Monday, July 28, 2014

Selamat Idul Fitri 1435H

Hari ini merupakan hari kemenangan bagi umat Islam setelah berpuasa dan melawan hawa nafsu sebulan penuh di bulan Ramadhan. Selamat Idul Fitri 1435 H, “taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum” yang artinya “semoga Allah menerima amalan saya dan kamu, amalan puasa saya dan kamu“. Kami juga mengucapkan "Mohon Maaf Lahir & Bathin" buat pembaca blog ini, mungkin ada kata-kata atau tulisan kami yang kurang berkenan ketika dibaca ... dengan setulus hati kami mohon dimaafkan.

foto narsis keluarga kami - Idul Fitri 1435 H
Pada puasa Ramadhan tahun ini aku tidak dapat mengikuti nikmatnya berpuasa di awal dan akhir Ramadhan karena bertepatan dengan tanggal haid bulanan (kena 2 x pula liburnya), sedih juga sih kehilangan waktu berharga tersebut terutama beberapa hari terakhir di bulan Ramadhan. Mudah-mudahan saja amal ibadahku di bulan Ramadhan yang sedikit dan tidak sempurna ini dapat diterima Allah SWT. Aamiin.

foto narsis dengan Afifa si sulung
Berhubung orang tua dan mertua kami sudah lama meninggal dunia, sehingga bisa dikatakan tidak ada tempat bagi kami untuk mudik ketika lebaran, sehingga beberapa tahun terakhir ini ... waktu libur lebaran dimanfaatkan untuk jalan-jalan ke luar kota. Alasan utama lainnya adalah karena para asisten pulang kampung semua, sehingga liburan tersebut dimaksudkan juga untuk menghindari pekerjaan beres2, cuci piring, dan masak-memasak di rumah ... ha..ha, dasar emak-emak pemalas nih, jangan ditiru ya.

Libur lebaran kali ini, Insya Allah kami akan berangkat ke Bali, perencanaan ke Bali ini juga mendadak (kelamaan bingung menentukan tempat liburan yang nyaman dan biayanya terjangkau), sehingga kami harus membayar biaya tiket pesawat dan hotel yang lumayan mahal.
foto narsis dengan Hifzhan si tengah
Lebaran tahun 2012, kami pulang ke Aceh (kampung halamanku) dan Medan (tempat suamiku dibesarkan), lebaran tahun 2013, kami pergi ke Palembang (daerah asal suamiku). Nah lebaran 2014 ini kami pergi ke kampungnya orang Bali he...he.

Alasan memilih destinasi ke Bali antara lain adalah soal warung/restoran lho kog ?? ini argumen sederhananya ... karena sebagian besar penduduk Bali beragama Hindu, tentu saja mereka tidak merayakan Idul Fitri, sehingga dapat dipastikan warung2 makanan dan restoran2 pada buka sehingga pengalaman sulitnya mencari kuliner khas daerah tidak terjadi lagi seperti ketika kami libur lebaran di Aceh, Medan dan Palembang, semua warung/resto terkenal di daerah tersebut tutup selama 3 - 7 hari, praktis sampai selesai liburan kami tidak sempat merasakan kuliner khas daerah tersebut.

foto narsis dengan Fathur si bungsu
Punya tempat libur lebaran favorit ? nah ada satu destinasi lebaran yang sangat aku idam-idamkan, yang belum tercapai sampai dengan saat ini yaitu menikmati ibadah 10 hari terakhir Ramadhan dan lebaran Idul Fitri di tanah suci Mekkah & Madinah bersama keluarga tercinta (suami dan anak-anakku). Kelihatannya waktu yang tepat adalah tahun depan karena bersamaan dengan libur sekolah anak-anak, semoga Allah SWT memberikan kesempatan, kesehatan dan kemampuan, meringankan langkah kami dan memudahkan semua urusan kami untuk dapat mewujudkan hal ini. Aamiin Ya Rabb.

Salam Ina

Saturday, June 28, 2014

Marhaban Ya Ramadhan & Pilihlah Dengan Hati Capresmu

Marhaban Ya Ramadhan, tadi malam Pemerintah RI telah mengumumkan bahwa In_Syaa Allah puasa 1 Ramadhan 1435H akan dimulai pada hari Minggu tanggal 29 Juni 2014, semoga seluruh umat Islam diberi Allah SWT kekuatan dan kesabaran dalam menjalani ibadah puasa dan ibadah-ibadah lainnya di bulan Ramadhan, semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT dan dapat menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Seperti yang terjadi setiap tahun, umat muslim Indonesia belum kompak juga dalam menentukan awal bulan Ramadhan maupun akhir bulan Ramadhan. Ada Ormas Islam yang telah mulai berpuasa sehari lebih awal dari yang ditetapkan Pemerintah.

Bagaimana kita menyikapi hal ini ? kebetulan dapat sharing tulisan seorang ustadz dari temanku lewat BBM grup yang aku kutip sebagai berikut : 

Bismillah, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa mentaatiku berarti telah mentaati Allah, barangsiapa menentangku berarti telah menentang Allah, barangsiapa mentaati pemimpin umatku berarti telah mentaatiku & barang siapa menentang pemimpin umatku berarti telah menentangku." (HR. Bukhari Muslim) 

Imam Ibnu Abil Izz berkata, "Dalil2 dari Al Qur'an, sunnah & ijma' salaf menunjukkan bahwa seorang penguasa, imam shalat, hakim, komandan perang & petugas zakat itu wajib ditaati semua keputusannya yang berkaitan dengan hal2 yang bersifat ijtihadiah. Penguasa tidak berkewajiban untuk mentaati rakyat dalam masalah2 ijtihadiah. Bahkan kewajiban rakyat adalah mentaati penguasa & meninggalkan pendapatnya demi pendapat yang dipilih penguasa. Karena sesungguhnya manfaat persatuan & kesatuan & bahaya perpecahan & perbedaan itu lebih penting daripada ngotot dalam masalah2 ijtihadiah". (Syarh Thahawiah hal 376). 

Wahai saudaraku, bersatulah & jangan berpecah belah. Ikutilah Pemerintah dalam hal ini dan itu lebih selamat bagimu. Sungguh, Rabb-mu menyuruhmu untuk ta'at kepada Pemerintah muslim, selama dalam perkara yang ma'ruf, di dalamnya ada hikmah persatuan yang lebih utama. Jika seandainya Pemerintah salah dalam hal ini, maka dosanya untuk mereka. Sedangkan engkau lebih selamat karena mengikuti perintah Rabb-mu. Itulah hujjahmu kelak ketika berdiri dihadapanNya. 

Rasulmu bersabda: "Dengar dan taatlah (kepada penguasa). Karena yang jadi tanggungan kalian adalah yang wajib bagi kalian dan yang jadi tanggungan mereka adalah yang wajib bagi mereka" (HR. Muslim 1846). 

"Sholatlah kalian bersama imam, jika sholat imam itu benar, kalian mendapat pahala. Jika sholat imam itu salah, kalian tetap mendapat pahala dan sang imam yang menanggung kesalahannya." (HR. Bukhari no. 662) 

Sedangkan, jika engkau ikut Ormas yg menyelisihi Pemerintah, kemudian ternyata mereka salah dalam perhitungannya, apa jawabmu kelak? Sungguh tanggung jawab itu benar2 akan ada sepenuhnya di pundakmu. Allahu'alam bisshawab.

Dalam bulan Ramadhan ini, tepatnya tanggal 9 Juli 2014 yang akan datang, rakyat Indonesia akan menggunakan hak pilih masing-masing untuk menentukan Presiden dan Wakil Presiden RI yang akan menjabat dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019.

Pemilu Presiden kali ini lumayan seru, karena capresnya hanya ada 2 pasang calon presiden & wakil presiden, masing-masing mempunyai pendukung dengan prosentase yang besarnya hampir sama pula kalau dilihat dari hasil survey berbagai lembaga. Seringkali para relawan maupun pendukung masing2 capres saling memuji-muji capresnya atau mencaci maki bahkan memfitnah capres lainnya,  persis kayak main pingpong, tenis atau badminton he...he, saling memukul bola dan dibalas oleh lawannya, apalagi kalau ada pukulan smash yang membuat lawan terkejut dan bahkan jatuh, senanglah pihak yang membuat smash tersebut :) 

Sebagai penonton bola he...he maksudnya rakyat yang akan menggunakan hak pilihnya, bijak-bijaklah mencerna berbagai informasi yang berseliweran di berbagai media seperti media cetak, media online, televisi dan media sosial seperti facebook, twitter, blog, dll. Informasi tersebut kadang-kadang berupa kampanye hitam, kampanye negatif dan kampanye positif, saringlah informasi yang diterima dan cari informasi-informasi lainnya yang dapat dipercaya. 

Agak sulit memang memilah-milah mana informasi yang benar, mana yang salah atau fitnah, karena berbagai media yang ada sudah tidak objektif lagi dan cenderung memihak pada pilihan capresnya. Pada akhirnya terpulang pada hati nurani masing-masing untuk memilih capres pada Pemilu nanti, kita sendirilah yang menentukan capres mana yang akan ditusuk pada kertas suara. 

Bagi aku penting pula melihat siapa-siapa yang berada dalam kubu capres-capres tersebut, aku akan memilih yang lebih sedikit mudharatnya bagi kaum muslimin, yang lebih banyak didukung oleh partai Islam dan juga yang lebih banyak mendapatkan dukungan para ulama walaupun bagi kubu capres satunya, capres pilihanku terkait masalah HAM yang juga masih simpang siur.

Entahlah aku kog lebih percaya sama penilaianku sendiri bahwa capres pilihanku yaitu capres dengan nomor urut 1 ... punya rasa cinta yang sangat besar untuk bangsa ini dan dapat membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik, beliau tampil apa adanya dia (tidak dibuat-buat atau dipoles untuk pencitraan). Kiprahnya di masyarakat di sekitar tempat tinggalnya maupun bantuannya untuk berbagai kegiatan menurut aku luar biasa banget, hal tersebut dilakukannya sebagai "rakyat" karena beliau bukan pejabat di Pemerintahan.

Aku mengagumi karakter pribadinya yang kuat dan tangguh padahal begitu banyak cercaan, caci maki bahkan mungkin fitnah yang ditujukan kepadanya sejak karir militernya yang cemerlang diberhentikan secara tiba-tiba, kelihatannya dia tidak pernah membalas perlakuan mereka atau membuka aib orang lain. Karakter ksatria ini juga terlihat ketika debat capres, tak sekalipun dia berusaha menyudutkan lawan debatnya, bahkan sangat sportif mengakui jika pendapat lawan debatnya lebih baik. Semoga penilaian aku tidak salah dan semoga saja beliau dapat terpilih menjadi Presiden RI. Aamiin Ya Rabb.

Himbauanku untuk saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, usahakan hadir ke TPS dan jangan sampai golput atau merusak kertas suara sehingga dinyatakan tidak sah. Pilihlah capresmu sesuai dengan penilaianmu atau bisikan hatimu sendiri. Kalaupun penilaian kita ternyata salah, jangan khawatir atau merasa bersalah, karena kita hanya rakyat biasa yang tidak kenal persis dengan capres tersebut, kita mengenal mereka hanya melalui informasi dari berbagai media.

Berikut ini ada kutipan kata-kata hikmah dalam menyikapi seorang Pemimpin .... berkata Ibnu Mas'ud -radhiyallahu 'anhu-: "Jika pimpinan itu adalah seorang yang adil maka baginya pahala dan keharusan bagimu adalah bersyukur, dan jika pimpinan itu adalah seorang yang jahat maka baginya dosa dan keharusan bagimu adalah bersabar". Siapapun Presiden yang terpilih harus didukung dan dihormati oleh seluruh komponen bangsa.

Tetaplah bersatu sebagai bangsa Indonesia, jangan sampai gara-gara pemilu presiden ini, bangsa kita terpecah belah,  nanti ada negara lain yang bersorak gembira dan senang melihat bangsa kita tercerai berai, saling curiga dan mudah diadu domba. Semoga Allah SWT meridhai Pemimpin yang menjadi pilihan terbanyak rakyat Indonesia dan dapat memimpin bangsa ini menjadi bangsa yang besar, adil dan makmur, maju dan terpandang.

Salam Ina

Friday, May 30, 2014

Jalan-Jalan ke Parapat

stasiun kereta api Kualanamu
Pada minggu terakhir bulan Mei 2014, ada 3 "harpitnas" (hari terjepit nasional) karena diapit oleh dua hari libur tanggal merah, tentu saja kesempatan baik ini tidak disia-siakan oleh pekerja yang mendambakan hari libur seperti aku he...he, langsung minta cuti dan berencana untuk liburan.

Sayang sekali anak-anak tidak bisa ikut karena mereka akan ujian semester, walaupun si bungsu sudah selesai US SD, dia tidak mau ikut, katanya liburan nggak seru, kalau kakak dan abangnya tidak ikut. Akhirnya aku dan suamiku memutuskan untuk ke Medan saja karena sekalian ada urusan keluarga yang harus dibereskan, kami berangkat bareng adik suamiku dan satu orang anaknya yang sudah tamat Perguruan Tinggi.

Kami berangkat dari Jakarta menuju Medan pada pagi hari Minggu tanggal 25 Mei 2014 dengan naik Garuda, Alhamdulillah waktu berangkat dan tiba di bandara Kualanamu-Medan sesuai jadwal. Karena kami belum pernah ke Kualanamu, sambil menunggu jemputan, kamipun mengabadikan bandara ini dengan kamera masing2. Bandara ini bagus dan sering dijadikan objek wisata oleh masyarakat setempat. Di sini tersedia jalur kereta api menuju kota Medan dengan biaya sebesar Rp 60 ribu, tapi kami belum sempat mencoba jalur kereta api ini, karena kami dijemput dengan mobil.

Danau Toba
Acara selama di Medan tentu saja diisi dengan mencicipi kuliner yang terkenal di kota Medan, seperti soto Medan di warung Sinar Pagi, seafood Marco, sate Padang Jo Andah, mie Aceh titi bobrok, sate Padang Waspada, lontong sayur Medan, sate kerang dll. Di Medan kami menginap di hotel Swiss Bell, ketika sarapan tersedia juga menu mie sop, mantap banget kuliner di Medan ini... selama beberapa hari disini berat badan langsung merangkak naik he..he, waduh.

Pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2014 sekitar pukul 8:00 pagi, kami berangkat ke Parapat melalui kota Pematang Siantar agar bisa mampir makan siang dengan menu utamanya burung goreng di RM Beringin, lokasi restoran ini beberapa kilometer sebelum kota Pematang Siantar. Setelah selesai makan, kami mampir di sentra oleh2 berbagai ting-ting kacang yaitu toko Paten yang lokasinya tidak jauh dari RM Beringin. Sesampainya di kota Pematang Siantar, kami mampir membeli roti Ganda yaitu roti tawar dengan selai srikaya, tentu saja kami juga membeli selai srikaya untuk di bawa pulang ke Jakarta dari toko lainnya di sebelah toko roti Ganda, katanya sih selainya lebih enak di sini.

Kamipun melanjutkan perjalanan ke Parapat, pemandangan di jalan menuju Parapat biasa-biasa saja, hanya ada sawah dan kebun sawit. Kami tiba di Parapat sekitar pukul 14:00 dan langsung menuju hotel Inna Parapat, karena kami empat orang, kami menyewa Family room dengan tarif Rp 1,835,000 termasuk makan 3 x untuk 4 orang, lumayan mahal, tapi karena lokasi hotel ini yang dekat danau Toba, kamipun malas hunting mencari hotel lainnya.

rumah tahanan Soekarno di Parapat
Karena kami hanya satu malam saja di Parapat, selesai sholat jamak dzuhur dan ashar, kami langsung menuju pulau Samosir dengan menyewa speedboat, biayanya Rp 550,000 pergi dan pulang termasuk singgah di Tuk-tuk Siadong. Perjalanan dengan speedboat ini sekitar 20 menit dan kamipun tiba di pulau Samosir (Tomok). Di sini sudah ada guide yang menawarkan jasanya untuk mendampingi kami melihat rumah adat dan patung si gale gale, makam batu raja Sidabutar, museum Batak, biaya guide sekitar Rp 100 ribu. Disepanjang jalan di Tomok ini banyak kios-kios penjual souvenir, tapi kayaknya kurang laku karena barang-barang yang dijual menurutku kualitasnya tidak bagus, akupun tidak tertarik membeli souvenir tsb.

tanjung Onta, pemandangan ini terlihat
pada jalur parapat-Brastagi
Setelah selesai berkeliling di Tomok ini, kamipun naik speedboat menuju Tuk-tuk Siadong, speedboatnya menumpang sandar di dermaga sebuah hotel sekalian mau numpang BAK karena fasilitas umum di Tomok kurang memadai. Ternyata hotel di sini harganya relatif murah dibandingkan hotel Inna Parapat, agak menyesal juga menginap di Parapat karena pemandangan Danau Toba dilihat dari Tuktuk Siadong ini kelihatan jauh lebih indah.

Karena hari sudah menjelang maghrib, kamipun kembali ke Parapat, speedboat yang kami tumpangi sempat mogok karena terkait sesuatu di dalam air sehingga selang BBMnya copot. Aku jadi deg-degan juga karena kalau sampai speedboatnya nggak berhasil dihidupkan, seram membayangkan terkatung-katung di tengah danau Toba, mana aku nggak bisa berenang lagi. Alhamdulillah, setelah selang BBM terpasang, speedboatnya bisa berjalan lagi dan kami tiba dengan selamat di hotel Inna Parapat.

Keesokan harinya, sebelum pulang kembali ke Medan, kami singgah di rumah tempat presiden Soekarno pernah ditahan oleh Belanda pada tahun 1948. Rumah ini merupakan bangunan Belanda dan terletak agak tinggi, sehingga bisa memandang ke arah Danau Toba dan pulau Samosir, pemandangannya sangat indah, luar biasa. Kami tidak masuk ke dalam rumah tersebut, karena takutnya kelamaan karena perjalanan ke Medan masih panjang. 

pemandangan indah
Untuk pulang ke Medan ini, kami mengambil rute lainnya yaitu melalui Kabanjahe dan Brastagi, jalannya agak berkelok-kelok, namun pemandangan di sekitarnya sangat indah yaitu danau Toba dan hutan pinus, beberapa kali kami berhenti untuk mengabadikan pemandangan yang indah tersebut. Luar biasa, sepanjang jalan tak henti-hentinya aku berzikir, bertasbih mengagumi kehebatan Allah SWT yang telah menciptakan bumi Indonesia yang indah ini. Sudah seharusnya kita bersyukur dengan menjaga alam yang indah ini dan memanfaatkannya untuk kebaikan.

Sampai di Brastagi sekitar pk. 14:00, kamipun sudah lapar banget dan singgah di sebuah restoran untuk makan siang serta sholat jamak dzuhur dan ashar. Kami tidak sempat lagi singgah melihat air terjun karena harus sampai di Medan sebelum malam, untuk membeli oleh-oleh yang akan dibawa pulang ke Jakarta seperti sate kerang, teri medan, bolu meranti dan juga durian si Ucok. Koperpun harus disiapkan untuk menampung oleh-oleh tersebut, untungnya kami bawa koper yang besar, jadi hanya bolu meranti dan sate kerang saja yang dibawa ke kabin. 

Hari Kamis tanggal 29 Mei 2014, kami kembali ke Jakarta dengan koper dan badan yang timbangannya naik tajam he...he, semoga ada kesempatan lagi untuk membawa anak-anak berlibur ke menikmati pemandangan danau Toba dan pulau Samosir. 

Salam Ina

Monday, April 28, 2014

Siklus Kehidupan

Akhir minggu yang lalu ada beberapa peristiwa yang membuatku merenung dan berusaha memahami makna kehidupan yang Allah anugerahkan kepadaku. Ada waktunya duka dan ada waktunya suka, silih berganti dalam kehidupan setiap makhluk Allah SWT di muka bumi  yang fana ini. Semoga endingnya kehidupan kita dalam keadaan "husnul khatimah" dan berada dalam rahmat dan ridha Allah SWT dunia & akhirat kelak. Aamiin Ya Rabbal'alamin.

Ada yang Meninggal Dunia
Hari Jumat 25 April 2014, sekitar jam 10.30 anakku kirim kabar via blackberry message bahwa ada yang telpon ke rumah menyampaikan berita dukacita. Karena nama yang didengar anakku kurang jelas dan alamatnya juga tidak disebutkan, membuatku bertanya-tanya siapa yang meninggal tersebut. Mulailah aku mencari nama keluarga yang mirip dengan nama yang didengar anakku, kebetulan ada adik ipar kakakku yang namanya mirip, sebut saja "F" yang kebetulan memang sedang sakit dan dirawat di RS. Aku segera menghubungi saudara-saudara kandungnya, tapi tak satupun yang mengangkat telponku bahkan ada message yang mengatakan "busy". 

Lutut ini mulai lemas, jangan-jangan benar "F" yang meninggal, usianya masih muda ...  jauh di bawah usiaku. Aku membayangkan duka yang bakal dialami istri, putra-putrinya yang masih kecil dan juga keponakanku (satu-satunya anak kakakku yang selamat dari tsunami) yang tinggal dengan "F" selaku pamannya yang memperlakukan keponakanku itu seperti anak kandungnya sendiri. Aku juga mulai bertanya ke adik-adik kandungku yang berada di Medan dan Banda Aceh apakah mereka ada menerima kabar duka dari keluarga ? mereka menjawab tidak ada. 

Sekitar jam 12-an siang, ada salah satu kakak kandung dari "F" yang dapat dihubungi, akupun menceritakan kabar duka yang kuterima dan kutanyakan bagaimana keadaan adiknya, dia menjawab baik-baik saja dan "F" sudah keluar dari RS, rasanya lega banget karena dugaanku salah. Akupun melanjutkan aktivitas makan siang bersama dengan teman-temanku. Tiba-tiba sekitar jam 12.30 datang SMS dari pamanku di Banda Aceh, mengabarkan bahwa yang meninggal dunia adalah suami dari sepupu ibuku yang tinggal di Ciputat, aku memanggilnya Om "S". Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. 

Setelah jelas siapa yang meninggal, akupun pamit pada atasanku untuk pulang ke rumah dan berkunjung ke rumah duka. Sampai di rumah duka sekitar jam 15:30, jenazah belum dikuburkan karena menunggu salah satu keponakan dari Om "S" tersebut yang datang dari Medan. Om dan bibik memang tidak mempunyai anak kandung, tapi keponakannya yang di Medan itu sangat dekat dengan beliau dan minta ditunggu kedatangannya karena ingin melihat jenazah Om "S" untuk terakhir kalinya. Karena sampai jam 16.30, yang ditunggu belum datang juga, akhirnya jenazah segera di bawa ke mushola dekat rumah duka untuk disholatkan dan dimakamkan.

Setelah sholat jenazah selesai, jenazah diantar ke pemakaman dan prosesi pemakaman berjalan lancar. Pak RW setempat menyampaikan kata-kata sambutan yang menyatakan bahwa warga sangat kehilangan Om "S" dengan kepergiannya yang mendadak karena beliau sudah banyak berkontribusi terhadap warga sekitar antara lain mengajar mengaji dan rajin sholat berjamaah ke mesjid. Pagi itu beliau sempat sholat subuh berjamaah di mushola dan sekitar jam 9-an nafasnya agak sesak dan sempat memanggil istrinya, lalu beliau muntah dan langsung meninggal dunia sebelum sempat di bawa ke RS. Sungguh kematian yang cepat, tidak merepotkan keluarga dan semoga husnul khatimah. Semoga beliau mendapat ampunan dan kasih sayang Allah SWT serta mendapat tempat yang mulia di surga Allah SWT.

Setiap yang bernyawa pasti merasakan mati ... mati itu pasti, hanya waktu, tempat dan penyebabnya yang masih misteri dan hanya Allah SWT saja yang mengetahuinya. Semoga kita sempat menyiapkan bekal ketakwaan dan amal sholeh untuk dibawa pulang ke kampung akhirat kelak.

Ada yang sedang sakit 
Hari Sabtu 26 April 2014 pagi, aku dan temanku pergi membezoek teman kami yang sedang sakit yang tinggal di BSD sebut saja namanya "E". Kami satu angkatan ketika kuliah di ITB, tapi berbeda jurusan. Temanku "E" ini sejak tahun lalu sudah diketahui menderita penyakit kanker payudara dan sudah dilakukan operasi. Mungkin karena kankernya tipe ganas, setelah dioperasi, benjolannya tumbuh lagi, sehingga dia sudah beberapa kali dioperasi.
Waktu reuni angkatanku yang ke 30 tahun pada bulan November 2013 yang lalu, kondisi "E" masih segar, malah dia ikut aktif membuka stand, menjual hasil karyanya dan teman-teman Seni Rupa lainnya. Nggak nyangka hanya dalam beberapa bulan kondisinya begitu drop, saat ini kankernya sudah menyebar sampai ke anggota tubuh yang lain seperti tulang leher, sehingga harus dilakukan radiasi dan chemotherapy. Dia hanya dapat berbaring, bahkan untuk komunikasipun sudah susah, hanya orang-orang terdekatnya yang mengerti apa yang akan disampaikannya. Jika berdiri dan berjalan "E" harus memakai penyangga leher dan harus dibantu/dipapah. Sedih banget melihat kondisinya.

Yang kukagumi dari "E" adalah kesabarannya, hampir tidak terdengar keluhannya ketika kami disana, padahal menurut yang kuketahui dari teman-teman yang pernah sakit kanker, rasa sakitnya luar biasa. Kesetiaan teman-temannya juga luar biasa, bahkan ada teman SMAnya yang hampir setiap hari berada di rumahnya, mengurus keperluan "E", ada yang mengantar dan antri ke RS dan ada pula yang menunggu "E" ketika dia dioperasi. 

Tentunya ketika masih sehat "E" seorang sahabat yang sangat baik dan penuh perhatian sehingga teman-temannya tanpa diminta ikut membantu dan memberi dukungan yang sangat dibutuhkannya. Semoga "E" sabar menghadapi ujian sakit yang sangat berat ini dan semoga Allah SWT menyembuhkan penyakitnya sampai tuntas. Semoga saja suami dan anaknya dapat mendampingi "E" dan menyayanginya dengan sepenuh hati.

Ada yang menikah 
Hari Sabtu 26 April 2014 sore dan malam aku mendapat undangan pernikahan/resepsi anak dari salah seorang teman sekantorku dan malam harinya juga ada undangan acara 40 hari meninggalnya keluarga besan dari tante suamiku. Karena waktu acaranya bersamaan, aku merencanakan hadir pada acara pernikahannya saja yang dilaksanakan sore hari setelah ashar. Mengingat lokasi acara pernikahan di Bekasi Barat dan acara lainnya di sekitar Lebak Bulus, aku dan suami berbagi tugas, takutnya waktunya tidak terkejar  untuk kami dapat hadir bersama-sama di ke dua acara tersebut.
Suamiku akan hadir di acara yang di Lebak Bulus, sedangkan aku berdua anakku Hifzhan berangkat ke Bekasi Barat. Karena waktunya tanggung, kami sholat ashar dulu di rumah baru berangkat ke sana. Perjalanan dari rumah sampai memasuki tol Cikampek berjalan lancar, begitu sampai tol Cikampek, ya ampun macet banget, apalagi untuk keluar dari pintu tol Bekasi Barat, antriannya sangat panjang. Waduh bisa-bisa acara pernikahannya sudah bubaran ketika kami sampai, aku bilang ke anakku, kalau acaranya sudah bubar, maka kita akan tunggu di sana untuk hadir ke acara resepsinya saja.

Akhirnya kami sampai juga ke lokasi acara pernikahan sekitar pukul 17.00, ternyata acara akad nikahnya belum dilaksanakan, lega rasanya he...he, karena nggak perlu nunggu acara resepsinya. Kami mengikuti acara akad nikah sampai selesai dan bertemu dengan orang tua mempelai, setelah salaman dan ngobrol2 sebentar kami pamit pulang karena sebentar lagi akan masuk waktu maghrib. Alhamdulillah perjalanan pulang berjalan lancar dan kami sampai Bintaro sekitar 18.30, masih ada waktu untuk sholat maghrib. Sampai di rumah, ternyata suamiku sudah berangkat ke Lebak Bulus pada pukul 18.00, semoga acara di Lebak Bulus juga berjalan lancar.

Salam Ina

Sunday, March 30, 2014

Masjid di Negara-Negara ASEAN

Posting kali ini merupakan hasil googling tentang keberadaan masjid-masjid di berbagai ibukota negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN. Negara-negara yang menjadi anggota ASEAN saat ini terdiri dari 10 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei, Vietnam, Myanmar, Kamboja dan Laos. Masjid-masjid ini juga menjadi salah satu ikon dari ibukota negara-negara ASEAN tersebut. 

Jakarta (Indonesia) - Masjid Istiqlal
Pembangunan Masjid Istiqlal ini diprakarsai oleh Presiden RI yang pertama yaitu Ir Soekarno, peletakan batu pertama pada tanggal 24 Agustus 1961, dengan arsitek Frederich Silaban yang merupakan seorang non muslim, selaku pemenang pertama sayembara desain masjid ini.

Proses pembangunan masjid ini tidak berjalan lancar karena situasi politik saat itu dan baru dapat diresmikan pada  tanggal 22 Februari 1978 oleh Presiden RI yang ke dua yaitu Soeharto. Masjid ini termasuk salah satu masjid yang terbesar di Asia Tenggara, dengan  daya tampung jamaah sebanyak 200.000 orang yang terdiri dari: Ruang shalat utama dan balkon serta sayap memuat 61.000 orang, Ruang pada bangunan pendahuluan memuat 8.000 orang, Ruang teras terbuka di lantai 2 memuat 50.000 orang, dan koridor dan tempat lainnya memuat 81.000 orang.
Masjid Istiqlal (foto dari www.istiqlalmosque.com)
Kuala Lumpur (Malaysia) - Masjid Negara
Masjid Negara ini dibangun antara tahun 1963 sampai 27 Agustus 1965 dan dapat menampung sekitar 15000 jamaah. Desain dari masjid ini dilakukan oleh arsitek Bahagian Reka Bentuk dan Penyelidikan, Jabatan Kerja Raya Persekutuan. Sebelum memulai pembangunan masjid ini, arsitek utamanya yaitu Baharuddin Abu Kassim melakukan kajian masjid-masjid dari berbagai negara seperti India, Pakistan, Iran, Turki, Arab Saudi, UEA dan Spanyol.
Masjid Negara (foto dari kuala-lumpur.attractionsinmalaysia.com)
Bandar Seri Begawan (Brunei Darussalam) - Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien
Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien adalah masjid nasional bagi Kesultanan Brunei Darussalam, masjid ini dinamai sesuai nama Sultan Brunei yang ke 28. Masjid ini dirancang dengan gaya Mughal dan Italia oleh Biro arsitektur Booty & Edwards Chartered dengan arsitek utamanya Cavaliere Rudolfo Nolli yang berkebangsaan Italia. Masjid mewah dengan kubah berlapis emas murni ini selesai dibangun pada tahun 1958 dan menjadi salah satu masjid yang terkenal di dunia karena keindahan dan kemegahannya.
Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien (foto dari en.wikipedia.org)
Singapura - Masjid Sultan
Di Singapura, ada beberapa masjid, namun, hanya Masjid Sultan di Kampong Glam, wisatawan bisa mendengar suara adzan membahana ke kawasan di sekitarnya dengan pengeras suara, karena masjid-masjid lainnya tertahan aturan dilarang adzan dengan pengeras suara sehingga suara adzannya hanya terdengar di dalam masjid saja. Masjid Sultan dibangun oleh Sultan Husaain, bersebelahan dengan istana sang sultan. Dari catatan yang ada, masjid tersebut mulai dibangun pada tahun 1824 dan selesai dua tahun setelahnya. Dana pembangunannya berasal dari sumbangan East India Company, donasi jemaah, serta dari istana sendiri.

Masjid Sultan kemudian direnovasi pada tahun 1924, bertepatan dengan 100 tahun berdirinya masjid tersebut. Selain dilakukan perluasan area untuk menambah daya tampung, bentuk dan arsitektur masjid juga mengalami perubahan. Setelah empat tahun pembangunan, berdirilah masjid seperti yang ada sekarang. Bergaya Gothik Mughal lengkap dengan menaranya dan mampu menampung 5.000 jamaah.
Masjid Sultan (foto diambil dari travel.detik.com)
Bangkok (Thailand) - Islamic Center Mosque
Meskipun Thailand merupakan negeri yang mayoritas penduduknya beragama Budha, namun kerajaan cukup mendukung kehidupan penduduk yang beragama Islam. Salah satu mesjid terbesar di Bangkok terletak di daerah Ramkhamhaeng yaitu Islamic Center Mosque Thailand yang juga merupakan kantor mufti dalam urusan agama Islam di bawah kementrian dalam negeri dan juga kementrian pendidikan dan bertanggung jawab kepada raja. Islamic Center Mosque ini selesai dibangun pada tahun 1984 dan dapat menampung sekitar 3000 jamaah.
Islamic Center Mosque (foro dari papayapokpok.wordpress.com)
Manila (Filipina) - Masjid Al-Dahab
Masjid Al-Dahab ini dibangun untuk menampung 3000 jemaah, menjadikannya sebagai bangunan masjid terbesar di kota Manila. Lengkap dengan satu kubah besar berwarna ke emasan, warna kubah dengan warna emas itulah yang kemudian menjadikan masjid ini disebut sebagai The Golden Mosque. Satu menara melengkapi masjid sebagai tempat disuarakannya azan. Masjid ini dibangun tahun 1976 pada masa Presiden Ferdinand Marcos.
Masjid Al-Dahab (foto dari www.travbuddy.com)

Hanoi (Vietnam) - Masjid Al-Noor
Di kota Hanoi, Ibukota Vietnam bersatu paska perang antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan di era 1970-an, berdiri kokoh sebuah bangunan masjid tua bernama Masjid Al-Noor atau lebih dikenal dengan nama Masjid Hanoi (Hanoi Masjid atau Hanoi Mosque). Masjid yang berdiri di kawasan old French Quarter of Hanoi city, tak jauh dari Galaxy Hotel dan Dong Xuan market ini merupakan satu satunya masjid di kota Hanoi yang merupakan sentral syiar Islam di kota Hanoi.

Masjid Al-Noor Hanoi di bangun oleh para pedagang dari anak benua India yang berasal dari Bombai, Karachi (Pakistan), dan Kalkuta di sekitar abad ke 19. Kini masjid tua ini tetap ramai jamaah terutama jamaah dari kantor kantor kedutaan Malaysia, Libya, Egypt, Lebanon, Indonesia, India, Algeria, Yemen, Iraq, Vietnam, Pakistan, Afghanistan and Bangladesh yang mencapai sekitar 200 jemaah berbaur dengan 60-an muslim asli setempat.
Masjid Al-Noor (foto dari vietnammuslimtours.net)

Phnom Penh (Kamboja) - Masjid Nurul Ihsan
Masjid Nurul Ihsan atau dikenal juga dengan nama International Dubai Phnom Penh mosque merupakan masjid terbesar di kota Phnom Penh yang terletak di tepi danau Boeng Kak. Masjid ini merupakan bantuan dari negara Timur Tengah (Uni Emirat Arab), yang dibangun pada tahun 1968, kemudian dilakukan perbaikan besar-besaran pada tahun 1990, namun dalam kurun waktu yang cukup lama, masjid ini tidak mendapatkan perawatan yang memadai sehingga terjadi kerusakan yang parah.

Seiring perkembangan kota, pemerintah Kamboja saat ini sedang giat-giatnya memoles wajah kota Phnom Penh termasuk area di sekitar masjid Nurul Ihsan ini. Rencananya masjid baru akan dibangun di lokasi yang sama, namun bangunannya berbeda dengan masjid sebelumnya. Tim ahli UEA akan terlibat langsung pada proses pembangunan dan pendanaannya. Kemungkinannya nama masjidnya akan diganti menjadi Masjid Al-Serkal sesuai dengan nama pembangunnya. Setelah selesai masjid ini akan mampu menampung sekitar 1000 jamaah.
Masjid Nurul Ihsan (foto dari bujangmasjid.blogspot.com)  
Yangon (Myanmar) - Masjid Sunni Bengali
Meskipun Islam merupakan agama minoritas di Myanmar, namun cukup banyak masjid di kota Yangon (ibukota Myanmar sampai 7 Nopember 2005, sebelum ibukota Myanmar dipindah ke Naypyidaw atau Pyinama). Walaupun tidak ada masjid Nasional di Yangon, ada masjid yang paling terkenal di Yangon yaitu Masjid Sunni Bengali. Masjid ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan karena terletak di pusat keramaian kota.
Masjid Sunni Bengali (foto dari myanmarmuslimtour.blogspot.com)
Vientiane (Laos) - Masjid Jami' Vientiane
Masjid Jami ini berada di jalur turis dan tepat berada di tengah ibukota Laos, Vientiane, tepatnya berada di belakang Langxaneg Hotel dan Fathima Restaurant, tak jauh dari Nam Phou Fountain yang merupakan air mancur kebanggaan kota Vientiane. Masjid Jami' ini dibangun dalam gaya arsitek Mughal dan merupakan masjid tertua di Vientiane maupun Laos secara keseluruhan. Masjid ini dibangun oleh muslim yang berasal dari kawasan India Selatan pada masa pendudukan Perancis pada penghujung abad ke 19, saat Laos masuk ke dalam wilayah Perancis sejak tahun 1953. Walaupun ukuran masjid ini kecil, namun masjid ini merupakan pusat edukasi bagi komunitas muslim setempat yang kebanyakan berasal dari India. 
Masjid Jami' Vientiane (foto dari bujangmasjid.blogspot.com)
Dari sepuluh masjid yang tercantum di atas, baru 3 masjid saja yang pernah aku kunjungi yaitu Masjid Istiqlal Jakarta, Masjid Negara Kuala Lumpur dan Masjid Sultan Singapura. Mudah-mudahan Allah SWT memberi kesempatan untuk berkunjung ke masjid-masjid lainnya, terutama masjid yang terkenal keindahan dan kemegahannya yaitu Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien Bandar Seri Bagwan, Brunei.
Salam Ina

Sunday, March 09, 2014

Keju

Aku suka jaipong
Kau suka disko oh oh oh..
Aku suka singkong
Kau suka keju oh oh oh..

Cuplikan lagu Singkong dan Keju di atas lumayan populer pada era tahun 1980-an yang dinyanyikan oleh almarhum Arie Wibowo. Dulu saat mendengar lagu tersebut aku setuju dengan kata-kata pada lagu tersebut "aku suka singkong"... "kau suka keju", ya iyalah soalnya waktu itu aku memang tidak suka dengan keju. Tapi sekarang lagunya jadi berubah nih  "aku suka singkong" ... "aku juga suka keju" ha..ha.

Aku nggak tahu persis kapan mulai suka makan keju, mungkin setelah ditugaskan ke Belanda beberapa bulan yang lalu. Di sana aku sempat mencicipi berbagai jenis keju ketika berkunjung ke daerah wisata Volendam, dimana salah satu tempat yang ramai dikunjungi adalah tempat pembuatan keju ala home industri, ternyata enak he..he. Aku suka makan keju sebagai cemilan, makan kejunya doang tanpa dicampur dengan roti, kalau suami dan anak-anakku dari dulu sudah suka dengan keju slices yang dimakan dengan roti.

Ada berbagai jenis keju yang tersedia di pasaran dan tentu saja penggunaannya juga tergantung jenisnya, nah info jenis keju dibawah ini dikutip dari salah satu web (Dapur Cobek) yaitu  :

1. Keju Cheddar.
Nama keju Cheddar diambil dari daerah tempat jenis keju ini dibuat, yaitu desa Cheddar di Somerset, Inggris. Keju ini sangat populer di dunia dan paling sering digunakan untuk membuat kue, roti dan juga untuk pelengkap sarapan terutama yang sudah berbentuk slice. Banyak merk yang tersedia di Indonesia dan sudah ada label halalnya yaitu Kraft, Chesdale, Anchor dsbnya, bisa dilihat disini.
2. Keju Edam.
Keju ini wujudnya berwarna kuning terang, biasanya berbentuk bulat-bulat besar seperti jeruk. Keju tradisional ini berasal dari negara Belanda. Karakteristik keju ini, bagian luarnya dilapisi paraffin berwarna  dan dari segi rasanya lembut seperti rasa kacang dan aromanya tidak terlalu menyengat. Keju ini cukup baik dikonsumsi karena kandungan lemaknya rendah, dan lebih cocok dimakan langsung daripada untuk memasak.
.

3. Keju Mozarella.
Keju ini juga sering dijumpai dan biasanya digunakan untuk masakan. Keju ini berasal dari negara Italia, dinamai Mozzarella karena proses pembuatannya keju ini diputar-putar dan dipotong (mozzare). Teksturnya lembut dan mudah dibentuk, tapi ada juga yang agak padat dan biasanya berwarna putih atau kekuningan. keju ini biasa digunakan sebagai toping untuk membuat pizza, pasta panggang, macaroni schotel, dan macam-macam makanan panggang lainnya karena keju ini akan meleleh dan menciptakan rasa yang nikmat.

4. Keju Parmesan
Keju Parmesan berasal dari kota Parma, Italia. Keju ini dijual dalam beberapa bentuk, bisanya dalam bentuk padat dan ada yang sudah diparut seperti bubuk. Texturnya padat dan agak keras karena proses pemeramannya cukup lama, bisa bertahun-tahun dan yang pasti aromanya sangat tajam. Biasanya keju ini digunakan untuk taburan dalam pasta, pizza, spageti, macaroni dan juga di sandingkan dengan keju mozzarella yang aromanya kurang kuat.

Pembuatan keju pada dasarnya sama walaupun ada ratusan jenis keju yang diproduksi di seluruh dunia. Keju memiliki gaya dan rasa yang berbeda-beda, tergantung jenis susu yang digunakan, jenis bakteri atau jamur yang dipakai dalam fermentasi, lama proses fermentasi maupun penyimpanan ("pematangan"). Faktor lain misalnya jenis makanan yang dikonsumsi oleh mamalia penghasil susu dan proses pemanasan susu. Bagaimana cara pembuatan keju ? ini dia hasil googling secara singkat cara pembuatan keju dengan  tahapan utama sebagai berikut :
  • Pengasaman : Susu dipanaskan agar bakteri asam laktat, yaitu Streptococcus and Lactobacillus dapat tumbuh. Bakteri-bakteri ini memakan laktosa pada susu dan merubahnya menjadi asam laktat.
  • Pengentalan : Bahan Koagulan / rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan yang kemudian membuat protein menggumpal dan membagi susu menjadi bagian cair (air dadih) dan padat (dadih). Sebagian besar keju menggunakan rennet dalam proses pembuatannya. Namun zaman dahulu ketika keju masih dibuat secara tradisional, getah daun dan ranting pohon ara digunakan sebagai pengganti rennet.
  • Pengolahan dadih : Pemisahan antara bagian cair dan bagian padat (dadih), dengan bantuan sebuah alat yang berbentuk seperti kecapi, dadih keju dihancurkan menjadi butiran-butiran. Semakin halus dadih tersebut maka semakin banyak air dadih yang dikeringkan dan nantinya akan menghasilkan keju yang lebih keras.
  • Persiapan sebelum pematangan : pencetakan, penekanan dan pengasinan
  • Pematangan :  Proses yang mengubah dadih-dadih segar menjadi keju yang penuh dengan rasa. Sebelum proses pematangan dilakukan teknik-teknik khusus untuk mempengaruhi tekstur dan rasa akhir keju seperti Peregangan, Cheddaring, Pencucian dan Pembakaran.
Bagi umat muslim, tentu sangat penting untuk mengetahui apakah keju yang akan dikonsumsi tersebut halal atau tidak, karena tidak semua keju yang dijual di pasaran ada sertifikat halalnya. Manurut artikel yang dikutip dari koran Republika, tahap koagulasi atau penggumpalan susu adalah tahap yang kritis dari segi kehalalan keju karena untuk mempercepat proses penggumpalan digunakan Rennet.

Rennet adalah sekelompok enzim yang dihasilkan oleh lambung binatang menyusui untuk mencerna susu ibu. Rennet mengandung enzim proteolytic (protease) yang memisahkan susu menjadi bagian padat dan cair. Dahulu kala, rennet diperoleh dari perut sapi muda (anak sapi), sedangkan saat ini rennet diperoleh bukan hanya dari perut sapi muda, tetapi juga perut sapi dewasa, anak kambing, kambing dewasa, domba, dan babi. Halal atau tidaknya keju tersebut tergantung pada sumber rennet yang digunakan. 

Waduh jadi was-was juga nih mengkonsumsi keju yang tidak ada sertifikat halalnya, karena katanya untuk menghemat biaya produksi, sebagian produsen keju menggunakan rennet campuran yang berasal dari sapi muda dan babi, karena rennet dari sapi muda harganya lebih mahal sehingga dilakukan pencampuran rennet.

Di antara berbagai jenis keju, aku paling suka dengan keju Edam, tapi sampai saat ini belum ketemu keju Edam yang bersertifikat halal yang dijual di supermarket :(. Semoga saja semakin banyak produk-produk keju di Indonesia yang mempunyai sertifikat halal, agar konsumen muslim tidak ragu-ragu untuk makan keju yang rasanya yummi tersebut. 

Salam Ina

Sunday, February 16, 2014

Menyusuri Jalur Pantura

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya olehku untuk menyusuri jalur Pantura (pantai utara pulau Jawa) di kegelapan malam, he..he dramatis banget kata-kata pembuka tulisan ini, mungkin bagi pembaca yang biasa mudik lebaran di pulau Jawa, cerita ini basi banget, tapi bagiku ini pengalaman pertama, sehingga tulisan ini layak diabadikan di blog :)

Tanggal 11 - 13 Februari 2014 aku mengikuti training yang diadakan di hotel Sheraton - Surabaya, peserta training datang dari berbagai lokasi asset yang ada di PT Pertamina EP. Sebenarnya aku tidak terdaftar sebagai peserta training ini, namun karena ada teman kantor yang sudah terdaftar namun tidak bisa ikut, aku menawarkan diri untuk menggantikannya, he...he, maklumlah sudah lama nggak ikut training, apalagi lokasinya di Surabaya, sekalian pengen jalan-jalan melewati jembatan Suramadu untuk beli batik Madura.
Aku berangkat ke Surabaya hari Senin tanggal 10 Februari 2014 setelah jam kantor dengan pesawat Garuda dan dijadwalkan pulang ke Jakarta hari Jumat tanggal 14 Februari 2014. Karena suamiku juga pengen banget untuk bisa melintasi jembatan Suramadu, aku mengajaknya untuk menyusulku ke Surabaya agar kami bisa sama-sama ke Madura, setelah acara trainingku selesai. Suamiku sampai di Surabaya hari Rabu sore.

Acara training berjalan lancar sampai hari Kamis sore termasuk latihan penanggulangan tumpahan minyak di lapangan yaitu di Telaga Ngipik, Gresik milik PT Semen Gresik. Kedatangan suamiku ke Surabaya ini ternyata memberikan hikmah tersendiri untukku dalam menghadapi ketidakpastian kepulangan ke Jakarta karena ditutupnya bandara Juanda akibat letusan Gunung Kelud (lihat gambar di bawah ini yang dikutip dari website majalah tempo).

Pada hari Jumat pagi itu, kami sudah bersiap-siap untuk berangkat ke Madura.  Kami tidak tahu telah  terjadi letusan gunung Kelud pada hari Kamis tanggal 13 Feb 2014 malam hari, karena kami tidak menonton TV dan juga belum membaca surat kabar. Ternyata debu letusannya ikut mampir di beberapa lokasi di pulau Jawa termasuk kota Surabaya. Udara kota Surabaya hari Jumat pagi itu berkabut debu, begitu pula halaman hotel Sheraton dan mobil-mobil yang parkir terlapisi oleh debu berwarna putih ke abu-abuan.

Sesuai rencana semula, kami tetap berangkat ke Madura dengan menyewa taxi blue bird sambil  memonitor perkembangan letusan gunung Kelud terutama terkait keberangkatan kami ke Jakarta yang dijadwalkan hari Jumat sore pk 15.50. Walaupun kami telah mendengar berita bahwa pada Jumat pagi tersebut beberapa bandara telah ditutup termasuk bandara Juanda, tapi kami masih menunggu dan berharap bahwa Jumat siang bandara dapat dibuka kembali, sehingga saat itu kami belum merencanakan peralihan moda transportasi ke Jakarta.

Kami kembali ke Surabaya dari Madura sekitar pukul 11 siang, kami langsung menuju kantor Garuda, ternyata sudah terjadi antrian yang cukup panjang dari penumpang yang tidak dapat berangkat. Di sini kami memperoleh kepastian bahwa pesawat kami batal berangkat sampai waktu yang belum dapat dipastikan. Petugas menawarkan apakah kami ingin merubah jadwal atau merefund tiket yang ada. Ternyata booking pesawat untuk hari Sabtu sudah habis, yang tersedia hanya keberangkatan pada malam hari, setelah berpikir dan mempertimbangkan bahwa Sabtu malampun belum ada kepastian bandara sudah dapat dibuka atau belum. Suamiku memutuskan untuk melakukan refund tiketnya, sedangkan aku tidak,  karena tiketnya dari kantor, biar nanti travel kantor yang mengurus segala sesuatunya.

Setelah itu kami segera menuju stasiun kereta api, ternyata kami terlambat, semua tiket KA sudah habis terjual sampai hari Minggu, baru hari Senin 17 Februari ada tiket ke Jakarta. Kamipun mencoba mencari tiket ke beberapa pool bus umum, ternyata semua tiket bus ke Jakarta sudah habis. Mulailah kami sedikit panik dan berpikir mencari alternatif lainnya yaitu menunggu di Surabaya sampai bandara dibuka atau sewa mobil ke Jakarta atau merubah rute lewat jalan darat ke Denpasar dan dilanjutkan via udara ke Jakarta.

Setelah mempertimbangkan segala sesuatunya kami memutuskan untuk sewa mobil saja dan menuju ke kantor penyewaan mobil, ternyata biayanya sangat mahal sekitar Rp 4 - 5 juta dan juga pemesanan mobil ini tidak bisa mendadak karena pihak car rental harus mempersiapkan mobil dan supirnya, mengingat perjalanan yang jauh dan lama, mobil baru tersedia hari Senin, waduh.

Dalam kebingungan memikirkan bagaimana pulang ke Jakarta secepat mungkin, akhirnya supir taxi blue bird yang kami tumpangi menawarkan diri bahwa dia bisa mencarikan mobil di car rental yang dikenalnya dan dia dan temannya bisa menjadi supirnya. Setelah memastikan mobil yang tersedia dalam kondisi baik dan aman, akhirnya disepakati harga sewa mobil Xenia adalah Rp 3.5 juta termasuk biaya BBM dan biaya supir, kami hanya perlu membayar biaya tol saja.

Mahal juga biayanya karena ternyata untuk sewa dari Surabaya ke Jakarta harus dihitung 3 hari dengan rincian perjalanan pergi & pulang Surabaya - Jakarta akan memakan waktu sekitar 36 jam dengan kondisi jalanan di jalur Pantura yang berlubang-lubang, plus waktu istirahat supir sedangkan sewa mobil biasanya dihitung 12 jam/hari.


Maka dimulailah perjalanan dari Surabaya ke Jakarta pada hari Jumat malam pukul 19.30, kami harus extend hotel setengah hari menunggu keberangkatan ini. Terus terang aku agak deg-degan dan sedikit takut karena kami belum pernah menyusuri jalur pantura lewat darat, apalagi di malam hari dan bersama 2 orang supir yang belum kami kenal dengan baik dan ternyata supir-supir tersebut juga belum pernah ke Jakarta, waduh gawat nih kalau sampai tersesat :) 

Untung aku berdua suamiku sehingga bisa lebih tenang, mantap berserah diri pada Allah SWT dan berdoa semoga perjalanan kami lancar dan selamat dan semoga supir-supir ini baik perilakunya dan aman cara nyupirnya. Untuk jaga-jaga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, aku minta copy kartu identitas mereka sebagai supir blue bird dan mengirimkan ke anakku di Jakarta, paranoid ya aku ... mungkin efek kebanyakan nonton film CSI dan  Law & Order :)

Ternyata jalur pantura ini penuh lubang-lubang yang sangat besar dan dalam, cukup sulit bagi supir untuk menghindarinya, sehingga kami tidak bisa tidur nyenyak karena sering terguncang-guncang di dalam mobil ketika masuk ke lubang. Alhamdulillah, setelah hampir 17 jam di perjalanan, kami sampai di Jakarta hari Sabtu siang dengan aman, selamat dan tentu saja capek banget. Kami berkendaraan nonstop kecuali berhenti di beberapa tempat untuk makan malam supir yang belum sempat makan di Surabaya, buang air kecil beberapa kali dan terakhir kami singgah di SPBU di sekitar Tegal untuk sholat subuh.

Karena perjalanan di malam hari, tentu saja aku tidak sempat mengamati keadaan kota-kota yang kulewati, sehingga aku dan suami jadi berencana untuk kembali menyusuri jalur pantura atau jalur selatan pulau Jawa pada liburan yang akan datang bersama dengan anak-anak. Demikianlah cerita singkat perjalanan Surabaya -  Jakarta yang memberi kenangan yang tak terlupakan bagiku dan tentu saja kami senang dapat berkumpul kembali dengan anak-anak pada weekend ini.

Ternyata bandara Juanda masih tetap ditutup sampai hari Sabtu malam dan malah ada beberapa pesawat yang belum bisa terbang karena tertutup debu letusan gunung Kelud, sehingga keputusan sewa mobil  yang mahal ini tidak kusesali he..he. Tak lupa terima kasih kuucapkan untuk ke 2 supir blue bird  Surabaya ini yang telah berbaik hati dan juga terbilang nekad mengantarkan kami ke Jakarta, padahal ini perjalanan mereka yang pertama kali ke ibukota Jakarta :)

Untuk semua penduduk yang menjadi korban letusan gunung Kelud, semoga tetap sabar dan tabah menghadapi ujian ini, semoga bencana alam yang terjadi di berbagai tempat di negara kita, membuat kita tambah yakin bahwa Allah SWT satu-satunya yang berhak kita sembah dan kita minta pertolongan-Nya. Semoga ujian ini membuat kita makin sadar bahwa manusia itu lemah dan tidak berdaya tanpa bantuan Allah SWT. Mari kita beristighfar mohon ampun atas kesalahan yang kita lakukan dan berdoa semoga Allah SWT mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada bangsa Indonesia dan tidak terjadi lagi bencana alam yang menimbulkan kerugian yang besar bagi penduduknya. Aamiin Ya Rabb.

Salam Ina

Sunday, January 26, 2014

Dunia Mayaku (Tulisan Fathur)

Aku sangat suka berada di dunia internet atau dunia maya, bagiku itu menyenangkan karena kita bisa mendapatkan berbagai pengetahuan dan hiburan yang tersedia di internet. Begitu pula untuk berkomunikasi via internet, social media favoriteku adalah Twitter dan YouTube, sebelumnya aku juga pengguna aktif Facebook, tapi sekarang sudah jarang menggunakannya.
 
Seringkali ibu menegurku jika terlalu lama di internet. Ibuku sering bilang: “Fathur, jangan kelamaan di dunia maya, kapan balik ke dunia nyata?, ibu kangen nih!”. Kadang-kadang aku agak kesal sedikit. Tapi memang peringatan itu penting, agar aku tidak lupa belajar dan mengaji. Tapi aku memang senang berada di twitter and youtube, jika tidak ada Wi-Fi, aku biasanya mendengarkan musik dari Ipad-ku atau dari HP Android kakakku. 

Aku mulai membuat twitter di akhir tahun kelas 4 SD. Di twitter aku mempunyai banyak teman (dan juga followers). Sangat menyenangkan saat ngobrol di twitter, aku jadi banyak berkomunikasi dengan Bahasa Inggris karena teman-temanku di twitter selain dari Indonesia, banyak juga yang dari negara lainnya sperti negara2 di Asia, Eropa dan Amerika, he...he. Aku juga sangat senang jika mendapat banyak followers di twitter. 

Terkadang aku melakukan giveaway memberikan minecraft render/minecraft drawing gratis. Pemenangnya tergantung jika dia yang pertama kali retweet giveaway tersebut. Aku juga sering berbicara dengan beberapa teman-temanku yang dari sekolah. Ada juga yang hobinya sama denganku yaitu membuat minecraft render meggunakan mine-imator.
 
Sedangkan untuk youtube, aku mulai membuat channel youtube di awal tahun kelas 5 SD. Di youtube aku hanya mempunyai beberapa puluhan subscribers, he...he. Tapi di youtube juga menyenangkan. Kita dapat menonton banyak video dari channel-channel. Banyak juga yang menonton videoku. Bagiku, mendapat subscribers lebih susah dari pada mendapat followers di twitter karena sangat tergantung popularitas kita di youtube.

Selain menonton video tentang gaming, aku juga menonton video lucu, vlog, video breakdance, dll. Dan aku juga subscribe ke banyak channel, tentu saja yang sesuai dengan umurku. Ibuku juga sering memperhatikan apa yang kulakukan di depan laptopku dan melarangku bermain internet di kamarku. Aku diminta bermain internet di ruang terbuka yaitu di ruang belajar yang dekat dengan ruang keluarga agar ibuku bisa ikut mengawasi.

Salam Fathur