Insya Allah, besok Afifa akan mengikuti Ujian Nasional SMP yang akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia mulai tanggal 5 Mei sampai dengan 8 Mei 2008. Selama hampir satu semester terakhir ini, anak2 sudah mengikuti pemantapan dan persiapan menghadapi Ujian Nasional, juga mengikuti try out2 yang ada. Aku sebagai orang tua agak khawatir dan deg2an karena dari try out yang dikuti oleh Afifa, nilai yang diperolehnya pas2an saja. Aku hanya dapat berdoa semoga Afifa dapat mengikuti ujian tersebut dengan baik dan tentu saja semoga dia lulus dengan mendapatkan nilai yang baik pula.
Ujian Nasional ini membuat deg2an orang tua, guru dan tentu saja para murid, mungkin banyak yang merasa kebijakan Pemerintah ini tidak adil karena hanya dengan ujian 4 hari inilah, kelulusan anak2 ditentukan … tanpa melihat hasil usaha belajar anak2 selama 3 tahun sebelumnya. Bahkan baru2 ini aku baca berita di koran, ada sekolah SMA yang menghalalkan segala cara untuk membuat anak2 didiknya lulus ujian walaupun cara yang dilakukan sangat tidak mendidik yaitu memperbaiki hasil ujian murid2nya, sehingga para guru di sekolah tersebut harus berurusan dengan aparat hukum.
Aku teringat cerita almarhumah ibuku … waktu ibuku sekolah di tahap SD/SMP/SMA sekitar tahun 1950 an – 1960 an, beliau juga harus mengikuti semacam ujian dimana dari ujian tersebut hanya sedikit saja murid yang dapat lulus … bahkan dari suatu kecamatan mungkin hanya 1 – 2 orang saja yang dapat lulus, tetapi hal tersebut disikapi biasa2 saja, karena mungkin waktu itu tidak ada media seperti saat ini sehingga tidak menimbulkan kehebohan Nasional. Entahlah .. karena Ujian Nasional baru saja dilaksanakan beberapa tahun terakhir ini, aku tidak sempat menanyakan secara detail mekanisme ujian di zaman almarhumah ibuku dulu.
Aku percaya, Pemerintah ingin meningkatkan mutu pendidikan … salah satu caranya dengan melakukan Ujian Nasional ini, namun seharusnya Pemerintah juga membuat mekanisme remedial seperti kesempatan kedua bagi murid2 yang tidak dapat lulus pada ujian pertama sehingga anak2 tidak merasa masa depannya akan suram jika tidak dapat lulus ujian. Mungkin juga sebaiknya kelulusan tersebut tidak hanya ditentukan oleh Ujian Nasional saja, tetapi juga nilai2 raport pada semester2 sebelumnya perlu diberikan porsi untuk kelulusan murid.
Ujian Nasional ini membuat deg2an orang tua, guru dan tentu saja para murid, mungkin banyak yang merasa kebijakan Pemerintah ini tidak adil karena hanya dengan ujian 4 hari inilah, kelulusan anak2 ditentukan … tanpa melihat hasil usaha belajar anak2 selama 3 tahun sebelumnya. Bahkan baru2 ini aku baca berita di koran, ada sekolah SMA yang menghalalkan segala cara untuk membuat anak2 didiknya lulus ujian walaupun cara yang dilakukan sangat tidak mendidik yaitu memperbaiki hasil ujian murid2nya, sehingga para guru di sekolah tersebut harus berurusan dengan aparat hukum.
Aku teringat cerita almarhumah ibuku … waktu ibuku sekolah di tahap SD/SMP/SMA sekitar tahun 1950 an – 1960 an, beliau juga harus mengikuti semacam ujian dimana dari ujian tersebut hanya sedikit saja murid yang dapat lulus … bahkan dari suatu kecamatan mungkin hanya 1 – 2 orang saja yang dapat lulus, tetapi hal tersebut disikapi biasa2 saja, karena mungkin waktu itu tidak ada media seperti saat ini sehingga tidak menimbulkan kehebohan Nasional. Entahlah .. karena Ujian Nasional baru saja dilaksanakan beberapa tahun terakhir ini, aku tidak sempat menanyakan secara detail mekanisme ujian di zaman almarhumah ibuku dulu.
Aku percaya, Pemerintah ingin meningkatkan mutu pendidikan … salah satu caranya dengan melakukan Ujian Nasional ini, namun seharusnya Pemerintah juga membuat mekanisme remedial seperti kesempatan kedua bagi murid2 yang tidak dapat lulus pada ujian pertama sehingga anak2 tidak merasa masa depannya akan suram jika tidak dapat lulus ujian. Mungkin juga sebaiknya kelulusan tersebut tidak hanya ditentukan oleh Ujian Nasional saja, tetapi juga nilai2 raport pada semester2 sebelumnya perlu diberikan porsi untuk kelulusan murid.
Sebagai orang tua aku hanya dapat berharap dan berdoa semoga Afifa dan teman2nya dapat lulus ujian dengan nilai yang baik. Semoga usaha/kegiatan belajar yang dilakukannya selama ini diridhai Allah SWT. Amin ya Rabbi.
Salam Ina
No comments:
Post a Comment