Senin tanggal 17 Maret 2008, aku dan suami sudah berencana akan mengisi liburan panjang 20 – 23 Maret 2008 nanti dengan membawa anak-anak serta mbak-mbak ke Taman Safari … apa daya manusia boleh berencana, tapi Allah SWT yang menentukan, pada hari Senin tersebut sepulang dari kantor .. Hifzhan mengeluh “mama kuping Hifzhan sakit banget”, malam itu juga Hifzhan langsung dibawa ke dokter THT langganannya.
Memang seminggu sebelumnya Hifzhan sudah sakit, nggak masuk sekolah karena demam dan katanya lemas banget, sudah dibawa ke dokter dan sampai periksa darah karena dikhawatirkan DB, ternyata bukan. Hari Jumat 14 Maret, Hifzhan sempat ke sekolah .. eh ternyata dia belum benar-benar sembuh karena Senin 17 Maret itu kupingnya jadi sakit.
Dokter THT langsung merekomendasikan Hifzhan untuk operasi sinus dan amandel sekaligus kupingnya karena sudah setahun belakangan ini Hifzhan sudah bolak balik ke THT karena masalah kuping yang terus berdenging dan juga sering batuk pilek. Malam itu Hifzhan diminta langsung opname di RSIB, karena akan dioperasi, Hifzhan juga diminta rontgen paru2 … ternyata ada infeksi di paru-parunya, didiagnosa “broncho pneumonia”, akhirnya dokter THT meminta dokter anak untuk ikut merawat Hifzhan, radang paru2nya harus ditreatment dulu baru bisa dioperasi dan Hifzhan harus dirawat inap agar pengobatannya bisa kontinyu.
Mulailah serangkaian antibiotik, obat pengencer dahak, dimasukkan ke tubuh Hifzhan juga dibantu proses penguapan agar lendir yang ada di tenggorokan dan paru-parunya dapat dikeluarkan. Aku sampai menangis merasa "bersalah", karena setahun yang lalu sebenarnya dokter THT yang lain sudah merekomendasikan agar Hifzhan dioperasi sinusnya, namun waktu itu aku belum yakin dan minta "second opinion" ke dokter THT lainnya yang mengatakan belum perlu untuk dioperasi.
Akhirnya hari Sabtu 22 Maret dokter anak menyatakan Hifzhan sudah boleh dioperasi, walaupun setelah dirontgen paru-parunya masih belum bersih dari flek, dokter tersebut minta pengobatan paru-parunya nanti dilanjutkan setelah operasi THT, Hifzhan sudah di test mantoux hasilnya negative, begitu pula hasil test darahnya tidak mendukung adanya kuman TBC, mungkin akan dilakukan kembali pemeriksaan2 yang lain untuk memastikan penyebab flek di paru-parunya agar diperoleh pengobatan yang tepat buat Hifzhan.
Karena dokter THT ada keperluan penting di hari Sabtu, diputuskan operasi dilakukan hari Minggu pagi jam 6:00 tanggal 23 Maret 2008. Alhamdulillah, operasi THTnya berjalan lancar, pasca operasi Hifzhan masih menginap 1 malam lagi di RSIB dan hari Senin 24 Maret sudah boleh pulang ke rumah.
Hifzhan masih harus beristirahat di rumah sampai hari Jumat 28 Maret dan tentu saja harus kontrol kembali ke dokter THT pada hari Rabu untuk melihat hasil penyembuhan luka operasinya. Setelah luka operasinya sembuh, pengobatan untuk paru2nya akan dilanjutkan, dokter anak sudah membuat rekomendasi untuk dilakukan fisioterapi dengan penguapan dan pemanasan agar lendir-lendir yang ada di saluran nafas dan paru-parunya dapat dikeluarkan.
Terima kasih untuk para dokter dan perawat di RSIB khususnya di bangsal anak Pinguin dan juga buat atasanku yang memberi aku izin cuti dari tanggal 18 Maret sampai 24 Maret agar bisa merawat Hifzhan, untungnya dibantu dengan libur panjang maulid Nabi Muhammad SAW dan wafat Isa Almasih, sehingga cutinya hanya 3 hari. Dan tentu saja kami semua berdoa semoga Allah SWT memberi kesembuhan untuk Hifzhan dan agar Hifzhan bisa kembali ke sekolah dalam kondisi yang prima.
Memang seminggu sebelumnya Hifzhan sudah sakit, nggak masuk sekolah karena demam dan katanya lemas banget, sudah dibawa ke dokter dan sampai periksa darah karena dikhawatirkan DB, ternyata bukan. Hari Jumat 14 Maret, Hifzhan sempat ke sekolah .. eh ternyata dia belum benar-benar sembuh karena Senin 17 Maret itu kupingnya jadi sakit.
Dokter THT langsung merekomendasikan Hifzhan untuk operasi sinus dan amandel sekaligus kupingnya karena sudah setahun belakangan ini Hifzhan sudah bolak balik ke THT karena masalah kuping yang terus berdenging dan juga sering batuk pilek. Malam itu Hifzhan diminta langsung opname di RSIB, karena akan dioperasi, Hifzhan juga diminta rontgen paru2 … ternyata ada infeksi di paru-parunya, didiagnosa “broncho pneumonia”, akhirnya dokter THT meminta dokter anak untuk ikut merawat Hifzhan, radang paru2nya harus ditreatment dulu baru bisa dioperasi dan Hifzhan harus dirawat inap agar pengobatannya bisa kontinyu.
Mulailah serangkaian antibiotik, obat pengencer dahak, dimasukkan ke tubuh Hifzhan juga dibantu proses penguapan agar lendir yang ada di tenggorokan dan paru-parunya dapat dikeluarkan. Aku sampai menangis merasa "bersalah", karena setahun yang lalu sebenarnya dokter THT yang lain sudah merekomendasikan agar Hifzhan dioperasi sinusnya, namun waktu itu aku belum yakin dan minta "second opinion" ke dokter THT lainnya yang mengatakan belum perlu untuk dioperasi.
Akhirnya hari Sabtu 22 Maret dokter anak menyatakan Hifzhan sudah boleh dioperasi, walaupun setelah dirontgen paru-parunya masih belum bersih dari flek, dokter tersebut minta pengobatan paru-parunya nanti dilanjutkan setelah operasi THT, Hifzhan sudah di test mantoux hasilnya negative, begitu pula hasil test darahnya tidak mendukung adanya kuman TBC, mungkin akan dilakukan kembali pemeriksaan2 yang lain untuk memastikan penyebab flek di paru-parunya agar diperoleh pengobatan yang tepat buat Hifzhan.
Karena dokter THT ada keperluan penting di hari Sabtu, diputuskan operasi dilakukan hari Minggu pagi jam 6:00 tanggal 23 Maret 2008. Alhamdulillah, operasi THTnya berjalan lancar, pasca operasi Hifzhan masih menginap 1 malam lagi di RSIB dan hari Senin 24 Maret sudah boleh pulang ke rumah.
Hifzhan masih harus beristirahat di rumah sampai hari Jumat 28 Maret dan tentu saja harus kontrol kembali ke dokter THT pada hari Rabu untuk melihat hasil penyembuhan luka operasinya. Setelah luka operasinya sembuh, pengobatan untuk paru2nya akan dilanjutkan, dokter anak sudah membuat rekomendasi untuk dilakukan fisioterapi dengan penguapan dan pemanasan agar lendir-lendir yang ada di saluran nafas dan paru-parunya dapat dikeluarkan.
Terima kasih untuk para dokter dan perawat di RSIB khususnya di bangsal anak Pinguin dan juga buat atasanku yang memberi aku izin cuti dari tanggal 18 Maret sampai 24 Maret agar bisa merawat Hifzhan, untungnya dibantu dengan libur panjang maulid Nabi Muhammad SAW dan wafat Isa Almasih, sehingga cutinya hanya 3 hari. Dan tentu saja kami semua berdoa semoga Allah SWT memberi kesembuhan untuk Hifzhan dan agar Hifzhan bisa kembali ke sekolah dalam kondisi yang prima.
Salam Ina