Sebagai
seorang ibu, seringkali aku galau dan dihinggapi kekhawatiran tentang masa
depan anak-anakku mengingat saat ini
persaingan dan kompetisi antar sesama semakin besar, jumlah manusia yang
semakin banyak sedangkan sumber daya semakin berkurang serta semakin berkurangnya rasa sosial dan
tolong menolong antara sesama ... bahkan saat ini berkomunikasi lewat gadget
lebih disukai anak-anak dibandingkan berkomunikasi secara nyata face to
face. Rasanya memang tidak banyak yang
dapat aku lakukan selain memperbanyak berdoa kepada Allah SWT, mohon
perlindungan dan bimbinganNya agar anak-anakku diberi keselamatan iman,
memperoleh kehidupan yang baik, sukses
dan bahagia di dunia & akhirat, Aamiin Ya Rabbal'alamin.
Banyak
tulisan yang mengupas tentang kekuatan sebuah doa dan keutamaannya. Nah doa ibu
adalah doa yang dipandang sebagai doa makbul seperti sabda Rasulullah SAW, "Tiga doa yang
mustajab yang tidak diragukan lagi (kemakbulannya), yaitu doa orang tua, doa
orang yang bepergian (safar), dan doa orang yang dizalimi." (HR Abu Daud).
Doa
orangtua terlebih ibu amat didengar oleh Allah SWT ... berikut hasil searching di internet tentang kisah imam besar Masjidil
Haram Syaikh Abdurrahman As-Sudais. Syaikh Sudais dengan suara merdunya tatkala
membaca Al-Quran amat dikenal di Indonesia.
Menjadi imam masjidil haram yang di dalamnya terdapat ka'bah yang
merupakan kiblat kaum muslim seluruh dunia tentunya sebuah kemuliaan yang
tinggi. Dibalik nama besarnya sebagai seorang imam masjid, terukir kisah masa
kecilnya yang unik.
As-Sudais
kecil saat berusia 12 tahun, menurut informasi
... dikenal sebagai anak yang sangat nakal. Ulahnya sering membuat jengkel sang Ibu, akan
tetapi ibunda Sudais bukanlah tipe ibu yang marah-marah dengan mengumbar
kata-kata kasar... saat memarahi Sudais akibat
kenakalannya, ibunya justru melantunkan doa.
Pada
suatu hari saat Sudais sedang bermain pasir, di rumah kedatangan tamu rekan
orang tuanya. Seperti biasa Ibunya
menyiapkan hidangan untuk memuliakan
sang tamu. Hidangan itu berupa sajian kambing siap santap. Nah di saat hidangan
tersebut hendak disajikan ke tamu, Sudais kecil dengan kenakalannya malah
menaburi masakan itu dengan pasir.
Waaah…
kalau kita bagaimana jengkelnya ya? Ibunda Sudais juga geram kepada anaknya
tapi ia mencoba menahan diri dari berkata buruk, ia malah berujar begini “Pergilah Nak, semoga Allah menjadikan kamu Imam Masjidil
Haram”. Subhanallah.... ucapan baik
dari seorang Ibu bisa menjadi doa untuk anak-anaknya.
Sebuah
contoh doa orang tua yang mustajab.
Sudais yang dikenal nakal pada masa kecilnya, kini menjadi imam besar Masjidil
Haram. Suaranya yang merdu didengar
bukan hanya di Makkah, melainkan menggema di seluruh dunia. Sungguh tak terlintas dalam benak si Ibu,
bagaimana mungkin anak yang nakal dan malas belajar bisa menjadi Imam Masjidil
Haram ?
Ada
lagi kisah lainnya dari hasil
searching dan beredar di WA grup yaitu tentang
tulisan Dr Fauzia Addabbus,
seorang psikolog yang amat populer di Kuwait yang pernah menulis di
Twitter tentang rahasia-rahasia doa
seorang Ibu, jika tiap malam ia mendoakan anak-anaknya, dan ternyata efek dari
twitter itu telah mengubah jalan hidup banyak orang. Copas Isi twitternya
sebagai berikut:
"Aku
menyumpahmu demi Allah wahai setiap Ibu, agar jangan tidur tiap malam sebelum
engkau memohon pertolongan Allah dan mengabariNya bahwa engkau Ridho atas
anak-anakmu seridho-ridhonya, dan aku menyumpahmu demi Allah agar engkau tidak
menghijab/menghalangi RidhoNya kepada anak-anakmu. Dan aku memintamu wahai para
ibu agar jangan engkau tidur tiap malam sebelum kau angkat kedua tanganmu
sambil menyebut satu persatu nama anak-anakmu dan mengabarkan kepadaNya bahwa
engkau ridho atas mereka masing-masing.
Begini
doanya: "Allahumma innii usyhiduka annii roodhiyah 'an ibnii/ibnatii
(sebut nama anak-anakmu satu persatu) tamaamarridho wa kamaalarridho wa
muntahayirridho. Fallahumma anzil ridhwaanaka 'alaihim biridhooii 'anhum"
Artinya:
"(Ya Allah aku bersaksi kepadaMu bahwa aku ridho kepada anak2ku (sebutkan
nama anak-anak........) dengan ridho paripurna, ridho yang sempurna dan ridho
yang paling komplit. Maka turunkan ya Allah keridhoanMu kepada mereka demi
ridhoku kepada mereka)."
Kemudian
setelah berselang beberapa minggu setelah Twitter tersebut tersebar, tiba-tiba
aku dikejutkan oleh seorang ibu yang berkata bahwa aku telah mengubah
kehidupannya secara total, dan sekarang dia merasa dalam kenikmatan yang tak
terlukiskan karena akibat doa itu terhadap dia dan anak laki-lakinya yang
berumur 22 tahun. Maka berceritalah si Ibu itu:
Sejak
kelahiran anakku itu aku hidup dalam penderitaan karenanya. Dia tak pernah
sholat dan bahkan jarang mandi, dia sering berdebat panjang denganku, dan tak
jarang dia membentakku dan tak menghormatiku, walaupun sudah sering aku
mendoakannya. Maka ketika membaca twittermu aku berkata : mungkinkah omongan
ini benar? tampaknya masuk akal?? dan seterusnya.... dan akhirnya kuputuskan
untuk mencoba anjuranmu walaupun aku tak yakin bahkan mentertawaimu.
Lalu
setelah seminggu, mulai berubah nada suara putraku kepadaku, dan pertamakali
dalam hidupku aku tertidur dalam kedamaian, dan didalam diriku ada sedikit
syak? Dan kemudian kudapati putraku mandi , padahal aku tak menyuruhnya..
Minggu
kedua dan aku terus mendoakannya sesuai anjuranmu, ia membukakan pintu untukku
dan menyapaku "Apa kabar ibu?" dengan suara lembut yang tak pernah
kudengar darinya sebelum itu. Aku gembira tak terkira walaupun aku tak
menunjukkan perasaanku kepadanya sama sekali.
4
jam kemudian aku menelponnya di ponselnya, dan ia menjawabku dengan nada yang
berbeda dari biasanya: "Bu, aku disamping masjid dan aku baru akan sholat
waktu ibu menelponku….”
Maka
akupun tak mampu menahan tangisku, bagaimana mungkin ia yang tak pernah sholat
bisa mulai sholat dan dengan lembut menanyaiku apa kabar ?? Tak sabar aku
menanti kedatangannya dan segera kutanyai sejak kapan engkau mulai sholat?
Jawabnya; “Aku sendiri tak tahu Bu, waktu aku di dekat masjid mendadak hatiku
tergerak untuk sholat……………….”
Sejak
itu kehidupanku berubah 180 derajat, dan anakku tak pernah lagi
berteriak-teriak kepadaku dan sangat menghormatiku. Tak pernah aku mengalami
kebahagian seperti ini walaupun aku sebelumnya sering hadir di majelis-majelis
zikir dan pengajian-pengajian…..
Ibu
adalah harta karun yang kita sia-siakan. Betapa tidak? Karena beratnya
kehidupan sehari-hari seringkali seorang ibu melupakan doa untuk anak-anaknya,
sering juga dia menganggap bahwa pusat-pusat bimbingan psikologi adalah jalan
lebih baik untuk perkembangan anak-anaknya.
Padahal
justru Doa Ibu adalah jalan tersingkat untuk mencapai kebahagiaan anak-anaknya
di dunia dan akhirat.
Jangan
pernah bilang: "Ah anakku masih kecil, ngapain didoakan? Bagaimana jika
engkau menunggu mereka makin besar dan dewasa, dan menjadi tua, disaat mereka
lebih butuh akan doa-doamu, padahal mungkin waktu itu engkau sudah di haribaan
Ilahi?
Jadi
doakan anak-anakmu mulai sekarang, dan jadilah orang yang bermurah hati dengan
doa-doamu untuk mereka. Allah telah mengkaruniai kita para ibu sebagai wasilah
bagi anak-anak kita dalam hubungan mereka dengan Allah melalui doa-doa kita
untuk mereka. Kita bisa melakukannya kapanpun kita mau, dan kita bisa mengetuk
pintuNya kapanpun kita mau dan Allah tak pernah mengantuk dan tak pernah tidur. Semoga doa setiap ibu untuk kebaikan anak-anaknya dikabulkan Allah SWT.
No comments:
Post a Comment