Thursday, January 15, 2015

Belajar dari Media Sosial

Dengan adanya perkembangan teknologi  yang luar biasa dari mobile-phone dan software-software pendukungnya, saat ini tersedia banyak sarana yang memudahkan kita untuk mendapatkan informasi-informasi, baik berupa informasi tentang kebaikan maupun tentang keburukan, yang bermanfaat maupun sia-sia, semuanya menjadi pilihan kita untuk dapat menyikapinya secara bijaksana.  Semoga kita bisa memanfaatkan berbagai kemudahan tersebut untuk mendapatkan kebaikan dan ilmu yang bermanfaat bagi  dunia & akhirat kita.

Berikut ini beberapa tulisan yang kudapat dari grup media sosial via whatsapp (WA) maupun blackberry messenger (BBM), yang menurutku bagus untuk dicatat kembali di blog ini. Aku sendiri tidak tahu siapa penulis aslinya, mudah-mudahan penulis aslinya tidak marah padaku karena melakukan “copy paste” tulisannya. Aku berdoa .. semoga yang menuliskan dan menyebarkan tulisan ini mendapatkan balasan kebajikan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Tentang Sahabat

copy paste gambar dari
http://kartunislam.files.wordpress.com
Imam Syafi'i berkata "Jika engkau punya teman2 yang selalu membantumu dalam rangka keta'atan kepada Allah SWT, maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah engkau melepaskannya.  Karena mencari teman baik itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali".

Sahabatku luangkanlah waktu sejenak untuk membaca hadits berikut ini, diriwayatkan bahwa :
Apabila penghuni Surga telah masuk ke dalam Surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat2 mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia. 

Mereka bertanya tentang Sahabat mereka  Allah SWT, "Yaa Rabb... kami tidak melihat sahabat2 kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami,  maka Allah SWT berfirman: "Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabat2mu yang di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar zarrah." (HR. Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd").

Al-Hasan Al-Bashri berkata: "Perbanyaklah sahabat2 mukminmu, karena mereka memiliki Syafa'at pada hari kiamat".

Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada sahabat2nya sambil menangis: "Jika kalian tidak menemukan aku nanti di Surga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada Allah SWT tentang aku. "Wahai Rabb kami, hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang ENGKAU, maka masukkanlah dia bersama kami di Surga-Mu"

Sahahabat2ku, mudah-mudahan dengan ini, aku telah mengingatkanmu tentang Allah SWT, agar aku dapat besertamu kelak di Surga & Ridho-Nya. Yaa Rabb, aku memohon kepada-Mu, karuniakanlah kepadaku sahabat2 yg selalu mengajakku untuk tunduk, patuh  & taat kepada syariat-Mu, kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di akhirat dengan-Mu. Aaamiin Ya Rabb.

Wahai sahabatku, jika kalian tidak menemukan diriku di Surga, sudilah kiranya sahabat sekalian memanggil namaku dan bertanya pada Allah SWT tentang diriku, dan semoga Allah ridha menyelamatkan diriku dan keluargaku dari siksa api neraka.  Aaamiin Ya Rabb.

Hikmah Sakit

copy paste gambar dari
http://rumahkreatifelfatih.blogspot.com/
Sakit itu zikrullah. Mereka yang menderitanya akan lebih sering dan syahdu menyebut Asma Allah dibanding ketika dalam sehatnya.

Sakit itu istighfar. Dosa-dosa akan mudah teringat, jika datang sakit, sehingga lisan terbimbing untuk memohon ampunan-Nya.

Sakit itu tauhid. Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimat thoyyibat yang akan terus digetar ?

Sakit itu muhasabah. Dia yang sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri dalam sepi, menghitung-hitung bekal untuk kembali kepada-Nya.

Sakit itu jihad. Dia yang sakit tak boleh menyerah kalah, diwajibkan terus berikhtiar, berjuang demi kesembuhannya.

Bahkan sakit itu ilmu. Bukankah ketika sakit, dia akan memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya merawat diri untuk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena sakit.

Sakit itu nasihat. Yang sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri. Yang sehat hibur si sakit agar mau bersabar. Allah cinta dan sayang keduanya.

Sakit itu silaturrahim. Saat dijenguk, bukankah keluarga yang  jarang datang akhirnya datang membesuk, penuh senyum dan rindu mesra ? Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah.

Sakit itu gugur dosa. Barang haram tercelup di tubuh dilarutkan-Nya di dunia, anggota badan yang sakit dinyerikan-Nya dan dicuci-Nya.

Sakit itu mustajab doa. Imam As-Suyuthi pergi berkeliling kota mencari orang sakit, lalu minta untuk didoakan oleh mereka.

Sakit itu salah satu keadaan yang menyulitkan syaitan. Diajak maksiat tak mampu dan tak mau, dosa masa lalu malah disesali kemudian semoga diampuni-Nya.

Sakit itu membuat sedikit tertawa dan banyak menangis. Satu sikap keinsyafan yang disukai Nabi dan para makhluk langit.

Sakit itu meningkatkan kualitas ibadah. Rukuk dan sujud lebh khusyuk, tasbih dan istighfar lebih sering, tahiyyat dan doa jadi lebih lama.

Sakit itu memperbaiki akhlak. Kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut dan tawadhu.

Semoga Bermanfaat

Salam Ina
(tulisan pertama di tahun 2015, tanggal cantik 15-01-15 yang sudah direservasi sebelumnya :) 

No comments: