Pada tanggal 24 - 25 Agustus 2006, aku dan rekan-rekan berkunjung ke PT Arun NGL Co di Aceh khususnya untuk melihat Sulfur plant yang ada disana. Kebetulan proyek pengembangan gas yang sedang tim kami kerjakan juga mengandung H2S yang lumayan besar, sehingga kunjungan ke Arun tersebut sebagai referensi bagi tim.
Kesempatan untuk pulang ke Aceh yang bertepatan dengan dinas tersebut merupakan moment yang aku nantikan setelah terakhir aku pulang kampung pada saat kejadian tsunamy 26 Desember 2004 yang lalu, yang merengut kehidupan orang-orang terdekatku, ibunda tercinta, kakakku Rahmi Hayati beserta suaminya Nirwan Jaelani dan 3 orang anaknya (Milzam, Auzan dan Nadila) juga beberapa saudara sepupu dan tante & om sekeluarga. Semoga mereka yang telah dipanggil Allah SWT mendapat ampunan dan tempat yang sebaik-baiknya di akhirat kelak.
Setelah selesai dinas di Arun - Lhok Seumawe, aku berangkat naik minibus ke kota asalku (Bireuen) sekitar 60 km dari Lhok Seumawe, di minibus aku terkenang masa-masa kecilku dan masa 10 tahun kerjaku di PT. Arun dimana hampir pada setiap weekend aku pulang ke Bireuen terutama ketika anak-anakku belum lahir dan disana ke dua orang tuaku sudah menyiapkan berbagai masakan kesukaanku ... betapa bahagianya.... Oh ya kami sekeluarga pindah ke Jakarta pada bulan April tahun 2000.
Pada kepulanganku kali ini, mereka sudah tidak ada, bapak meninggal 12 September 2001 karena sakit, dikebumikan di tanah kelahirannya Matang Glp. II dan mamak meninggal pada kejadian tsunami tersebut dan dikebumikan di Banda Aceh .... Sepanjang perjalanan mataku berkaca2 terkenang ke dua orang tuaku ... rasanya belum banyak yang aku lakukan untuk mereka .... berbakti kepada mereka .... membalas budi dan jasa orang tuaku .... yang sampai kapanpun tidak akan sanggup aku balas .... Aku hanya dapat berdoa, Ya Allah, ampunkanlah dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu aku masih kecil.
I love you Mamak dan Bapak.
Salam Ina
Kesempatan untuk pulang ke Aceh yang bertepatan dengan dinas tersebut merupakan moment yang aku nantikan setelah terakhir aku pulang kampung pada saat kejadian tsunamy 26 Desember 2004 yang lalu, yang merengut kehidupan orang-orang terdekatku, ibunda tercinta, kakakku Rahmi Hayati beserta suaminya Nirwan Jaelani dan 3 orang anaknya (Milzam, Auzan dan Nadila) juga beberapa saudara sepupu dan tante & om sekeluarga. Semoga mereka yang telah dipanggil Allah SWT mendapat ampunan dan tempat yang sebaik-baiknya di akhirat kelak.
Setelah selesai dinas di Arun - Lhok Seumawe, aku berangkat naik minibus ke kota asalku (Bireuen) sekitar 60 km dari Lhok Seumawe, di minibus aku terkenang masa-masa kecilku dan masa 10 tahun kerjaku di PT. Arun dimana hampir pada setiap weekend aku pulang ke Bireuen terutama ketika anak-anakku belum lahir dan disana ke dua orang tuaku sudah menyiapkan berbagai masakan kesukaanku ... betapa bahagianya.... Oh ya kami sekeluarga pindah ke Jakarta pada bulan April tahun 2000.
Pada kepulanganku kali ini, mereka sudah tidak ada, bapak meninggal 12 September 2001 karena sakit, dikebumikan di tanah kelahirannya Matang Glp. II dan mamak meninggal pada kejadian tsunami tersebut dan dikebumikan di Banda Aceh .... Sepanjang perjalanan mataku berkaca2 terkenang ke dua orang tuaku ... rasanya belum banyak yang aku lakukan untuk mereka .... berbakti kepada mereka .... membalas budi dan jasa orang tuaku .... yang sampai kapanpun tidak akan sanggup aku balas .... Aku hanya dapat berdoa, Ya Allah, ampunkanlah dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu aku masih kecil.
I love you Mamak dan Bapak.
Salam Ina
No comments:
Post a Comment