Akhirnya tamat juga membaca buku ke empat dari tetraloginya Andrea Hirata, lebih kurang 1 minggu ... soalnya tidak dibaca terus menerus, per-harinya hanya dapat beberapa bab saja, ketika berada di kamar mandi ...he..he.
Buku Maryamah Karpov ini menceritakan kisah si Ikal di kampung halamannya Belitong setelah pulang dari Perancis ... dimana pada buku ke 2 Sang Pemimpi dan yang ke 3 Edensor menceritakan kisah si Ikal dan sepupunya Arai selama sekolah di luar negeri dan pencarian A Ling ... cinta pertama si Ikal di beberapa negara.
Penggalan-pengalan cerita atau Bab di buku ke 4 ini mirip dengan cara bertutur di buku pertama yaitu Laskar Pelangi. Buku ke empat ini menceritakan suasana di Belitong termasuk kebiasaan suku2 yang ada di sana seperti melakukan taruhan untuk kegiatan apapun, keadaan beberapa anggota Laskar Pelangi, kedatangan dokter gigi menggantikan dukun gigi yang diperjuangkan oleh lurah kampung tersebut dan beberapa cerita-cerita tentang keluarga si Ikal. Juga ada beberapa kelucuan yang membuat aku senyum-senyum sendiri waktu membacanya.
Tentu saja inti utama ceritanya adalah perjuangan si Ikal mencari A Ling dengan membuat perahu untuk berlayar ke pulau-pulau di sekitar Belitong yang banyak bajak lautnya dan kegiatan si Ikal ini membuat suku-suku di kampungnya bertaruh untuk keberhasilan maupun kegagalannya. Dalam melakukan pembuatan perahu tersebut si Ikal sangat terbantu dengan teori2 / perhitungan2 fisika maupun matematikannya Lintang sehingga perahu tersebut dinamakan Mimpi-mimpi Lintang. Pada saat berlayar si Ikal ditemani oleh anggota Laskar Pelangi yang sangat suka dengan cerita mistik/klenik yaitu si Mahar.
Bagaimana endingnya ? Dikasih bocoran dikit ... si Ikal akhirnya bertemu dengan si Aling ... walaupun tidak diceritakan secara detail dan menurutku Andrea Hirata tidak mengeksplor lebih dalam suasana pertemuan tersebut juga ending ceritanya sehingga ceritanya agak datar2 saja ... kemudian ketika si Ikal meminta izin ke bapaknya untuk menikah dengan A Ling ..... apa jawabannya saudara-saudara ? Bapaknya yang pendiam hanya menangis ... dan itu berarti tidak.
Terus siapa Maryamah Karpov ... yang menjadi judul buku itu, tidak ada cerita khusus mengenai hal ini ... Maryamah adalah nama seorang ibu2, si Ikal menyebutnya Makcik yang masih saudara jauhnya yang buka warung dimana beberapa pengunjungnya suka bermain catur diwarung tersebut, dugaanku mungkin dari catur inilah muncul nama Karpov. Sedangkan gambar sampulnya seorang perempuan yang bermain biola ... pada cerita ini perempuan yang sering bermain biola di warung adalah Nurmi yang tidak lain adalah anaknya makcik Maryamah ... ... si Ikal sempat belajar biola sendiri menggunakan teori fisika di sela kegiatannya membuat perahu dan berhasil mengalunkan nada-nada lagu Rayuan Pulau Kelapa menghibur pengunjung warung.
Menurutku dari tetraloginya Andrea Hirata ini ... buku pertamanya Laskar Pelangi lah yang terbaik ... Laskar Pelangi is the best.
Salam Ina
Buku Maryamah Karpov ini menceritakan kisah si Ikal di kampung halamannya Belitong setelah pulang dari Perancis ... dimana pada buku ke 2 Sang Pemimpi dan yang ke 3 Edensor menceritakan kisah si Ikal dan sepupunya Arai selama sekolah di luar negeri dan pencarian A Ling ... cinta pertama si Ikal di beberapa negara.
Penggalan-pengalan cerita atau Bab di buku ke 4 ini mirip dengan cara bertutur di buku pertama yaitu Laskar Pelangi. Buku ke empat ini menceritakan suasana di Belitong termasuk kebiasaan suku2 yang ada di sana seperti melakukan taruhan untuk kegiatan apapun, keadaan beberapa anggota Laskar Pelangi, kedatangan dokter gigi menggantikan dukun gigi yang diperjuangkan oleh lurah kampung tersebut dan beberapa cerita-cerita tentang keluarga si Ikal. Juga ada beberapa kelucuan yang membuat aku senyum-senyum sendiri waktu membacanya.
Tentu saja inti utama ceritanya adalah perjuangan si Ikal mencari A Ling dengan membuat perahu untuk berlayar ke pulau-pulau di sekitar Belitong yang banyak bajak lautnya dan kegiatan si Ikal ini membuat suku-suku di kampungnya bertaruh untuk keberhasilan maupun kegagalannya. Dalam melakukan pembuatan perahu tersebut si Ikal sangat terbantu dengan teori2 / perhitungan2 fisika maupun matematikannya Lintang sehingga perahu tersebut dinamakan Mimpi-mimpi Lintang. Pada saat berlayar si Ikal ditemani oleh anggota Laskar Pelangi yang sangat suka dengan cerita mistik/klenik yaitu si Mahar.
Bagaimana endingnya ? Dikasih bocoran dikit ... si Ikal akhirnya bertemu dengan si Aling ... walaupun tidak diceritakan secara detail dan menurutku Andrea Hirata tidak mengeksplor lebih dalam suasana pertemuan tersebut juga ending ceritanya sehingga ceritanya agak datar2 saja ... kemudian ketika si Ikal meminta izin ke bapaknya untuk menikah dengan A Ling ..... apa jawabannya saudara-saudara ? Bapaknya yang pendiam hanya menangis ... dan itu berarti tidak.
Terus siapa Maryamah Karpov ... yang menjadi judul buku itu, tidak ada cerita khusus mengenai hal ini ... Maryamah adalah nama seorang ibu2, si Ikal menyebutnya Makcik yang masih saudara jauhnya yang buka warung dimana beberapa pengunjungnya suka bermain catur diwarung tersebut, dugaanku mungkin dari catur inilah muncul nama Karpov. Sedangkan gambar sampulnya seorang perempuan yang bermain biola ... pada cerita ini perempuan yang sering bermain biola di warung adalah Nurmi yang tidak lain adalah anaknya makcik Maryamah ... ... si Ikal sempat belajar biola sendiri menggunakan teori fisika di sela kegiatannya membuat perahu dan berhasil mengalunkan nada-nada lagu Rayuan Pulau Kelapa menghibur pengunjung warung.
Menurutku dari tetraloginya Andrea Hirata ini ... buku pertamanya Laskar Pelangi lah yang terbaik ... Laskar Pelangi is the best.
Salam Ina
No comments:
Post a Comment