipi berbagai jenis keju ketika berkunjung ke daerah wisata Volendam, dimana salah satu tempat yang ramai dikunjungi adalah tempat pembuatan keju ala home industri, ternyata enak he..he. Aku suka makan keju sebagai cemilan, makan kejunya doang tanpa dicampur dengan roti, kalau suami dan anak-anakku dari dulu sudah suka dengan keju slices yang dimakan dengan roti.

Ada berbagai jenis keju yang tersedia di pasaran dan tentu saja penggunaannya juga tergantung jenisnya, nah info jenis keju dibawah ini dikutip dari salah satu web (Dapur Cobek) yaitu  :

1. Keju Cheddar.
Nama keju Cheddar diambil dari daerah tempat jenis keju ini dibuat, yaitu desa Cheddar di Somerset, Inggris. Keju ini sangat populer di dunia dan paling sering digunakan untuk membuat kue, roti dan juga untuk pelengkap sarapan terutama yang sudah berbentuk slice. Banyak merk yang tersedia di Indonesia dan sudah ada label halalnya yaitu Kraft, Chesdale, Anchor dsbnya, bisa dilihat disini.
2. Keju Edam.
Keju ini wujudnya berwarna kuning terang, biasanya berbentuk bulat-bulat besar seperti jeruk. Keju tradisional ini berasal dari negara Belanda. Karakteristik keju ini, bagian luarnya dilapisi paraffin berwarna  dan dari segi rasanya lembut seperti rasa kacang dan aromanya tidak terlalu menyengat. Keju ini cukup baik dikonsumsi karena kandungan lemaknya rendah, dan lebih cocok dimakan langsung daripada untuk memasak.
.

3. Keju Mozarella.
Keju ini juga sering dijumpai dan biasanya digunakan untuk masakan. Keju ini berasal dari negara Italia, dinamai Mozzarella karena proses pembuatannya keju ini diputar-putar dan dipotong (mozzare). Teksturnya lembut dan mudah dibentuk, tapi ada juga yang agak padat dan biasanya berwarna putih atau kekuningan. keju ini biasa digunakan sebagai toping untuk membuat pizza, pasta panggang, macaroni schotel, dan macam-macam makanan panggang lainnya karena keju ini akan meleleh dan menciptakan rasa yang nikmat.

4. Keju Parmesan
Keju Parmesan berasal dari kota Parma, Italia. Keju ini dijual dalam beberapa bentuk, bisanya dalam bentuk padat dan ada yang sudah diparut seperti bubuk. Texturnya padat dan agak keras karena proses pemeramannya cukup lama, bisa bertahun-tahun dan yang pasti aromanya sangat tajam. Biasanya keju ini digunakan untuk taburan dalam pasta, pizza, spageti, macaroni dan juga di sandingkan dengan keju mozzarella yang aromanya kurang kuat.

Pembuatan keju pada dasarnya sama walaupun ada ratusan jenis keju yang diproduksi di seluruh dunia. Keju memiliki gaya dan rasa yang berbeda-beda, tergantung jenis susu yang digunakan, jenis bakteri atau jamur yang dipakai dalam fermentasi, lama proses fermentasi maupun penyimpanan ("pematangan"). Faktor lain misalnya jenis makanan yang dikonsumsi oleh mamalia penghasil susu dan proses pemanasan susu. Bagaimana cara pembuatan keju ? ini dia hasil googling secara singkat cara pembuatan keju dengan  tahapan utama sebagai berikut :
  • Pengasaman : Susu dipanaskan agar bakteri asam laktat, yaitu Streptococcus and Lactobacillus dapat tumbuh. Bakteri-bakteri ini memakan laktosa pada susu dan merubahnya menjadi asam laktat.
  • Pengentalan : Bahan Koagulan / rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan yang kemudian membuat protein menggumpal dan membagi susu menjadi bagian cair (air dadih) dan padat (dadih). Sebagian besar keju menggunakan rennet dalam proses pembuatannya. Namun zaman dahulu ketika keju masih dibuat secara tradisional, getah daun dan ranting pohon ara digunakan sebagai pengganti rennet.
  • Pengolahan dadih : Pemisahan antara bagian cair dan bagian padat (dadih), dengan bantuan sebuah alat yang berbentuk seperti kecapi, dadih keju dihancurkan menjadi butiran-butiran. Semakin halus dadih tersebut maka semakin banyak air dadih yang dikeringkan dan nantinya akan menghasilkan keju yang lebih keras.
  • Persiapan sebelum pematangan : pencetakan, penekanan dan pengasinan
  • Pematangan :  Proses yang mengubah dadih-dadih segar menjadi keju yang penuh dengan rasa. Sebelum proses pematangan dilakukan teknik-teknik khusus untuk mempengaruhi tekstur dan rasa akhir keju seperti Peregangan, Cheddaring, Pencucian dan Pembakaran.
Bagi umat muslim, tentu sangat penting untuk mengetahui apakah keju yang akan dikonsumsi tersebut halal atau tidak, karena tidak semua keju yang dijual di pasaran ada sertifikat halalnya. Manurut artikel yang dikutip dari koran Republika, tahap koagulasi atau penggumpalan susu adalah tahap yang kritis dari segi kehalalan keju karena untuk mempercepat proses penggumpalan digunakan Rennet.

Rennet adalah sekelompok enzim yang dihasilkan oleh lambung binatang menyusui untuk mencerna susu ibu. Rennet mengandung enzim proteolytic (protease) yang memisahkan susu menjadi bagian padat dan cair. Dahulu kala, rennet diperoleh dari perut sapi muda (anak sapi), sedangkan saat ini rennet diperoleh bukan hanya dari perut sapi muda, tetapi juga perut sapi dewasa, anak kambing, kambing dewasa, domba, dan babi. Halal atau tidaknya keju tersebut tergantung pada sumber rennet yang digunakan. 

Waduh jadi was-was juga nih mengkonsumsi keju yang tidak ada sertifikat halalnya, karena katanya untuk menghemat biaya produksi, sebagian produsen keju menggunakan rennet campuran yang berasal dari sapi muda dan babi, karena rennet dari sapi muda harganya lebih mahal sehingga dilakukan pencampuran rennet.

Di antara berbagai jenis keju, aku paling suka dengan keju Edam, tapi sampai saat ini belum ketemu keju Edam yang bersertifikat halal yang dijual di supermarket :(. Semoga saja semakin banyak produk-produk keju di Indonesia yang mempunyai sertifikat halal, agar konsumen muslim tidak ragu-ragu untuk makan keju yang rasanya yummi tersebut. 

Salam Ina

No comments: