Friday, February 20, 2015

Patah Tulang & Pingsan

Topik tulisan di blog kali ini, mau cerita tentang patah tulang dan pingsan, karena ke dua hal ini baru saja terjadi pada anak-anakku. Selama ini kondisi patah tulang belum pernah terjadi pada keluarga dekatku, sehingga aku belum punya pengetahuan yang memadai tentang hal ini. Ceritanya, hari Rabu, tanggal 14 Januari 2015, anak bungsuku Fathur ada kegiatan outbond di sekitar BSD, tentu saja sekolah memberitahukan ke orang tua dan kamipun mengizinkan Fathur untuk ikut kegiatan tersebut.

Nah sore harinya, karena aku meeting di Bogor, selesai meeting langsung pulang ke rumah dan sampai di rumah lebih awal sekitar jam 16:00. Sambil menunggu anggota keluarga lainnya pulang, aku tidur2an di kamarku yang berada di lantai atas. Sekitar jam 17:00 terjadi kegaduhan di lantai bawah, suamiku yang baru pulang dari kantor dan barengan dengan kembalinya Fathur dari sekolah, kelihatan sibuk tanya-tanya sesuatu ke Fathur.
http://mediskus.com/wp-content/uploads/2013/11/penyembuhan-patah-tulang.jpg
dicopy dari http://mediskus.com/wp-content/uploads/2013/11/penyembuhan-patah-tulang.jpg

Mendengar suara2 yang agak ribut, aku turun, ya ampun ... Fathur lagi dipapah sama supirku, karena dia nggak bisa jalan sendiri, telapak kakinya memar dan kakinya bengkak, waduh ... paniklah aku.Ternyata suamiku di perjalanan pulang sudah ditelpon oleh guru sekolah, kasih kabar bahwa Fathur jatuh ketika kegiatan outbond, kakinya keseleo dan sudah diurut oleh instruktur outbond. Aku langsung menelpon guru sekolahnya meminta penjelasan lebih lanjut tentang kronologis jatuhnya Fathur. Alhamdulillah sekolah cukup perduli dengan kejadian ini, guru kelas dan kepala sekolah ada menjenguk Fathur.

Karena hari sudah maghrib dan aku bingung harus bagaimana, akhirnya supirku inisiatif menjemput tukang urut yang katanya pandai mengobati masalah tulang, diurutlah Fathur sampai dia menangis kesakitan, aku agak takut juga, jangan-jangan treatmentnya salah nih. Kaki Fathur dibalur dengan kencur yang ditumbuk lalu diikat dengan kain. Menurut nenek tukang urut tersebut, kaki Fathur hanya keseleo, tidak perlu khawatir, sehingga kami tidak langsung ke RS malam itu. Kami berpendapat, konsultasi ke dokter nanti saja pada hari Sabtu, karena dokter ortopedi langganan kami jadwal prakteknya hari Sabtu.

Hari Sabtu, kami konsultasi ke dokter ortopedi, ternyata dari hasil rontgen .. tulang di telapak kaki Fathur ada fracture (retak), kata dokter nggak apa2, cukup dikasih Voltaren dan diikat dengan perban agar tulang yang retak tidak ikut bergerak, Fathur juga dikasih pil calcium. Dokter juga bilang kakinya jangan banyak bergerak dulu, nanti kembali ke dokter satu bulan lagi untuk dirontgen, dokternya bercanda ... bulan depan Fathur sudah bisa lari kembali. Dokter juga wanti-wanti jangan diurut sama tukang urut ya !!! nanti tambah bengkak, aku jadi merasa bersalah karena sebelumnya Fathur sudah pernah diurut.
http://mediskus.com/wp-content/uploads/2013/05/penyembuhan-patah-tulang.jpg
tahapan penyembuhan patah tulang (dicopy dari http://mediskus.com/tips/tips-agar-patah-tulang-cepat-sembuh.html)
Sebulan kemudian, tepatnya hari Sabtu tanggal 14 Februari 2015, kebetulan aku lagi reunian bareng teman2 kuliah di Lembang-Bandung, sekitar maghrib dapat berita dari rumah, jari tangan Fathur keseleo dan bengkak, rupanya dia melakukan breakdance dengan bertumpu pada tangannya dan mungkin salah posisi sehingga jari tangannya cedera. Aku langsung telpon suamiku, ternyata dia nggak tau kejadian Fathur karena sedang di lantai atas. 

Karena aku nggak lihat langsung keadaan Fathur, agak panik juga, sebentar2 telpon ke Jakarta, kata suamiku nggak apa2, cuma bengkak sedikit. Yang bikin aku sering khawatir, Fathur ini sifatnya mampu menahan rasa sakit, sehingga kadang2 aku bingung ketika dia sakit, kondisinya parah atau tidak. Sering terjadi ketika dia terluka dan terlihat cukup parah, dianya cuek-cuek saja, tidak menangis atau mengeluh. Makanya aku sering mengamati tubuh Fathur, apakah ada luka / memar baru atau tidak, seringkali setelah aku lihat lukanya bahkan pernah kukunya hampir copot, baru dia cerita bahwa dia jatuh, terbentur, terjepit dll.

Untuk memastikan kondisi Fathur, hari Minggu tanggal 15 Februari, sekembalinya aku dari Bandung, aku langsung bawa Fathur ke UGD RS Eka Hospital, karena tidak ada dokter ortopedi yang praktek, aku konsultasi ke dokter umum. Setelah jari tangan Fathur di rontgen, dokter mengatakan ada keretakan di jari manis tangan Fathur, kata dokter tidak apa2, cukup di ikat dengan perban saja.
  
Nah waktu ke UGD itu, aku ajak Afifa juga, ternyata ketika melihat tangan Fathur diperban, Afifa tiba-tiba pingsan, tidak sadarkan diri, perawat di UGD jadi sibuk mengurus Afifa, tekanan darahnya diukur dan tensinya agak rendah 90/60. Ini kali ke dua Afifa pingsan dan jatuh tidak sadarkan diri, yang pertama kali ketika kami liburan di Singapore tahun 2013, kejadiannya di airport Changi. Ketika ditanyakan ke Afifa apa yang membuat dia pingsan, dia juga nggak yakin apa penyebabnya, katanya ketika dia mendengar atau melihat sesuatu hal buruk terjadi pada otot atau tulang, baik pada dirinya sendiri ataupun orang lain, dia menjadi ngilu  dan mungkin itu yang menyebabkan dia pingsan.

Hari Sabtu tanggal 21 Februari, kami bawa anak-anak ke dokter, Fathur konsultasi ke dokter ortopedi dan Afifa ke dokter penyakit dalam. Alhamdulillah tulang di telapak kaki Fathur sudah sembuh dan tulang di jari manis tangannya berangsur-angsur pulih karena ketika ditekan oleh dokter sudah tidak terlalu sakit. Kata dokter nggak apa2 ini, tulangnya sudah sembuh, malah dokternya bercanda ke Fathur, kalau tetap mau dioperasi boleh aja, tapi bukan di RS ya .. bisa di McD atau KFC he..he..he.

Afifa juga secara fisik tidak apa-apa, menurut dokter pada orang-orang tertentu ada hal-hal yang bisa menyebabkan tiba-tiba pingsan, malah dokternya juga cerita .. dia juga demikian, "biasa itu bu, tidak perlu terlalu khawatir". Yang penting ketika gejala akan pingsan muncul seperti pusing atau keluar keringat dingin, segera mencari tempat duduk atau langsung tiduran, agar ketika jatuh tidak terjadi cedera pada kepala. Dokter juga menyarankan agar Afifa melakukan MCU (medical check up), agar dapat diketahui kondisi fisiknya secara lengkap.

Note : ketika menulis blog dan searching tentang patah tulang, ketemu referensi yang mudah dimengerti untuk masalah kesehatan yaitu http://mediskus.com/

Salam Ina

1 comment:

Unknown said...

info pengalaman yg berguna.. tks

http://perbanelastis.blogspot.co.id/