Pada liburan lebaran kali ini, kami tidak pergi berlibur ke luar kota, karena setiap dengar berita dimana-mana macet, kota Bandung juga macet, ya sudahlah tetap di rumah saja, mau ke tempat wisata di Jakartapun macet juga, jadi males deh.
Karena libur bersama lebaran sudah selesai, kami berharap tidak macet lagi, mumpung masih cuti ... hari Senin 6 Oktober 08 ini kami berencana ke Taman Safari, soalnya pengen ngajak Fathur, karena dia sama sekali belum pernah ke sana. Kami berangkat dari rumah jam 8.30, jalanan lancar sampai Ciawi, setelah itu macet ... sampai gerbang Taman Safari. Kami sampai sekitar jam 10.00, setelah keliling Taman Safari sekitar 1 jam dan memotret binatang2 yang ada disana, kami memutuskan menuju puncak untuk makan siang.
Jalanan ke puncakpun agak macet, restoran-restoran terkenal yang ada di sepanjang jalan seperti Puncak Pass, Rindu Alam I penuh banget, kami melanjutkan ke arah Cianjur, udah agak ragu nih ... masih ada nggak ya restoran lainnya ? karena menurut pengamatanku ... situasi di puncak dan sekitarnya sudah berbeda dibandingkan sebelum adanya tol Cipularang, banyak restoran yang sudah tutup dan pada pagarnya tertulis "dijual". Mungkin sejak ada alternatif lain yang lebih cepat menuju Bandung, tidak banyak lagi orang yang memilih lewat puncak untuk keperluan bisnisnya sehingga aktivitas ekonomi masyarakat di sepanjang jalan itu menjadi kurang bergairah.
Akhirnya kami masuk ke restoran Rindu Alam II yang kelihatan sepi ... mudah2an makanannya ok, kita sudah lapar banget soalnya sudah jam 12 lewat. Kami memesan ikan gurame goreng, sate ayam, lalap, tahu & tempe serta es kopyor, sambil menunggu makanan datang, kami shalat dhuhur dulu. Rasa makanannya biasa saja ... tapi masih enaklah dimakan, total biaya Rp. 286 ribu untuk berlima. Setelah makan, kami langsung berangkat pulang ke Jakarta. Jalanan menuju Jakarta macet banget ... butuh waktu sekitar 1 jam sampai pasar Cisarua, setelah itu baru relatif lancar sampai Jakarta.
Heran ya ... dimana-mana tempat wisata penuh apalagi mal-mal dan restoran, seolah-olah nggak kelihatan kalau krisis ekonomi global sedang terjadi ... semoga saja kali ini Indonesia tidak terkena krisis ekonomi lagi, kasihan masyarakat yang kurang mampu. Ayo kita galakkan pemakaian produksi Dalam Negeri, melakukan wisata Domestik sehingga aktifitas ekonomi kita masih tetap berjalan ... dari kita untuk kita, potensi ekonomi Indonesia cukup besar lho, produk apa saja yang dihasilkan ... konsumennya ada 200 juta lebih. Kita pasti bisa kog, harus yakin !!!
Salam Ina