Sunday, September 01, 2019

Mengenal Bilirubin

Bayi Arga sedang terapi sinar
Apa itu Bilirubin ? yuk kenalan dulu ……
Bilirubin adalah senyawa pigmen berwarna kuning yang merupakan produk katabolisme enzimatik biliverdin oleh biliverdin reduktase. Oksidasi bilirubin menghasilkan biliverdin kembali, hingga memberikan atribut antioksidan pada senyawa ini dalam fisiologi seluler, selain GSH.  Nah GSH itu apa ? Glutathion adalah tripeptida intraselular berbentuk Gamma-Levo-glutamil-L-sisteinil-glisina, dengan berbagai kegunaan, antara lain, detoksifikasi, antioksidan, pemeliharaan status tiol dan modulasi proliferasi sel. GSH biasanya berbentuk molekul reduksi tiol yang disebut GSH, dan bentuk disulfida teroksidasi. 

Halah .. apa pula arti tulisan di atas ... membingungkan ya bagi orang awam yang tidak punya ilmu medis seperti aku he..he. Ide tulisan ini sebenarnya berasal dari kondisi cucu ke duaku yang baru lahir seminggu yang lalu, ceritanya ada di sini

Setelah cucuku pulang ke rumah, sekitar 5 hari usianya tibalah waktu untuk konsul ke dokter anak, hasil pemeriksaan dokter ternyata bilirubinnya di atas normal yaitu 18 mg/dL, sehingga dokter memutuskan untuk dirawat di RS. Mulailah kesibukan ibunya mondar mandir ke RS untuk mengantar asi perah dan juga menyusuinya setiap waktu berkunjung. Nah aku sebagai mineknya mulailah googling untuk mendapatkan ilmu tentang bilirubin ini, berikut ini artikel dari alodokter.com yang lebih mudah dipahami.

Bilirubin merupakan pigmen kuning dalam darah dan tinja. Bilirubin dibuat oleh tubuh ketika sel darah merah hancur secara alami. Pada bayi baru lahir, salah satu pertanda kadar bilirubin yang tinggi yaitu kondisi bayi kuning. Bayi akan kuning jika bilirubin tidak diproses sebagaimana mestinya oleh hati. Hal ini bisa terjadi karena jumlah bilirubin yang dihasilkan dari penghancuran sel darah terlalu banyak, sehingga hati tidak sempat memprosesnya, atau memang karena ada gangguan pada organ hati. Ketika hal ini terjadi, maka permukaan kulit dan bagian putih pada mata menjadi berwarna kuning. Kondisi ini disebut jaundice.

Untuk memastikan kadar bilirubin, perlu dilakukan pemeriksaan darah. Pemeriksaan tersebut dilakukan beberapa hari pertama sejak bayi lahir. Hal ini untuk mencegah kemungkinan terjadinya dampak yang berbahaya dan mengancam keselamatan bayi. Pada bayi baru lahir, kadar bilirubin normal seharusnya di bawah 5 mg/dL. Namun, tidak sedikit bayi baru lahir yang memiliki kadar bilirubin melebihi kadar tersebut.

Untuk sebagian kasus jaundice ringan pada bayi baru lahir, tidak dibutuhkan terapi khusus atau tindakan medis. Kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2-3 minggu. Namun untuk kondisi yang lebih berat, perlu mendapat penanganan intensif oleh dokter di rumah sakit. Penanganan yang diberikan oleh dokter bertujuan untuk mencegah kondisi berbahaya, yaitu kernikterus, akibat jaundice yang dibiarkan terlalu lama. Kondisi ini merupakan salah satu jenis kerusakan otak yang disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin dalam darah bayi.

Penanganan Bilirubin Tinggi
Bayi kuning akibat bilirubin tinggi dengan kadar sedang hingga berat, harus segera mendapat penanganan agar dapat kembali normal. Berikut kadar bilirubin tinggi sesuai usia bayi:
  • Lebih dari 10 mg/dL pada bayi usia kurang dari 1 hari
  • Lebih dari 15 mg/dL pada bayi usia 1-2 hari
  • Lebih dari 18 mg/dL pada bayi usia 2-3 hari
  • Lebih dari 20 mg/dL pada bayi usia lebih dari 3 hari.
Ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan sebagai upaya menurunkan tingkat bilirubin hingga normal pada bayi yang baru lahir, di antaranya:

Terapi sinar (fototerapi)
  • Pada fototerapi, bayi akan ditempatkan di bawah sinar khusus yang tampak biru kehijauan. Sinar tersebut diharapkan akan membantu mengubah molekul bilirubin sehingga dapat dikeluarkan melalui urine dan tinja. Selama proses tersebut, bayi hanya diperbolehkan menggunakan popok dan pelindung mata.
Transfusi imunoglobulin
  • Merupakan langkah lanjutan untuk penanganan bayi kuning, terutama yang disebabkan perbedaan rhesus golongan darah bayi dan ibu (inkompatibilitas rhesus). Kondisi ini membuat bayi mendapatkan banyak antibodi dari tubuh ibu, yang akan menyerang sel darah bayi, sehingga terjadi pemecahan sel darah yang banyak. Pemberian infus imunoglobulin (IVIg), dapat membantu mengurangi jumlah antibodi tersebut, sehingga jaundice dapat teratasi.
Transfusi pergantian darah
  • Penanganan dengan cara ini hanya dilakukan jika bayi yang mengalami jaundice berat yang tidak menunjukkan respons terhadap terapi lain. Transfusi penggantian darah dilakukan dengan mengambil sebagian kecil darah dari tubuh bayi, kemudian menggantinya dengan darah donor, dan dilakukan secara berulang. Tujuannya adalah agar darah dalam tubuh bayi bebas dari kadar bilirubin yang tinggi dan antibodi ibu.
Tingkat bilirubin normal merupakan salah satu tanda kondisi bayi sehat. Apabila bayi tampak kuning dan dicurigai mengalami bilirubin yang terlalu tinggi, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter anak agar dapat diberikan penanganan yang tepat.

Alhamdulillah setelah dirawat dengan terapi sinar di RS selama 2,5 hari, kadar bilirubin cucuku turun menjadi 13 mg/dL dan sudah boleh kembali ke rumah serta tetap dilakukan terapi sinar dengan dijemur di pagi hari dan juga disusui sesering mungkin agar bilirubin tersebut dapat terbuang dari tubuhnya melalui urine dan tinja. Semoga ke depannya cucuku sehat selalu dan tumbuh menjadi anak yang ta'at pada Allah SWT & Rasul, sholeh dan berbakti pada ke dua orang tua dan sayang pada sesama, berakhlak mulia, cerdas dan kuat, Aamin Ya Rabbal'alamin.

Salam Ina

No comments: