Tuesday, July 23, 2013

Singapore Lagi, Bosan nggak sih ?

Untuk mengisi catatan online bulan Juli ini, cerita tentang liburan yang lalu tetap dituliskan walaupun mungkin basi banget bagi pembaca sekalian ... Singapore lagi ? ha...ha...ha, mentok2nya kesini lagi, soalnya relatif dekat, mudah dan murah dibandingkan ke negara tetangga lainnya.

Setiap liburan tiba, salah satu kegiatan yang menyenangkan adalah traveling ke luar kota, namun ketika menentukan jadwal dan lokasi liburan, terjadilah sedikit perdebatan di dalam keluarga kami. Liburan sekolah anak2 tahun ini bertepatan dengan jadwal tugasku ke Belanda dan juga jadwal Hifzhan testing masuk PTN baik melalui SBMPTN, SIMAK UI maupun UTUL UGM. Pengennya sih suami dan anak2 menyusul ke Belanda, tapi mengingat biaya yang dibutuhkan sangat besar dan jadwal Hifzhan yang tidak cocok, opsi tersebut batal dengan sendirinya. 


Menyesuaikan dengan jadwal Hifzhan, liburan baru dapat dilakukan setelah 30 Juni 2013 (SIMAK UI) dan sebelum 7 Juli 2013 (UTUL UGM), tinggal lokasinya nih yang perlu kompromi. Aku pengennya bawa anak2 ke Palembang biar kenal dengan daerah asal papanya karena liburan tahun lalu kami sudah berkunjung ke Aceh, daerah asalku, biar adil gitu :) Tapi suamiku kurang setuju, katanya ke Palembang nanti saja waktu libur lebaran, iya juga sih.

Akhirnya suamiku memilih libur ke Singapore, awalnya aku kurang setuju, mbok ya ke tempat lain gitu lho, bosan banget membayangkan liburan di Singapore itu, karena kami sekeluarga sudah beberapa kali liburan ke sana. Tapi suamiku janji, kali ini kami akan ke lokasi yang belum pernah dikunjungi sebelumnya dan nginapnya jauh dari Orchard Road, agar tidak tergoda untuk muter2 / window shopping di Mal. Kalau sekadar window shopping ngapain jauh2, pada umumnya suasana Mal di Jakarta jauh lebih bagus dibandingkan Mal2 yang ada di kota tersebut.

Karena persiapan liburan dilakukan secara mendadak, harga tiket pesawat dan hotelpun relatif lebih mahal dibandingkan jika reservasi dilakukan jauh2 hari. Untuk tiket SQ pp sekitar Rp 17 juta untuk kami berlima, sedangkan reservasi hotel dilakukan via internet, untuk biaya hotel di daerah Bugis (2 malam) dan Lavender (2 malam) sekitar SGD 250 per malam dan kami butuh 2 kamar sehingga total biaya hotel selama 4 malam sekitar SGD 2000 atau Rp 16 juta, di luar biaya transport lokal dan makan.

Kenapa hotel di Singapore ada di 2 lokasi ? itu karena itenerary kami yang berubah, rencana awal kami akan menginap 2 malam di Johor sekalian ke Lego land dan melihat JPO (Johor Premium Outlet) yg katanya mirip dengan pusatnya yang ada di USA (aku sudah pernah berkunjung ke Premium Outlet yang ada di Houston USA). Rencana tersebut berubah setelah dapat info bahwa Lego Land lebih cocok untuk anak2 di bawah 12 tahun, sedangkan anak2 kami sudah besar dan hanya Fathur yang masih 10 tahun, sehingga kami memutuskan tidak jadi menginap di Johor, namun ketika melakukan reservasi untuk 2 malam lagi di hotel yang sama di Singapore, kamarnya sudah penuh.

Kami berangkat ke Singapore tanggal 1 Juli 2013 pk. 7.55, rupanya keberangkatan kami tertunda sekitar 2 jam karena pesawat SQ telat sampai ke Jakarta, sehingga kami tiba di Singapore sudah siang, jadi langsung menuju hotel di daerah Bugis. Nama hotelnya Bugis Village, lokasinya dekat dengan Raffles Hospital dan stasiun MRT Bugis. Hotel ini lumayan bagus, kamarnya besar dan di sekitar hotel banyak restoran yang menjual halal food dan dekat pula dengan mesjid Sultan. Kami sempatkan juga sholat shubuh berjamaah di mesjid ini.

Hari pertama di Singapore, setelah check in di hotel dan makan siang, kami menuju area Singapore Flyer untuk memotret spot2 menarik seperti gedung Marina Bay Sand dan juga suamiku penasaran dengan simulator Boeing yang terdapat di sini. Kebetulan suamiku suka banget ama pesawat, dia pengen nyobain jadi pilot, walaupun biayanya lumayan mahal yaitu SGD 175 untuk 30 menit. Dengan harga tersebut dapat disimulasikan take off dan landing untuk 2 airport, kamipun diijinkan untuk ikut duduk di belakang cockpit dan bebas pula foto2, mengabadikan keadaan di cockpit dengan kamera sendiri.

Hari ke dua di Singapore, kami berkunjung ke Jurong bird park, lumayanlah bisa lihat pinguin dan berbagai burung yang ada di sana, sayangnya tram yang tersedia untuk menuju ke tempat2 burung tersebut sangat sedikit, sehingga waktu terbuang percuma untuk menunggu, padahal tiket yang dibeli sudah termasuk biaya tram. Sempat terpikirkan seandainya Indonesia juga punya taman burung yang dikelola dengan baik seperti di Singapore ini, pasti bisa mengalahkan Jurong Bird Park karena burung-burung yang ada di negara kita lebih beragam jenisnya.


Langsung deh googling, ternyata oh ternyata di TMII Jakarta dan di Bali ada taman burung juga, wah jadi malu hati nih, taman burung yang di negeri sendiri belum pernah dikunjungi, soalnya nggak pernah tahu sebelumnya, kurang promosi kah ? suatu saat nanti harus disempatkan untuk melihat taman burung yang ada di negri tercinta. Ayo Indonesiaku ... kita harus bisa mengelola tempat wisata dengan serius, wong di Singapore ini, tempat wisata yang menurutku biasa2 saja jadi menarik orang2 berkunjung, karena dikelola dengan baik, padahal keindahannya tidak ada apa2nya dibandingkan dengan keindahan yang telah dianugerahkan Allah SWT kepada Indonesia.

Hari ke tiga ini kami harus pindah hotel ke area Lavender, nama hotelnya V hotel, lokasinya persis di atas stasiun MRT Lavender, hotel ini kamarnya sempit dan suasana lobbynya rusuh banget, lift juga agak susah, antri soalnya, namun untuk cari makan gampang, banyak yang jual makanan halal di sekitarnya. Siangnya kami jalan-jalan ke National University of Singapore (NUS), kebetulan ada ponakan yang sedang kuliah di sini. Kami naik MRT menuju stasiun Kent Ridge, nah di exit stasiun Kent Ridge ini langsung terlihat rumah sakit universitas yaitu NUH (National University Hospital).

Sambil menunggu kedatangan ponakan yang saat itu sedang ada kegiatan di kampusnya, kami sempatkan makan siang dulu di kantin NUH ini, surprise juga makanannya enak, murah dan banyak counter yang halal, bahkan peralatan makan dan tray antara makanan halal dan haram dibedakan warna dan tempat peletakannya. Setelah ponakan datang menemui kami di NUH, kami melanjutkan jalan2 keliling kampus dengan menggunakan bus universitas yang gratis. Lokasi NUS ini sangat luas dan tertata rapi, mirip2lah ama suasana kampus Universitas Indonesia (UI).

Hari ke empat, jadwal kami menuju Gardens by the Bay (terjemahan bebasnya Taman Tepi Teluk), lokasinya masih di area Marina Bay Sands, stasiun MRT terdekat adalah Bayfront. Dari exit stasiun ini ada petunjuk menuju Gardens By the Bay melalui underground yang ditata dengan unik, dinding-dindingnya terdiri dari cermin dan kaca yang dilapisi gambar bunga, pohon dll, keren deh untuk background foto hi...hi. Gardens by the Bay ini juga bisa dicapai melalui Gedung Marina Bay Sands, kalau malam hari sangat bagus karena banyak lampu2 pada Super Treenya, pada hari ke tiga di Singapore, sepulang dari NUS kami sempat jalan2 melihat suasana malam hari di sekitar Marina Bay Sands ini.

Gardens by the Bay (South) baru dibuka pada bulan Juni tahun 2012, taman ini luas banget, katanya sih sekitar 101 hektar, masuk ke taman ini gratis, tapi kami nggak sempat menjelajahi taman yang gratis ini, karena kami sampai di lokasi sudah  sore dan mobil yang tersedia untuk muter2, jam operasinya berakhir pada pukul 17.00. Kalau jalan kaki bisa gempor dan waktunya habis, karena kami harus menuju indoor area yang masuknya harus bayar, tiketnya sudah dibeli ketika kami sampai di airport Changi. Saat itu kami sekaligus membeli tiket ke Jurong bird park dan Gardens by the Bay, kata petugasnya sih lebih murah dibandingkan beli di tempat wisata tersebut, nggak tau benar atau nggak karena kami tidak melakukan counter check lagi. Oh ya Gardens by the Bay ini buka 24 jam, tapi  kalau area indoornya yaitu  flower dome dan cloud forest buka mulai jam 9 pagi sampai  jam 9 malam.

Flower Dome merupakan taman bunga yang berada dalam ruang tertutup yang berpendingin udara, katanya sih iklimnya disesuaikan dengan iklim negara asal bunga2 tersebut. Ada yang beriklim sejuk kering seperti Afrika Selatan, California, Spanyol dan Italia. Ada juga taman Jepang, Australia dan di area Belanda, tamannya dilengkapi dengan kincir angin dan bunga tulipnya juga. Di setiap area taman bunga tersebut ada keterangan tentang nama bunga dan asalnya. Indah dan bagus untuk foto2 dan disarankan ke area ini ketika ada matahari sehingga warna warni bunga yang indah itu terlihat dengan jelas.

Sedangkan Cloud Forest (terjemahan bebasnya hutan berkabut) merupakan hutan buatan yang berisi tanaman2 dari seluruh dunia, di pintu masuk kita disambut oleh air terjun buatan yang berasal dari gunung buatan setinggi 35 meter yang ditutupi oleh berbagai tanaman. Suasananya asyik dan misterius, dingin pula he...he. Ada juga ruangan yang gelap, dan surprise ternyata ada hidden garden di dalamnya. Di sini juga tersedia ruangan video yang menceritakan tentang perubahan iklim dunia dan pemanasan global, lumayanlah untuk menambah ilmu pengetahuan. Setiap area dihubungkan dengan tangga yang lumayan tinggi, ada lift dan eskalator, kalau nggak salah ada 7 level area.

Pokoknya nggak rugilah bayar tiket masuk ke 2 area indoor ini dengan harga SGD 20, namun ada sebelnya, juga, saat kami berada di Flower Dome ini, banyak banget pasangan calon pengantin yang sedang foto pre-wedding, jadi aja kita yang sedang asyik menikmati taman ini diminta menyingkir oleh camera-man karena mereka mau foto2. Padahal sama2 bayar dan tidak ada pula petugas yang mengatur hal, nggak tau juga apakah yang foto pre-wedding ini biaya masuknya beda dengan pengunjung yang lain, kalau sama sih sebel aja, karena menurutku cukup mengganggu pengunjung lainnya.

Tempat lainnya yang kami datangi adalah National Museum of Singapore yang terletak di sekitar area Bencolen, di sini kami hanya berfoto ria, gedung dan taman di sekitarnya bagus. Di dalam museum ini ada area yang pada waktu2 tertentu projectornya diaktifkan yang akan membentuk bayangan orang ke dinding ketika kita sedang berdiri disitu, unik aja hasil fotonya.


Pada hari ke 2 malam, kami juga sempat jalan ke area Orchard Road hanya untuk membeli es krim potong dengan berbagai rasa yang diselipkan di antara 2 keping roti atau wafer seharga SGD 1, konon es krim ini bikin heboh orang Indonesia dan merekomendasikan untuk dicoba, lumayan enak untuk harga semurah itu. Kami sempat muter2 nyari lokasi penjual es krim ini, nggak taunya lokasinya persis di depan wisma Atria / Isetan. Liburan ke Singapore kali ini, kami bener2 nggak mampir ke Mal kecuali Marina Bay Sands, itupun terpaksa karena kelaparan untuk makan malam, ya ampun harga makanan di food courtnya saja mahal banget, nggak sebanding ama rasanya yang biasa2 saja, apalagi kalo makan di resto2nya, pasti lebih mahal lagi :(

Tanggal 5 Juli kami pulang ke Jakarta, kami sengaja memilih flight yang sore, agar sempat jalan2 di sekitar Changi, nggak taunya saat kami menuju praying room untuk sholat jamak dzuhur dan ashar, Afifa tiba2 pingsan, dan langsung diperiksa di klinik Raffles Hospital yang kebetulan terletak di dekat praying room terminal 2. Karena pasiennya lumayan banyak dan dokternya hanya satu orang, terpaksa deh nunggu dokter sekitar 1 jam lebih. Untunglah Afifa nggak apa2 mungkin karena kelelahan keliling Singapore dan saat itu kami belum makan siang pula. Akhirnya rencana mengeksplore duty free shop di Changi batal deh dan pulang ke Jakarta tanpa membawa oleh2.

Salam Ina

Sunday, June 23, 2013

City Sightseeing (Brussel dan Amsterdam)


Pada tanggal 29 Mei 2013 sampai dengan tanggal 17 Juni 2013, aku dan beberapa teman kantor ditugaskan ke Leiden, Belanda untuk mengikuti review meeting deliverable P&ID, Hazop dan SIL yang dilakukan oleh konsultan Engineeringnya Shell selaku Licensor AGRU-SRU untuk proyek gas yang sedang kami tangani. Selain bertugas dari Senin-Jumat, tentu saja ketika weekend maupun selesai jam kantor, kami menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke kota-kota di sekitar Leiden. Hal ini dapat dengan mudah dilakukan karena sistem transportasi umum intercity di Belanda yang sangat baik yaitu menggunakan kereta api atau bus. 

Kebetulan juga, di sana sedang musim panas (matahari terbenam sekitar pukul 10 malam), sehingga usai jam kantor masih punya waktu yang cukup untuk jalan-jalan, menyusuri kota Leiden dan kota-kota di sekitarnya seperti Delf dan Den Haag, kadang-kadang kami jalan sampai tengah malam he..he. Kalau weekend, daerah jangkauannya lebih jauh seperti Amsterdam, Volendam, Utrecht, Rotterdam dan sempat juga ke Brussel, Belgia.  Beberapa teman yang lain malah sempat ke Paris atau Jerman, aku nggak ikutan karena lokasinya relatif jauh dan lagi pula aku sudah pernah berkunjung ke negara2 tersebut beberapa tahun yang lalu.

Sayang sekali ketika aku sampai di Belanda, masa mekarnya bunga tulip sudah berlalu, sehingga keindahan taman bunga tulip Keukenhof tidak dapat dinikmati. Untung saja masih sempat narsis.com berfoto di Madurodam yang ada sedikit tanaman tulipnya, itupun hampir layu dan juga sempat ketemu bunga tulip di sebuah rumah di Volendam, langsung saja diabadikan tanpa izin yang punya rumah ha..ha. 

Nah, yang ingin aku ceritakan di sini adalah jalan-jalan (city sightseeing) di Brussel dan Amsterdam, karena di dua kota ini, kami benar-benar menikmati kota tersebut seperti layaknya turis, mengunjungi berbagai lokasi wisata menggunakan bus hop on hop off, yaitu bus wisata bertingkat yang mengitari lokasi2 wisata yang telah ditentukan, penumpangnya boleh turun di tempat yang diinginkan, kemudian naik lagi bus berikutnya untuk ke lokasi lainnya (kita hanya cukup membayar satu kali untuk 24 jam atau 48 jam).

Brussel
Pada hari Sabtu 15 Juni 2013, kami berangkat ke Brussel, Belgia yang merupakan ibukota Uni Eropah, harga tiket kereta api Leiden-Brussel adalah sekitar 41 Euro (PP), lumayan murah, karena harga tiket untuk intercity di Belanda termasuk mahal dibandingkan jarak yang ditempuh. Kami berangkat pagi-pagi banget yaitu sekitar jam 6 dari hotel Holiday Inn Leiden,  karena weekend, bus umum baru beroperasi sekitar jam 8 pagi, sehingga kami harus berjalan kaki sekitar 30 menit ke Leiden Central untuk naik KA ke Brussel melalui Rotterdam.

Di Rotterdam kami harus berganti KA yang menuju Antwerpen Central yang sudah termasuk wilayah Belgia. Stasiun Antwerpen Central ini besar banget dengan bangunan berarsitektur masa-lalu yang cukup keren, di sini kami harus ganti KA lagi yang menuju Brussel, katanya sih kalau hari kerja, KA dari Rotterdam langsung menuju Brussel sehingga tidak perlu berganti KA. Total waktu perjalanan dari Leiden ke Brussel sekitar 3.5 jam termasuk waktu tunggu dan pindah KA.

Sesampainya di Brussel, kami naik bus hop on hop off dengan biaya sekitar 23 Euro untuk 2 line bus dengan rute yang berbeda selama 24 jam, lokasi bus ini tidak jauh dari Brussel Central Station. Kita bisa naik ke 2 line bus ini tanpa harus membayar lagi, tapi jangan lupa untuk menyimpan tiketnya karena tiket tersebut harus ditunjukkan ke supir atau petugas bus ketika kita kembali naik bus tersebut dari satu lokasi ke lokasi lainnya, frekuensi bus sekitar 15 - 30 menit sekali. Route bus dari halte awal pulang pergi untuk masing-masing line adalah 75 menit, jika tanpa naik-turun di lokasi halte tertentu.

Untuk city sightseeing dengan waktu yang terbatas, lebih baik naik bus ini karena bus akan berhenti di lokasi-lokasi wisata, sehingga lumayan menghemat waktu  daripada naik bus umum atau tram. Karena bagi yang baru pertama kali ke kota ini, mungkin akan kesulitan mencari lokasi wisata yang tepat dan sering kali pakai acara tersesat pula he...he. Di bus ini disediakan map dan headset untuk mendengarkan penjelasan lokasi-lokasi wisata dalam berbagai bahasa, kalau bahasa Indonesia sih belum ada. Oh ya tempat bus hop on hop off berhenti menaikkan dan menurunkan penumpang juga sangat jelas karena ada tandanya di setiap halte.

Pertama kali kami naik bus line 1 yang melewati tempat2 wisata terkenal di Brussel seperti Atomium, Mini Europe, Mannekin piss, Grand Place dan tempat2 shopping dll. Kami hanya turun di beberapa tempat saja, seperti Atomium, Mannekin Piss dan Grand Place. Sebenarnya banyak lokasi yang bagus2 seperti halte Royal Series, disini ada Royal Residence, Japanese Tower, Chinese Pavillion, juga halte Nasional Basilica disini ada gereja Basilica of the scared Heart yang arsitektur bangunannya sangat indah. Namun karena waktu kami terbatas, apa boleh buat, idealnya sih harus menginap di Brussel, baru semua tempat wisata yang dilewati bus tersebut dapat dikunjungi.

Oh ya kami makan siang di salah satu resto halal di sekitar lokasi Mannekin Piss, kalau tidak salah namanya Baraka, makanan yang dijual  mirip dengan menu McD, lumayan enak, restonya cukup besar dan ada toiletnya.

Urusan toilet di Belanda maupun di Brussel ini sesuatu yang penting he..he, karena jarang ditemukan toilet yang gratis di tempat-tempat umum seperti stasiun KA maupun Mal, kita harus bayar sekitar 0.5 Euro baru pintu toiletnya terbuka. Toko souvenir dan coklat juga banyak di sekitar lokasi Mannekin Piss, termasuk wafel coklatnya yang terkenal, tapi kami tidak membeli wafel tersebut karena dari info penjual souvenir yang muslim, wafel tersebut tidak halal, Wallahu a'lam.

Lokasi wisata yang juga asyik adalah Grand Place, letaknya tidak jauh dari Central Station, di sini banyak toko-toko coklat yang memang berasal Belgia seperti Godiva, Leonidas, Belgium dll., resto/cafenya juga asyik buat nongkrong. Disini juga ada penjual bunga2 yang indah dan warna-warni, juga banyak gedung-gedung dengan arsitektur kuno yang bagus banget kalau difoto.

Selanjutnya kami juga sempat naik bus line 2, yang melewati gedung-gedung Pemerintahan, kantor parlemen dll. Pada rute line 2 ini kami tidak turun sama sekali karena waktunya mepet he...he, target kami harus berangkat dari Brussel kembali ke Belanda paling telat sekitar jam 19.00, agar masih ada bus yang beroperasi dari Leiden Central ke hotel, bus dengan rute tersebut berhenti beroperasi sekitar jam 23.30. Alhamdulillah target jadwal kembali ke Belanda tercapai, kalau terlambat .... bakalan jalan kaki lagi, gempor juga nih lutut, apalagi hari juga sudah malam, brrr udara masih terasa dingin menerpa wajah, walaupun saat ini musim panas.

Amsterdam 
Kesempatan melakukan city sightseeing di Amsterdam baru tersedia ketika hari terakhir di Belanda sebelum kembali ke Jakarta yaitu Minggu tanggal 16 Juni 2013. Untuk menghemat waktu, kami juga memanfaatkan bus hop on hop off dengan harga tiket sebesar 17 Euro untuk 24 jam. Berbeda dengan di Brussel, di Amsterdam tidak tersedia halte bus ini secara khusus, sehingga kita harus menandai tempat2 bus tersebut stop untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Karena kami tiba di Amsterdam dan melakukan tour sudah siang, tidak banyak lokasi yang kami kunjungi. Kami hanya berhenti di stop ke 8 (Stadhouderskade), di sini ada Rijksmuseum, Van Gogh Museum, Diamond museum dan House of Bols yang berada di lokasi yang berdekatan. Di sini juga terdapat taman yang teduh dan kolam air dengan artwork yang bagus2, termasuk sign I amsterdam yang banyak dikerubuti wisatawan untuk berfoto. Oh ya toko souvenir juga tersedia, malah souvenirnya keren2 karena memanfaatkan lukisan Van Gogh, menyesal juga aku sudah beli souvenir di tempat2 lainnya, apalagi cadangan duit Euro juga hampir habis, hanya tersisa untuk bayar taxi ke airport saja he...he.

Selain itu, kami juga menyempatkan diri mengabadikan Maritim Museum, yang terletak dekat dengan Central Station, di sini ada kapal VOC yang mungkin saja digunakan untuk berlayar ke Batavia, negeriku tercinta ... who knows, sayangnya museum tersebut sudah tutup sehingga kami tidak masuk ke dalamnya dan nggak dapat info tentang kapal VOC tersebut.

Oh ya kami juga sempat melihat taman di belakang Bible Museum yang termasuk salah satu taman dalam acara open garden day yang biasa dilakukan pada tanggal 14, 15, 16 Juni setiap tahunnya. Sayang sekali kami datang sudah terlambat, karena acara open day sudah hampir berakhir, akhirnya kami diijinkan untuk melihat satu taman saja dengan gratis he..he. Harga tiket untuk 3 hari open garden days tersebut sebesar 15 Euro, yang dapat digunakan untuk menikmati sekitar 40-an taman di berbagai lokasi di Amsterdam.
 
Tanggal 17 Juni 2013 sore, aku kembali ke Jakarta menggunakan pesawat Emirates yang transit di Dubai dan tiba di Jakarta pada tanggal 18 Juni 2013 sore hari. Ternyata di bandara Schiphol (depan Schiphol Plaza) terdapat sign I amsterdam yang agak sepi, sehingga bisa difoto dengan jelas.

Alhamdulillah, dapat kesempatan tugas ke LN plus bisa jalan2, lumayan juga pengalaman yang kuperoleh selama di Belanda ini, salah satu tempat yang bikin penasaran adalah taman tulip Keukenhof, semoga di lain waktu aku dan keluarga diberi Allah SWT kesempatan untuk dapat menikmati taman tulip yang konon sangat indah ini. 

Salam Ina

Saturday, June 01, 2013

Contohlah Bibi Titi Teliti

Masih ingat cerita keluarga Bobo yang ada di majalah anak2 "Bobo" ?  di era tahun 70 - 80 an, majalah Bobo merupakan bacaan wajib anak2 pada saat itu, sampai sekarangpun majalah Bobo masih exist, tapi kayaknya anak2 sekarang khususnya anak2ku, waktu kecil tidak begitu suka baca majalah Bobo, mereka lebih suka baca komik Doraemon, Tsubasa dll, mungkin cerita2 itu lebih dikenal anak2 karena ada film TVnya he..he. Nah salah satu bibinya Bobo bernama Bibi Titi Teliti yang sangat teliti dan selalu memperhatikan segala sesuatunya secara detail. Lho apa hubungannya dengan tulisan ini ? ceritanya begini.

Pada akhir bulan Mei 2013, aku dan teman2ku ditugaskan ke Belanda sekitar 1 bulan, pengajuan visa Schengen melalui kedubes Belanda kami lakukan sendiri tanpa bantuan travel agency, semuanya berjalan lancar. Visa selesai keesokan harinya, masa berlaku visa yang tertulis di semua passport kami adalah dari tanggal 29 Mei sampai dengan 13 Juli 2013, dibawahnya ada tulisan 30 hari, sementara itu kami dijadwalkan berangkat tanggal 29 Mei dan kembali tanggal 29 Juni 2013, sepintas tidak ada masalahkan ? Berangkatlah kami ke Belanda dengan percaya diri he..he. 
 

Sesampainya di Amsterdam (bandara Schiphol), kami dengan tertib antri di imigrasi untuk pemeriksaan passport, temanku yang duluan antri di depanku diperiksa secara seksama, malah petugasnya minta diperlihatkan tiket, sambil menghitung2 jumlah hari yang tercantum di tiket dengan tangannya, aku mulai curiga nih apa yang salah dengan visa kami ? Eh temanku itu lolos, jadwal pulangnya memang lebih awal dari aku yaitu tanggal  21 Juni 2013.

Tiba giliranku, kembali petugas tersebut meminta tiket dan kembali menghitung-hitung dengan jarinya berulang2, sambil lihat ke passport, ngitung lagi ... terus aku tanya apa yang salah ? dia jawab masa berlakunya visa tidak sesuai dengan masa tinggalku di negeri itu. Aku agak ngotot bahwa tanggal yang tertulis di visa masih ada "spare" beberapa hari dan belum "ngeh" salahnya dimana, dia tetap mengusirku untuk masuk ke ruang tunggu bagi orang2 yang punya masalah dengan passport atau visanya, begitu pula dengan temanku berikutnya  yang jadwal tiketnya sama dengan aku, kami sama2 digiring ke ruang tunggu.

Semua berkas kami di ambil oleh petugas di sana dan kami dibiarkannya menunggu selama hampir 1 jam, untung aku tidak sendirian, jadi ada teman untuk ngobrol2, sambil bertanya2 salahnya dimana ya ?? Kemudian ada petugas datang mendekati kami sambil membawa berkas2 kami, petugas itu tanya apa kami punya uang untuk merubah jadwal di tiket kami ha...ha dengan percaya diri aku bilang semua biaya perjalanan ini perusahaan yang bayar dan kami dibekali uang yang cukup, untungnya aku sudah wanti2 sebelumnya ke travel ...  aku minta tiket dengan kelas yang bisa refund, reroute dan reschedule.

Petugasnya masuk lagi ke dalam, aku pikir dia akan menghubungi airline untuk merubah jadwal pulang kami, sempat terpikir kog baik banget petugas ini, mau repot2 begitu, rupanya tidak ha...ha. Tak lama kemudian dia datang lagi dan mengembalikan semua berkas kami sambil menerangkan bahwa visa kami sudah dicap, kami harus ke airline untuk merubah tanggal kepulangan karena kami harus lebih awal meninggalkan Belanda.

Petugas itu juga menerangkan bahwa masa berlaku yang tertulis di visa kami adalah 30 hari (karena yang dilihat adalah jumlah harinya, bukan hanya rentang tanggal berlakunya), sedangkan berdasarkan jadwal di tiket kami, jika dihitung adalah 32 hari. Jika hal tersebut tidak kami lakukan,  maka saat kami keluar dari Belanda akan ditandai di imigrasi dan dianggap pernah tinggal secara ilegal dan tidak boleh masuk ke negara2 Schengen selama beberapa tahun, waduh gawat :(

Ternyata oh ternyata, akibat ketidaktelitian kami hal tersebut terjadi ... asumsi yang ada di kepala ini saat beli tiket adalah kami tinggal selama 1 bulan (29 Mei - 29 Juni), masa berlaku visa 30 hari dan rentang tanggal berlaku visa masih ada "spare", klop kan ... tapi kami lupa bahwa bulan Mei itu ada tanggal 31-nya ... jika dihitung2 secara teliti  memang jumlah hari dalam rentang 29 Mei - 29 Juni adalah 32 hari, ha...ha, kayaknya pelajaran berhitung di SD harus diulangi nih.

Beberapa hari sebelumnya ada masalah visa juga yang terjadi pada teman dari perusahaan rekanan yang juga berangkat ke Belanda untuk tugas yang sama dengan kami. Teman tersebut, harus dideportasi kembali ke Jakarta ketika transit di Dubai dan ditolak untuk melanjutkan perjalanan ke Amsterdam. Ternyata kasusnya sama yaitu "tidak teliti" melihat visanya, karena dia mengurus visa bersama2 dengan teman2nya, dia berasumsi pastilah tanggal visanya sama, namun ternyata tanggal yang tertulis di visa berbeda2 satu sama lainnya.

Temannya sukses berangkat ke Belanda, sementara dia tidak ...  karena tanggal keberangkatannya sekitar 10 hari lebih awal dari tanggal yang tertera di visanya. Yang apesnya lagi, ketika check in, bagasi teman yang sukses berangkat menjadi satu dengan teman yang dideportasi, sehingga bagasinyapun ikut kembali ke Jakarta,  terpaksa deh, sampai di Amsterdam harus beli pakaian ganti sambil menunggu kopernya dikirim kembali ke Schiphol.

Lesson learnt yang kuperoleh dari kejadian ini terutama untuk perjalanan ke LN, antara lain telitilah sebelum membeli tiket, jangan menggunakan "asumsi", lihat fakta yang tercantum di passport dan visa masing2. Satu hal lagi ... jika berangkat berombongan, sebaiknya bagasi tetap atas nama masing2 tiket, karena kita tidak tau apa yang akan terjadi pada kita atau teman2 dalam rombongan, sehingga dapat terhindar dari hal2 yang tak terduga.

Sedangkan untuk pulang kembali ke tanah air, sangat dianjurkan untuk check in bagasi secara berombongan, agar bisa menutupi kelebihan berat bagasi satu dan lainnya yang pastinya penuh dengan oleh2. Oh ya jangan lupa, membawa satu set pakaian ganti di kabin pesawat, untuk jaga2 dari kejadian yang tak terduga.

Salam Ina

Sunday, April 14, 2013

Menjelang Menopause

Tak terasa usiaku hampir 1/2 abad, sebagai seorang perempuan, tinggal satu siklus lagi yang terkait dengan sistem reproduksi yang akan dan harus kulalui ... yaitu menopause. Menopause secara harfiah berarti "akhir siklus bulanan" (akhir periode bulanan alias menstruasi), dari kata Yunani pausis (penghentian) dan men (bulan). Menopause adalah suatu peristiwa yang biasanya (tetapi tidak selalu) terjadi pada perempuan di usia pertengahan, pada akhir 40-an atau awal 50-an, dan itu merupakan tanda fase subur kehidupan seorang perempuan berakhir.

Alhamdulillah, aku telah merasakan setiap tahapan siklus sistem reproduksi yang dianugerahkan Allah SWT kepada seorang perempuan : menstruasi, menikah, hamil, melahirkan, menyusui. Hal ini membuat aku sangat bersyukur karena tidak semua perempuan dapat merasakan tahapan2 sistem reproduksi tersebut secara lengkap (gambar dicopas dari http://www.oocities.org/wanitasehat/nutrisi.html)

Kesiapan sistem reproduksi pada perempuan dimulai ketika akil baligh yaitu keluar darah haidh atau menstruasi yaitu pelepasan periodik darah dan mukosa jaringan (endometrium) dari rahim dan vagina. Aku mengalami menstruasi pertama kali pada usia sekitar 12 tahun, kalau tidak salah saat itu aku bersekolah di SMP kelas 1 dan akan naik ke kelas 2 SMP. Kemudian menikah pada usia 26 tahun dan hamil pertama kali di usia sekitar 28 tahun.

Sampai saat ini, aku telah mengalami 3x hamil, 3x melahirkan yaitu 2x secara normal dan 1x secara caesar (operasi). Selama masa kehamilan sekitar 9 bulan, siklus menstruasi berhenti untuk sementara waktu, demikian pula ketika menyusui walaupun jangka waktu penghentian menstruasi ini berbeda-beda pada setiap perempuan. Saat menyusui anak yang pertama, menstruasiku berhenti selama 9 bulan, sedangkan untuk anakku yang ke dua hanya sekitar 3 bulan saja. Bahkan setelah melahirkan anak bungsuku, menstruasiku normal seperti biasa mungkin karena si bayi hanya sebentar minum ASI. Waktu itu aku sempat sakit dan tidak sanggup menyusui karena jahitan operasi caesarku mengalami infeksi, setelah aku sembuh si bungsu nggak mau lagi minum ASI, sedih juga :(

Kembali ke masalah menopause, saat ini aku memang belum mengalaminya, namun kelihatannya beberapa tanda-tanda menopause (transisi menuju menopause) sudah dimulai, menstruasiku tidak seperti dulu lagi, yang mengalir secara lancar selama 5 - 7 hari he..he. Sekarang ini, aku mengalami flex coklat dulu selama 1-2 hari, baru darah keluar lancar 1-2 hari, kemudian flex coklat lagi beberapa hari bahkan pernah lebih dari seminggu baru berhenti. Jadi bingung dan ragu2 untuk melaksanakan sholat atau berpuasa ketika flex coklat tersebut muncul, jadinya berkali2 mandi janabah (bersuci dari hadast besar / haidh). 

Apa saja gejala menopause ini ? menurut wikipedia tanda-tandanya antara lain menstruasi tidak teratur, ketidakstabilan vasomotor (hot flashes dan berkeringat di malam hari), atrofi jaringan genitourinari, peningkatan stres, susah tidur, nyeri payudara, vagina kering, pelupa, perubahan mood, dan dalam kasus tertentu osteoporosis dan / atau penyakit jantung. Hal ini terkait dengan perubahan hormon yang terjadi pada tubuh perempuan dan akan memberikan pengaruh yang berbeda-beda pada setiap perempuan. Satu-satunya tanda atau efek menopause yang sama yang dialami perempuan secara universal adalah bahwa pada akhir masa transisi menopause ini, setiap wanita akan mengalami penghentian menstruasi secara sempurna.

PERUBAHAN OVARIUM DAN HIPOTALAMUS YANG BERPERAN TERHADAP PERUBAHAN

Tubuh berubah sangat cepat selama menopause dan penting untuk menjaga kesehatan perempuan selama menopause. Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa ini adalah waktu yang berbahaya bagi perempuan dan jika tidak ditangani dengan hati-hati, bisa mendapatkan masalah kesehatan yang sangat serius. Faktor utama dalam kesehatan perempuan selama menopause adalah hilangnya estrogen. Hal ini dapat menyebabkan berbagai reaksi tergantung pada individu dan keadaannya. Kesehatan mental juga akan terpengaruh karena estrogen yang hilang dan estrogen ini penting untuk kesehatan mental individu.

Pada masa menopause kebanyakan perempuan akan mengalami penurunan pada daya tahan tubuhnya. Berbagai penyakit nampaknya akan mudah sekali menghampiri ketika perempuan dalam masa menopause. Untuk menjaga tubuh agar tetap sehat saat memasuki usia menopause diwajibkan untuk menjalanin gaya hidup yang sehat mengingat masa seperti itu sangat rawan sekali terhadap penyakit seperti jantung

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi wanita saat mengalami masa menopause yaitu sebagai berikut (dikutip dari situs perempuan.com).:
  1. Selalu rajin untuk mengontrol berat badan. Karena memiliki berat badan yang tidak berlebihan merupakan cara yang ideal untuk menghindari serangan jantung. Pola makan merupakan hal yang harus tetap diperhatikan menghindari makanan yang berlemak tinggi dan memiliki kadar gula tinggi dan mengkonsumi makanan sehat seperti sayur dan buah-buah, ikan adalah cara yang tepat untuk mengatur pola makan.
     
  2. Berhenti merokok saat menopause atau sebelum menopause merupakan gaya hidup sehat yang selalu menjadi prioritas. Berhenti merokok dapat menghindari tubuh dari serangan jantung.
     
  3. Melakukan olahraga secara rutin sangat bermanfaat bagi perempuan pada masa menopause. Ini akan membuat perempuan menjadi lebih bugar dan sehat.  Tidak perlu olahraga secara berlebihan cukup 30 menit dalam sehari atau beberapa kali dalam seminggu sangat bermanfaat bagi tubuh.
     
  4. Berkonsultasi ke medis nampaknya sangat perlu ini untuk membantu menchek-up kondisi tubuh dari berbagai penyakit. Sehingga pada nantinya medis lebih awal mendeteksi gejala-gejala penyakit yang mungkin timbul dalam diri.
Semoga aku dapat menjalani masa transisi dan masa menopause ini dengan baik dan tetap sehat dan bahagia sehingga dapat menjalani peranku dengan baik sebagai hamba Allah,  istri, ibu, pekerja kantor dan mungkin nantinya akan menjadi nenek juga jika anak-anakku sudah menikah dan melahirkan cucu-cucuku. Aamiin Ya Allah.

Salam Ina

Tuesday, March 12, 2013

Happy Retirement

Di dunia fana ini, tidak ada yang abadi, setiap awal ... pasti ada akhir, begitu pula dalam bekerja atau berkarir sebagai pegawai baik pegawai negeri (PNS), aparat, (ABRI dan polisi) maupun pekerja swasta. Ada saat memulai dan ada pula saatnya untuk berhenti bekerja atau pensiun karena usia pensiun telah tercapai, hal ini tentunya tidak berlaku bagi pemilik perusahaan atau wiraswasta yang bebas menentukan sendiri usia pensiunnya.

Usia pensiun bagi pekerja yang bekerja di kantor-kantor pemerintahan (PNS), aparat keamanan, maupun sebagian besar perusahaan swasta di negara kita adalah 56 tahun. Walaupun ada wacana bahwa usia pensiun akan dinaikkan menjadi 58 tahun, tapi hal tersebut belum berlaku secara umum. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang migas atau dikenal dengan istilah KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) migas, sebagian perusahaan KKKS sudah ada yang menerapkan usia pensiun 58 tahun.


Di perusahaan tempat aku bekerja, usia pensiun yang diterapkan masih 56 tahun, setahun sebelumnya atau pada usia 55 tahun, pekerja memasuki MPP (masa persiapan pensiun). Di masa MPP ini, pekerja dibebaskan untuk tidak bekerja di kantor, tapi masih mendapat upah tetap yang utuh seperti ketika bekerja. Untuk pekerja yang tadinya mempunyai jabatan, pada masa MPP ini, tunjangan jabatan ditiadakan. Saat ini di perusahaan tempat aku bekerja, kebijakan masa MPP dikurangi menjadi maksimum 6 bulan saja atau mulai umur 55 tahun 6 bulan.

Masa pensiun kadang2 terasa menakutkan bagi sebagian orang terutama terkait urusan keuangan, bayangkan saja upah yang biasa diterima ketika bekerja misalnya 100%, maka ketika pensiun, uang pensiun bulanan yang diterima hanya sekitar 10% saja dari upah ketika bekerja. Selain uang pensiun bulanan, ada perusahaan yang juga memberikan pesangon yang biasanya dibayar sekaligus pada saat pensiun. Itupun hanya perusahaan tertentu saja yang memberikan uang pesangon maupun pensiun bulanan bagi pekerja yang pensiun, sebagian besar lainnya malah tidak memikirkan kesejahteraan pekerjanya yang telah pensiun tersebut. Untuk pegawai negeri mungkin sedikit berbeda, uang pensiun bulanan yang mereka terima tidak berbeda jauh dengan gaji ketika masih bekerja.

Orang yang cerdas finansial, biasanya sudah mempersiapkan masa pensiunnya jauh-jauh hari bahkan sudah dimulai ketika menerima gaji pertama kali ketika mulai jadi pekerja/pegawai. Secara rutin mereka menyisihkan sebagian penghasilannya untuk dana pensiun, di luar dana pensiun yang sudah disiapkan oleh perusahaan. Atau sudah memulai membuat bisnis sampingan yang dapat menambah penghasilan sebagai persiapan untuk masa pensiun. Namun sebagian besar orang termasuk aku, lalai melakukan hal ini. Rasanya seluruh gaji yang diterima habis untuk berbagai keperluan sandang, pangan, kendaraan, rumah, rekreasi dan kadang2 dalam berbelanja terlalu boros dllnya. Apalagi ketika sudah punya anak, pengeluaranpun semakin bertambah, sehingga dana untuk pensiun menjadi prioritas terakhir.

Disiplin untuk menyisihkan dana untuk pensiun memang harus dilatih, karena terkadang kita baru sadar ketika saat pensiun hampir tiba, dan akhirnya penyesalan yang muncul, coba ya dari dulu bersiap2 tentu jumlah dana bulanan yang harus disisihkan tidak sebesar ketika waktunya sudah mepet. Apa boleh buat bagi yang hampir pensiun ... mungkin slogan lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali harus dijalankan sekarang juga.

Banyak cara yang dapat dillakukan agar disiplin dalam mempersiapkan dana pensiun misalnya mengikuti program DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang biasanya tersedia di berbagai bank dan asuransi, atau bisa juga membuat program auto debet melalui bank dengan jumlah dan waktu tertentu setiap bulannya ke rekening khusus untuk pensiun, dananya dipotong dari rekening gaji kita. Disiplin ketat harus dijalankan, karena sering juga jika ada kebutuhan mendadak atau penting, rekening khusus untuk pensiun itu diambil juga :) susah memang (ini pengalaman pribadi).

Menurut buku "50 financial wisdom" karangan Eko P Pratomo, investasi untuk masa pensiun tersebut ada 4, yang harus mulai dilatih, dibina dan dilakukan sejak awal, jauh-jauh hari sebelum masa pensiun tiba yaitu : 
  • investasi finansial untuk membiayai hidup di masa pensiun 
  • investasi aktivitas/kegiatan/keahlian untuk mengisi hari-hari di masa pensiun, syukur-syukur bisa menambah dana untuk biaya hidup, atau sebagai tambahan amal ibadah untuk akhirat 
  • investasi kesehatan baik jiwa, raga dan spiritual, agar kehidupan di masa pensiun tenang dan bahagia 
  • investasi pertemanan (friendship) agar di masa pensiun tidak kesepian dan masih bisa melakukan pertemuan/arisan atau sekadar ngobrol bersama teman-teman
Selain itu, menjelang masa pensiun, gaya hidup sehari-hari terutama pengaturan keuangan juga harus mulai disesuaikan. Sedikit demi sedikit pengeluaran yang tidak penting misalnya makan di restoran atau nonton di bioskop seminggu sekali atau lebih, mulai diturunkan. Sehingga ketika pensiun tiba, tidak kaget lagi karena akan sangat sulit merubah gaya hidup secara drastis atau jika dilakukan secara mendadak. Hal tersebut harus disadari karena pada umumnya, hasil investasi pensiun yang kita lakukan selalu akan lebih kecil dari penghasilan ketika masih bekerja sedangkan biaya hidup akan lebih tinggi dibandingkan saat ini karena pengaruh inflasi. 

Kalau Allah SWT masih mengijinkan aku hidup di dunia ini dan masih punya pekerjaan seperti sekarang, maka masa pensiunku akan tiba sekitar 8 tahun lagi, sedangkan suamiku yang usianya 4 tahun lebih tua dari aku, masa pensiunnya sekitar 4 tahun lagi. Akhir-akhir ini aku agak was-was juga, terutama setelah membaca buku di atas, waduh telat nih mulai investasi untuk masa pensiunnya, apalagi aku masih punya anak bungsu yang saat ini masih di Sekolah Dasar kelas 5 dan Insya Allah, ketika aku pensiun nanti, dia baru masuk Perguruan Tinggi, kebayangkan biaya yang harus disiapkan untuk pendidikannya, apalagi dengan laju inflasi 2 digit pertahun di negara tercinta ini :( 

Semoga Allah SWT masih memberi kesempatan dan kemudahan untuk aku dan suami agar dapat berinvestasi untuk masa pensiun nanti, sehingga tetap berbahagia, tetap bersyukur dan bersabar menjalani kehidupan di masa pensiun sampai dipanggil Allah SWT. Dan tentu saja yang lebih penting dari semua itu adalah investasi untuk kehidupan di akhirat kelak sehingga kita dapat memperoleh kehidupan di akhirat yang berbahagia dalam rahmat dan ridha Allah SWT di surga firdaus-Nya.  Aamiin Ya Allah.

Salam Ina 
(Gambar diambil dari http://www.clipartguide.com/_pages/0511-0809-2616-2947.html)

Sunday, February 10, 2013

Makanan & Restoran Jepang Favorit (Tulisan Fathur)


Hai! ini Fathur, ketemu kembali di blog ini. Kali ini aku akan menceritakan tentang “Makanan Jepang dan Restoran Jepang favoritku. Sejak setahun yang lalu, aku mulai suka dengan makanan Jepang terutama sushi. Makanan Jepang lainnya yang aku juga suka adalah sashimi, chicken katsu dan tori karage. Aku mulai mencoba makan sushi saat libur akhir semester 2 kelas 3 SD, awalnya aku tidak suka, menurutku rasanya agak aneh. Tapi melihat ke dua kakakku sangat suka makan makanan tersebut, akupun tertarik untuk mencobanya, eh ternyata aku jadi suka.

Stock image of 'Japanese cuisine Salmon Maki sushi'Jenis sushi yang sering aku makan adalah salmon maki dan tuna maki, sedangkan jenis lainnya aku tidak begitu suka, walaupun demikian kalau kakak2ku memesan jenis2 sushi lainnya, aku tetap mau mencicipinya. Biasanya aku makan sushi dengan kecap asin dicampur bubuk cabe. Aku juga mulai suka sashimi, aku mencobanya baru2 ini saja yaitu saat akhir tahun 2012. Aku suka salmon sashimi, tapi aku belum pernah mencoba sashimi lainnya. Aku juga makan sashimi dengan kecap asin dicampur bubuk cabe. 

Kalau makanan Jepang yang terbuat dari ayam .... aku sudah suka sejak aku kecil seperti chicken katsu dan tori karage, aku memakannya dengan saus tomat. Biasanya aku makan tori karage atau chicken katsu dengan nasi atau french fries, tapi lebih sering hanya tori karage atau chicken katsunya saja. Jika makan di restoran Jepang, untuk minumannya, aku suka memesan green tea smoothies. 

Restoran Jepang yang pernah aku kunjungi adalah Sushi Tei, Takigawa, Sushi Groove, Hanei, Kiyadon dan juga Sushi Mise. Resto-resto tersebut biasanya ada di berbagai Mal di Jakarta. Resto yang jadi favoritku adalah Sushi Tei, karena masakannya enak, tapi makan disini harus antri dan daftar seperti ke dokter karena peminatnya sangat banyak. 

Aku juga pernah ke resto Jepang yang bukan terletak di Mal, nama restonya Sakura yang terletak di Jl TB Simatupang di sebelah kantor sementara imigrasi Jaksel, waktu itu kami sekeluarga sedang membuat pasport dan kelaparan.

Karena aku dan kakak2ku suka makan sushi, mbak Yani yang bekerja di di rumahku jadi belajar membuat sushi, isinya macam2 bisa chicken nugget, sosis, daging asap atau bahan2 lain yang tersedia di rumah, Sayangnya mbak Yani sekarang sudah tidak bekerja lagi di rumahku, karena dia sedang hamil anak pertamanya dan sering pendarahan, jadi harus istirahat.

Selain suka makanan Jepang, aku jadi pengen banget bisa pergi ke Jepang, mudah2an orangtuaku diberi Allah SWT rezeki yang banyak, sehingga kami sekeluarga bisa berkunjung ke Jepang dan makan makanan Jepang di negara asalnya. Aamiin. 

Salam Fathur