Sunday, May 19, 2019

Buah Kurma & Puasa

Buah apa yang banyak dijual dan dikonsumsi saat bulan puasa atau bulan Ramadhan terutama oleh kaum muslimin ? jawabannya mungkin bisa beragam ... tergantung masyarakat dan tempat tinggalnya, namun secara umum, jawaban yang mungkin bisa mewakili di seluruh dunia adalah buah kurma.

Walaupun buah kurma bukan merupakan buah yang asli berasal dari negeri Indonesia, tapi ketika bulan Ramadhan buah kurma banyak dijual di pasar-pasar dan supermarket-supermarket maupun dibagikan secara gratis untuk berbuka puasa di mesjid-mesjid dan di area publik lainnya. Buah kurma sangat kaya akan kandungan glukosa dan fruktosa yang bermanfaat untuk mengembalikan energi yang hilang dari tubuh ketika berpuasa.

Buah kurma banyak disebut dalam ayat-ayat Al Quran maupun hadist Nabi Muhammad SAW. Kurma merupakan buah yang unik. Unik karena Allah SWT menyebutnya sebanyak 20 kali di 16 surah yang berbeda dalam Al-Qur’an. Unik karena Rasulullah SAW menjadikan kurma sehari-hari sebagai makanan wajib keluarga.  Unik karena dapat dikonsumsi tanpa mengenal batas usia, dari ujung akar sampai daun memiliki manfaat, dapat bertahan dalam suhu tinggi hingga 50ยบ C dan dalam kadar garam yang ekstrim, bisa memiliki jangka waktu kadaluwarsa hingga 1,5 tahun (kurma yang berkualitas dan disimpan dengan teknik yang baik), dan unik karena dari 2 jenis tanaman kurma, yaitu jantan dan betina, hanya tanaman kurma betina saja yang dapat menghasilkan buah (6-7 bulan). Cerita tentang kurma dalam perspektif Quran-hadist dan sains bisa dibaca di sini. 

Buah kurma memang terkenal memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh. Dalam satu biji kurma mengandung karbohidrat (glukosa dan fruktosa), protein, lemak tumbuhan yang masuk ke dalam jenis lemak tak jenuh, vitamin (A, C, B kompleks, tiamin, riboiflavin, niasin, dan asam folat),  mineral (kalium, kalsium, zat besi, fosfor, selenium, magnesium, natrium, cobalt dan zink) dan serat.

Menurut penelitian,  60% kandungan buah kurma adalah karbohidrat. Sisanya adalah perpaduan zat gizi magnesium, kalium, kalsium, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin B2. Setiap 100 gram kurma mengandung kalium sekitar 500-600 mg, magnesium 40 mg, serta kalsium sebanyak 35 mg serta vitamin B1 0,05 mg, vitamin B2 0,06 mg, niasin 1,2 mg, asam folat 17 mcg, vitamin A 9 IU dan serat 5-7 gram.

Kandungan kalsium yang terdapat pada kurma berperan dalam pembentukan tulang dan gigi. Sedangkan tembaga diperlukan untuk produksi sel darah merah, dan magnesium penting untuk pertumbuhan tulang.  Beberapa penelitian pun mengungkapkan, vitamin C yang terdapat pada kurma tinggi sehingga mampu bertindak sebagai senyawa antioksidan dan mampu melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas. Belum lagi kandungan seratnya, mampu melindungi saluran pencernaan. 

Cerita tentang kurma seringkali terkait erat dengan puasa, untuk aku pribadi, dalam menjalankan ibadah puasa ... buah kurma merupakan makanan yang harus selalu tersedia baik untuk acara berbuka maupun sahur. Apalagi ketika menjalankan puasa sunah di luar bulan Ramadhan, dimana tidak seluruh anggota keluarga ikut berpuasa, sehingga kegiatan makan sahur dengan menu lengkap biasanya ditiadakan. Untuk sahur aku hanya makan 1-3 butir kurma  dan diiringi dengan banyak minum air putih sekitar 1 liter, In Syaa Allah tidak ada kendala yang berarti ketika berpuasa. 

Karena aku tidak lagi mengkonsumsi nasi selama 2 tahun terakhir ini, kecuali ketika bertemu dengan nasi khas arab yang enak seperti nasi mandi, biryani, kebuli ... diet stop nasi terpaksa dilanggar he...he, pada bulan Ramadhan kali ini, aku juga mencoba makan sahur secara minimalis, tanpa menu lengkap. Saat sahur aku hanya makan satu piring buah biasanya terdiri dari potongan2 buah nenas dan semangka serta buah kurma 1-3 butir. Alhamdulillah, puasa dapat berjalan lancar dan tetap fit sampai waktu berbuka dengan syarat harus minum air putih yang cukup. 

Berdasarkan pengalaman, kebutuhan air putih yang cukup untukku ketika sahur adalah minimal 1 liter ... jika kurang dari jumlah tersebut, ketika siang/sore hari aku mengalami sakit kepala/migrain yang dapat menimbulkan ketidaknyaman dalam beraktifitas. Dan mengingat dalam kondisi berpuasa tidak bisa minum obat sakit kepala, ketika sakit kepala ini muncul aku harus segera merebahkan diri/tidur. Tentu saja hal ini sangat merepotkan jika masih berada di kantor. 

Jadi rule of thumb untuk tubuhku, minum air putih yang cukup ketika sahur adalah suatu keharusan .. bahkan tanpa makan apapun ketika waktu sahur asalkan minum dengan jumlah yang cukup, In Syaa Allah tubuh tetap fit sampai waktu berbuka.

Salam Ina 

No comments: