Menurut pengamat Astronomi, pada tahun 2016 ini, akan terjadi 2 gerhana
matahari dan 2 gerhana bulan di wilayah Indonesia. Adapun
salah satu gerhana matahari yang dimaksud adalah Gerhana Matahari Total
(GMT) yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 mendatang. GMT merupakan peristiwa alam yang dikarenakan posisi matahari, bulan
dan bumi berada pada satu garis. Kejadian ini dimulai pada saat bulan
secara perlahan menutupi piringan matahari. Semakin lama semakin besar,
area piringan matahari ditutupi secara total oleh bulan. Akibatnya,
wilayah-wilayah yang dilintasi GMT tidak mendapatkan sinar matahari
(gelap).
Gerhana matahari adalah fenomena langka yang jadi buruan manusia sejak dulu. Kali ini istimewa karena wilayah daratan yang dilalui gerhana total hanya Indonesia. Peneliti, masyarakat, turis, dan pemerintah mulai bersiap menyambut gerhana matahari total tersebut.
Jalur totalitas gerhana membentang dari Samudra India hingga utara Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat. Jalur gerhana itu selebar 155-160 kilometer dan terentang sejauh 1.200-1.300 kilometer, yang kali ini melintasi 12 provinsi di Indonesia. Provinsi-provinsi itu adalah Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung. Selain itu, semua provinsi di Kalimantan (kecuali Kalimantan Utara), Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara juga dilintasi. Namun, tidak semua daerah di provinsi itu dilintasi jalur totalitas gerhana.
Di pusat jalur gerhana, gerhana total terpendek terjadi di Seai, Pulau Pagai Selatan, Sumatera Barat, selama 1 menit 54 detik dan terpanjang di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, selama 3 menit 17 detik. Totalitas gerhana terlama terjadi di satu titik di atas Samudra Pasifik di utara Papua Niugini selama 4 menit 9 detik.
Gerhana matahari adalah fenomena langka yang jadi buruan manusia sejak dulu. Kali ini istimewa karena wilayah daratan yang dilalui gerhana total hanya Indonesia. Peneliti, masyarakat, turis, dan pemerintah mulai bersiap menyambut gerhana matahari total tersebut.
Jalur totalitas gerhana membentang dari Samudra India hingga utara Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat. Jalur gerhana itu selebar 155-160 kilometer dan terentang sejauh 1.200-1.300 kilometer, yang kali ini melintasi 12 provinsi di Indonesia. Provinsi-provinsi itu adalah Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung. Selain itu, semua provinsi di Kalimantan (kecuali Kalimantan Utara), Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara juga dilintasi. Namun, tidak semua daerah di provinsi itu dilintasi jalur totalitas gerhana.
Di pusat jalur gerhana, gerhana total terpendek terjadi di Seai, Pulau Pagai Selatan, Sumatera Barat, selama 1 menit 54 detik dan terpanjang di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, selama 3 menit 17 detik. Totalitas gerhana terlama terjadi di satu titik di atas Samudra Pasifik di utara Papua Niugini selama 4 menit 9 detik.
Di luar daerah yang dilintasi jalur totalitas gerhana akan mengalami
gerhana matahari sebagian (GMS). Daerah yang mengalami GMS akan melihat
Matahari berbentuk sabit. Pada tanggal 9 Maret 2016 nanti, seluruh wilayah Indonesia, di luar yang
mengalami GMT, akan mengalami GMS, demikian menurut ketua Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional).
Hal-hal yang Dianjurkan Ketika Terjadi Gerhana
Pertama: perbanyaklah dzikir, istighfar, takbir, sedekah dan bentuk ketaatan lainnya.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ
الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ
لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا
اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara
tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian
seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka
berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan
bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)
Kedua: keluar mengerjakan shalat gerhana secara berjama’ah di masjid.
Ketiga: wanita juga boleh shalat gerhana bersama kaum pria.
Keempat: menyeru jama’ah dengan panggilan ’ash sholatu jaami’ah’ dan tidak ada adzan maupun iqomah.
Kelima: berkhutbah setelah shalat gerhana
Tata Cara Shalat Gerhana
Kedua: keluar mengerjakan shalat gerhana secara berjama’ah di masjid.
Ketiga: wanita juga boleh shalat gerhana bersama kaum pria.
Keempat: menyeru jama’ah dengan panggilan ’ash sholatu jaami’ah’ dan tidak ada adzan maupun iqomah.
Kelima: berkhutbah setelah shalat gerhana
Tata Cara Shalat Gerhana
Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua raka’at
dan ini berdasarkan kesepakatan para ulama. Namun, para ulama berselisih
mengenai tata caranya. Ada yang mengatakan bahwa shalat gerhana
dilakukan sebagaimana shalat sunnah biasa, dengan dua raka’at dan setiap
raka’at ada sekali ruku’, dua kali sujud. Ada juga yang berpendapat
bahwa shalat gerhana dilakukan dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada
dua kali ruku’ dan dua kali sujud. Pendapat yang terakhir inilah yang
lebih kuat sebagaimana yang dipilih oleh mayoritas ulama. Hal ini berdasarkan hadits-hadits sbb :
“Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk menyeru ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at.” (HR. Muslim no. 901).
“Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk menyeru ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at.” (HR. Muslim no. 901).
“Aisyah menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami manusia dan beliau memanjangkan berdiri. Kemudian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada raka’at berikutnya beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), sedangkan matahari telah nampak.” (HR. Bukhari, no. 1044).
Tata cara shalat gerhana sama seperti shalat biasa dan bacaannyapun sama, urutannya sebagai berikut:
[1] Berniat di dalam hati dan tidak dilafadzkan karena melafadzkan niat termasuk perkara yang tidak ada tuntunannya dari Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam dan beliau shallallahu ’alaihi wa sallam juga tidak pernah mengajarkannya lafadz niat pada shalat tertentu kepada para sahabatnya.
[2] Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.
[3] Membaca do’a istiftah dan berta’awudz,
kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang
(seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan
lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:
جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaharkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
[4] Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.
[5] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’
[6] Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud,
namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang
panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
[7] Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
[8] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).
[9] Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
[10] Kemudian bangkit dari sujud lalu
mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan
dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
[11] Tasyahud.
[12] Salam.
[13] Setelah itu imam menyampaikan khutbah
kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a,
beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak.
Semoga Bermanfaat.
Salam Ina
1 comment:
Jelly Gamat QnC
Obat Menghentikan Pendarahan Di Rahim
Jelly Gamat QnC
Qnc Jelly Gamat
Jelly Gamat QnC
Jelly Gamat QnC
QnC Jelly Gamat Multi Khasiat
Agen QnC Jelly Gamat
Obat Menyembuhkan Kuku terkelupas
Obat Bisul Di Kepala Anak
Obat Penghilang Mulas Perut
Obat Asam Lambung Tinggi Pada Ibu Hamil
Obat Bisul Di Pantat Anak
Obat Bisul Di Kepala Anak
Obat Bisul Di Paha Anak
Obat Penghilang Bisul
Obat Untuk Borok Di Kaki
Obat Pengering Luka Borok
Obat Pengering Luka Borok
Obat Borok Pada Anak
Obat Memar Di Kepala Anak
Obat Sering Kencing
Obat Bisul Di Payudara Ibu Menyusui
Obat Muntah Darah Hitam
Obat Pendarahan Setelah Kb Suntik
Obat Bisul Di Wajah
Obat Bisul Di Betis
Post a Comment