Saturday, June 01, 2013

Contohlah Bibi Titi Teliti

Masih ingat cerita keluarga Bobo yang ada di majalah anak2 "Bobo" ?  di era tahun 70 - 80 an, majalah Bobo merupakan bacaan wajib anak2 pada saat itu, sampai sekarangpun majalah Bobo masih exist, tapi kayaknya anak2 sekarang khususnya anak2ku, waktu kecil tidak begitu suka baca majalah Bobo, mereka lebih suka baca komik Doraemon, Tsubasa dll, mungkin cerita2 itu lebih dikenal anak2 karena ada film TVnya he..he. Nah salah satu bibinya Bobo bernama Bibi Titi Teliti yang sangat teliti dan selalu memperhatikan segala sesuatunya secara detail. Lho apa hubungannya dengan tulisan ini ? ceritanya begini.

Pada akhir bulan Mei 2013, aku dan teman2ku ditugaskan ke Belanda sekitar 1 bulan, pengajuan visa Schengen melalui kedubes Belanda kami lakukan sendiri tanpa bantuan travel agency, semuanya berjalan lancar. Visa selesai keesokan harinya, masa berlaku visa yang tertulis di semua passport kami adalah dari tanggal 29 Mei sampai dengan 13 Juli 2013, dibawahnya ada tulisan 30 hari, sementara itu kami dijadwalkan berangkat tanggal 29 Mei dan kembali tanggal 29 Juni 2013, sepintas tidak ada masalahkan ? Berangkatlah kami ke Belanda dengan percaya diri he..he. 
 

Sesampainya di Amsterdam (bandara Schiphol), kami dengan tertib antri di imigrasi untuk pemeriksaan passport, temanku yang duluan antri di depanku diperiksa secara seksama, malah petugasnya minta diperlihatkan tiket, sambil menghitung2 jumlah hari yang tercantum di tiket dengan tangannya, aku mulai curiga nih apa yang salah dengan visa kami ? Eh temanku itu lolos, jadwal pulangnya memang lebih awal dari aku yaitu tanggal  21 Juni 2013.

Tiba giliranku, kembali petugas tersebut meminta tiket dan kembali menghitung-hitung dengan jarinya berulang2, sambil lihat ke passport, ngitung lagi ... terus aku tanya apa yang salah ? dia jawab masa berlakunya visa tidak sesuai dengan masa tinggalku di negeri itu. Aku agak ngotot bahwa tanggal yang tertulis di visa masih ada "spare" beberapa hari dan belum "ngeh" salahnya dimana, dia tetap mengusirku untuk masuk ke ruang tunggu bagi orang2 yang punya masalah dengan passport atau visanya, begitu pula dengan temanku berikutnya  yang jadwal tiketnya sama dengan aku, kami sama2 digiring ke ruang tunggu.

Semua berkas kami di ambil oleh petugas di sana dan kami dibiarkannya menunggu selama hampir 1 jam, untung aku tidak sendirian, jadi ada teman untuk ngobrol2, sambil bertanya2 salahnya dimana ya ?? Kemudian ada petugas datang mendekati kami sambil membawa berkas2 kami, petugas itu tanya apa kami punya uang untuk merubah jadwal di tiket kami ha...ha dengan percaya diri aku bilang semua biaya perjalanan ini perusahaan yang bayar dan kami dibekali uang yang cukup, untungnya aku sudah wanti2 sebelumnya ke travel ...  aku minta tiket dengan kelas yang bisa refund, reroute dan reschedule.

Petugasnya masuk lagi ke dalam, aku pikir dia akan menghubungi airline untuk merubah jadwal pulang kami, sempat terpikir kog baik banget petugas ini, mau repot2 begitu, rupanya tidak ha...ha. Tak lama kemudian dia datang lagi dan mengembalikan semua berkas kami sambil menerangkan bahwa visa kami sudah dicap, kami harus ke airline untuk merubah tanggal kepulangan karena kami harus lebih awal meninggalkan Belanda.

Petugas itu juga menerangkan bahwa masa berlaku yang tertulis di visa kami adalah 30 hari (karena yang dilihat adalah jumlah harinya, bukan hanya rentang tanggal berlakunya), sedangkan berdasarkan jadwal di tiket kami, jika dihitung adalah 32 hari. Jika hal tersebut tidak kami lakukan,  maka saat kami keluar dari Belanda akan ditandai di imigrasi dan dianggap pernah tinggal secara ilegal dan tidak boleh masuk ke negara2 Schengen selama beberapa tahun, waduh gawat :(

Ternyata oh ternyata, akibat ketidaktelitian kami hal tersebut terjadi ... asumsi yang ada di kepala ini saat beli tiket adalah kami tinggal selama 1 bulan (29 Mei - 29 Juni), masa berlaku visa 30 hari dan rentang tanggal berlaku visa masih ada "spare", klop kan ... tapi kami lupa bahwa bulan Mei itu ada tanggal 31-nya ... jika dihitung2 secara teliti  memang jumlah hari dalam rentang 29 Mei - 29 Juni adalah 32 hari, ha...ha, kayaknya pelajaran berhitung di SD harus diulangi nih.

Beberapa hari sebelumnya ada masalah visa juga yang terjadi pada teman dari perusahaan rekanan yang juga berangkat ke Belanda untuk tugas yang sama dengan kami. Teman tersebut, harus dideportasi kembali ke Jakarta ketika transit di Dubai dan ditolak untuk melanjutkan perjalanan ke Amsterdam. Ternyata kasusnya sama yaitu "tidak teliti" melihat visanya, karena dia mengurus visa bersama2 dengan teman2nya, dia berasumsi pastilah tanggal visanya sama, namun ternyata tanggal yang tertulis di visa berbeda2 satu sama lainnya.

Temannya sukses berangkat ke Belanda, sementara dia tidak ...  karena tanggal keberangkatannya sekitar 10 hari lebih awal dari tanggal yang tertera di visanya. Yang apesnya lagi, ketika check in, bagasi teman yang sukses berangkat menjadi satu dengan teman yang dideportasi, sehingga bagasinyapun ikut kembali ke Jakarta,  terpaksa deh, sampai di Amsterdam harus beli pakaian ganti sambil menunggu kopernya dikirim kembali ke Schiphol.

Lesson learnt yang kuperoleh dari kejadian ini terutama untuk perjalanan ke LN, antara lain telitilah sebelum membeli tiket, jangan menggunakan "asumsi", lihat fakta yang tercantum di passport dan visa masing2. Satu hal lagi ... jika berangkat berombongan, sebaiknya bagasi tetap atas nama masing2 tiket, karena kita tidak tau apa yang akan terjadi pada kita atau teman2 dalam rombongan, sehingga dapat terhindar dari hal2 yang tak terduga.

Sedangkan untuk pulang kembali ke tanah air, sangat dianjurkan untuk check in bagasi secara berombongan, agar bisa menutupi kelebihan berat bagasi satu dan lainnya yang pastinya penuh dengan oleh2. Oh ya jangan lupa, membawa satu set pakaian ganti di kabin pesawat, untuk jaga2 dari kejadian yang tak terduga.

Salam Ina

No comments: